Anda di halaman 1dari 5

Fishbone Diagram

Fishbone diagram merupakan suatu alat visual untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan
secara grafik menggambarkan secara detail semua penyebab yang berhubungan dengan suatu
permasalahan. Menurut Scarvada (2004),Diagram Cause and Effect atau Diagram Sebab Akibat adalah
alat yang membantu mengidentifikasi, memilah, dan menampilkan berbagai penyebab yang mungkin dari
suatu masalah atau karakteristik kualitas tertentu. Diagram ini menggambarkan hubungan antara masalah
dengan semua faktor penyebab yang mempengaruhi masalah tersebut. Jenis diagram ini kadang-kadang
sebut dengan diagram “Ishikawa” karena ditemukan oleh Kaoru Ishikawa, atau diagram “Fishbone” atau
“Tulang Ikan” karena bentuknya mirip dengan tulang ikan. Penemunya adalah seorang ilmuwan Jepang
pada tahun 60-an. Bernama Dr. Kaoru Ishikawa, ilmuwan kelahiran 1915 di Tokyo Jepang yang juga
merupakan alumni dari teknik kimia Universitas Tokyo. Sehingga sering juga disebut dengan diagram
ishikawa. Metode tersebut awalnya lebih banyak digunakan untuk manajemen kualitas. Yang
menggunakan data verbal (nonnumerical) atau data kualitatif. Dr. Ishikawa juga ditengarai sebagai orang
pertama yang memperkenalkan 7 alat atau metode pengendalian kualitas (Seven Tools).

Manfaat Fishbone Diagram

Fungsi dasar diagram Fishbone adalah untuk mengidentifikasi dan mengorganisasi penyebab-
penyebab yang mungkin timbul dari suatu efek spesifik dan kemudian memisahkan akar penyebabnya.
Sering dijumpai orang mengatakan “penyebab yang mungkin” dan dalam kebanyakan kasus harus
menguji apakah penyebab untuk hipotesa adalah nyata, dan apakah memperbesar atau menguranginya
akan memberikan hasil yang diinginkan.

Namun, pada dasarnya diagram Fishbone dapat dipergunakan untuk kebutuhan-kebutuhan


berikut:

a) Membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah,

b) Membantu membangkitkan ide-ide untuk solusi suatu masalah,

c) Membantu dalam penyelidikan atau pencarian fakta lebih lanjut,

d) Mengidentifikasi tindakan (bagaimana) untuk menciptakan hasil yang diinginkan,

e) Membahas isu secara lengkap dan rapi,

f) Menghasilkan pemikiran baru.

Jadi ditemukannya diagram Fishbone memberikan kemudahan dan menjadi bagian penting bagi
penyelesaian masalah yang mucul bagi perusahaan.

Kelebihan dan Kekurangan Diagram Fishbone

a) Kelebihan Diagram Fishbone :

Dapat menjabarkan setiap masalah yang terjadi dan setiap orang yang terlibat di dalamnya dapat
menyumbangkan saran yang mungkin menjadi penyebab masalah tersebut.
b) Kekurangan Fishbone diagram :

Adalah opinion based on tool dan di design membatasi kemampuan tim/pengguna secara visual
dalam menjabarkan masalah yang mengunakan metode “level why” yang dalam, kecuali bila kertas yang
digunakan benar-benar besar untuk menyesuaikan dengan kebutuhan tersebut. Serta biasanya voting
digunakan untuk memilih penyebab yang paling mungkin yang terdaftar pada diagram tersebut.

Cara Membuat Diagram Fishbone

Dalam hal melakukan Analisis Fishbone, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, yakni

1. Menyiapkan sesi analisa tulang ikan.

2. Mengidentifikasi akibat atau masalah.

3. Mengidentifikasi berbagai kategori sebab utama.

4. Menemukan sebab-sebab potensial dengan cara sumbang saran.

5. Mengkaji kembali setiap kategori sebab utama.

6. Mencapai kesepakatan atas sebab-sebab yang paling mungkin

Berikut ini merupakan langkah‐langkah untuk menyusun dan menganalisa


diagram fishbone sebagai berikut:

a) Identifikasi dan definisikan dengan jelas hasil atau akibat yang akan dianalisis

Hasil atau akibat disini adalah karakteristik dari kualitas tertentu, permasalahan yang terjadi pada kerja,
tujuan perencanaan, dan sebagainya.Gunakan definisi yang bersifat operasional untuk hasil atau akibat
agar mudah dipahami.Hasil atau akibat dapat berupa positif (suatu tujuan, hasil) atau negatif (suatu
masalah, akibat). Hasil atau akibat yang negatif yaitu berupa masalah biasanya lebih mudah untuk
dikerjakan. Lebih mudah bagi kita untuk memahami sesuatu

b) Gambar garis panah horizontal ke kanan yang akan menjadi tulang belakang.

Disebelah kanan garis panah, tulis deskripsi singkat hasil atau akibat yang dihasilkan oleh proses yang
akan dianalisis.Buat kotak yang mengelilingi hasil atau akibat tersebut
c) Identifikasi penyebab‐penyebab utama yang mempengaruhi hasil atau akibat.

Penyebab Ini akan menjadi label cabang utama diagram dan menjadi kategori yang akan berisi
berbagai penyebab yang menyebabkan penyebab utama. Untuk menentukan penyebab utama seringkali
merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Untuk itu kita dapat mencoba memulai dengan menulis daftar
seluruh penyebab yang mungkin. Kemudian penyebab‐penyebab tersebut dikelompokkan berdasarkan
hubungannya satu sama lain.

d) Untuk setiap penyebab utama, identifikasi faktor‐faktor yang menjadi penyebab dari penyebab
utama

Identifikasi sebanyak mungkin faktor penyebab dan tulis sebagai sub cabang utama.Jika penyebab‐
penyebab minor menjadi penyebab dari lebih dari satu penyebab utama, tuliskan pada semua penyebab
utama tersebut. Contoh:
e) Identifikasi lebih detail lagi secara bertingkat berbagai penyebab dan lanjutkan
mengorganisasikannya dibawah kategori atau penyebab yang berhubungan. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara mengajukan serangkaian pertanyaan “mengapa”.

f) Menganalisis diagram Analisis membantu kita mengidentifikasi penyebab yang menjamin


pemeriksaan lebih lanjut. Diagram fishbone ini hanya mengidentifikasi kemungkinan penyebab.

Dari contoh kasus, hasil analisisnya adalah:

• Tingkat detail sudah seimbang


• Tidak ada penyebab yang berulang
• Perawatan buruk sepertinya menjadi penyebab yang dapat dilakukan pengukuran
terhadapnya
• Perawatan buruk sepertinya juga menjadi penyebab yang dapat dilakukan tindakan
terhadapnya.

Sumber: https://pdfcoffee.com/modul-3-fishbone-diagram-pdf-free.html\

Andikha Kuswardana, N. E. (n.d.). Analisis Penyebab Kecelakaan Kerja Menggunakan Metode RCA.
Proceeding 1st Conference on Safety Engineering and Its Application.

Anda mungkin juga menyukai