PENDAHULUAN
Di era globalisasi saat ini, dalam rangka meningkatkan kinerja dan mutu program
kesehatan, diperlukan suatu proses perencanaan yang akan menghasilkan suatu rencana yang
menyeluruh atau rencana yang komprehensif dan holistik. Perencanaan kesehatan adalah
kegiatan yang perlu dilakukan di masa yang akan datang dan jelas tujuannya. Kegiatan
perencanaan di bidang kesehalan sama halnya dengan perencanaan dalam manajemen
operasional yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu analisis situasi, penentuan prioritas
masalah, identifikasi penyebab masalah, penentuan solusi terbaik dan implementasi.
Dalam bidang kesehatan tentunya tidak terlepas dari suatu masalah dan untuk
mengetahui penyebab masalah tersebut dalam perencanaan progam kesehatan terdapat
beberapa cara, salah satunya adalah dengan menggunakan diagram Fishbone. Diagram
Fishbone (Tulang Ikan) yang ditemukan oleh Ishikawa merupakan metode yang sangat
populer dan dipakai di seluruh penjuru dunia untuk membantu dan memampukan setiap
orang atau organisasi dalam mengidentifikasi faktor penyebab masalah dan menyelesaikan
masalah dengan tuntas sampai ke akarnya. Dengan diagram ini, semua kemungkinan
penyebab dapat dilihat dan dicari akar permasalahan sebenarnya. Apabila masalah dan
penyebabnya sudah diketahui secara pasti, maka tindakan dan langkah perbaikan akan 2 lebih
mudah dilakukan dalam rangka untuk memperbaiki kinerja dan mutu progam kesehatan. Oleh
karena itu, dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai diagram Fishbone untuk
membantu dalam menganalisis berbagai penyebab dari prioritas masalah yang telah
ditentukan.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Diagram tulang ikan atau fishbone adalah salah satu metode / tool di dalam
meningkatkan kualitas. Sering juga diagram ini disebut dengan diagram Sebab-Akibat atau
cause effect diagram. Penemunya adalah seorang ilmuwan jepang pada tahun 60-an. Bernama
Dr. Kaoru Ishikawa, ilmuwan kelahiran 1915 di Tikyo Jepang yang juga alumni teknik kimia
Universitas Tokyo. Sehingga sering juga disebut dengan diagram ishikawa. Metode tersebut
awalnya lebih banyak digunakan untuk manajemen kualitas. Yang menggunakan data verbal
(non-numerical) atau data kualitatif. Dr. Ishikawa juga ditengarai sebagai orang pertama yang
memperkenalkan 7 alat atau metode pengendalian kualitas (7 tools). Yakni fishbone
diagram, control chart, run chart, histogram, scatter diagram, pareto chart, dan flowchart.
Dikatakan Diagram Fishbone (Tulang Ikan) karena memang berbentuk mirip dengan
tulang ikan yang moncong kepalanya menghadap ke kanan. Diagram ini akan menunjukkan
sebuah dampak atau akibat dari sebuah permasalahan, dengan berbagai penyebabnya. Efek
atau akibat dituliskan sebagai moncong kepala. Sedangkan tulang ikan diisi oleh sebab-sebab
sesuai dengan pendekatan permasalahannya. Dikatakan diagram Cause and Effect (Sebab dan
Akibat) karena diagram tersebut menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat. Berkaitan
dengan pengendalian proses statistikal, diagram sebab-akibat dipergunakan untuk untuk
menunjukkan faktor-faktor penyebab (sebab) dan karakteristik kualitas (akibat) yang
disebabkan oleh faktor-faktor penyebab itu.
Fishbone Diagrams (Diagram Tulang Ikan) adalah diagram sebabakibat yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi potensi masalah kinerja. Diagram tulang ikan
menyediakan struktur untuk diskusi kelompok sekitar potensi penyebab masalah tersebut.
Tujuan utama dari diagram tulang ikan adalah untuk menggambarkan secara grafik cara
hubungan antara penyampaian akibat dan semua faktor yang berpengaruh pada akibat ini.
Fishbone Diagrams adalah alat analisis yang menyediakan cara sistematis melihat
efek dan penyebab yang membuat atau berkontribusi terhadap efek tersebut. Karena fungsi
diagram Fishbone, dapat disebut sebagai diagram sebab-akibat (Watson, 2004). Fungsi dasar
diagram 5 tulang ikan adalah untuk mengidentifikasi dan mengorganisasi penyebabpenyebab
yang mungkin timbul dari suatu efek spesifik dan kemudian memisahkan akar penyebabnya.
Fungsi dasar diagram Fishbone (Tulang Ikan) adalah untuk mengidentifikasi dan
mengorganisasi penyebab-penyebab yang mungkin timbul dari suatu efek spesifik dan
kemudian memisahkan akar penyebabnya. Sering dijumpai orang mengatakan “penyebab
yang mungkin” dan dalam kebanyakan kasus harus menguji apakah penyebab untuk hipotesa
adalah nyata, dan apakah memperbesar atau menguranginya akan memberikan hasil yang
diinginkan.
Dalam hal melakukan Analisis Fishbone, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan,
yakni:
Cara yang lain dalam menyusun Diagram Fishbone dalam rangka mengidentifikasi penyebab
suatu keadaan yang tidak diharap adalah sebagai berikut:
` Pada penyebab utama faktor perilaku dapat disebabkan oleh pengetahuan yang
rendah, sikap yang kurang baik dan praktik secara langsung yang dapat menyebabkan
risiko terhadap HIV/AIDS. Pengetahuan yang rendah dikarenakan oleh pendidikan
yang rendah sehingga masih banyak masyarakat yang belum mengetahui mengenai
penyakit HIV AIDS mulai dari cara penularannya, gejala gejalanyapencegahan dan
juga cara pengobatannya. Dengan adanya sikap tidak peduli terhadap bahaya HIV
karena penderita itu sendiri pun tidak mengetahui gejala gejala dari HlV/AIDS dan
juga sikap tidak setia terhadap pasangan dapat menyebabkan timbulnya sikap
bergema ganti pasangan sehingga menimbulkan risiko terhadap HIV AIDS.
Kelebihan Fishbone diagram adalah dapat menjabarkan setiap masalah yang terjadi
dan setiap orang yang terlibat di dalamnya dapat menyumbangkan saran yang mungkin
menjadi penyebab masalah tersebut. Sedang Kekurangan Fishbone diagram adalah opinion
based on tool dan di design membatasi kemampuan tim / pengguna secara visual
dalam menjabarkan masalah yang mengunakan metode “level why” yang dalam, kecuali bila
kertas yang digunakan benar – benar besar untuk menyesuaikan dengan kebutuhan tersebut.
Serta biasanya voting digunakan untuk memilih penyebab yang paling mungkin yang
terdaftar pada diagram tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Diagram tulang ikan atau fishbone adalah salah satu metode / tool di dalam
meningkatkan kualitas. Sering juga diagram ini disebut dengan diagram Sebab-Akibat atau
cause effect diagram.Dikatakan Diagram Fishbone (Tulang Ikan) karena memang berbentuk
mirip dengan tulang ikan yang moncong kepalanya menghadap ke kanan. Diagram ini akan
menunjukkan sebuah dampak atau akibat dari sebuah permasalahan, dengan berbagai
penyebabnya. Tujuan untuk mengidentifikasi potensi masalah kinerja. Sering dijumpai orang
mengatakan “penyebab yang mungkin” dan dalam kebanyakan kasus harus menguji apakah
penyebab untuk hipotesa adalah nyata, dan apakah memperbesar atau menguranginya akan
memberikan hasil yang diinginkan.
3.2 Saran
Metode fishbone dapat menjabarkan setiap masalah yang terjadi dan setiap orang yang
terlibat didalamnya . metode ini sangat efektif digunakan untuk memecahkan masalah yang
ada di dalam komunitas Dengan adanya metode ini diharapkan dapat memberikan suatu
pelaksanaan mol cause analysis secara praktis di perusahaan dengan inovasi dalam
Penggunakan pendekatan pmlmbilislic logic ramming, Pendekatan tersebut dilakukan dengan
menerapkan metode markav logic network pada diagram fishbane. Dengan demikian
penelitian ini dapat memperluas pemanfaatan markov logic nenvork sebagai root cause
analysis dan dapat dipublikasikan hasilnya dalam bentuk paper pada jurnal yang relevan.
DAFTAR PUSTAKA
Mind Tools Editorial Team. (2014, Maret 5). Cause and Effect Analysis. Akses:
November 18, 2019, from Mind Tools:
https://www.mindtools.com/pages/article/newTMC_03.htm
Poerwanto Hendra G. (2012, Januari 15). Diagram Fishbone. Akses: November 18,
2019, from Mind Tools: https://sites.google.com/site/kelolakualitas/Diagram-Fishbone