Jenis Jenis Pengaturan Posisi Tubuh Pada Pasien
Jenis Jenis Pengaturan Posisi Tubuh Pada Pasien
pada pasien
1. Posisi Fowler
Pengertian
Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepalatempat
tidur lebih tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk mempertahankan
kenyamanan dan memfasilitasi fungsi pernapasan pasien.
Tujuan
Indikasi
1) Pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan
2) Pada pasien yang mengalami imobilisasi
Alat dan bahan :
Cara kerja :
3.Posisi sim
Definisi :
Posisi sim adalah posisi miring ke kanan atau ke kiri, posisi ini dilakukan untuk
memberi kenyamanan dan memberikan obat melalui anus (supositoria).
Tujuan :
1. Mengurangi penekanan pada tulang secrum dan trochanter mayor otot pinggang
2. Meningkatkan drainage dari mulut pasien dan mencegah aspirasi
3. Memasukkan obat supositoria
4. Mencegah dekubitus
Indikasi :
Cara kerja :
4. Posisi trendelenburg
Definisi :
Pada posisi ini pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah
daripada bagian kaki. Posisi ini dilakukan untuk melancarkan peredaran darah ke
otak.
Alat dan bahan :
Indikasi :
1) Pasien dengan pembedahan pada daerah perut
2) Pasien shock
3) Pasien hipotensi.
Cara kerja :
a. Tempat tidur
b. Selimut
Cara kerja :
6. Posisi Litotomi
Definisi :
Posisi berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas
bagian perut. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genitalia pada proses persalinan,
dan memasang alat kontrasepsi.
Indikasi :
Cara kerja:
a. Pasien dalam keadaan berbaring telentang, kemudian angkat kedua paha dan
tarik ke arah perut
b. Tungkai bawah membentuk sudut 90 derajat terhadap paha
c. Letakkan bagian lutut/kaki pada tempat tidur khusus untuk posisi lithotomic
d. Pasang selimut
a. Pasien hemorrhoid
b. Pemeriksaan dan pengobatan daerah rectum, sigmoid dan vagina.
Cara kerja :
a. Anjurkan pasien untuk posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dan
dada mencmpel pada kasur tempat tidur.
b. Pasang selimut pada pasien.
Persiapan Alat :
Tempat tidur
Bantal
Gulungan handuk
Bantalan kaki
Handscoen (jika diperkukan)
Prosedur Pelaksanaan :
1. Pastikan kebutuhan klien akan tindakan posisi supinasi
2. Persiapan klien
o Sampaikan salam.
o Informasikan kepada klien tentang tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
3. Persiapan lingkungan
o Tutup gorden / pasang sampiran.
o Dekatkan alat-alat.
4. Cuci tangan, gunakan handscoen (jika perlu).
5. Baringkan klien terlentang mendatar di tengah tempat tidur.
6. Letakkan bantal di bawah kepala dan bahu klien.
7. Letakkan bantal kecil di bawah punggung pada kurva lumbar, jika terdapat
celah disana.
8. Letakkan bantal di bawah kaki, mulai dari lutut sampai tumit.
9. Topang telapak kaki klien dengan menggunakan bantalan kaki.
10. Jika klien sadar atau mengalami paralisis ekstrimitas atas,elevasikan tangan
dan lengan bawah dengan menggunakan bantal.
11. Lepaskan sarung tangan.
12. Cuci tangan.
13. Evaluasi respon klien dan dokumentasikan.
Prosedur Pelaksanaan :
1. Pastikan kebutuhan klien akan posisi lateral
2. Persiapan klien
o Sampaikan salam
o Informasikan kepada klien tentang tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
3. Persiapan lingkungan
o Tutup gorden / pasang sampiran
o Dekatkan alat-alat
4. Perawat cuci tangan, gunakan sarung tangan jika diperlukan
5. Baringkan klien terlentang mendatar ditengah tempat tidur
6. Gulungkan hingga posisi miring
7. Letakkan bantal dibawah kepala dan leher klien
8. Fleksikan bahu dibawah paha dan posisikan ke depan sehingga tubuhtidak
menopang bahu tersebut
9. Letakkan bantal dibawah lengan atas
10. Letakkan bantal dibawah paha dan kaki atas sehingga ekstermitas bertumpu
sacara paraler dengan permukaan tempat tidur
11. Lepaskan bantal guling dibelakang punggung klien untuk menstabilkan posisi
12. Lepaskan sarung tangan
13. Cuci tangan
14. Evaluasi respon klien
15. Dokumentasikan seluruh hasil tindakan beserta evaluasinya
Persiapan Alat :
Tempat tidur
Bantal
Prosedur Pelaksanaan :
1. Pastikan kebutuhan klien akan posisi dorsal recumbent
2. Persiapan klien
o Sampaikan salam
o Informasikan kepada klien tentang tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
3. Persiapan lingkungan
o Tutup gorden / pasang sampiran
o Dekatkan alat-alat
4. Cuci tangan
5. Pasang bantal di bawah kepala pasien
6. Bantu pasien menekuk lutut dan melebarkan kedua kaki
7. Kedua telapak kaki tetap menapak pada tempat tidur
8. Kedua tangan pasien diletakkan kearah kepala
9. Cuci tangan
10. Evaluasi respon klien
11. Dokumentasikan seluruh hasil tindakan beserta evaluasinya
D. POSISI TRENDELENBERG
Pengertian :
Posisi trendelenberg adalah memberikan posisi kepala lebih rendah
dari pada posisi kaki.
Tujuan :
Melancarkan peredaran darah ke otak, terutama pada pasien yang mengalami
syok
Pasien dengan pemasangan skintraksi
Pasien operasi pada kasus tersebut
Pasien hernia skrotalis
Persiapan Alat :
Dua balok penopang kaki tempat tidur
Bantal
Tempat tidur khusus
Prosedur Pelaksanaan :
1. Pastikan kebutuhan klien akan posisi dorsal recumbent
2. Persiapan klien
o Sampaikan salam
o Informasikan kepada klien tentang tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
3. Persiapan lingkungan
o Tutup gorden / pasang sampiran
o Dekatkan alat-alat
4. Cuci tangan
5. Pasien dalam keadaan terbaring terlentang, pasang bantal diantara kepala
dan ujung tempat tidur
6. Perawat mengangkat bagian kaki tempat tidur, perawat lain memberi balok di
bagian kaki tempat tidur
7. Pada tempat tidur khusus atur posisi pasien dengan meninggikan bagian kaki
pasien
8. Cuci tangan
9. Evaluasi respon klien
10. Dokumentasiakn eluruh hasil tindakan beserta evaluasinya
E. POSISI SIMS
Pengertian :
Posisi sims adalah posisi dimana pasien berbaring miring ke salah satu
sisi, baik kekanan atau kekiri.
Tujuan :
Memberi kenyamanan
Melakukan huknah
Memberi obat per anus (supositoria)
Melakukan pemeriksaan daerah anus
Persiapan Alat :
Tempat tidur
Bantal
Prosedur Pelaksanaan :
1. Pastikan kebutuhan klien akan posisi sims
2. Persiapan klien
o Sampaikan salam
o Informasikan kepada klien tentang tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
3. Persiapan lingkungan
o Tutup gorden / pasang sampiran
o Dekatkan alat-alat
4. Cuci tangan
5. Baringkan klien terlentang mendatar ditengah tempat tidur
6. Gulingkan pasien hingga posisi miring yang sebagian pada abdomen
7. Tempatkan bantal di bawah kepala pasien
8. Tempatkan bantal dibawah lengan atas yang difleksikan yang menyokong
lengan setinggi bahu. Sokong lengan lain diatas tempat tidur
9. Tempatkan bantal dibawah tungkai atas yang difleksikan yang menyokong
tungkai setinggi pinggul
10. Letakkan alat penopang dibawah telapak kai pasien
11. Cuci tangan
12. Evaluasi respon klien
13. Dokumentasikan seluruh hasil tindakan beserta evaluasinya
F. POSISI LITHOTOMI
Pengertian :
Posisi Lithotomi adalah posisi dimana pasien terlentang dengan
mengangkat kedua kaki dan ditarik ke atas abdomen.
Tujuan :
Pemeriksaan alat genitalia
Proses persalinan
Pemasangan alat kontrasepsi
Persiapan Alat :
Tempat tidur.
Bantal.
Selimut kain penutup.
Prosedur Pelaksanaan :
1. Pastikan kebutuhan klien akan posisi lithotomi.
2. Persiapan klien.
o Sampaikan salam.
o Informasikan kepada klien tentang tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
3. Persiapan lingkungan.
o Tutup gorden / pasang sampiran.
o Dekatkan alat-alat.
4. Cuci tangan.
5. Pasien dalam keadaan berbaring / terlentang.
6. Angkat kedua paha dan tarik ke atas abdomen.
7. Tungkai bawah membentuk sudut 90˚ terhadap paha.
8. Letakkan bagian lutut / kaki pada penyangga kaki di tempat tidur khusus
untuk posisi lithotomi.
9. Pasang selimut.
10. Cuci tangan.
11. Dokumentasikan seluruh hasil tindakan beserta evaluasinya.
Tujuan :
Memberikan eksistensi penuh pada persendian pinggul dan lutut.
Mencegah fleksi kontraktur dari persendian pinggul dan lutut.
Membantu drainase dari mulut sehingga berguna bagi klien pasca operasi
mulut dan tenggorokan.
Persiapan Alat :
Beberapa bantal / registin (sandaran punggung).
Penyangga kaki
Tempat tidur
Prosedur Pelaksanaan :
1. Pastikan kebutuhan klien akan posisi pronasi.
2. Persiapan klien.
o Sampaikan salam
o Informasikan kepada klien tentang tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
3. Persiapan lingkungan.
o Tutup gorden / pasang sampiran.
o Dekatkan alat-alat.
4. Cuci tangan.
5. Membantu pasien duduk.
6. Menyusun bantal / memasang registin (sandaran) dengan sudut semi fowler
15-45˚.
7. Pada tempat tidur khusus atur posisi dengan meninggikan bagian kepala
pasien.
8. Menaikkan pasien.
o Perawat berdiri di sebelah kanan menghadap pasien.
o Menganjurkan pasien untuk menopang badan dengan kedua lengan.
o Tangan kanan perawat membantu di bawah ketiak dan tangan kiri di belakang
punggung pasien.
o Menganjurkan pasien untuk mendorong kepalanya kebelakang.
9. Bila pasien tidak dapat membantu :
o Dua perawat berdiri di kedua sisi tempat tidur.
o Masing-masing perawat merentangkan satu tangan di bawah bahu dan satu
tangan di bawah pangkal pah, saling berpegangan.
10. Letakkan bantal kecil di bawah kepala klien.
11. Tempatkan bantal tipis di punggung bawah pada kurva lumbal bila dada
celah.
12. Tempatkan bantal tipis di bawah paha.
13. Tempatkan bantal kecil di bawah pergelangan kaki.
14. Topang telapak kaki klien dengan menggunakan penyangga kaki / bantalan
kaki.
15. Cuci tangan.
16. Evaluasi respon klien dan lakukan rencana tindak lanjut.
17. Dokumentasikan seluruh hasil tindakan beserta evaluasinya.
Tujuan :
Pemeriksaan daerah rectum dan sigmoid.
Latihan pada ibu yang hamil sungsang.
Persiapan Alat :
Tempat tidur.
Selimut.
Sarung tangan.
Prosedur Pelaksanaan :
1. Pastikan kebutuhan klien akan posisi pectoral.
2. Persiapan klien.
o Sampaikan salam.
o Informasikan kepada klien tentang tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
3. Persiapan lingkungan.
o Tutup gorden / pasang sampiran.
o Dekatkan alat-alat.
4. Cuci tangan.
5. Minta pasien untuk mengambil posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk
dan dada menempel pada matras tempat tidur.
6. Pasang selimut untuk menutupi daerah perineal pasien.
7. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
8. Evaluasi respon klien.
9. Dukomentasikan seluruh hasil tindakan beserta evaluasinya.
I. POSISI FOWLER
Pengertian :
Posisi fowler dalah posisi dengan tubuh setengah duduk atau duduk.
Tujuan :
Mempertahankan kenyamanan.
Memfasilitasi fungsi pernapasan / meningkatkan ekspansi paru-paru.
Persiapan Alat :
Penompang bantal
Prosedur Pelaksanaan :
1. Pastikan kebutuhan klien akan posisi fowler.
2. Persiapan klien.
o Sampaikan salam.
o Informasikan kepada klien tentang tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
3. Persiapan lingkungan.
o Tutup gorden / pasang sampiran.
o Dekatkan alat-alat.
4. Cuci tangan.
5. Tinggikan kepala tempat tidur 45-60˚.
6. Topangkan kepala di atas tempat tidur atau bantal kecil.
7. Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan tangan bila pasien tidak dapat
mengontrolnya secara sadar/tidak dapat menggunakan tangan dan lengan.
8. Tempatka bantal tipis di punggung bawah
9. Tempatkan bantal kecil atau gulungan handuk di bawah paha.
10. Tempatkan bantal kecil atau gulungan handuk di bawah pergelangan kaki.
11. Tempatkan papan kaki di dasar kaki pasien.
12. Turunkan tempat tidur.
13. Observasi posisi kesejajaran tubuh, tingkat kenyamanan dan titik potensi
tekanan.
14. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
15. Evaluasi respon klien.
16. Dokumentasikan seluruh hasil tindakan beserta evaluasinya.
J. POSISI ORTOPNEA
Pengertian :
Posisi ortopnea merupakan adaptasi dari posisi Fowler tinggi, klien duduk di
tempt tidur atau di tepi tempat tidur degan meja yang menyilang di atas
tempat tidur.
Tujuan :
Membantu mengatasi masalah kesulitan pernapasan dengan memberikan
ekspansi dada maximum.
Membantu klien yang mengalami masalah ekshalasi
Persiapan Alat :
Tempat tidur
Bantal kecil
Gulungan handuk
Bantalan kaki
Sarung tangan jika diperlukan
Prosedur Pelaksanaan :
17. Pastikan kebutuhan klien akan posisi ortopnea
18. Persiapan klien.
o Sampaikan salam.
o Informasikan kepada klien tentang tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
19. Persiapan lingkungan.
o Tutup gorden / pasang sampiran.
o Dekatkan alat-alat.
20. Cuci tangan.
21. Minta klien untuk memfleksikan lutut sebelum kepaa dinaikan.
22. Tinggikan kepala tempat tidur 90˚.
23. Letakkan bantal di bawah kaki, mulai dari lutut sampai tumit.
24. Pastikan tidak terdapat tekanan pad area poplitea dan lutut dalam
keadaan fleksi
25. Letakkan gulungan handuk di samping masing-masing paha.
26. Topang telapak kaki klien dengan menggunakan bantalan kaki.
27. Lepaskan saung tangan dan cuci tangan
28. Dokumentasikan tindakan.Gunakan bantal untuk menyokong lengan
dan tangan bila pasien tidak dapat mengontrolnya secara sadar/tidak dapat
menggunakan tangan dan lengan.
29. Tempatka bantal tipis di punggung bawah
30. Tempatkan bantal kecil atau gulungan handuk di bawah paha.
31. Tempatkan bantal kecil atau gulungan handuk di bawah pergelangan kaki.
32. Tempatkan papan kaki di dasar kaki pasien.
33. Turunkan tempat tidur.
34. Observasi posisi kesejajaran tubuh, tingkat kenyamanan dan titik potensi
tekanan.
35. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
36. Evaluasi respon klien.
37. Dokumentasikan seluruh hasil tindakan beserta evaluasinya.