Anda di halaman 1dari 6

TENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INOOI{ESIA

Yth
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

di seluruh lndonesia

SURAT EDARAN
NOMOR HK.02.O1 /MEN115514oo /201 9
TENTANG
DAN
INTEGRASI OPERASI TIMBANG, PEMANTAUAN PERKEMBANGAN'
PEMBERIAN VITAMIN A

Pembangunan kesehatan menjadi investasi utama untuk


pengembangaan
pemenuhan gizi untuk
Sumber Daya Manusia (SDM) lndonesia, oleh karena itu
menciptakan generasi yang sehat di masa depan sangat
diperlukan Saat ini
masalahkekurangangizidilndonesiamasihcukuptinggibaikmasalahgizikurang
masalah kegemukan
(underweight), pendek (stunting), maupun kurus (wasflng) serta
gagal tumbuh akibat dari
yang juga mulai meningkat. stinting mencerminkan kondisi
pendek untuk usianya
Xefurangan gizi kronis, sehingga anak menjadi terlalu
perkembangan'
Kekuranlan gizi kronis iuga akan berdampak pada gangguan
gizi kronis terjadi sejak bayi di dalam kandungan hingga usia dua
tahun
Kekuranlan
ataupad-aperiodel000HariPertamaKehidupan(HPK)'sehinggaperludilakukan
kegiatan pemantauan pertumbuhan pada balita setiap bulan dan
pemantauan
gizi lainnya
peiembangan minimal dua kali setahun serta penanggulangan masalah
melalui pendekatan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)'
bagian dari
Pemantauan pertumbuhan pada balita di Posyandu merupakan
strategi untuk menurunkan prevalensi masalah gizi dalam sasaran
Rencana
PembangunanJangkaMenengahNasional(RPJMN)2015.2019.Selainitu
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman
PenyelenggaraanProgramlndonesiaSehatdenganPendekatanKeluarga(PlS-PK)'
juga dijelaskan bahwa pemantauan pertumbuhan merupakan salah satu upaya
pertumbuhan perlu
da-lam penurunan prevalensi balita pendek (stunfrng). Pemantauan
disertai dengan pemantauan perkembangan, untuk meningkatkan kualitas tumbuh
kembanganakusiadinidankesiapananakmemasukijenjangpendidikanformal.

Jl. H.R. Rasuna Said Blok X5, Kav.4-9 Jakarta 12950 Telpon/Fax3lmlle (OZl) 5201591
Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan diarahkan untuk meningkatkan status
kesehatan dan gizi, kognitif, mental, dan psikososial anak.
Terkait dengan upaya tersebut, Kementerian Kesehatan menetapkan
penyelenggaraan operasi Timbang dan Pemantauan Perkembangan setiap bulan
Februari dan bulan Agustus bertepatan dengan Bulan Pemberian vitamin A,
sehingga diperlukan surat Edaran untuk meningkatkan dukungan pemerintah daerah
dan semua pemangku kepentingan terutama lintas sektor, kader, dan masyarakat
dalam kegiatan tersebut.
Mengingat ketentuan:
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
RepubliklndonesiaTahun200gNomorl44,TambahanLembaranNegara
Republik lndonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 20'13 tentang Gerakan Nasional
Percepatan Perbaikan Gizi (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2013
Nomor 100);
3. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
-
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 2019 (Lembaran Negara Republik
lndonesia Tahun 2015 Nomor 3);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang upaya Kesehatan
Anak (Berita Negara Republik lndonesia Tahun 2014 Nomor 825),
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66 Tahun 2014 tentang Pemantauan
Pertumbuhan, Perkembangan' dan Gangguan Tumbuh Kembang Anak (Berita
Negara Republik lndonesia Tahun 2014 Nomor 1524);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2015 tentang Standar Kapsul
Vitamin A bagi Bayi, Anak Balita dan lbu Nifas (Berita Negara Republik lndonesia
Tahun 2015 Nomor 441);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 20'16 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program lndonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga
(Berita Negara Republik lndonesia Tahun 2016 Nomor 1223);
Berdasarkan hal tersebut, disampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupateniKota mengenai langkah-langkah
penyelenggaraan operasi Timbang, Pemantauan Perkembangan, dan Pemberian
Vitamin A secara terintegrasi sebagai berikut:
1. Pengelola program gizi dan instalasi farmasi diharapkan memeriksa kembali
ketersediaan logistik vitamin A baik secara kuantitas maupun kualitas. Pengelola
program Kesehatan lbu dan Anak (KlA) diharapkan memeriksa ketersediaan
buku Kesehatan lbu dan Anak (KlA) atau sarana Stimulasi Deteksi lntervensi
Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK).
2. Pemberian kapsul vitamin A kepada balita umur 6-59 bulan harus disertai
dengan penguatan Komunikasi, lnformasi, dan Edukasi (KlE).

2
3. Dalam kegiatan operasi timbang, semua anak balita umur 0 -
59 bulan ditimbang
Berat Badan (BB) dan diukur Panjang Badanffinggi Badan (PB/TB) untuk
dipantau pertumbuhannya sekaligus diberikan pelayanan kesehatan dasar.
4. Memberikan edukasi kepada ibu balita mengenai Pemberian Makanan Bayi dan
Anak (PMBA).
5. Dalam kegiatan pemantauan perkembangan, semua anak balita dipantau
perkembangannnya dengan menggunakan instrumen Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP) atau Buku Kesehatan lbu dan Anak (KlA).
6. Diperlukan mobilisasi seluruh pemangku kepentingan di tingkat Provinsi,
Kabupaten dan Kota, Kecamatan dan Desa. Oleh karena itu, diharapkan
perhatian Saudara untuk meningkatkan koordinasi dan penggerakan kepada
lintas sektor terutama Pokjanal Posyandu di berbagai administrasi, Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak/Raudhatul Athfal (TI(RA), Tim
Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Lembaga Swadaya
Masyarakat, Organisasi Profesi dan Organisasi Kemasyarakatan lain yang ada di
wilayah Saudara.
7. Biaya dapat bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
provinsi, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten/kota,
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Dana Alokasi
Khusus (DAK) non fisik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
8. Hasil integrasi Operasi Timbang, Pemantauan Perkembangan dan Pemberian
Vitamin A dilaporkan secara berjenjang, di tingkat pusat disampaikan kepada
Menteri Kesehatan dan Ketua Pokjanal Posyandu.
9. Pencatatan dan pelaporan hasil Operasi Timbang, Pemantauan Perkembangan
dan Pemberian Vitamin A menggunakan elektronik Pencatatan dan Pelaporan
Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) melalui alamat
http://www.siqiziterpadu.qizi. kemkes.oo.id (format pencatatan terlampir)
10. Apabila ditemukan balita berisiko gagal tumbuh dan/atau gagal kembang segera
lakukan intervensi.
Demikian Surat Edaran ini disampaikan untuk dapat dilaksanakan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 30 JoU lott
I KESEHATAN
INDONESIA,

M LOEK

a
Tembusan:
1. Menteri Dalam Negeri
2. Gubernur di seluruh lndonesia
3. Bupatirualikota di seluruh lndonesia
4. Ketua Tim Penggerak PKK PusaUProvinsi/Kabupaten/Kota
5. Ketua Organisasi Profesi PusaUDaerah/Cabang
6. Mitra Pembangunan

4
!EEEE@EEffi
ftlTETI6II
I
I
I
tr#
EEEEE!!ETEEffi
TIEIEITOTIEIEIreIMIEIrcIMTIEIIEIftTMIIEIIEIMIEIEIEIEITEIftIEIETftIEI
IIIIITII-
III-TTII-
IIIIIIII--IIIIIIIIII-
HEM
I
I
I IIIIITII--IIIIIIIIII- --
IIIIITII--IIIIIIIIII-
III-IIIIIIIITTIII-IIIIIII I
IIIIIIIIITIITTII-IIIIIIII I
I

nb^v.hnd d.. m.rrdnlr.i i. t.rDlHPrbu

atun.bi..nn.uru M,d[! s)[rlw$rnytun eruruh Etury..n,d B'rsjib.d.eru.hur.brhr*rb


Ddn nlLilutui n'nulEidrnndrrlr.n ru4un.rnkrirutnFliih hnirr m..rh.et.i s.e.i(t)
hsilp.m.riku n.l.l!iirsPm..rhnilr.n *o. M.r.ul.nlM)
0lri su lsridul.!iurrnrer.m.2 nin..u) jikr
DritrRlfiujurtiu.hriiF.n. smh.rlrui(Psrn.nrhllirkhr.nnnp.n..nlPt .uj,k. p.n.nh.n h.rduiourukan.nrh.silr.nrid.rs.ai osl
FORMULIR PENCATATAN PEMANTAUAI! IBU HAMIL

Provinsi Nama Posyandu :


Kabupaten/Kota Bulan :

Puskesmas/Kecamatan Tahun :

Desa/Kelurahan
TID
Nt( (iablet
IinF€l
Eer:t
TID rlD
KA ki)
uk3n)

(i) (e) (10) (111 (121 (14) (16) l17l (1e) (20)
{15)
I
(81 {13)
II
(2) (31 (61

II
14) {51 11)

I
1

- I rr
II III
IrI
IIIT I II
a
9
10
I- I I
Keterangan
Kolom 9 : Jika suami tidak ada, isikan nama orang tua
- Kolom 10 : Jika suami tidak ada, isikan NIK orang tua

Anda mungkin juga menyukai