Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2018 yang diperingati setiap
tanggal 23 Juli, Kementerian Kesehatan akan menyelenggarakan rangkaian kegiatan peringatan HAN.
Adapun tema HAN tahun 2018 adalah “Anak Indonesia, Anak Gesit, Empati, Berani, Unggul, Sehat
(GENIUS)”, sedangkan sub tema bidang kesehatan adalah “Anak Gesit, Empati, Berani, Unggul, Sehat
(GENIUS), Tumbuh Kembang Optimal”.
Salah satu kegiatan yang diselenggarakan adalah Pencanangan Bulan Tumbuh Kembang, yaitu
pemeriksaan tumbuh kembang anak secara serentak menggunakan SDIDTK (Stimulasi, Deteksi dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang) balita di seluruh wilayah Indonesia selama Bulan Juli 2018.
Sehubungan dengan hal tersebut, Kami mohon dukungan Pemerintah Daerah melalui Dinas
Kesehatan Provinsi untuk:
1. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemeriksaan tumbuh kembang menggunakan SDIDTK di fasilitas
pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta, Polindes/Poskesdes, Posyandu, Kelompok Bina
Keluarga Balita (BKB), Taman Pengasuhan Anak (TPA) dan sarana Pendidikan (PAUD dan
TK/RA) pada Bulan Juli 2018, di provinsi/kabupaten/kota.
2. Mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan pemeriksaan tumbuh kembang dan mengirimkan file
dokumentasi kegiatan tersebut melalui email ke subditbalita2013@gmail.com /
kesga.han2018@gmail.com untuk dipublikasikan pada acara puncak Peringatan HAN 2018 tanggal
31 Juli 2018 di Kementerian Kesehatan, Jakarta.
Terlampir kami sampaikan kerangka acuan kegiatan. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi
dr. Weni Muniarti, MPH (082115833101) atau Subdit Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah (021-
5221227 atau subditbalita2013@gmail.com / kesga.han2018@gmail.com).
Tembusan:
1. Sekretaris Jenderal
2. Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat
3. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan
Lampiran
Nomor : KG.02.01/2/3381/2018
Tanggal : 5 Juli 2018
DAFTAR PENERIMA
Volume : 1 (satu)
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. UUD 1945 Pasal 28B ayat 2 menyatakan bahwa “setiap anak berhak atas
kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi”.
b. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
c. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
d. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
e. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Menjadi
Undang-Undang;
f. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Percepatan Perbaikan Gizi
g. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2017 tentang Kebijakan Strategis Pangan dan
Gizi
h. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1984 tentang Hari Anak Nasional
i. Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 tentang Pengesahan Convention on the
Rights of the Child (Konvensi tentang Hak Anak)
j. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Sehat
k. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan
Anak
l. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66 tahun 2014 tentang Pemantauan
Pertumbuhan, Perkembangan dan Gangguan Tumbuh Kembang Anak.
1
2. Gambaran Umum
Masa depan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan anak dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Upaya pemenuhan kebutuhan dasar
anak yang ditujukan sejak dalam kandungan hingga lima tahun kehidupannya bertujuan
untuk kelangsungan hidup anak sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak agar
mencapai tumbuh kembang optimal baik fisik, mental, emosional maupun sosial serta
memiliki intelegensia majemuk sesuai dengan potensi genetiknya.
Periode ini merupakan kesempatan emas sekaligus masa-masa yang rentan
terhadap pengaruh negatif. Nutrisi yang baik dan cukup, status kesehatan yang baik,
pengasuhan yang benar, dan stimulasi yang tepat pada periode ini akan membantu anak
untuk tumbuh sehat dan mampu mencapai kemampuan optimalnya sehingga dapat
berkontribusi lebih baik dalam masyarakat. Deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang
perlu dilakukan untuk dapat mendeteksi secara dini adanya penyimpangan tumbuh
kembang balita termasuk menindaklanjuti setiap keluhan orang tua terhadap masalah
tumbuh kembang anaknya.
Tantangan dalam peningkatan status kesehatan anak, selain masih tingginya
Angka Kematian Bayi, yaitu 24 per 1000 kelahiran hidup, juga tingginya angka stunting
pada balita. Stunting ditandai dengan 3 G yaitu Gagal Tumbuh (diukur dengan berat
badan dan tinggi badan berdasarkan umur), Gagal Kembang (diukur dengan Stimulasi,
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang/SDIDTK) dan Gangguan Metabolisme
(potensi untuk terkena penyakit tidak menular). Riset Kesehatan Dasar tahun 2013
menunjukkan kurang lebih 9 juta (37.2%) anak balita Indonesia mengalami stunting.
Sementara itu hasil riset Bank Dunia menggambarkan kerugian akibat stunting mencapai
3 - 11% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Dengan nilai PDB 2015 sebesar
Rp11.000 Triliun, kerugian ekonomi akibat stunting di Indonesia diperkirakan mencapai
Rp300-triliun - Rp1.210 triliun per tahun.
Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1984 menetapkan tanggal 23 Juli 1984
sebagai Hari Anak Nasional (HAN) sehingga setiap tahun diperingati melalui berbagai
aktivitas bagi anak-anak Indonesia baik didalam maupun diluar negeri. HAN tahun 2018
ini mengambil tema “Anak Indonesia, Anak Gesit, Empati, beraNI, Unggul, dan Sehat
(GENIUS)” dengan subtema bidang kesehatan “Anak Gesit, Empati, beraNI, Unggul, dan
Sehat (GENIUS), Tumbuh Kembang Optimal”.
Untuk memperingati HAN tahun ini, Kementerian Kesehatan akan melaksanakan
beberapa rangkaian kegiatan seperti BULAN PEMERIKSAAN TUMBUH KEMBANG
BALITA NASIONAL yang akan dilakukan di seluruh provinsi sesuai dengan subtema
HAN 2018 bidang kesehatan. Melalui momentum HAN ini diharapkan dapat
meningkatkan kesadaran petugas kesehatan, keluarga, dan masyarakat tentang
pentingnya pengukuran pertumbungan dan perkembangan balita secara rutin.
B. Tujuan
Tujuan dari diselenggarakannya bulan pemeriksaan tumbuh kembang balita secara
nasional dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional (HAN) adalah meningkatkan
kesadaran petugas kesehatan, keluarga/ibu, dan masyarakat tentang pentingnya
pemeriksaan tumbuh kembang balita.
C. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah:
1. Lintas program dan lintas sektor terkait
2. Dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota
3. Organisasi masyarakat pemerhati kesehatan anak
4. Organisasi profesi terkait
5. Masyarakat umum.
2
D. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan mengacu pada Pedoman Pelaksanaan SDIDTK di tingkat pelayanan kesehatan
dasar, berupa Pemeriksaan BB; Pemeriksaan PB/TB; Pemeriksaan Perkembangan
menggunakan KPSP/Kuesioner Pra Skrining Perkembangan.
b. Pelaksanaan
1) Pelaksana: Dokter spesialis anak, Dokter, Bidan, Perawat, Tenaga Gizi, Pendidik
PAUD, Guru TK dan kader kesehatan terlatih/terorientasi SDIDTK
2) Sasaran: Balita, Keluarga/ibu, masyarakat, petugas kesehatan
(pengelola/penanggung jawab program), pendidik PAUD, guru TK/RA,
stakeholder di dinas kesehatan Kabupaten/Kota.
3) Waktu: selama bulan Juli, pada hari buka posyandu dan pelayanan kesehatan
lainnya, dan seremonial pada hari peringatan puncak HAN di daerah.
4) Tempat: di 34 provinsi dan kab/kota yang siap (kegiatan dapat dilaksanakan di
Puskesmas, Polindes, Poskesdes, Posyandu, Rumah Sakit, PAUD, TK/RA, dan
TPA atau di tempat pelaksanaan hari puncak HAN di daerah.
5) Teknis:
• Setiap balita sehat yang datang ke Puskesmas, Polindes, Poskesdes,
Posyandu, Rumah Sakit, PAUD, TK/RA, dan TPA mendapat pelayanan
stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang sesuai
usianya dengan menggunakan pedoman SDIDTK.
• Pelaksanaan kegiatan dilaporkan dan didokumentasikan secara tertulis, file
laporan dan dokumentasi dikirimkan melalui email ke
subditbalita2013@gmail.com atau kesga.han2018@gmail.com (yang
dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi).
c. Evaluasi pelaporan
Output: cakupan balita yang diukur DDTK, gambaran/status tumbuh kembang individu
(normal dan perlu dirujuk).
3
E. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran
Pencapaian keluaran ini dilaksanakan pada bulan Juli 2018.
F. Pembiayaan
Penyelenggaraan kegiatan Bulan Tumbuh Kembang Balita Nasional dibebankan pada
anggaran masing-masing daerah.
4
PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
A. PENDAHULUAN
Masa depan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan anak dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Upaya pemenuhan kebutuhan dasar anak
yang ditujukan sejak dalam kandungan hingga lima tahun kehidupannya Periode ini
merupakan kesempatan emas sekaligus masa-masa yang rentan terhadap pengaruh
negatif. Nutrisi yang baik dan cukup, status kesehatan yang baik, pengasuhan yang benar,
dan stimulasi yang tepat pada periode ini akan membantu anak untuk tumbuh sehat dan
mampu mencapai kemampuan optimalnya sehingga dapat berkontribusi lebih baik dalam
masyarakat. Deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang perlu dilakukan untuk dapat
mendeteksi secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang balita termasuk
menindaklanjuti setiap keluhan orang tua terhadap masalah tumbuh kembang anaknya.
Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1984 menetapkan tanggal 23 Juli 1984
sebagai Hari Anak Nasional (HAN) sehingga setiap tahun diperingati melalui berbagai
aktivitas bagi anak-anak Indonesia baik didalam maupun diluar negeri. HAN tahun 2018 ini
mengambil tema “Anak Indonesia, Anak Gesit, Empati, Berani, Unggul, dan Sehat “
(GENIUS. Untuk memperingati HAN tahun ini, Kementerian Kesehatan akan melaksanakan
beberapa rangkaian kegiatan antara lain bulan pemeriksaan tumbuh kembang balita
serentak Nasional. Melalui momentum HAN ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran
petugas kesehatan, keluarga, dan masyarakat tentang pentingnya pengukuran
pertumbungan dan perkembangan balita secara rutin
B. TUJUAN KEGIATAN
1. Meningkatkan kesadaran petugas kesehatan dan keluarga akan pentingnya pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan anak secara khusus pada usia di bawah lima tahun;
2. Meningkatkan kepedulian dan komitmen serta kemitraan dengan lintas program, lintas
sektor, organisasi profesi, organisasi masyarakat dan sektor swasta dalam peningkatan
status kesehatan anak;
C. PELAKSANAAN
1. Kegiatan : mengacu pada Pedoman Pelaksanaan SDIDTK di tingkat pelayanan
kesehatan dasar, berupa Pemeriksaan BB; Pemeriksaan PB/TB; Pemeriksaan
Perkembangan menggunakan KPSP/Kuesioner Pra Skrining Perkembangan atau
instrumen standar lain yang berlaku.
3. Waktu Pelaksanaan: selama bulan Juli, pada hari buka Posyandu, dan seremonial pada
hari peringatan puncak HAN di daerah.
• Organisasi Profesi
Output: cakupan balita yang diukur DDTK, gambaran/status tumbuh kembang individu :
ALUR PENCATATAN DAN PELAPORAN
KEMENTERIAN KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI
UPT KEMENKES
(RS VERTIKAL atau POLTEKKES)
RSU PROVINSI
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS RSU KABUPATEN/KOTA