oleh:
KELOMPOK 5
A. Pengertian Keluarga
Mukhoyyaroh (2014) mengemukakan bahwa keluarga adalah sekumpulan
manusia yang hidup bersama, sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat
terkecil serta saling memiliki hubungan darah, ikatan pernikahan atau ikatan
lainnya, tinggal bersama, dan biasanya dipimpin oleh suatu kepala keluarga.
Misbach (2013) mengemukakan bahwa keluarga adalah suatu lembaga untuk
mewujudkan kehidupan yang tentram, damai, dan sejahterah melalui suasana
cinta dan kasih sayang antar anggotanya. Bargumono (2013) mengemukakan
bahwa keluarga adalah unit yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
masing-masing peranan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah
sekumpulan orang-orang yang saling memiliki ikatan darah dan peran untuk
mweujudkan kehidupan yang tentram, damai, dan sejahterah.
Keluarga adalah jiwa masyarakat dan menjadi tulang punggung.
Kesejahteraan lahir dan batin atau sebaliknya serta keterbelakangan atau
sebaliknya menjadi cerminan dari keadaan keluarga-keluarga yang hidup pada
masyarakat. Hubungan suami dan isteri dalam keluarga adalah keterpasangan
dalam satu diri, sebagai kesatuan diri dari segi spiritual. dalam bahasa Al-
Qur’an diistilahkan dengan min anfusikum. Setara disini bukan berarti seragam.
Kedua pasangan tidak saling mendominasi. Keduanya diperbolehkan
melakukan aktualisasi diri. Setara pengasuhan anak-anak dan dalam nikah,
talak dan rujuk. Keduanya saling asah, asih, dan asuh (Sabagh, 1991).
Referensi
Bargumono. (2013). Membina Keluarga Sakinah Mawadah Warahmah,
Yogyakarta: LeutikaPrio.
Misbach, M. (2013). Keluarga Sakinah: Dalam Perspektif Al-Qur’an dan As-
Sunnah. Jakarta: Yayasan Birul Walidain.
Sabagh, M. (1991). Tuntunan keluarga bahagia menurut Islam. Bandung:
Remaja Rosadarkarya.
Mukhoyyaroh, T. (2014). Psikologi Keluarga. Surabaya: UINSA Press.
Rahmat, J. (1994) Keluarga Muslim dalam Masyarakat Modern, Bandung:
Rosda Karya.
Shihab, Q. (1996). Wawasan Al-Qur’an, Bandung: Mizan.