Anda di halaman 1dari 54

UPAYA PENINGKATAN KEBERHASILAN

PENANAMAN MANGROVE
Faktor Penentu Keberhasilan
Penanaman Mangrove
•Penentuan Lahan

•Kualitas Benih / Buah

•Kualitas Bahan Tanaman (Bibit, dll)

•Teknik Penanaman

•Kontinuitas Pemeliharaan

2
Lahan Mangrove

Titik surut
terendah

Titik pasang
tertinggi
Tipe Habitat Mangrove
Frekuensi terkena Jenis Mangrove
Kelas Genang Salinitas
Pasang Dominan
All high tides Min. 20 hari terkena Avicennia spp.
(daerah selalu pasang per bulan (1 Sonneratia alba
terkena pasang) – 2 kali per hari) Rhizophora spp.
Medium high tides Bruguiera spp.
(daerah pasang 10 – 19 hari per Rhizophora spp.
moderat) bulan Ceriop spp.
Kandelia spp.
10 – 30 ppt
Normal high tides Xylocarpus spp.
(daerah pasang Max. 9 hari per Heritiera spp.
normal) bulan B. Sexangula
B. cylindrica
Spring tides Scyphiphora spp.
(daerah pasang Beberapa hari per Lumnizera spp.
tertinggi) bulan

Storm high tides Oncosperma sp.


(daerah yang hanya Sedikit banyak Cerbera sp.
terkena pasang 0 – 10 ppt dipengaruhi pasang Nypa fruticans
surut. 4
badai) Ficus retusa, dll
FAKTOR EKOLOGIS ESSENSIAL UNTUK PERTUMBUHAN MANGROVE

Ketersediaan nutrient yang cukup

PERTUMBUHAN
MANGROVE YANG BAIK

Keseimbangan
Substrat yang stabil pasokan air tawar dan
air laut
5
Nama Jenis Ekologi Kegunaan
Aegiceras corniculatum (L.) Blanco Di bagian mangrove yang kurang Kulit dan bijinya untuk membuat racun
rapat, di banyak lokasi agak ikan.
1837 melimpah, seringkali agak
berkelompok, 0-1 m di atas muka
laut, lumpur dalam, tepi sungai,
toleran terhadap salinitas tinggi.

Aegiceras floridum Ditemukan di pantai berpasir, Kulit dan bijinya untuk membuat racun
berbatu-batu dan berkoral, ikan.
terpencar-pencar dan jarang, 0-
0.25 m di atas muka laut, tepi
sungai, toleran terhadap salinitas
tinggi

Avicennia alba Blume 1826 Dataran lumpur dalam, tepi Daun yang masih muda untuk
sungai, areal kering, jenis pioner; makanan ternak; bijinya dapat dimakan
toleran terhadap salinitas tinggi jika direndam dan direbus; kulitnya
untuk obat tradisional (astringent);
getah untuk infertilitas, salep yang
dicampur cara membuatnya dengan biji
tumbuhan ini sangat baik untuk
mengobati luka penyakit cacar.

6
Nama Jenis Ekologi Kegunaan
Avicennia lanata Ridley 1920 Dataran lumpur berpasir, tepi Daun yang masih muda untuk
sungai, areal kering, jenis makanan ternak; bijinya dapat
pioner; toleran terhadap dimakan jika direndam dan
salinitas tinggi direbus; kulitnya untuk obat
tradisional (astringent); getah
untuk infertilitas, salep yang
dicampur cara membuatnya
dengan biji tumbuhan ini
sangat baik untuk mengobati
luka penyakit cacar.
Avicennia marina (Forsk.) Vierh. Dataran lumpur dalam, tepi Daun yang muda dapat
1907 sungai, areal kering, jenis dimakan/disayur, polen dari
pioner; toleran terhadap bunganya dapat untuk menarik
salinitas tinggi koloni-koloni kumbang
penghasil madu yang
diternakkan, abu dari kayunya
sangat baik untuk bahan baku
dalam pembuatan sabun cuci
Avicennia officinalis L. 1753 Dataran lumpur dalam, tepi Biji dapat dimakan sesudah
sungai, areal kering, toleran dicuci dan direbus, daun untuk
terhadap salinitas rendah pakan ternak.
7
Nama Jenis Ekologi Kegunaan
Bruguiera cylindrica (L.) Blume 1827 Zona mangrove bagian Kayunya untuk arang/kayu bakar
dalam/daerah daratan salinitas dan tanin, kulit batang yang masih
rendah, pada substrat lumpur muda untuk menambah rasa sedap
/tanah berpasir sampai liat yang ikan yang masih segar; daun muda
baru mapan, sepanjang tanggul untuk pakan ternak. Kulit kayu
tambak, pinggir sungai kecil untuk perasa ikan mentah.

Bruguiera gymnorrhiza (L.) Lamk 1797 Lumpur berlempung atau berpasir Kayunya untuk arang/kayu bakar
dengan salinitas rendah, gambut, dan tanin, kulit batang yang masih
tumbuh baik dari mulai bagian muda untuk menambah rasa sedap
tengah mangrove sampai ikan yang masih segar; daun muda
pedalaman mangrove, sepanjang untuk pakan ternak. Kulit kayu
tanggul tambak; pinggir sungai untuk perasa ikan mentah.
kecil, bergerombol pada tanah lebih
kering

Bruguiera parviflora Wight and Arnold Lumpur berlempung atau berpasir Kayunya untuk arang /kayu bakar
ex Griffith 1936 dengan salinitas tinggi, tepi sungai, dan tanin. Kulit kayu untuk
batas mangrove bagian dalam, perasa ikan mentah.
wilayah yang elevasinya relatif
rendah, sepanjang tanggul tambak,
pinggir sungai kecil, terpencar-
pencar, tetapi kadangkala
melimpah secara lokal
8
Nama Jenis Ekologi Kegunaan
Bruguiera sexangula (Lour.) Poir 1816 Sungai/ estuaria dengan salinitas Daun muda, embrio buah, buluh
rendah atau air tawar, sepanjang akar dapat dimakan sebagai
tanggul tambak, kadangkala di sayuran, daunnya mengandung
pantai berpasir alkaloid yang dapat dipakai untuk
mengobati tumor kulit, akarnya
untuk kayu menyan, buahnya
untuk campuran obat cuci mata
tradisional. Kulit kayu untuk perasa
ikan mentah. Daun muda dan
embrio buah untuk sayuran.
Cerbera manghas Tanah kering dengan salinitas Bijinya untuk biodisel, getahnya
rendah di pinggir pantai sampai beracun untuk antibiotik.
daerah ketinggian sekitar 300 m
dpl

Ceriops decandra (Griff.) Ding Hou Tumbuh baik pada zona mangrove Kulit batang digunakan sebagai
1958 bagian dalam, yang merupakan astringen, namun kurang disukai.
areal yang bersalinitas tinggi dan Hasil ekstraksi diminum dapat
kering, gambut. menghentikan diare, anti muntah
dan anti beberapa penyakit
disentri. Tanin dari kulit untuk
pewarna/pengawet jala dan batik. 9
Nama Jenis Ekologi Kegunaan
Ceriops tagal (Perr.) C.B. Robinson Estuaria, perbatasan tambak, Kulit batang digunakan sebagai
1908 tumbuh baik pada zona mangrove astringen, namun kurang disukai.
bagian dalam, lumpur dan daerah Hasil ekstraksi diminum dapat
kering dengan salinitas tinggi, menghentikan diare, anti muntah
gambut. dan anti beberapa penyakit
disentri. Tanin dari kulit untuk
pewarna/pengawet jala dan batik.

Dolichandrone spathacea (L.f.) K. Estuaria, perbatasan tambak,


Schumann 1889 tumbuh baik pada zona mangrove
bagian dalam, lumpur dan areal
kering bersalinitas tinggi

Excoecaria agallocha L. 1759 Tanah dengan salinitas rendah ke Getahnya beracun dan dapat
arah daratan, sering ditemukan di dipakai untuk meracuni ikan dan
pantai dengan tanah berliat, dibuat antibiotik
melimpah secara lokal; elevasi 0.
25 – 5 m diatas muka laut

10
Nama Jenis Ekologi Kegunaan
Heritiera littoralis Dryand. in Aiton Tanah lempung berpasir dengan Kayunya baik untuk industri papan
1789 salinitas rendah ke arah daratan, dan kayu bakar, air buahnya
daerah hulu sungai, 0-50 m diatas beracun dan dapat untuk meracuni
muka laut ikan.

Kandelia candel (L.) Druce 1914 Tumbuh secara sporadis pada


lumpur tepian sungai pasang
surut diantara relung (niche) yang
sempit, gambut

Lumnitzera littorea (Jack) Voigt. 1845 Tumbuh di lumpur dengan salinitas Kayu untuk kayu bakar dan kayu
rendah, tepi sungai estuaria pertukangan, pembuatan perahu
dengan air tawar, tepi yang dan perabotan rumah tangga.
mengarah ke daratan pedalaman Rebusan daunnya untuk obat
sariawan.

11
Nama Jenis Ekologi Kegunaan
Lumnitzera racemosa Willd. 1803 Tumbuh di tepi sungai estuari yang Kayu untuk kayu bakar dan kayu
mengarah ke daratan pedalaman, pertukangan, pembuatan perahu
substrat lumpur dengan salinitas dan perabotan rumah tangga.
relatif rendah Rebusan daunnya untuk obat
sariawan.

Nypa fruticans (Thunb.) Wurmb.1781 Tumbuh di sepanjang tepi sungai Daun untuk atap rumah, dinding,
dengan air tawar/salinitas rendah, topi, bahan baku kertas, keranjang
seringkali membentuk komunitas dan pembungkus sigaret; Nira
yang luas, dominan pada habitat untuk minuman dan alkohol; Biji
rawa yang salin di sepanjang untuk ”jely” dan sebagai kolang-
pantai, jarang ada di luar zona kaling; Pelepah yang dibakar untuk
litoral menghasilkan garam

Osbornia octodonta F. Muell. loc. cit Tanah yang bersalinitas relatif


tinggi.

12
Nama Jenis Ekologi Kegunaan

Pemphis acidula Forst. 1776 Sering dijumpai di pantai berpasir Kayu untuk pipa rokok
bersalinitas tinggi, pada atau dekat
dengan elevasi permukaan laut;
pada pantai yang kaya akan kapur,
jenis ini sering melimpah secara
lokal

Rhizophora apiculata Blume 1827 Tumbuh di lumpur dalam dengan Kayu untuk arang /kayu bakar chip
rentang salinjitas lebar, tanah bahan baku pulp/kertas, kayu
berpasir, tepi sungai kecil, pantai pertukangan. Daun untuk pakan
(juga karang) dengan kekuatan ternak. Air rebusan akar muda
ombak yang ringan; tumbuh baik di untuk tonik/stamina tubuh; tanin
wilayah estuaria dengan lumpur untuk obat nyamuk dan
mangrove yang lunak pewarna/pengawet jala.

Rhizophora lamarckii Montr. 1860 Tumbuh di lumpur mangrove yang Kayu untuk arang/kayu bakar, chip
lunak dengan salinitas yang lebar bahan baku pulp/kertas, kayu
pertukangan. Daun untuk pakan
ternak. Air rebusan akar muda
untuk tonik/stamina tubuh; tanin
untuk obat nyamuk dan
pewarna/pengawet jala.
13
Nama Jenis Ekologi Kegunaan
Rhizophora mucronata Lamk. 1804 Tumbuh di lumpur yang dalam Kayu untuk arang/kayu bakar, chip
dengan rentang sallinitas lebar, bahan baku pulp/kertas, kayu
pinggir sungai estuari, gambut, pertukangan. Buah untuk sayuran,
pantai berawa dan berlumpur tanpa daun pakan ternak. Air rebusan
ada ombak yang kuat, teradaptasi akar muda untuk tonik/stamina
dengan berbagai elevasi dengan tubuh; tanin untuk obat nyamuk dan
kisaran yang lebar ke arah laut pewarna/pengawet jala.
sampai zona pertengahan.

Rhizophora stylosa Grift.1854 Pantai berpasir bersalinitas tinggi, Kayu untuk arang/kayu bakar dan
teras-teras koral/berbatu, tepi yang chip bahan baku pulp/kertas, kayu
berbatasan dengan laut, pertukangan. Buah untuk sayuran,
beradaptasi dengan elevasi yang daun pakan ternak. Air rebusan
relatif rendah akar muda untuk tonik/stamina
tubuh; tanin untuk obat nyamuk dan
pewarna/pengawet jala.

Scyphiphora hydrophyllacea Gaertn. f.


1805 Sepanjang pantai, di beberapa
tempat terpencar-pencar, wilayah
yang salinitasnya relatif tinggi

14
Nama Jenis Ekologi Kegunaan
Sonneratia alba J. Smith 1819 Pinggir laut, sepanjang muara Cairan buah untuk menghaluskan
sungai-sungai pasang surut, pada kulit, daunnya untuk makanan
tanah yang berlumpur atau kambing dan menghasilkan
berbatu, pada lumpur berpasir dari pectine.
sungai-sungai estuaria, seringkali
membentuk tepian yang
berbatasan dengan laut, tanah
dengan salinitas relatif tinggi
Sonneratia caseolaris (L.) Engler 1897 Tumbuh terutama disepanjang Buahnya dapat dimakan, cairan
sungai kecil pasang surut dan di buah untuk menghaluskan kulit,
bagian mangrove yang kadar daunnya untuk makanan kambing
garamnya relatif rendah, tepi dan menghasilkan pectine.
sungai estuaria, lebih menyukai
salinitas rendah dengan masukan
air tawar

Sonneratia ovata Backer 1929 Tumbuh di tepi mangrove yang Cairan buah untuk menghaluskan
berbatasan dengan pedalaman, kulit, daunnya untuk makanan
pada daerah yang kurang salin, kambing dan menghasilkan
pada tanah berlumpur di sekitar pectine.
sungai pasang surut; tidak pernah
terdapat pada terumbu karang

15
Nama Jenis Ekologi Kegunaan
Xylocarpus granatum König 1784 Tumbuh di tepi sungai pasang Air rebusan bijinya diminum untuk
surut, daerah yang bersalinitas menyembuhkan diare dan kolera.
rendah ditempat yang agak ke Air ekstraknya dapat dipakai untuk
pedalaman membasuh luka. Minyak dari biji
berguna untuk minyak rambut.

Xylocarpus moluccensis (Lamk.) Tumbuhan di tepian sungai pasang Air rebusan bijinya diminum untuk
Roem. 1846 surut, berbatasan dengan tambak, menyembuhkan diare dan kolera.
tepi sungai, wilayah yang lebih Air ekstraknya dapat dipakai untuk
kearah pedalaman yang membasuh luka. Minyak dari biji
bersalinitas rendah berguna untuk minyak rambut.

Xylocarpus rumphii (Kostel.) Mabb Mangrove pantai yang tumbuh di Air rebusan bijinya diminum untuk
pantai berpasir atau berbatu di menyembuhkan diare dan kolera.
atas batas air pasang Air ekstraknya dapat dipakai untuk
membasuh luka. Minyak dari biji
berguna untuk minyak rambut.

16
KUALITAS BENIH / BUAH
1 2 3 4 5 6

1. Bruguiera gymnorrhiza

2. Ceriops decandra

3. Ceriops tagal

4. Rhizophora apiculata

5. Rhizophora stylosa 7 8

6. Rhizophora mucronata
9
7. Sonneratia alba
10
8. Sonneratia caseolaris

9. Avicennia marina

10. Xylocarpus granatum


17
KRITERIA PROPAGUL YANG
AKAN DI TANAM LANGSUNG
(MATANG)

PADA BAGIAN COTYLEDON TERDAPAT


CINCIN
APABILA HYPOCOTYL DITARIK DENGAN
TANGAN AKAN MUDAH TERLEPAS DARI
BUAH

18
KARAKTERISTIK PROPAGUL (BUAH) YG MATANG
Spesies Karakteristik Buah (Propagul) yang Matang

Rhizophora mucronata Propagul (hipokotil) berwarna hijau tua, panjang minimal 50 cm, kotiledon
berwarna kuning (berubah dari hijau muda ke kuning), dan ada cincin
berwarna keputihan pada hipokotil yang berdekatan dengan perikarp.
Rh. apiculata Propagul (hipokotil) berwarna hijau kecoklatan, panjang minimal 20 cm,
diameter minimal 14 mm, kotiledon berwarna coklat kemerahan (berubah dari
hijau muda ke coklat kemerahan). Bagian bawah perikarp menggembung.
Bruguiera gymnorrhiza Propagul (hipokotil) berwarna coklat kehijauan, panjang minimal 20 cm

Ceriops tagal Panjang propagul minimal 20 cm. Kotiledon berwarna kuning dan mempunyai
panjang 1 – 1.5 cm.
Avicennia marina Buah berwarna putih kekuningan dengan kulit buah sedikit mengelupas.
Berat biji minimal 1.5 gram per biji.
A. alba Buah berwarna coklat kekuningan.

Sonneratia alba Buah berwarna hijau tua kecoklatan dan mengapung di air.

S. caseolaris Buah berwarna kekuningan dan agak lembek.

Xylocarpus granatum Buah berwarna kuning kecoklatan dan mempunyai retakan. Buah mengapung
bila direndam di air. 19
Kondisi Tempat Penyimpanan Buah/Propagul Jenis-jenis Mangrove

Jenis Tempat Simpan Periode waktu Lainnya

Rh. mucronata Terlindung dengan baik dari 10 hari Calyx tidak boleh disiram terlalu
sengatan matahari langsung, lama
Rh. apiculata harus selalu diberi air 5 hari
B. gymnorrhiza 10 hari Calyx tidak boleh dilepas
C. tagal 10 hari Siram dengan air setiap hari
S. alba Pada tempat yang dingin, gelap 5 hari
dan hindari sinar matahari
langsung secara total
A. marina Tempat yang dingin, tempat 10 hari
yang gelap dan hindari sinar
matahari langsung
X. granatum Tempat yang terhindar dari 10 hari Sebagian radikel terendam
matahari langsung dalam air
Sumber : Taniguchi et al. 1999

Media simpan berupa sabut kelapa dalam kardus di ruang AC (19 – 20 oC)
propagul dapat bertahan sampai 3 minggu tanpa berakar
20
RANGKUMAN CARA PEYEMAIAN PROPAGUL BERBAGAI JENIS MANGROVE

7 cm 5 cm 1/3 benih 0,5 mm 21


Kualitas Bahan Tanaman (Bibit, dll)
PROPAGUL ANAKAN DARI ALAM

• ANAKAN DARI PERSEMAIAN

22
PROPAGUL
 Keuntungan
 Mudah penanganannya
 Murah
 Apabila hipokotil bagian
atas rusak, tunas tambahan

 Kerugian
 Tergantung musim
berbuah masak
 Mudah diganggu oleh
kepiting dan teritip

23
BIBIT DARI ANAKAN ALAM

• Ukuran tinggi 0.5 – 1 m


• Di Matang, Malaysia : kematian 8 % setelah 3
bulan
• Dianjurkan unuk dipangkas sampai 2/3 tinggi
• Yang dari tempat terbuka : segera ditanam
• Yang dari hutan alam: diaklimatisasi dulu
 Keuntungan:
 Tahan menghadapi faktor
perusak (kepiting, gulma dsb.)
 Lebih mudah dibanding anakan
dari persemaian
 Kerugian:
 Lebih mahal dibanding propagul
24
BIBIT (ANAKAN) DARI PERSEMAIAN

• Keuntungan:
o Relatif tahan terhadap
gangguan hama
o Jadwal penanaman tidak
tergantung musim kemasakan
buah
o Kadang lebih besar peluang
keberhasilannya
o Kualitas lebih seragam

• Kerugian:
o Penanganan lebih sulit 
pengawasan lebih ketat
o Relatif mahal

25
Lama Pemberian Naungan dan Lama Naungan Dibuka
di Persemaian sebelum Ditanam

Lama Pemberian Naungan Lama Naungan Dibuka


Jenis
(bulan)
Rh. mucronata 3–4 1
Rh. apiculata 3–4 1
B. gymnorrhiza 2–3 1
C. tagal 3–4 3–4
S. alba 2 3–4
A. marina 2 1–2
X. granatum 2 1–2

Sumber : Kusmana, 1999

26
KRITERIA ANAKAN BEBERAPA JENIS MANGROVE
UNTUK DITANAM DI LAPANGAN

Jumlah
Lama semai
No. Jenis Tinggi (cm) Daun
(bulan)
(helai)
1. Rhizophora mucronata 55 4 4—5

2. Rhizophora apiculata 30 4 4—5

3. Rhizophora stylosa 35 4 3—4

4. Avicennia alba 30 6 3—4

5. Avicennia marina 30 6 3—4

6. Sonneratia alba 15 6 5—6

7. Bruguiera gymnorrhiza 35 6 4—5

8. Ceriops tagal 30 4 4—5

9. Xylocarpus granatum 40 6 4—5 27


Desain dan Teknik Penanaman
Jarak Tanam

•1 m x 1 m
Jarak Tanam yang Umum • 1,5 m x 1,5 m
digunakan di Indonesia •2 m x 1 m
•2 m x 2 m

Jarak Tanam untuk Pinggir


Sungai, Pinggir Tanggul • 0,25 m x 0,25 m
Tambak dan Daerah • 0,5 m x 0,5 m
Rentan Abrasi
28
DESAIN PENANAMAN

Pola Tanam Bujur Sangkar

Pola Tanam Model Zig-zag (Untu Walang) Pola Tanam Sistem Klaster

29
Waktu Penanaman
Penanaman dilakukan pada saat surut dan
sebaiknya pada awal musim hujan

Jarak tanam ditentukan menggunakan tali yang ditandai dengan pita


30
sesuai jarak tanam yang direkomendasikan
Pembukaan Polybag

Lahan dominan pasir


Lahan pantai berarus cukup • Polibag
kuat sebaiknya
tidak dibuka
Lahan pinggir sungai berarus
cukup kuat

Lahan tidak
didominasi pasir • Polibag
dibuka
Lahan dengan arus
yang tenang

31
PENANAMAN BIBIT PADA LOBANG TANAM
SEDALAM TINGGI POT/POLIBAG

32
PEMBERIAN AJIR DAN TALI IKAT
• PADA TANAH YANG SANGAT LUNAK / MUDAH
HANYUT / TIUPAN ANGIN KENCANG
• BIBIT DIIKATKAN DENGAN TALI PADA AJIR

33
TAPAK BEROMBAK BESAR
TEGAKAN API-API YANG DITANAM DI PINGGIR LAUT
DENGAN TEKNIK BREAK WATER (PEMECAH OMBAK)

35
TAPAK DENGAN ARUS DERAS

0,5 -
1m

0,25
– 0.5
0,5-1 m
m

POLA ZIG-ZAG POLA CLUSTER POLA BUJUR SANGKAR


(TANPA JARAK)

JARAK TANAM 1 M X 1 M ATAU LEBIH RAPAT ATAU TANPA JARAK TANAM, MUTLAK PAKAI AJIR
TAPAK DENGAN LUMPUR YANG DALAM

PENGUAT TANAMAN DI TAPAK YANG BERLUMPUR DALAM MENGGUNAKAN TIANG PANCANG (A)
ATAU MENGGUNAKAN BAMBU BESAR (B).
TAPAK YANG TERTIMBUN PASIR LAUT

Polibag berukuran besar

pasir

PENGGUNAAN POLIBAG BERUKURAN BESAR


PEMBUATAN LUBANG YANG BESAR ATAU PENGGALIAN PARIT
PADA TAPAK TERTUTUP PASIR LAUT DAN MENGISINYA DENGAN LUMPUR

parit atau lubang yang diisi dengan lumpur


bibit mangrove

0.5 – 0.6 m

pasir
TAPAK BERBATU ATAU BERKERIKIL

POLA TANAM SISTEM KLUSTER


PEMBUATAN LUBANG TANAM YANG BESAR PADA TAPAK YANG BERBATU
DAN MENGISINYA DENGAN LUMPUR

polibag

Lubang tanam yang lebar dan dalam diisi lumpur

pasir
PENANAMAN MANGROVE DENGAN TEKNIK GULUDAN
CONTOH PENANAMAN MANGROVE DENGAN TEKNIK
GULUDAN DI MUARA ANGKE DKI JAKARTA

Umur Tanam : 16 bulan


Tinggi : 2,35 m Tegakan Campuran
Diameter : 2,42 cm Umur Tanam 5 tahun

Lahan semula kosong penuh dengan


View Kawasan Rehabilitasi Mangrove mangrove dalam guludan
pada Umur Tanam 16 bulan dalam tempo 5 tahun
43
PENANAMAN MANGROVE DALAM BRONJONG BAMBU
PADA TAPAK DENGAN GENANGAN AIR YANG DALAM

44
PEMELIHARAAN

 MENGUNJUNGI SETIAP TANAMAN &


MENGATASI SETIAP GANGGUAN DARI
POHON KE POHON :
 HANYUTAN MATERIAL KAYU, BATANG BAMBU,
PLASTIK SERTA MATERIAL LAINNYA
 HANYUTNYA TANAMAN KARENA ARUS ATAU
OMBAK
 PENUTUPAN LUMUT LAUT SEHINGGA MENUTUPI
TANAMAN MUDA
 KEPITING DAN TERITIP
 HAMA
45
KERUSAKAN BIBIT MANGROVE KERUSAKAN BIBIT MANGROVE
OLEH LUMUT OLEH TERITIP

46
GANGGUAN KEPITING TERHADAP ANAKAN MANGROVE

47
HAMA Aulacaspis marina

KERUSAKAN BIBIT
MANGROVE OLEH LIMBAH
PLASTIK

PENYEMPROTAN PARASIT
DENGAN AIR LAUT 48
HAMA PENYERANG MANGROVE DAN PENCEGAHANNYA
Penyiangan untuk mengendalikan gulma
Pemupukan untuk tanaman yang kurang baik pertumbuhannya

RECOVERY PAKAI
PUPUK REGENT
Penjarangan / Pemangkasan untuk tegakan yang terlalu rapat
Penyulaman untuk anakan yang mati

Anda mungkin juga menyukai