Anda di halaman 1dari 7

Presisi dan Akurasi

Dalam melakukan analisis kimia, untuk memperoleh


hasil analisis yang baik, maka perlu memperhatikan
hal-hal berikut :
 Seorang analis kimia harus mencatat dengan
teliti dan menghitung dengan benar setiap hasil
analisis.
 Analisis biasanya dilakukan beberapa kali
ulangan maka analis harus menentukan angka atau
hasil terbaik untuk dilaporkan. Harga terbaik
diperoleh dari rata-rata beberapa kali pengukuran.
 Analis harus mengevaluasi hasil yang diperoleh
dan menentukan batas kesalahan untuk disajikan
pada hasil akhir.

Ketepatan Dan Ketelitian


Pengertian yang jelas mengenai ketelitian (presisi)
dan ketepatan (akurasi) dapat digunakan untuk
mengevaluasi suatu hasil analisis.
Ketelitian (presisi) adalah kesesuaian diantara
beberapa data pengukuran yang sama yang
dilakukan secara berulang. Tinggi rendahnya tingkat
ketelitian hasil suatu pengukuran dapat dilihat dari
harga deviasi hasil pengukuran.
Sedangkan ketepatan (akurasi) adalah kesamaan
atau kedekatan suatu hasil pengukuran dengan
angka atau data yang sebenarnya (true value /
correct result).
Untuk memperjelas perbedaan antara ketepatan dan
ketelitian diberikan contoh hasil pengukuran seperti
di bawah ini. Data tersebut merupakan hasil analisis
dari percobaan yang sama tetapi dilakukan oleh
empat orang yang berbeda, dimana masing-masing
dengan lima kali ulangan. Sedangkan angka yang
sebenarnya (seharusnya) adalah 10,00.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil
yang diperoleh A mempunyai ketelitian yang tinggi
karena standar deviasinya kecil (0,02), sedangkan
ketepatannya rendah karena rata-ratanya 10,10
(jauh terhadap 10,00). Hasil pengukuran yang
diperoleh B mempunyai ketelitian yang rendah
karena deviasinya besar yaitu 0,17, sedangkan
ketepatannya tinggi karena hasil rata-ratanya 10,01
(dekat terhadap 10,00). Hasil analisis yang diperoleh:
Tabel 1.. Hasil pengukuran oleh empat analis

Gambar 1. Ploting data pada tabel 1.


C mempunyai ketelitian yang rendah karena
deviasinya besar yaitu 0,21, sedangkan
ketepatannya juga rendah karena harga rata-rata
hasil pengukuran 9,90 (jauh terhadap 10,00). Dan
hasil pengukuran oleh D mempunyai ketelitian yang
tinggi dan ketepatan yang tinggi pula, hal ini karena
deviasinya cukup kecil yaitu 0,03 dan harga rata-rata
hasil pengukuran sebesar 10,01 (dekat terhadap
10,00).
Untuk menghitung harga rata-rata dan standard
deviasi digunakan persamaan seperti pada Tabel 2.

Tabel 2. Perhitungan rata-rata dan deviasi


Harga Rata-rata : ‾X = Σ Xi
n
2
Standard Deviasi : s = Σ xi – x
n-1
Galat (Error, sesatan)
Dalam penentuan akurasi dilakukan perbandingan
berdasarkan ukuran terbalik dari ketepatan, yaitu
Galat, makin kecil galat, makin besar
akurasi(ketepatan).

Galat Mutlak : Selisih antara nilai eksperimen dengan


nilai sebenarnya.
Contoh : Hasil analisis kandungan besi dalam suatu
sampel 20,44%, nilai sebenarnya 20,34%. Galat
mutlak : 20,44% - 20,34% = 0,10%
Galat relatif: Galat yang dinyatakan relatif terhadap
besarnya kuantitas yang diukur, dalam persen atau
bagian perseribu, untuk contoh di atas, nilai galat
relatif adalah :
0,1/20,34 x 100% = 0,5%
Atau
0,1/20,34 x 1000 = 5 btr (bagian tiap ribu).

Berdasarkan sumbernya, galat dibagi menjadi :


1. Galat terpastikan(determinate) atau galat
sistematik.
Galat ini bersifat satu arah, dapat diulang dan
dapat diprediksikan sumber kesalahannya.
Contoh galat terpastikan :
-
- Batu timbangan yang berkarat
- Buret yang jelek kalibrasinya
- Ketidakmurnian dalam regensia
- Kelarutan endapan yang cukup besar
- Reaksi samping dalam suatu titrasi
- Temperatur pemanasan suatu sampel yang
terlalu tinggi
Berdasarkan sumbernya, galat terpastikan dapat
dikelompokkan menjadi :
- Galat metode, metode analisis karena metode
ini mencerminkan sifat-sifat sistem kimia yang
terlibat
- Galat operasi(kekurang terampilan analisis)
- Galat instrumen(kegagalan piranti pengukuran
supaya berjalan sesuai dengan standar yang
dikehendaki)
Berdasarkan pengaruh galat ini terhadap hasil
suatu analisis, galat terpastikan dikelompokkan
menjadi :
- Galat tetap
Suatu galat terpastikan kadang-kadang
memiliki suatu besaran hampir konstan dalam
sederet analisis, berapapun ukuran
sampelnya. Contoh : blanko indikator tidak
terkoreksi dalam sederet titrasi. Bermaknanya
galat konstan berkurang dengan
membesarnya ukuran sampel. Contoh: galat
titik akhir yang konstan sebesar 0,1mL dalam
sederet titrasi, galat relatif :10% untuk sampel
yang membutuhkan 1mL titran tetapi hanya
0,2% jika digunakan 50 mL titran.
- Galat sebanding

Nilai galat mutlak jenis galat ini beraneka


dengan ukuran sampel sehingga galat
relatifnya tetap konstan. Contoh: penetapan
iodometri suatu oksida seperti klorat, zat
pengoksid lain seperti iodat atau bromat
menyebabkan hasil terlalu tinggi, jika sampel
diperbesar maka galat mutlak akan membesar
namun galat relatif akan tetap konstan asal
sampel homogen.

Contoh galat tetap dan galat sebanding:


Penetapan Alumunium (sebagai Al2O3) dalam
tawas kalium.

KAl(SO4)2.12 Al2O3 Al2O3 yang Selisi Al2O3 yang Selisih


H2O yang diperoleh dgn h,g diperoleh ,g
yang diambil, menggunakan dengan
diambil,g g NH3 induk menggunak
an NH3
sulingan,g
1,0000 0,1077 0,1288 0,021 0,1087 0,001
2,0000 0,2154 0,2384 1 0,2178 0
3,0000 0,3231 0,3489 0,023 0,3258 0,002
4,0000 0,4588 0,4868 0 0,4352 4
0,025 0,002
8 7
0,028 0,004
0 4

Dalam suatu percobaan digunakan amonia


dari botol induk, dan dalam percobaan lain
digunakan amonia yang baru disuling. Dalam
kasus pertama, galat mutlak hampir konstan,
karena kopresipitasi asam silikat konstan
karena dalam tiap kali digunakan larutan
amonia lama yang sama volumenya, asam
silikat berasal dari serangan larutan amonia
terhadap botol kaca. Dalam kasus kedua,
tidak terdapat asam silikat, galat jauh lebih
kecil, jauh lebih sebanding dengan ukuran
sampel. Galat dikaitkan dengan adanya air
dalam endapan yang dipanggang, kuantitas
air yang tidak tersingkirkan bergantung pada
kuantitas alumina, dan karenanya pada
ukuran sampel.

2. Galat tidak terpastikan


Galat dengan fluktuasi acak terhadap besaran
yang sedang diukur
Contoh ;
Derau dan drift dari rangkaian elektronik
- Getaran dalam gedung oleh orang yang
melintas
- Variasi temperatur
- Ketidakmampuan mata mendeteksi perubahan
sangat kecil dalam piranti baca

Anda mungkin juga menyukai