Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

Alat kesehatan (medical devices) telah menjadi komoditas penting di era sekarang
ini, karena selain menyangkut aspek ekonomi, juga menyangkut aspek perlindungan
kesehatan dan keselamatan konsumen yang memerlukan pengawasan ketat. Akhir-
akhir ini banyak sekali diimport alat-alat kesehatan bukan saja yang berasal dari
Eropa, tetapi juga dari negara-negara di Asia seperti Jepang, RRC, India,
Pakistan, Malaysia. Alat kesehatan digunakan, mulai dari proses diagnose, operasi
hingga perawatan pasien. Alat kesehatan dalam bahasa Inggris: medical-instruments
atau kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi alat-alat kedokteran atau
alat-alat medis. Dalam bahasa Indonesia kita kenal istilah: ALAT-ALAT
KESEHATAN atau disingkat dengan nama ALKES.

Definisi ALKES
Beberapa definisi ALKES
1.Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI. No.23 tahun 1992 tentang
Kesehatan. Alat kesehatan adalah instrumen, apparatus, mesin dan atau
implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah,
mendiagnosa, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang
sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan / atau membentuk struktur
dan memperbaiki fungsi tubuh. Karena fungsi itu, maka alat kesehatan yang
beredar harus memenuhi standar dan / atau persyaratan mutu, keamanan dan
kemanfaatan.
2.Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI no 220/Menkes/Per/IX/1976. Alat
kesehatan adalah barang, instrumen, aparat atau alat termasuk tiap komponen,
bagian atau perlengkapannya yang diproduksi, dijual atau dimaksudkan untuk
digunakan dalam:
a. Pemeliharaan dan perawatan kesehatan, diagnosa, penyembuhan,
peringanan atau pencegahan penyakit, kelainan keadaan badan atau
gejalanya pada manusia.
b. Pemulihan, perbaikan atau perubahan suatu fungsi badan atau struktur
badan manusia.
c. Diagnosa kehamilan pada manusia atau pemeliharaan selama hamil dan
setelah melahirkan termasuk pemeliharaan bayi.
d. Usaha mencegah kehamilan pada manusia dan yang tidak termsuk
golongan obat.

PENGGOLONGAN ALAT-ALAT KESEHATAN


Penggolongan ALKES bisa dibagi menurut macam-macam keadaan, ditinjau dari
beberapa segi, antara lain:
1.Menurut fungsi
a. Peralatan medis: A-1. Instrumen atau perlengkapan seperti: X-Ray,
I.C.U., ICCU, Obgyn, Emergency dept, Cardiologi, Operating theatre dll.
Peralatan medis A-2. Utensilien seperti Nierbekken, alat pembalut,
urinal, bedpan, catheters dll.
b. Peralatan non-medis: dapur, generator, keperluan cucian (loundry) dll.

2.Menurut sifat pemakaiannya


a. 2-A : perlatan yang habis dipakai (consumable)
b. 2-B : peralatan yang dapat digunakan secara terus menerus

3.Menurut kegunaanya
Sesuai dengan kepentingan penggunaanya, peralatan itu dapat dibagi sebagai
berikut: perlatan THT, peralatan bedah, peralatan Obgyn, peralatan gigi,
peralatan Orthopedi dll.

4.Menurut umur peralatan


Termasuk disini juga sistem penghapusannya, misalnya saja:
a. 4-A : yang tidak memerlukan pemeliharaan atau yang hanya untuk satu
kali pakai ( dipossible) atau yang habis terpakai (consumable) atau yang
mempunyai “unit cost” rendah seperti alat suntik, pinset, gunting, alat
bedah, selimut dll.
b. 4-B : alat-alat yang penting atau alat dengan waktu penyusutan lebih dari
5 tahun seperti peralatan laboratorium, peralatan ruang bedah dll.
c. 4-C : alat-alat berat dengan penyusutan lebih dari 5 tahun atau dikaitkan
dengan bangunan dimana alat itu ditempatkan seperti alat X-Ray, alat
sterilisasi, perlengkapan dapur, pencucian dll.

5.Menurut macam dan bentuknya


a. 5-A : alat-alat dan yang umum, seperti jarum, semprit, alat bedah, alat
THT, alat gigi, catheter, alat othopedi dan film X-Ray dll.
b. 5-B : alat perlengkapan rumah sakit: seperti meja operasi, autoclave,
sterilizer, lampu operasi, unit perlengkapan gigi dll.
c. 5-C : alat laboratorium, seperti alat gelas, reagens, tes kit diagnostik dll.
d. 5-D : alat dan perlengkapan radiologi/nuklir seperti X-Ray, scanner dll.

6.Menurut katalog-katalog pabrik


a. SMIC—RRC:
 Instrumen gigi
 Instrumen untuk akupunktur
 Instrumen diagnostik
 Instrumen bedah umum
 Instrumen obstetilk.
 Instrumen THT.
 Perlengkapan rumahsakit.
 Instrumen injeksi/penctur.
 Alat-alat dari panci untuk rumahsakit.
 Alat-alat dari karet.
 Barang-barang higienis, ex. handuk
b. AESCULAP — Jerman
 AA : untuk keperluan autopsy
 AC : alat untuk eksaminasi-diagnostik.
 AJ : alat untuk vaksinasi.
 AN : alat untuk anesthesi dan laryngoscope.
 BB : scalpel blades and handle
 BC : dissecting scissors
 BM : needle holders
 BT : wound retractor
 EO : uterine forceps.
 SC : syringes
c. JMS (Japan Medical Supply)
 Infusion.
 Blood collection & transfusion.
 Syringes& needles.
 I.V acessories.
 l.V. Hyperalimentation.
 Feeding systems.
 Drainage systems.
 Gloves.
 Clinical examination.
 Dialysis.
 Miscellaneous.
d. JMC (Japan Medicai Instrument Catalog)-Japan.
 Diagnostic, general, intestinal.
 Injection, infusion.
 Physical examination, models.
 Anesthetic.
 Suture needles, suture.
 General operating, neurosurgical orthopedic.
 Rehabilitation, physical therapy.
 Opthalmic.
 Ear, nose and throat.
 Urological.
 Gynecologic. obstetric.
 X-ray, dark room.
 l.C.U. C.C.U. equipments
 Ward.
 Operating room.
 Sterilizing.
 Staff wears.
 Pharmaceutical.
 Post-mortem, dissecting.
 Microscope and accessories.
 Laboratory.
 Rubber goods. disposables.
 Glass, polyethylene, porcelain wares

7. Menurut KEPMENKES NO 116/SK/1979


a. Preparat utk pemeliharaan dan perawatan kesehatan
b. Pestisida dan insektisida pembasmi hama manusia dan binatang
peliharaan
c. Alat perawatan yg digunakan di salon kecantikan
d. Wadah dr plastik dan kaca utk injeksi
e. Peralatan obstretic dan gynecologic
f. Peralatan anesthesi

8. Menurut kepraktisan penyimpanan


a. Alat alat perawatan
b. Alat kedokteran umum
c. Hospital furniture and equipment
d. Alat alat lab gelas
e. Alat alat kedokteran gigi
f. Alat alat X-ray & accessories
g. Alat alat optik
h. Alat bedah
i. Alat bedah tulang
j. Alat utk penyelidikan
k. Alat kedokteran hewan (veteriner)
l. Alat alat elektromedis
BAB II
ALAT – ALAT KESEHATAN YANG SEHARUSNYA ADA DI APOTIK

Yang dimaksudkan dengan seharusnya ada di apotik adalah dikarenakan masih


banyaknya resep – resep dari poliklinik, puskesmas, Rumah Sakit Bersalin,,
penderita maupun para tenaga medis yang datang ke apotik untuk mencari alat –
alat kesehtan tersebut.
Alat – alat tersebut adalah :
1.Alat pembalut
2.Alat perawatan
3.Alat-alat penampungan
4.Hospital wares/tensilis
5.Catheters
6.Jarum suntik
7.Alat semprit (alat suntik)
8.Paratus
9.Jarum bedah
10. Benang bedah
11. Alat mengambil/memberikan cairan/darah
1. ALAT PEMBALUT
Sesuai dengan namanya, alat pembalut adalah alat untuk membalut, menutupi
sesuatu, biasanya luka pada tubuh kita.
Dibawah ini adalah alat golongan alat pembalut :

1. PLESTER
 Autoclave tape

Mirip dengan plester tapi sedikit lebih perekat Salah satu plester
tersebut memiliki tanda diagonal berisi tinta yang berubah
warna (biasanya beige untuk hitam) pada saat pemanasan
. Satu tinta tersebut mengandung timbal tiosulfat 30,1%, 0,6% magnesium
karbonat, 20,1% neocryl B814,etanol 30,1%, 22,7% etil asetat dan
padatan tinta 49%. Pada suhu 1210C plester ini akan berubah warna. Dalam
waktu 20 menit akan berubah warna dari putih menjadi cokelat.

Gambar autoclave tape

 Adhesive tape
Plester adhesive, dimana dapat melekat pada permukaan tubuh. Digunakan untuk
melekatkan kassa pada tubuh kita, atau menutup luka setelah di tutup dengan kassa.

Gambar adhesive tape

 Medicinal tape
Plester yang mengandung obat dan digunakan untuk pengobatan. Contohnya
salonpas, Capsicum plester
 Surgical tape
Plester ini tidak meninggalkan residu dan bila dilepaskan setelah menempel tidak
menimbulkan rasa skit dan gatal-gatal serta alergi.
Misalnya micropore,durapore,transpore,blender.

Selain jenis-jenis plester di atas dikenal juga SUTURES TAPE yaitu plester untuk
menutup luka di kulit misalnya steril-strip

Ditinjau dari bahan pembuatannya plaster dibagi menjadi:


1. Plaster ZnO berpori. Contoh:leukoplas
2. Plester elastic. Contoh:handyplas, band aid
3. Plester sutra. Contoh : leukosilk,durapore
4. Plester rayon. Contoh : micropore, dermicel
5. Plester kertas. Contoh : leukopor
6. Plester plastic. Contoh : leukofix
7. Plester plastic waterproof. Contoh : setonplast, blender

Gambar surgical tape

a. GAAS (KASSA)
Bentuk kain seperti ram kawat berlobang-lobang kecil
Ukuran bermacam-macam 16/16. Artinya dalam setiap inci panjang terdapat 16
lobang, begitu pula dalam setiap inch lebar terdapat 16 lobang.

 Gaas steril
Kain kasa hydrofoil steril: kasa hidrofil steril yang banyak dipakai adalah ukuran
18x22 cm. kegunaan untuk menutupi luka – luka agar terhindar dari
kontaminasi.
Cara penggunaan : dengan menggunakan plester diletakkan pada tubuh.

 Dressing (wound dressing = penutup luka) menyerupai perban tapi memiliki


ukuran yang lebih pendek. Contoh: surgi pad,eye pad,opposite post op
dressing.
Ada juga non adhesive dressing yaitu dressing steril yang tidak melekat pada
luka sehingga dapat digunakan pd luka terbbuka.terbuat dari bahan rayon
murni.

Gambar kassa hydrofoil steril

 Gaas yang mengandung obat


 Daryantulle dan sofratulle : Framisetin Sulfat. Untuk luka yang disebabkan
panas, traumatik (terpukul, teriris, dll), ulseratif, keadaan kulit terinfeksi
elektif & sekunder.
 Bioplasenton tulle : mengandung Ca alginate. Indikasi sama dg framisetin
sulfat.
 Actisorb : mengandung charcoal (carbo absorben)
c. PERBAN (PEMBALUT)
Perban adalah kain pembalut grass dalam bentuk rol-rolan yang panjang untuk
pembalut luka, warnanya putih.

 Kasa hydrofoil
Gulungan kain kasa yang panjang : ukuran lebar 75 cm dan panjang 42 yard
Gulungan kecil dengan ukuran 4 x 3, 4 x 4, 4 x 5, 4 x 6, dst. Berati panjangnya
4 yard dan lebarnya masing – masing 3 cm, 4 cm, 5 cm 6 cm, dst.

 Pembalut elastic
Contonya : Tensocrepe, Coban (3M), Dynaflex, Elset, Lestreflex.

 Pembalut yang mengandung obat

d. PEMBALUT LEHER
Kegunaanya untuk menopang kepala dan membatasi gerak dari cervical vertebrae
(tulang leher)

e. PEMBALUT GIPS
Sebelum pasien diberi pembalut gips, bagian tubuh tsb diberi lapisan kapas gips yang
terbuat dari bahan nonwoven.

f. DARYANET
Tergolong alat pembalut yang digunakan di bagian tubuh yang sulit – sulit tanpa
membutuhkan plester perekat. Keuntungan penutup luka dapat diganti – ganti
tanpa menukar pembalutnya, cukup dengan menggulung Daryanet ketepi untuk
kemudian dikembalikan lagi ketempat semula, dan dapat disterilisir dengan
autoclaaf sampai 20 kali.
2. ALAT – ALAT PERAWATAN
Alat perawatan adalah alat yang digunakan untuk merawat sakit, baik di rumah
maupun di rumah sakit.
A. SANKEN-MAT
Sanket-Mat adalah nama patent sebuah mattras buatan jepang yang dilengkapi
dengan Air Flow Regulator sehingga berguna untuk menghilangkan bau dan
sebagai pencegahan/pengobatan terhadap BEDSORE, terutama pada pasien
yang harus tiduran terus. Kasur ini dapat disikat, dicuci dan dikeringkan.
Vakum rescue mattras adalah sejenis brandcart (tandu) berlapiskan kasur
plastik PVC yang mempunyai keistimewaan khusus. Pabrik yang
memproduksinya yaitu HERAUS – Hanau Jerman, dimana agen tunggal di
Indonesia yaitu DIAN GRAHA ELEKTRIKA.
B. COLD HOT PACK
Cold hot pack adalah sebuah kantong berukuran 4,25” X 10,5” atau kira – kira
10,5 cm X 26 cm, yang berisikan gel yang membuat alat tersebut flexible dan
elastis. Kegunaannya yaitu sebagai pengganti botol panas dan kantung es.
Cara pemakaian:
a. Kompres dingin
Sediakan selalu dalam lemari es atau frezzer minimum 2 jam lalu
kompreskan segera.
b. Kompres panas
Celupkan dalam air panas selama 5-10 menit kemudian kompreskan
segera.
C. WARM-WATER ZAK
Warm-water zak ( bahasa Belanda ) berarti kantung berisi air-panas. Ada juga
yang menyebut BOTOL PANAS ( Hot Water Bottle ). Yang umum terdapat di
apotik-apotik adalah kantung yang terbuat dari karet.
D. USKAP
Uskap dalam bahasa Belanda (ICE BAG) umumnya berbentuk bulat, terbuat
dari bahan karet dengan tutup ditengahnya.
Kegunaannya yaitu untuk mengkompres air dingin.
E. HEATING PAD
Alat ini berguna untuk menghangatkan badan bila kedinginan. Di Indonesia
beredar “Spring” Heating yang mempergunakan tenaga listrik 220 volt dan 60
watt. Pabrik MINATO Medical Science (Jepang) juga memproduksi bantalan
panas yang dapat diatur suhunya dan dapat digunakan untuk 3-4 pasien
sekaligus.

F. SKIN TRACTION KIT


Alat perlengkapan yang digunakan untuk mencegah imobilisasi persendian
yang terluka atau meradang, atau pada patah tulang. Alat ini ( buatan Inggris )
dilengkapi dengan elastik bandage dan tali untuk menggantungkan kaki atau
mengikatkannya agar tidak berubah tempat.
Tersedia untuk dewasa, anak dan juga untuk bayi.
G. KRUK atau CRUTCHES
Alat berupa tongkat penyangga yang digunakan pada pasien yang cedera pada
kaki sehingga membantu untuk berjalan.
H. BREAST PUMP
Alat yang digunakan untuk membantu memompa air susu ibu yang sedang
menyusui dikarenakan produksi air susunya berlebih.
I. NIPPLE SHIELDS
Alat untuk pelindung jika puting susunya lagi dalam keadaan terluka sehingga
nantinya si bayi tetap dapat menyusui walaupun puting susunya lagi dalam
keadaan terluka.
J. WINDRING
Alat yang terbuat dari karet berbentuk lingkaran seperti ban mobil, berdiameter
40 cm bagian luarnya sedangkan bagian dalamnya berdiameter 13,5
cm.Digunakan sebagai tempat duduk bagi pasien wasir.
Apabila bentuknya tidak seperti ban maka biasanya digunakan untuk berbagai
macam keperluan diantaranya sebagai tatakan kepala, kaki, lengan, dll.
K. BREUKBAND
Alat yang digunakan untuk penderita hernia agar dapat bergerak bebas tanpa
merasakan sakit, berupa sabuk. Agen tunggal di Indonesia yaitu PT.UFAR.
L. PRESSURE GARMENTS
Pakaian yang bersifat mengepres atau menekan bagian tubuh, seperti sejenis
kniedekker yang dipakai untuk mengencangkan persendian lutut.
Kegunaannya yaitu untuk mencegah dan mengobati bekas luka yang menonjol
keluar di bagian dada perut (Lumbar Abdomen Support).
Selain itu ada juga yang digunakan untuk penyembuhan akibat operasi salah
satu buah dadanya (Tubigrip POST MASTECTOMY BANDAGE).
M. SPALK
Alat yang digunakan untuk pertolongan pertama pada kecelakaan patah tulang.
Ada 2 macam Spalk (Bidai) yaitu spalk kawat dan spalk kayu.
3. HOSPITAL WARES/UTENSILS

Yang tergolong dalam golongan yang disebut Hospital wares/utensils adalah alat-
alat yang digunakan dalam rumah sakit sehari-harinya sebagai alat penunjang
dalam pelayanan kesehatan sipasien.
1. Alat-alat yang digunakan untuk melayani pasien.
2. Alat-alat yang digunakan untuk tempat perawatan alat-alat lainnya.

1. Alat-alat yang digunakan untuk melayani pasien.


Bila sipasien ingin buang air kencing sedangkan sipasien tidak bisa/boleh ke
kamar mandi, maka untuk itu disediakan :
- URINAL untuk laki-laki
- URINAL untuk wanita
Bahan Urinal itu macam-macam, ada yang dari gelas, ada yang dari panic
(email), ada pula yang dari stainless steel. (gambar A)
Bila sipasien ingin buang air besar sedangkan sipasien tidak bisa/boleh ke
kamar mandi sendiri, maka disediakan : BEDPAN.
Biasanya dibuat dari bahan panci (email) atau stainless steel.
Ada pula jenis lain, yaitu yang disebut : FRACTURE BEDPAN atau dalam
bahasa Belanda disebut : STEEKPAN.
Ada yang tertutup dan ada pula yang terbuka. (lihat gambar B dan C)
- Bila sipasien ingin meludah atau membuang riak, maka disediakan tempat
bertutup yang disebut dalam bahasa Inggris : SPITTING MUG.
- Bila sipasien ingin muntah, maka disediakan tempat yang dikenal dengan
nama : NIFRIDEK atau Kidney Tray. Alat ini digunakan juga untuk
tempat membuang kapas bekas pakai, nanah, muntahan, dll, sehingga ada
yang menyebutnya dengan nama : PUS BASIN, EMESIS BASIN.
(gambar E)
- Bila sipasien ingin diberi minum obat, atau makanan berupa
cairan/minuman, maka disediakan tempat khusus (lihat gambar F)
- Bila sipasien ingin dimandikan, maka disediakan tempat air yang disebut
WASH BASIN dan tempat menaruh spons untuk membersihkan tubuh
yang disebut SPONGE BOWL. Kedua-duanya dalam bahasa Indonesia
disebut : BASKOM.
2. Alat-alat yang digunakan untuk tempat/perawatan alat-alat lainnya.
- Bila para tenaga medis suatu rumah sakit ingin menaruh dan menyimpan
alat-alat bedah, maka disediakan : INSTRUMENT TRAY atau
Instrumenten-Bak (Belanda) (lihat gambar A). Alat ini terbuat dari
stainless steel, tetapi ada juga yang dibuat dari gelas. Alat ini adapula yang
bertutup. (lihat gambar B) namanya : INSTRUMENT TRAY
W/COVER.
Pabrik KTK-Jepang memproduksi alat yang sejenis dengan alat tersebut
dengan nama : CATHETER TRAY W/COVER (lihat gambar C).
- Bila tenaga perawat ingin menaruh alat-alat seperti termometer badan,
maka disediakan tempat khusus yang diberi nama : THERMOMETER
JAR.
Bila yang ditaruh adalah alat-alat yang lebih besar seperti pinset, klem,
tang, dll. (= forceps dalam bahasa Inggris), maka tempatnya serupa dengan
tempat untuk termometer hanya saja diameternya lebih besar.
- Pabrik KTK-Jepang memproduksi tempat untuk menaruh/menyimpan
pembalut-pembalut (dressing) dan diberi nama : DRESSING JAR. (lihat
gambar)
- Apabila kita ingin mensterilkan pembalut-pembalut (dressing) maka
ditaruhnya terlebih dulu dalam tempat yang dinamakan : Dressing
sterilizing Drum (bila berupa drum) dan Dressing sterilizing Case (bila
berupa kotak). Synonim : Verband-trommel (Bahasa Belanda).
Pabrik KTK-Jepang juga memproduksi kotak tempat menyimpan alat-alat
bedah (lihat gambar)
Apabila kita sekarang menginginkan agar alat-alat bedah, dll. steril, maka
diperlukan alat yang disebut : STERILIZERS.
Synonim : - Sterilisator.
- Instrument Sterilizer.
Pabrik Aesculap-Jerman memproduksi 4 macam Sterilizers, yaitu :
a. Alpha-DUPLEX sterilizers.
b. Alpha-Hydrex Sterilizers.
c. Beta-Hydrex Sterilizers.
d. Sterilizer type JC 54.
a. Alpha-DUPLEX Sterilizers dapat digunakan untuk 2 macam
sterilisasi, yaitu:
 Sterilisasi udara panas 180°C-200°C .
 Mendidihkan dalam larutan antiseptik.
Ada yang memerlukan tenaga listrik 110 Volt maupun 220 V.
Semua alat-alat dari logam dapat disterilisir dengan cara udara
panas (Hot air) selama 30 menit.
b. Alpha-Hydrex Sterilizers digunakan untuk mendidihkan dalam
larutan antiseptik saja. Hanya memerlukan tenaga listrik 220 Volt.
Alat ini dilengkapi dengan alat otomatis mati sendiri bila kering.
c. Beta-Hydrex Sterilizers hampir sama dengan Alpha-Hydrex
Sterilizers.
Perbedaannya : pada Beta-Hydrex untuk mengangkat tutup dan
tray cukup dengan menekan kebawah pegangan (handle) pada
samping alat tersebut (lihat gambar). Pada Beta-Hydrex ada alat
pembuang air (water tap) untuk mengeringkan larut.
d. Sterilizer type JC 54.
Alat ini ukurannya 500 x 200 x 120 mm, memerlukan tenaga listrik
220 Volt. Pada alat ini terdapat 3 tahap pemanasan, yaitu :
a. Step 1 : 700 Watt.
b. Step 2 : 1100 Watt.
c. Step 3 : 1800 Watt.
Alat ini digunakan untuk mendidihkan dalam larutan antiseptik,
mula-mula dengan mempergunakan step 3 hingga mendidih, lalu
diswicth ke step 1. Bila ingin mendidihkan yang lebih kuat,
pergunakanlah step 2.
Alat ini juga dilengkapi dengan alat otomatis mati sendiri bila
cairannya kering.

Pabrik KTK-Jepang juga memproduksi macam-macam alat


Sterilizer seperti diatas, bahkan memproduksi juga alat Sterilizer
portable dengan pemanas alcohol (lihat gambar).
Bila kita menginginkan sterilisasi dengan panas kering (Hot air)
sampai 200°C, maka pabrik Aesculap-Jerman memproduksi 3
macam HOT AIR STERILIZERS, yaitu :
a. Aesculap-ISO 400. (14” x 18 ½” x 15 ³/8”)
b. Aesculap-ISO 500. (14 ½” x 26” x 16 ½”)
c. Aesculap-ISO 100. (12 7/16” x 18 1/3” x 8 ¾”)
Ketiga-tiganya memakai tenaga listrik, ISO-400 memerlukan 1200
Watt, ISO-500 memerlukan 1600 Watt, dan ISO-100 hanya 660
Watt.
Dapat dilihat gambar-gambar ketiga macam tsb.
Apabila sterilisasi dilakukan dengan panas uap pada tekanan tinggi,
maka alat tersebut disebut : AUTOCLAAF. (Bahasa Belanda)
Synonim : AUTOCLAVE.
Pabrik Aesculap-Jerman hanya memproduksi 5 macam model
Autoclaves, yaitu :
a. Type 350
b. Type 340 N
c. Type 420 Q
d. Type 420
e. Universal Autoclave.
Di bawah ini kami uraikan macam-macam Autoclave buatan pabrik
HIRAYAMA-Jepang, yang di Indonesia diageni oleh
PT.SETIOHARTO-Gajahmada 7-Jakarta.
A. HANDYCLAVE : Alat untuk sterilisasi kapas, gaas, tampon,
alat suntik, jarum suntik, alat bedah. Bentuknya portable dapat
dibawa-bawa, memerlukan 700 Watt, pakai listrik.
Beratnya 9 kg, diameter silinder 15 cm, dalamnya 38 cm. Waktu
sterilisasi cukup 25 menit apabila tekanannya 1 kg/cm².
(temperatur 121°C). Bila tekanannya 2 kg/cm², cukup 15 menit.
(temperatur 132°C).
B. STERMITE : Alat untuk sterilisasi gaas, linen pembalut, alat
logam, alat gelas. Berat alat 31 kg, memerlukan 1,2 Kw. Isi
ruangan = 16 liter. Temperatur 132°C pada tekanan 2 kg/cm²,
memerlukan waktu 16 menit untuk objek yang biasa, dan 37
menit untuk objek yang memerlukan pengeringan seperti
gaas/kapas, dll.
Didalamnya bisa ditaruh 3 lapis Loyang (= tray) atau dua
Dressing Drums (= verband trammel), a Φ 18 cm x 13,5 cm.
C. STARCLAVE : Alat ini autoclave otomatis, model HA-series.
Isi silinder ada 3 macam, 20 liter, 31 liter dan 46 liter. Ada yang
hanya sterilisasi saja, ada pula yang selain sterilisasi juga
mengeringkan. Temperatur 121°C pada tekanan 1,2 kg/cm².
Tersedia dalam 5 bentuk, lihat gambar.
D. NEWCLAVE : Alat sterilisasi ini ada yang manual, adapula
yang otomatis. Adapula yang memakai listrik dan adapula yang
memakai gas. Type HL-series, HL-30 isinya 42 liter, sedangkan
HL-36 isinya 61 liter. Temperatur 127°C pada tekanan 1,5
kg/cm².
Adapula kini NEWCLAVE type HL-A.DY Series, yang
dilengkapi dengan sistim pengeringan. Temperatur 127°C pada
tekanan 1,5 kg/cm². Isi silinder ada yang 61 liter dan 83 liter.
Bekerjanya otomatis.
E. MEDICLAVE : Alat sterilisasi ini otomatis dan besar. Pabrik
Hirayama memproduksi type HK-series ini dengan kapasitas
volume 6 macam, yaitu :
- 147 liter
- 210 liter
- 350 liter
- 530 liter
- 710 liter
- 890 liter
Temperatur 127°C pada tekanan 1,5 kg/cm². Bentuknya persegi-
empat. (lihat gambar).
F. HILLCLAVE : Alat autoclave ini letaknya horizontal, ada yang
mempergunakan listrik, adapula yang menggunakan Gas.
Type Mcd dan Mcs tidak memerlukan pemasangan khusus.
Besarnya berkisar antara 80 liter sampai 180 liter.
Type HILLCLAVE lainnya adalah type Ms dan Md,
ukurannyapun lebih besar, mulai dari 210 liter, 350 liter, 530
liter, 710 liter, 890 liter dan yang extra besar 2500 liter.
Pemasangannya pun ada yang ditanam di tembok.
Bentuknya persegi-empat. (lihat gambar)
G. FIELDCLAVE : Alat autoclave ini tidak memerlukan listrik.
Alat ini mempergunakan gas atau kerosene. Dapat digunakan di
luar dimana saja. Temperatur 121°C pada tekanan 1 kg/cm². Isi
silinder : 21 liter, berat lat : 38 kg.
Selain pabrik HIRAYAMA-Jepang, juga pabrik DAIKYO
Medical Instruments-Jepang memproduksi autoclave otomatis, dari
mulai yang sederhana, yang portable, yang cabinet, dengan nama :
ASAHILIZER ( = sterilizer dari ASAHIKA)
Bila kita ingin mensterilizer dengan udara panas ( = HOT AIR
STERILIZATION), maka alat tersebut disebut : OVEN.
Di Indonesia yang terkenal adalah dari pabrik MEMMERT-
Jerman.
Pabrik MEMMERT memproduksi 2 type OVEN, yaitu :
a. Type U : ada 11 ukuran, yaitu :
U-10 (kapasitas 28 liter)
U-15 (kapasitas 34 liter)
U-25 (kapasitas 12½ liter)
U-26 (kapasitas 14 liter)
U-27 (kapasitas 25 liter)
U-29 (kapasitas 34 liter)
U-30 (kapasitas 53 liter)
U-40 (kapasitas 115 liter)
U-50 (kapasitas 240 liter)
U-60 (kapasitas 400 liter)
U-80 (kapasitas 720 liter)
b. Type UL (with blower)
UL-50, UL-60, UL-80.
Data-data tehnis :
- Kedua type tersebut ada yang berpintu logam, adapula yang
berpintu kaca.
- Listrik yang diperlukan : sampai ukuran 40, 220 V.
- Ukuran 50 sampai 80 : 3 phase.
- Time switch : 0-2 jam, 0-12 jam, 0-24 jam.
- Temperatur : mulai 5° di atas temperatur kamar sampai 220°C.
Selain Pabrik Memmert, kini adapula beredar dari pabrik BINDER –
juga dari Jerman juga memproduksi UNIVERSAL OVEN dengan 2
type, yaitu :
a. Type E-8 Ukuran : E 15 (kapasitas 15 liter)
E 28 (kapasitas 28 liter)
E 34 (kapasitas 34 liter)
E 53 (kapasitas 53 liter)
E 115 (kapasitas 115 liter)
E 240 (kapasitas 240 liter)
E 400 (kapasitas 400 liter)
E 720 (kapasitas 720 liter)
b. Type F (with fan)
- Hanya 5 ukuran, mulai 53 ke atas.
Selain Universal ovens, kedua pabrik tersebut memproduksi juga
INCUBATORS.
Pabrik Memmert memproduksi 2 type :
a. Type B : 8 ukuran : B-10 (kapasitas 28 liter)
B-15 (kapasitas 34 liter)
B-26 (kapasitas 14 liter)
B-30 (kapasitas 53 liter)
B-40 (kapasitas 115 liter)
B-50 (kapasitas 240 liter)
B-60 (kapasitas 400 liter)
B-80 (kapasitas 720 liter)
b. Type BKE (dengan pendingin – blower)
5 ukuran, mulai dari -30 ke atas.
Pabrik Binder, hanya memproduksi 1 type saja, yaitu type B dengan 7
ukuran (tanpa yang 14 liter).
Data-data tehnis :
- Temperatur : mulai dari 5° diatas temperatur kamar sampai 70°C
(type B), sedangkan type BKE bisa mulai dari 0° sampai 60°C.
- Listrik : 220 V.
- Time switch : 0-24 jam.
(pabrik Binder mempunyai alat yang dapat dipergunakan juga
sebagai oven pengering sampai 100°C).

4. CATHETERS
Catheter adalah sebuah pipa kosong yang terbuat dari logam, gelas, karet, plastic
yang cara penggunaannya adalah untuk dimasukkan kedalam rongga tubuh
melalui saluran (kanal).
Catheter terbagi atas 2 bagian :
1. I.V. catheters.
2. Non-I.V. catheters.

A. I.V. CATHETERS.
I.V. Catheters adalah catheter yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah vena.
Pabrik-pabrik memproduksi I.V. Catheters dengan berbagai nama, misalnya :
ABBOCATH-T (Abbott)
Surflo I.V. Catheters (Terumo)
Intravenous Cannula (JMS)
Kegunaannya : berlaku sebagai vena tambahan (perpanjangan vena) untuk
pengobatan I.V. jangka lama yang lebih dari 48 jam.

B. NON-I.V. CATHETERS.
Non-I.V. Catheters terbagi atas :
a. Nelaton-catheter.
b. Balloon- catheter.
c. Oxygen- catheter.
d. Stomach tube.
e. Feeding tube.
f. Rectal tube.
g. De Lee Suction catheter.
h. Kondom- catheter.
i. Lain-lain catheter.

1. Nelaton catheters.
Nelaton catheter adalah catheter untuk supaya dapat kencing. Pabrik Terumo-
Jepang memproduksi alat tersebut dari bahan plastic, sedangkan ada pabrik lain
yang membuat dari bahan latex (karet).
Pabrik Aesculap memproduksi catheter untuk Genito-urinary dari metal, yang
untuk laki-laki ukurannya lebih panjang (29 cm). sedangkan untuk wanita (16
cm).
2. Balloon catheter.
Balloon catheter disebut juga FOLEY CATHETER. Foley adalah seorang
uroloog bangsa Amerika yang merancang balloon catheter.
Kegunaannya : - untuk pengambilan air kencing dalam sistim tertutup, bebas
dari udara & polusi disekitarnya. Biasanya dihubungkan dengan suatu
urinovolumeter dan suatu urine-bag untuk keperluan pemeriksaan klinis.
Cara mempergunakannya : Ujung catheter dimasukkan melalui urethra (saluran
kandung kencing dari kandungan kencing keluar) sampai masuk ke kandungan
kencing (urinary bladder = urinblaas). Sesudah masuk, catheter kemudian
dipompa melalui salah satu ujung yang bercabang yang ada ventilnya (valve)
dengan bantuan alat penyuntik. Kemudian catheter ditarik keluar sampai terasa
menyumbat saluran.
Macam-macam Balloon Catheter :
a) Menurut bahannya :
- Karet (latex) saja.
- Karet (latex) yang dilapisi dengan silicone bagian dalam dan luarnya
b) Menrut bentuknya :
- Berujung dua (2 - way)
- Berujung tiga (3 - way)
3. Oxygen catheter.
Oxygen catheter adalah catheter yang digunakan untuk mengalirkan gas oxygen
(O2) kedalam lobang hidung.
Catheter ini spesifik berwarna hijau dan mempunyai 8 lobang pada ujungnya dan
panjang 40 cm. pabrik Atom- jepang memproduksi oxygen catheter atatu disebut
juga oxygen cannula yang dilengkapi dengan face mask (masker) atau dengan
masker yang dilengkapi dengan kantong.
4. Stomach tube.
Stomach tube disebut juga dalam bahasa belanda : MAAG-SLANG atau MAAG
SONDE.
Kegunaannya : untuk mengumpulkan getah lambung, untuk membilas/mencuci
isi perut, untuk pemberian obat-obatan. Pabrik Terumo-Jepang. Memproduksi 2
macam stomach tube, yaitu : yang transparan dan yang tidak tembus cahaya
maupun sinar X dan mempunyai 4 lobang pada ujungnya.
5. Feeding tube.
Kegunaannya : sesuai dengan namanya (feeding=makanan) yaitu untuk nutrisi,
dengan jalan memasukkan cairan makanan melalui tube ini melalui mulut atau
hidung. Hal ini perlu terutama pada penderita yang coma (pingsan), dalam
kondisi-kondisi mulut, tenggorokan tertentu pada bayi-bayi premature. Panjang
tube ada yang 35 cm, 40 cm dan 100 cm. ujung tubenya hanya 2 lobang saja, dan
pada ujung yang sebuah lagi ada tutupnya.
6. Rectal tube.
Rectal tube disebut juga dalam bahasa Belanda : FLATUS BIUS.
Kegunaannya : untuk mengeluarkan gas-gas dari usus, untuk membersihkan
rectum. Biasanya ujung yang satu di masukkan ke anus, dan yang satunya lagi
dihubungkan dengan alat Glycerin-spuit. Panjang tube ini antara 75-150 cm dan
mempunyai lobang satu pada ujungnnya atau 1-2 lobang pada sisi dekat
ujungnya.
7. Suction catheter.
Suction catheter disebut juga MUCUS EXTRACTOR atau Slijmzuiger. Pabrik
Terumo-Jepang menyebut : De Lee Suction catheter.
Kegunaannya : untuk menyedot lender dari trachea bayi yang baru lahir, untuk
menyedot cairan amniotic.
8. Kondom catheter.
Istilah ini digunakan untuk alat yang disebut : MALE INCONTINENCE
SHEATS keluaran pabrik SETON inggris. Alat ini digunakan untuk
mengubungkan penis dengan urine-bag melalui ujung tube-nya, terutama pada
pasien yang suka kencing dengan tidak sadar, tidak bias menahan kencing
(incontinentia urine).
5. JARUM SUNTIK
Jarum suntik atau injection needles digunakan untuk menyuntik
Yang termasuk dalam kelompok jarum suntik, yaitu :
• Jarum suntik yang umum
• Jarum suntik gigi (dental needles)
• Jarum suntik spinal
• Jarum suntik bersayap

a. Jarum suntik yang umum


Dalam perdagangan ukuran besar kecilnya jarum ditentukan dengan nomor-
nomor. Makin besar nomornya, makin kecil diameter jarum suntiknya.
Susunan besar diameter masing-masing nomor jarum untuk diperbandingkan.
Jarum 1 2 12 14 15 16 17 18 19/2 ‒
Aescula 0
p :
Nomor
ᴓ (mm) ‒ ‒ 0,9 0,8 0,7 0,6 0,6 0,6 0,5 0,5 0,45 ‒
5 5 5
Jarum 1,2 1,1 0,9 0,8 0,7 ‒ ‒ 0,6 0,5 0,5 0,45 0,4
Terumo 5
ᴓ (mm)
Nomor 18 19 20 21 22 ‒ ‒ 23 24 25 26G 27
G G G G G G G G G
Pabrik Terumo‒Jepang memproduksi jarum suntik yang berdinding sangat tipis
(Ultra thin wall needles) dan diberi nama : NEOLUS
Keuntungan Needle NEOLUS adalah bahwa :
o Lebih banyak volume cairan yang mengalir
o Si pasien lebih berkurang rasa sakitnya

a. Jarum suntik gigi


Jarum suntik gigi buatan pabrik Terumo‒Jepang hanya ada 3 ukuran, yaitu
25G, 27G, 30G. jarum tersebut berujung 2 dan alat suntiknya juga agak
berbeda karena obatnya harus dalam suatu tempat tertentuu yang disebut
cartridge, yang tidak dibuat di Indonesia.

b.Jarum suntik spinal


Jarum suntik spinal digunakan untuk LUMBAL PUNTIE. Karena itulah ada
dokter-dokter yang menulis diresepnya : Jarum LP.
Jarum LP adalah jarum untuk Lumbal Punctie, dalam bahasa inggrisnya
disebut : SPINAL NEEDLE.
Keistimewaan jarum LP : didalamnya jarum ada jarum lagi.

c. Jarum suntik bersayap


Jarum suntik bersayap mempunyai nama-nama yang bermacam-macam, yaitu
:
 SCALP VEIN NEEDLE (JMS)
 Butterfly infusion sets (Abbott)
 SURFLO Winged infusion set (Terumo)
 I.V. infusion set (Atom)
 WING NEEDLE. (WINGED NEEDLE)
 VENOFIX (BRAUN MELSUNGEN-JERMAN)

Kegunaan : berlaku sebagai vena tambahan atau perpanjangan vena dari


tubuh kita untuk pengobatan I.V. jangka lama atau yang terputus-putus ( =
intermitten).

Jarum suntik bersayap yang jarumnya besar disebut : A-V-F set atau Arterial-
venal Fistula SET, dan kegunaannya adalah untuk menyambung kea lat
transfusion set yang masuk kea lat pencuci daarah ( = hemodialyzer).

6. ALAT SEMPRIT (ALAT SUNTIK)

Alat semprit adalah alat suntik, alat untuk menyuntik. Dalam bahasa Belanda disebut
“Injectie-Spuit” atau disingkat “Spuit” saja. Dalam bahasa Inggris disebut “Syringe”,
sedangkan dalam bahasa Jerman disebut “spritze”.
Alat semprtit terdari dari tiga bagian, yaitu:
a. Silinder berskala (barrel)
b.Tutup, tempat menempel jarum pada ujungnya
c. Piston dengan pegangan (plunger)
Adapun alat semprit dibuat dari:
a. Gelas seluruhnya
b.Gelas + metal (silinder dari gelas, yang lainnya dari metal SS)
c. Plastik semuanya (umumnya disposable)
d.Metal seluruhnya (glycerine-spuit)
Sedangkan ujung (tip) dari tutup alat semprit ada 3 macam, yaitu:
a. LUER cone (LUER TIP) / SLIP TIP

b.LUER LOCK (LUER LOCK TIP)


c. RCORD cone (RECORD TIP) / SLIP TIP

Yang dimaksud dengan “Interchangeble” adalah bahwa piston alat suntik tersebut
dapat diganti-ganti untuk tiap macam silinder.
Pabrik Aesculap membuat alat semprit dengan ukuran isi kapasitas bermacam-
macam, mulai dari: 1mL, 2mL, 5mL, 10mL, 20mL, 50mL dengan ujung tip – Luer
cone, record cone maupun LUER LOCK. Yang 30mL hanya dengan ujung untuk
LUER LOCK.Selain alat semprit yang tersebut tadi, ada pula bermacam-macam alat
semprit khusus untuk pemakaian khusus pula, yaitu:
a.Glycerine syringe
Dalam bahasa Belanda disebut dengan nama: Glycerine-spuit. Yang paling
banyak dipergunakan adalah yang dibuat dari logam SS (stainless steel),
meskipun ada juga yang dibuat dari gelas ataupun plastik.
Bentuknya seperti alat suntik biasa, hanya saja kapasitas volumenya yaitu
30mL, 50mL, dan 100mL. ujung kanule agak melengkung kebawah dan
berkepala. Kegunaannya untuk menyemprotkan lavement/clysma melalui
anus (dubur). Cairan yang sering digunakan adalah larutan sabun, dan
biasanya digunakan kepada pasien yang sukar buang air besar.
b. Water syringe
Air suntik ini mempunyai kanule dengan ujung melengkung dengan ujung
agak meruncing dan lebih langsing. Kegunaannya untuk menyemprotkan air
kedalam lobang gigi yang mau dibersihkan dan akan ditambal. Kapasitas
volume alat suntik ini 8mL dan 10mL. ada yang bahan yang dibuat dari
logam semuanya (all metal), ada pula yang silindernya dari gelas dan lainnya
dari logam.
c. Ear syringe
Alat suntik ini dibuat dari logam semuanya (all metal). Kapasitas volume alat
suntik ini 50mL, 75mL, dan 100mL. bentuknya ada yang seperti alat suntik
biasa, hanya saja ujungnya dipakai kanule khusus untuk telinga. Adapula
yang dilengkapi dengan piring pengaman (protecting disk) yang gunanya agar
air yang menyemprot keluar bisa tertahan. Ada yang dilengkapi dengan
“valve connector” yang disebut “self filling ear syringe”. Kegunaannya untuk
membersihkan rongga telinga, atau mengeluarkan binatang insekt yang
masuk ke dalam telinga. Ada pula yang terbuat dari karet (bulb). Dalam
bahasa Inggris masih termasuk disebut Ear syringe, tetapi dalam bahasa
Belanda disbut Oor-Blazer, yaitu untuk menyemprotkan udara ke dalam
telinga.
d. Wound and bladder syringe
Alat suntik ini ada yang dibuat dari “all metal”, ada pula yang dibuat dari
gelas + metal (type janet). Kegunaannya untuk membersihkan luka-luka
bernanah, borok (ulcers), and untuk menyemprot kandung kencing dengan
bantuan catheter. Juga bisa digunakan untk memberikan cairan makanan
melalui “stomach tube” atau “feeding tube”. Alat suntik ini berkapasitas
volume 50mL, 75mL, 100mL, 150mL, dan 200mL.
e. Tuberculine syringe
Alat ini khusus digunakan untuk menyuntikkan tuberculine. Berhubung
tuberculine dipergunakan untuk mengetes ada tidaknya / pernah tidaknya
terinfeksi penyakit TBC (Reaksi Mantoux Test), maka pernah juga disebut
oleh dokter sebagai “Spuit Mantoux”
f. Insulin syringe
Alat suntik ini khusus untuk menyuntikkan insulin. Kapasitas volume alat ini
1mL namun terdapat pembagian skalanya berbeda. Setiap pabrik memiliki
skala yang berbeda-beda. Sebagai contoh pabrik Aesculap memberikan skala
skala sebelah kiri dalam graduasi 0,1mL sedangkan disebelah kanannya
ekivalen dengan 40 unit per mL. Adapun pabrik Terumo – Jepang membuat
skala disebelah kiri ekivalen dengan 40 unit per mL, sedangkan di sebelah
kanan dengan 80 unit/mL.

7. PARATUS

Paratus yaitu tempat menyimpan alat suntik (semprit) dan terbuat dari logam
stainless steel. Paratus digunakan pada saat alat suntik selesai digunakan. Paratus
sangat penting. Karena dengan adanya paratus, jarum suntik sisa penyuntikan
pasien ditaruh dengan benar. Sehingga mencegah penularan penyakit yang
diakibatkan oleh jarum suntik.

Paratus case tersebut ada yang spesial untuk alat suntik 2,5 cc ada pula yang untuk 5
cc. Di indonesia juga telah dapat dibuat paratus dari merk Superior, untuk ukuran 2
½ cc maupun 5 cc.
8. JARUM BEDAH

Jarum bedah disebut juga jarum hechting. Dalam bahasa inggris disebut dengan
SURGICAL NEEDLES atau SUTURE NEEDLES. Dalam bahasa belanda disebut
dengan HECHT-NAALD. Dalam bahasa jerman disebut dengan WUND-NADELN
Kegunaannya : untuk menjahit luka, umumnya luka operasi Bahan : umumnya dibuat
dari logam SS ( stainlees steel ).

Bentuknya : ada 7 macam, yaitu :

1.Lurus (straight)
2.Curve untuk mata dan kulit
3.½ curve
4.¼ circle untuk mata, gynekologi, umum.
5.½ circle untuk intestinal, generalclosure, gynecological, urological.
6.3/8 circle
7.5/8 circle untuk urologi

Bentuk ujung jarum bedah ada 9 macam, yaitu :

1.Taper-point needles (untuk jaringan yang lunak)


2.Tapercut needles (untuk jaringan yg alot)
3.Spatula needles (untuk segmen anterior mata)
4.Sabreloc needles (untuk jaringancorneal/scleral)
5.Micro-point needles (untuk jaringan yang alot, yang susah ditembus)
6.Reverse-cutting needles (untuk jaringan yang alot, yang susah ditembus)
7.Blunt point needles (untuk jaringan yang mudah rusak bila dijahit)
8.Convertional cutting needles
9.Presicion point needles (untuk bedah plastik/ kosmetik)

ATRAUMATIC NEEDLE yaitu jarum bedah yang dijual beserta benang bedahnya
dalam kemasan satu-satu. Karena tidak menimbulkan trauma sebab benang bedah
tersebut langsung dijepit ke dalam ujung jarum yang satu lagi.
BAB III

PENUTUP

Alat-alat yang harus ada di apotik :

 Alat-alat pembalut
 Alat-alat perawatan
 Hospital wares/utensils
 Catheters
 Jarum suntik
 Paratus
 Jarum bedah
 Benang bedah

Alat-alat yang digunakan untuk mengambil/ memberikan cairan atau darah

Anda mungkin juga menyukai