Anda di halaman 1dari 3

Tugas Kelompok Bahasa Indonesia

Teks eksplanasi

Kelompok 4
Kelas XI JB 2

Nama anggota kelompok :


1. Inggar cahyaning maheswari
2. Fadia aulia anggraini
3. Fia Amira izzani
4. Karina dwi syafina
5. Nabilah priyanti
6. Natasha nuke pratiwi
7. Nia nurhaliza
8. Raysha febiandrea alexandra
TSUNAMI
1. Pernyataan umum

Tsunami berasal dari bahasa Jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu “tsu”
(pelabuhan) dan “nami” (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan sebutan
tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut akibat gempa).

Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan


kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas
gunung berapi atau gempa dibawah laut.

Beberapa bahasa memiliki padanan untuk istilah tsunami. Contohnya, dalam


bahasa Aceh, tsunami disebut ië beuna atau alôn buluël (tergantung daerah). Kata
smong dan emong digunakan dalam bahasa-bahasa di Pulau Simeulue, yang berada
sebelah barat pantai Sumatra. Dalam bahasa Tamil di pantai timur India, tsunami
disebut aazhi peralai.

2. Sebab-akibat tsunami

Gangguan ini membentuk gelombang yang menyebar ke segala arah dengan


kecepatan gelombang mencapai 600–900 km/jam. Awalnya gelombang tersebut
memiliki amplitudo kecil (umumnya 30–60 cm) sehingga tidak terasa di laut lepas,
tetapi amplitudonya membesar saat mendekati pantai. Saat mencapai pantai, tsunami
kadang menghantam daratan berupa dinding air raksasa (terutama pada tsunami-
tsunami besar), tetapi bentuk yang lebih umum adalah naiknya permukaan air secara
tiba-tiba. Kenaikan permukaan air dapat mencapai 15–30 meter, menyebabkan banjir
dengan kecepatan arus hingga 90 km/jam, menjangkau beberapa kilometer dari pantai,
dan menyebabkan kerusakan dan korban jiwa yang besar.

Penyebab tsunami dapat terjadi karena pergerakan tiba-tiba di dasar laut yang
menyebabkan perpindahan sejumlah air besar. Namun penyebab tsunami yang paling
sering terjadi adalah akibat gempa bumi bawah laut. Apabila gempa berada dekat
dengan permukaan air laut, berada pada jarak 0 hingga 30 kilometer di bawah
permukaan laut, tsunami mungkin akan terjadi.

Meski demikian tidak semua gempa yang terjadi di dasar laut dapat
menyebabkan tsunami. Misalnya, gempa bumi di dasar laut yang pusat gempanya lebih
dari 30 kilometer di bawah permukaan air tidak berpotensi tsunami.

Namun gempa bumi di darat juga dapat menjadi penyebab tsunami. Jika patahan
gempa bumi yang terjadi di darat memanjang hingga masuk kelempengan yang berada
di laut, maka hal tersebut dapat menyebabkan tsunami.
Gelombang tsunami dapat dihasilkan dari perpindahan air akibat tanah longsor
di bawah laut yang terjadi tiba-tiba. Peristiwa semacam itu bisa disebabkan dari
ketidakstabilan lereng bawah laut, yang terkadang dipicu oleh gerakan tanah dari
gempa yang kuat.

Letusan gunung berapi yang keras juga merupakan faktor terjadinya tsunami.
Gerakan impulsif yang dihasilkan mampu menggerakkan volume air yang besar dan
menghasilkan gelombang tsunami di daerah sekitarnya. Selain erupsi gunung berapi,
gelombang tsunami juga bisa tercipta akibat ledakan phreatomagmatic atau erupsi
vulkanik yang dihasilkan dari interaksi antara magma dan air.

3. Kesimpulan

Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya
bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan
jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.

Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk
menghadapi bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung
berapi di dasar laut menyebabkan tsunami.

Anda mungkin juga menyukai