1
d. Hubungan Etika Bisnis Islam dengan Fikih Muamalah dan Hukum Perikatan
Islam.
2. Etika Dasar:
a. Al-Tawhid (Unity)
b. Al-‘Adl wa al-Ihsan (Equilibrium)
c. Al-Ikhtiyar (Kebebasan Usaha, Free Will)
d. Al-Fard (Kewajiban, Responsibility).
3. Etika Umum:
a. Dalam Bidang Produksi: kebebasan berproduksi dan memasarkannya, harga yang
rasional, keuntungan yang wajar, dan seterusnya.
b. Dalam Bidang Konsumsi: moderasi (tidak berlebihan), sedekah kepada kelompok
masyarakat yang kurang beruntung, larangan membelanjakan harta kepada hal-
hal yang terlarang (zina, minuman keras, judi, dan sebagainya), dan seterusnya.
c. Dalam Bidang Distribusi: distribusi yang adil, upah yang adil, makna ekonomi
dari pewarisan harta, dan seterusnya.
4. Perilaku Bisnis yang tidak sesuai dengan etika Islam:
a. Praktek Riba
b. Bisnis komodite yang terlarang
c. Penipuan
d. Penimbunan
e. Pematokan Harga.
5. Isu-Isu Kontroversial:
a. Riba dan Bunga Bank
b. Asuransi
c. Kupon Berhadiah.
6. Isu-Isu Aktual:
a. Pengangguran dan Lapangan Kerja
b. Perlindungan dan Kesejahteraan Buruh
c. Perlindungan Konsumen.
7. Studi Kasus.
V. Metode Pembelajaran:
1. Ceramah dan concept map, digunakan terutama untuk memperkenalkan konsep-
konsep baru.
2. Learning contract, digunakan untuk memacu mahasiswa belajar secara mandiri,
terarah, dan terukur.
3. Information search, power of two, dan active debate: digunakan terutama untuk
pendalaman dan perluasan pemahaman terhadap topik kajian.
4. Everyone is a teacher here, digunakan untuk me-review pemahaman mahasiswa
terhadap materi kajian yang diterima sebelumnya.
5. Diskusi, digunakan untuk melatih kemampuan analitis mahasiswa terhadap kasus-
kasus yang secara nyata terjadi dalam dunia bisnis dan ekonomi.
2
VI. Media Pembelajaran:
1. Papan tulis
2. OHP
3. Fotokopi materi pembelajaran
4. Ruang Kelas
5. Perpustakaan.
VIII. Referensi:
1. Fazlurrahman. Muhammad sebagai Seorang Pedagang, terj. Dewi Nurjulianti dkk.
2. --------. Doktrin Ekonomi Islam, 4 jilid.
3. Ahmad, Mushtaq. Business Ethics in Islam. Islamabad: The International Institute
of Islamic Thought, 1995.
4. An-Nabhani, Taqyuddin. Membangun Sistem Ekonomi Alternatif: Perspektif
Islam, terj. Maghfur Wachid.
5. Kuran, Timur. “The Economic System in Contemporary Islamic Thought:
Interpretation and Assessment”, International Journal of Middle East Studies, 18
(1986): 135-164.
6. --------. “On the Notion of Economic Justice in Contemporary Islamic Thought”,
International Journal of Middle East Studies, 21 (1989): 171-191.
7. Mannan, M. Abdul. Teori dan Praktek Ekonomi Islam, terj. M. Nastangin.
8. Naqvi, Syed Nawab Haider. Islam, Economics, and Society. London: Kegan Paul
International, 1994.
9. Nasr, Seyyed Vali Reza. “Towards a Philosophy of Islamic Economics”, The
Muslim World, 77 (1987): 175-196.
10. Weiss, Dieter. “The Struggle for a Viable Islamic Economy”, dalam The Muslim
World, 79 (1989), hal. 46-58.
11. Ya’qub, Hamzah. Kode Etik Dagang Menurut Islam: Pola Pembinaan Hidup dalam
Berekonomi.