Laporan Praktikum Mekanika Tanah II Kelompok 4
Laporan Praktikum Mekanika Tanah II Kelompok 4
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP) TEST
Hari : Sabtu
1.3.2. Skrap
1.3.3. Conus
1.3.4. Oli
2. Rangkai alat DCP, kemudian Letakan alat pada posisi titik pengujian secara vertikal
5. Angkat beban dan kemudian dijatuhkan. Pada setiap beban yang dijatuhkan
7. Cabut batang dan konus yang masuk kedalam tanah ,dengan menumbuk palu ke
atas.
1.5. PEMBAHASAN
1. Rumus
Pembacaan Penurunan
DCP =
Kumulatif Penurunan
CBR = 10(2,815−(1,313) x log DCP
2. Data Praktikum
a. Tabel Titik 1
Perhitungan
1 sd 4
198−62
DCP = = 45,33 mm
4−1
CBR = 10(2,815−(1,313) x log 45,33 = 4,37 %
5 sd 8
424−267
DCP = = 52,33 mm
8−5
CBR = 10(2,815−(1,313) x log 52.33 = 3,62 %
9 sd 12
591−460
DCP = = 43,67 mm
12−9
CBR = 10(2,815−(1,313) x log 43,67 = 4,59 %
13 sd 17
980−651
DCP = = 82,25 mm
17−9
CBR = 10(2,815−(1,313) x log 82,25 = 2,00 %
b. Tabel Titik 2
Perhitungan
1 sd 4
332−66
DCP = =88,67 mm
4−1
CBR = 10(2,815−(1,313) x log 88,67 = 1,81 %
5 sd 8
485−376
DCP = = 36,33 mm
8−5
CBR = 10(2,815−(1,313) x log 36,33 = 5,84 %
9 sd 12
643−521
DCP = = 40,67 mm
12−9
CBR = 10(2,815−(1,313) x log 40,67 = 5,04 %
13 sd 16
925−694
DCP = = 77 mm
16−13
CBR = 10(2,815−(1,313) x log 77 = 2,18 %
c. Tabel Titik 3
Perhitungan
1 sd 4
219−71
DCP = = 47,33 mm
4−1
CBR = 10(2,815−(1,313) x log 47,33 = 4,13 %
1 sd 4
391−243
DCP = = 49,33 mm
8−5
CBR = 10(2,815−(1,313) x log 49,33 = 3,91 %
1 sd 4
198−62
DCP = = 41 mm
12−9
CBR = 10(2,815−(1,313) x log 41 = 4,98 %
1 sd 4
930−617
DCP = = 78,25 mm
17−13
CBR = 10(2,815−(1,313) x78,25 = 2,13 %
3. Grafik
Keterangan :
1.6. KESIMPULAN
Dari praktikum DCP (dynamic cone penetrometer ) yang telah kami lakukan. Kami
DCP CBR
No
Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 1 Titik 2 Titik 3
BAB II
HAND BORING (BOR TANGAN)
kedalaman dan mendapatkan karakteristik tanah tersebut. Tanah yang diambil dibawa
ke labotorium untuk diperiksa jenis, kadar air, dll. Biasanya hand boring dilakukan
1. Siapkan alat dan bahan, pasang alat hand bor dengan benar menggunakan
kunci pipa.
2. Bersihkan tanah yang akan dipasang hand bor dari kotoran atau benda-
4. Letakkan alat hand bor diatas tanah. Kemudian tekan alat hand bor sambil
diputar searah jarum jam hingga kedalaman 20 cm. Tanah pada kedalaman 20
cm pertama ini dianggap kotor sehingga akan dibuang dan tidak dimasukkan
dalam sampel.
2.5. PEMBAHASAN
4. Data Laboratorium
5.
Kedalama
n6. Tanah
N Deskripsi Tanah Foto Sampel Tanah Tipe
1 20 cmN Tanah berwarna coklat
o
. Sedikit lembab serta
– agregat kecil
2 40 cm Tanah berwarna
kemerahan Tekstur
agregat kecil
3 60 cm Tanah berwarna
coklat kemerahan
2.6. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa tanah ditempat dilakukan uji hand
boring merupakan tanah berjenis Lempung. Secara visualisasi, warna tanah hasil
bor titik satu maupun titik dua memiliki kesamaan, yaitu berwarna coklat
Secara visual, tanah cenderung lunak berbutir agak halus, namun sampai kedalaman
Dapat kita klasifikasikan juga menurut table USCS (Unified Soil Clasification
Didapatkan karakteristik tanah secara visual dengan warna coklat kemerahan, ukuran
butiran bila dilihat dari tabel klasifikasi USCS yaitu tanah berbutir halus dan jenis
BAB III
TRIAXIAL COMPRESSION TEST (UU)
kekuatan geser tanah dari segala arah dengan perantara air menggunakan Triaxial
Compression Test. Pada praktikum yang dilakukan adalah Triaxial Test Uncosolidated
Undrained (UU).
3.2. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Hari : Sabtu
1.3.17. Extruder
1.3.18. Ring
1.3.23. Timbangan
1.3.27. Oli
9. Putar extruder sampai tanah keluar sedikit dari tabung, lalu potong tanah dengan
gergaji kecil
10. Ukur tinggi dan diameter ring tersebut dengan menggunakan jangka sorong.
11. Olesi bagian dalam ring dengan menggunakan oli, lalu dorong ring kedalam tanah
yang terdapat didalam tabung sehingga rongga ring terisi penuh dengan tanah.
12. Setelah rongga ring terisi penuh dengan tanah, ratangan tanah pada ring dengan
menggunakan spatula.
13. Setelah permukaan ring tersebut rata dengan tanah, keluarkan tanah dari ring
14. Potong kertas buram dengan ukuran yang sama dengan ukuran batu pori.
15. Susun batu pori, kertas buram, sample tanah, kertas buram, dan batu pori dimesin
triaxial tes, lalu siapkan ring vacum dan membran karet, pasangkan pada susunan
sample dan batu pori tersebut setelah itu kencangkan dengan karet pengikat,
16. Kunci pengait tutup kaca, lalu atur bagian pembacaan waktu, setelah itu atur nilai
tekanan pada bagian mesin, kemudian tekan tombol on untuk menyalakan mesin,
unggu hingga air terisi penuh, lalu baca nilainya setiap 20 detik hingga jarum pada
17. Atur posisi arloji pengukur cincin pembebanan dan deformasi aksial serta catat
pembacaan awal
18. Masukan air kedalam direct shear sampai menutupi permukaan benda uji.
19. Amati pola keretakan yang terjadi, percobaan pembebanan dilakukan sebagai
berikut :
Catat perubahan nilai strain, axial load, pose pressure pada interval waktu
tertentu
Pencatatan dilakukan hingga tanah mencapai saat runtuh (failure) atau telah
20. Benda uji sampe; ditimbang kembali dan dioven selama 24 jam.
3.5. PEMBAHASAN
7. Rumus
Reaksi aksial
ΔL = a-b
Ƹ = ΔL
𝐿0
4𝐴
𝐷=√
𝜋
8. Data Praktikum
Tegangan
Pembacaan Luasan Total
Waktu Pembacaan ΔL Tegangan Deviator
Arloji Koreksi Beban
(𝝈𝒔 )
20 3,5 0,02 0,003 0,997 9,650 1,96 0,203
40 5,5 0,04 0,006 0,994 9,679 3,08 0,318
60 10,0 0,06 0,009 0,991 9,708 5,60 0,577
80 12,0 0,08 0,012 0,988 9,738 7,84 0,805
100 17,5 0,10 0,015 0,985 9,768 9,80 1,003
Sample 2
Sample 3
Tegangan
Pembacaan Luasan Total
Waktu Pembacaan ΔL Tegangan Deviator
Arloji Koreksi Beban
(𝝈𝒔 )
Tabel
Sampel P (kg) 𝑨𝟎 𝝈𝟑 𝜟𝟎 𝝈𝟏 R P
𝑭
=
𝑨
1 119 9,621 1,818 12,369 14,187 6,1845 8,0025
2 118 9,621 1,802 12,265 14,067 6,1325 7,9345
3 120 9,621 1,833 12,473 14,306 6,2365 8,0695
3.6. KESIMPULAN
Dari praktikum diatas didapat nilai R dan P dari ketiga sample adalah sebagai
berikut :
Sample R P
1 6,1845 8,0025
2 6,1325 7,9345
3 6,2365 8,0695
Nilai R dan P yang digambarkan pada grafik didapatkan nilai kohesi ( C ) adalah
BAB IV
KONSOLIDASI (CONSOLIDATION)
perubahan isi dan proses keluarnya air dalam pori tanah yang diakibatkan adanya
4.3.2. Stopwatch
4.3.4. Timbangan
4.3.5. Oven
4.3.8. Oli
3. Buat adonan dari tanah yang sudah disaring dengan saringan no.04 lalu campurkan
4. Timbang Ring,batu pori sample tanah menggunakan timbangan digital, lalu ukur
8. Ratakan sampel tanah dalam ring tersebut dengan menggunakan alat perata agar
10. Timbang ring + tanah basah menggunakan timbangan dan catat hasilnya di lembar
uji.
11. Olesi extruder dengan oli terlebih dahulu dan keluarkan sampel tanah dalam ring
menggunakan extruder
12. Masukan berturut-turut dalam konsolidometer : Batu Pori di bagian bawah, kertas
saring, Ring, Tanah Basah, Kertas Saring, Batu Pori dan kemudian tutup
16. Pasangkan beban sehingga tekanan pada benda uji sebesar 0,5 kg/cm2 kemudian
baca penurunan beban di alat konsolidometer dengan waktu 0” ; 9.6” ; 21.4” ; 38.4” ;
17. Setelah uji beban di lakukan keluarkan sampel konsolidasi lalu timbang.
18. Setelah data sudah di peroleh maka langkah selanjutnya adalah pengeringan tanah
Bk
Ht = A x G Δⅇ = ΔH
Ht
Mv =
ΔH/H
Δσ
ⅇ0 = H−Ht
Ht
ⅇ = ⅇ0 - Δⅇ K = Mv x Cv x 10-3
0,212
ΔH = H0 – H Cv = tg0
x H2
Keterangan :
W = Kadar Air
ΔH = Selisih tinggi benda uji awal dengan tinggi benda tiap akhir
pembebanan
Cv = Koefisien Konsolidasi
Beban (kg) 0,825 1,65 3,3 6,6 13,2 26,4 6,62 1,652
Tekanan
0,25 0,5 1 2 4 8 2 0,25
(kg/cm²)
0 0 71 120 165 220 270 325 314.5
9,5 detik 56 73.5 121 167 221.5 272 323.1 305
21,4 57 74 122 168.5 223 278 322 303.5
38,4 58 75 122.5 169 224 278 321 300
1 menit 58 75.5 123 170 226 279 320.8 297
2,25 58.5 77.5 124 173.5 231 286.5 320.4 287.5
4 58.8 78 125 174.5 234.5 292 320.1 286
9 59 79.5 127 178 239.5 302 320 281
16 60 80.5 128 180 243.5 308 319.9 280.5
25 61 81 129 181.2 246 312.5 319.7 278
36 61.5 81.5 129.5 182.1 247 315 319.5 277
49 61.8 82 130 183 249 317 319.4 276
24 jam 62 93 135 189 253 385.5 316.5 198
Beban (kg) 0,825 1,65 3,3 6,6 13,2 26,4 6,62 1,652
Tekanan
0,25 0,5 1 2 4 8 2 0,25
(kg/cm²)
0 2.675 2.604 2.555 2.51 2.455 2.405 2.35 2.3605
9,5 detik 2.619 2.6015 2.554 2.508 2.4535 2.403 2.3519 2.37
21,4 2.618 2.601 2.553 2.5065 2.452 2.397 2.353 2.3715
38,4 2.617 2.6 2.5525 2.506 2.451 2.397 2.354 2.375
1 menit 2.617 2.5995 2.552 2.505 2.449 2.396 2.3542 2.378
2,25 2.6165 2.5975 2.551 2.5015 2.444 2.3885 2.3546 2.3875
4 2.6162 2.597 2.55 2.5005 2.4405 2.383 2.3549 2.389
9 2.616 2.5955 2.548 2.497 2.4355 2.373 2.355 2.394
16 2.615 2.5945 2.547 2.495 2.4315 2.367 2.3551 2.3945
25 2.614 2.594 2.546 2.4938 2.429 2.3625 2.3553 2.397
36 2.6135 2.5935 2.5455 2.4929 2.4279 2.36 2.3555 2.398
49 2.6132 2.593 2.545 2.492 2.426 2.358 2.3556 2.399
24 jam 2.613 2.582 2.54 2.486 2.422 2.2895 2.3585 2.477
Koefisien
√T90
Konsolidasi
Tinggi √det
Tekanan Pembacaa Angka Pori e=
∆H ∆e=∆𝐻 Konsolidasi contoh 𝑐𝑣=(0,21
(kg/cm²) n Arloji e0 - ∆e
/𝐻𝑡 merata 2*𝐻^2)/
𝑇90
4.8. KESIMPULAN
Setelah dilakukan percobaan maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
Dari hasil praktikum konsolidasi yang telah kami lakukan, setelah diplot kedalam grafik
CONSOLIDATION CURVE kami mendapatkan nilai Cc dan Cs dari tanah yang telah diuji
BAB V
KEKUATAN GESER LANGSUNG (DIRECT SHEAR)
Test dimana pembebanan horizontal ini dilakukan dengan cepat, sesaat setelah
beban vertical dikenakan paada benda uji.
5.2. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Hari : Sabtu
5.3.4. Ring
5.3.7. Timbangan
5.3.9. Oli
5.3.10. Air
5. Putar pemutar extruder sampai tanah keluar sedikit dari tabung, lalu potong tanah
6. Ukur tinggi dan diameter ring, lalu olesi bagian dalam ring dengan menggunakan
oli.
Pastikan dan ratakan tanah tersebut dengan menggunakan spatula, ( buat sebanyak
3 sample ).
8. Kemudian timbang masing – masing berat ketiga sample tersebut dan catat
hasilnya.
9. Setelah itu masukan sample disusun kedalam kotak plat kuningan, susunan sesuai
urutan yaitu batu pori, kertas buram, sample tanah, kertas buram, batu pori, dan
10. Masukan kotak plat kuningan ke alat direct shear, pastikan lubang plat atas dan
bawah pas. Kunci kotak dengan satu set alat direct shear dengan baut, kemudian
11. Masukan air kedalam direct shear sampai menutupi permukaan benda uji.
12. Buka kunci pada kotak geser, setel arloji ukur beban dan arloji untuk regangan
sehingga jarum pada posisi nol, lakukan pembacaan data tegangan per 20
regangan.
13. Pengujian dihentikan apabila nilai pada pengukur beban menunjukan nilai yang
14. Buang air yang ada di alat direct shear, turunkan beban yang terpasang, keluarkan
17. Catat data datanya, kemudian semua alat setelah selesai dibersihkan dan disimpan
P = Beban (kg)
2. Data Praktikum
a. Tabel
Data Pembacaan
Pembacaan Arloji
b. Perhitungan
280 25 9 28 10,08
300 29 10,44
320 30 10,8
340 30 10,8
360 30 10,8
No Beban P (Runtuh) 𝛔 𝛕
1 8 kg 9 0,258 0,291
2 16 kg 11,88 0,517 0,384
3 24 kg 10,8 0,775 0,349
c. Grafik
0.9
0.8
Tegangan Normal
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3 27O
C 0.2
0.1
0.0
0.3 0.4 0.3
Tegangan Geser
5.6. KESIMPULAN
Dari Pengujian Direct Shear (Kuat Geser) yang telah kami lakukan, kami memperoleh
nilai kohesi ( c ) sebesar 0,258 kg/cm dan sudut geser tanah sebesar 27˚.
BAB VI
KEKUATAN TEKAN BEBAS
(UNCONFINED COMPRESSIVE STRENGTH)
kuat tekan bebas dapat dilakukan pada tanah asli atau contoh tanah padat buatan, dan
kuat tekan bebas adalah besarnya tekanan axial (kg/cm2), yang diperlukan untuk
menekan suatu silinder tanah sampai pecah atau besarnya tekan yang memberikan
perpendekan tanah sebesar 20%, apabila sampai dengan perpendekan 20% tersebut
pecah.
6.2. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Hari : Sabtu
6.3.2. Spatula
6.3.5. Timbangan
6.3.7. Oli
keluar sedikit dari tabung, lalu potong tanah dengan gergaji kecil.
2. Setelah itu, siapkan ring lalu ukur tinggi dan lebar ring tersebut dengan
menggunakan jangka sorong. Kemudian, dorong ring kedalam tanah yang terdapat
didalam tabung hingga rongga ring terisi penuh dengan tanah. Setelah rongga ring
terisi penuh dengan tanah, ratakan tanah pada ring menggunakan spatula, Setelah
permukaan ring tersebut rata dengan tanah, keluarkan tanah dari ring dengan
3. Kemudian letakan sample tanah di alat UCS dan putar tuas sampai piringan atas
dan bawah mengenai tanah kemudian kalibrasikan jarum tegangan dan regangan
di angka 0.
6.5. PEMBAHASAN
1. Rumus
Keterangan :
LRC = 0.83
2. Data Praktikum
a. Tabel
Sesudah
Sebelum Percobaan
Percobaan
b. Perhitungan
Total
Sample
Deformation Load Unit Area Correct Load
Unit
Dial Reading Dial ∆L Strain Correction Area on
(kg/cm²)
Sample
0 0 0 0 1 962,66 0 0
c. Grafik
Grafik UCS
14
Tegangan ( kg/cm² ) 12
10
0
0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06
Regangan ( % )
6.6. KESIMPULAN
C Konsistensi
0,25-0,50 Soft
0,50-1,00 Medium
1,00-2,00 Stiff
>4,00 Hard
Hasil data yang kami peroleh dari praktikum yang kami lakukan bahwa tanah yang
kami uji memiliki konsitensi tanah medium, Karen sampel tanah memiliki Cu sebesar
0,0063 dan mempunyai C <0,25 sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel tanah