Anda di halaman 1dari 77

MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

KATA PENGANTAR

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 1


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

DAFTAR ISI

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 2


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

BAB I
DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP) TEST

1.1. MAKSUD DAN TUJUAN


Percobaan ini dimaksudkan untuk mengetahui perlawanan / daya dukung tanah

dengan alat DCP.


1.2. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Hari : Sabtu

Tanggal : 16 Maret 2019

Waktu : 14.30 – 16.30 WIB

Tempat : Laboratorium Mekanika Tanah L-104/5

Universitas Mercubuana Kampus Meruya, Jakarta Barat

Asisten Praktikum : Firmansyah dan Friska Damayanti


1.3. PERALATAN DAN BAHAN
1.3.1. Satu set alat DCP

Gambar 1.3.1 (Satu Set Alat DCP)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 3


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

1.3.2. Skrap

Gambar 1.3.2 (Skrap)

1.3.3. Conus

Gambar 1.3.3 (Conus)

1.3.4. Oli

Gambar 1.3.4 (Oli)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 4


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

1.4. PELAKSANAAN PENGUJIAN


1. Permukaaan tanah yang akan diuji dibersihkan serta diratakan dahulu dengan

skrap/cangkul sebanyak 3 titik.

Gambar 1.4.1 (Lokasi Pengujian)

2. Rangkai alat DCP, kemudian Letakan alat pada posisi titik pengujian secara vertikal

tegak lurus terhadap permukaan tanah.

Gambar 1.4.2 (Rangkai Alat DCP)

3. Atur batang skala sehingga menunjukan angka 0.

Gambar 1.4.3 (Batang DCP)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 5


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

4. Naikan penumbuk sampai menyentuh bagian bawah pegangan, lalu lepaskan

hingga penumbuk jatuh secara bebas menumbuk landasan penumbukan.

Gambar 1.4.4 (Alat Penumbuk dinaikan)

5. Angkat beban dan kemudian dijatuhkan. Pada setiap beban yang dijatuhkan

sebanyak 2 kali, catat angka penurunannya.

Gambar 1.4.5 (Pembacaan Penurunan Alat DCP)

6. Hentikan pengujian jika kedalaman penetrasinya mencapai 100 cm.

7. Cabut batang dan konus yang masuk kedalam tanah ,dengan menumbuk palu ke

atas.
1.5. PEMBAHASAN
1. Rumus

Pembacaan Penurunan
 DCP =
Kumulatif Penurunan
 CBR = 10(2,815−(1,313) x log DCP

 Penetrasi = Pembacaan − Pembacaan Awal

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 6


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

2. Data Praktikum

Banyak Kumulatif Pembacaan (mm)


No
Tumbukan Tumbukan Titik 1 Titik 2 Titik 3
1 2 1 62 66 71
2 2 2 108 133 129
3 2 3 152 214 184
4 2 4 198 332 219
5 2 5 267 376 243
6 2 6 337 412 299
7 2 7 386 448 345
8 2 8 424 485 391
9 2 9 460 521 438
10 2 10 498 558 465
11 2 11 542 599 520
12 2 12 591 643 561
13 2 13 651 694 617
14 2 14 943 750 675
15 2 15 837 827 745
16 2 16 915 925 825
17 2 17 980 - 930

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 7


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

a. Tabel Titik 1

Banyak Komulatif Pembacaan Penetrasi DCP


No CBR (%)
Tumbukan Tumbukan (mm) (mm) (mm)
1 2 1 62 62
2 2 2 108 46
45,33 4,37
3 2 3 152 44
4 2 4 198 46
5 2 5 267 69
6 2 6 337 70
52,33 3,62
7 2 7 386 49
8 2 8 424 38
9 2 9 460 36
10 2 10 498 38
43,67 4,59
11 2 11 542 44
12 2 12 591 49
13 2 13 651 60
14 2 14 743 92
15 2 15 837 94 82,25 2,00
16 2 16 915 78
17 2 17 980 615
Rata - rata 55,90 3,65

 Perhitungan

 1 sd 4
198−62
DCP = = 45,33 mm
4−1
CBR = 10(2,815−(1,313) x log 45,33 = 4,37 %

 5 sd 8
424−267
DCP = = 52,33 mm
8−5
CBR = 10(2,815−(1,313) x log 52.33 = 3,62 %

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 8


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

 9 sd 12
591−460
DCP = = 43,67 mm
12−9
CBR = 10(2,815−(1,313) x log 43,67 = 4,59 %

 13 sd 17
980−651
DCP = = 82,25 mm
17−9
CBR = 10(2,815−(1,313) x log 82,25 = 2,00 %

b. Tabel Titik 2

Banyak Komulatif Pembacaan Penetrasi DCP


No CBR (%)
Tumbukan Tumbukan (mm) (mm) (mm)
1 2 1 66 66
2 2 2 133 67
88, 67 1,81
3 2 3 214 81
4 2 4 332 118
5 2 5 376 44
6 2 6 412 36
36,33 5,84
7 2 7 448 36
8 2 8 485 37
9 2 9 521 36
10 2 10 558 37
40,67 5,04
11 2 11 599 41
12 2 12 643 44
13 2 13 694 51
14 2 14 750 56
77 2,18
15 2 15 827 77
16 2 16 925 98
Rata - rata 60,67 3,72

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 9


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

 Perhitungan

 1 sd 4
332−66
DCP = =88,67 mm
4−1
CBR = 10(2,815−(1,313) x log 88,67 = 1,81 %

 5 sd 8
485−376
DCP = = 36,33 mm
8−5
CBR = 10(2,815−(1,313) x log 36,33 = 5,84 %

 9 sd 12
643−521
DCP = = 40,67 mm
12−9
CBR = 10(2,815−(1,313) x log 40,67 = 5,04 %

 13 sd 16
925−694
DCP = = 77 mm
16−13
CBR = 10(2,815−(1,313) x log 77 = 2,18 %

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 10


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

c. Tabel Titik 3

Banyak Komulatif Pembacaan Penetrasi DCP


No CBR (%)
Tumbukan Tumbukan (mm) (mm) (mm)
1 2 1 71 71
2 2 2 129 58
47,33 4,13
3 2 3 184 55
4 2 4 219 35
5 2 5 243 24
6 2 6 299 56
49,33 3,91
7 2 7 345 46
8 2 8 391 46
9 2 9 438 47
10 2 10 465 27
41,00 4,98
11 2 11 520 55
12 2 12 561 41
13 2 13 617 56
14 2 14 675 114
15 2 15 745 70 78,25 2,13
16 2 16 825 80
17 2 17 930 105
Rata - rata 53,97 3,79

 Perhitungan

 1 sd 4
219−71
DCP = = 47,33 mm
4−1
CBR = 10(2,815−(1,313) x log 47,33 = 4,13 %

 1 sd 4
391−243
DCP = = 49,33 mm
8−5
CBR = 10(2,815−(1,313) x log 49,33 = 3,91 %

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 11


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

 1 sd 4
198−62
DCP = = 41 mm
12−9
CBR = 10(2,815−(1,313) x log 41 = 4,98 %

 1 sd 4
930−617
DCP = = 78,25 mm
17−13
CBR = 10(2,815−(1,313) x78,25 = 2,13 %

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 12


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

3. Grafik

Keterangan :

: Titik 1 : Titik 2 : Titik 3

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 13


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

1.6. KESIMPULAN
Dari praktikum DCP (dynamic cone penetrometer ) yang telah kami lakukan. Kami

mendapatkan hasil sebagai berikut :

DCP CBR
No
Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 1 Titik 2 Titik 3

1 45,33 88,67 47,33 4,37 1,81 4,13


2 52,33 36,33 49,33 3,62 5,84 3,91
3 43,67 40,67 41,00 4,56 5,04 4,98
4 82,25 77,00 78,25 2,00 2,18 2,13

Titik 1 Titik 1 Titik 2 Titik 3

Rata-rata nilai DCP 55,90 60,67 53,97


Rata-rata nilai CBR 3,65 3,72 3,79

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 14


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

BAB II
HAND BORING (BOR TANGAN)

2.1. MAKSUD DAN TUJUAN


Pengeboran ini dilakukan untuk mengambil contoh tanah dari berbagai

kedalaman dan mendapatkan karakteristik tanah tersebut. Tanah yang diambil dibawa

ke labotorium untuk diperiksa jenis, kadar air, dll. Biasanya hand boring dilakukan

untuk jenis tanah lunak.


2.2. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Hari : Sabtu

Tanggal : 30 Maret 2019

Waktu : 14.30 – 16.30 WIB

Tempat : Laboratorium Mekanika Tanah L-104/5

Universitas Mercubuana Kampus Meruya, Jakarta Barat

Asisten Praktikum : Firmansyah dan Friska Damayanti


2.3. PERALATAN DAN BAHAN

1.3.5. Satu Set Alat Handbor

Gambar 1.3.1 (Satu Set Alat Handbor)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 15


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

1.3.6. Kunci Pipa

Gambar 1.3.2 (Kunci Pipa)


1.3.7. Kunci T dan Stang Penghubung

Gambar 1.3.3 (Kunci T dan Stang Penghubung)


1.3.8. Oli

Gambar 1.3.4 (Oli)


1.3.9. Tabung Sampel

Gambar 1.3.5 (Tabung Sampel)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 16


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

1.3.10. Stang Pemutar

Gambar 1.3.6 (Stang Pemutar)


1.3.11. Rol Meter

Gambar 1.3.7 (Rol Meter)


1.3.12. Kunci Tabung

Gambar 1.3.8 (Kunci Tabung)


1.3.13. Palu

Gambar 1.3.9 (Palu)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 17


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

1.3.14. Bor Jenis Iwan

Gambar 1.3.10 (Bor Jenis Iwan)

1.3.15. Drive Head

Gambar 1.3.11 (Drive Head)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 18


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

2.4. PELAKSANAAN PENGUJIAN

1. Siapkan alat dan bahan, pasang alat hand bor dengan benar menggunakan

kunci pipa.

Gambar 2.4.1 (Persiapan alat pengujian)

2. Bersihkan tanah yang akan dipasang hand bor dari kotoran atau benda-

benda sekitar yang mengganggu.

Gambar 2.4.2 (Pembersihan lokasi pengujian)


3. Pasang alat hand bor beserta kunci T dan alat pemutar. Berikan tanda pada

stang penghubung untuk menandai kedalaman tanah per 20 cm.

Gambar 2.4.3 (setting alat & memulai pengujian)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 19


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

4. Letakkan alat hand bor diatas tanah. Kemudian tekan alat hand bor sambil

diputar searah jarum jam hingga kedalaman 20 cm. Tanah pada kedalaman 20

cm pertama ini dianggap kotor sehingga akan dibuang dan tidak dimasukkan

dalam sampel.

Gambar 2.4.4 (Pelaksanaan pengujian)


5. Pasang kembali alat hand bor diatas tanah, putar lagi searah jarum jam

hingga kedalaman yang diinginkan cm.

Gambar 2.4.5 (Pelaksanaan pengujian)


6. Masukkan hand bor yang telah dipasang tabung sampel, lalu pasang drive

head pada stang penghubung.

Gambar 2.4.6 (Pemasangan tabung sample)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 20


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

7. Pukul drive head dengan palu sampai kedalaman 1 m.

Gambar 2.4.7 (Pelaksanaan pengujian)


8. Setelah mencapai kedalaman yang ditentukan, siapkan plastik dan isolasi
sebelum tabung sampel diangkat.

Gambar 2.4.8 (Pengambilan sample pengujian)


9. Angkat tabung sampel, lalu lepaskan tanah dari tabung sampel kemudian

ikat dengan isolasi agar tanah tidak terkena udara luar.

Gambar 2.4.9 (Pelaksanaan pengujian)


10. Tanah sampel ini kemudian akan dibawa ke laboratorium untuk

dilakukan pengujian konsolidasi.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 21


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

2.5. PEMBAHASAN
4. Data Laboratorium

5.
Kedalama
n6. Tanah
N Deskripsi Tanah Foto Sampel Tanah Tipe
1 20 cmN Tanah berwarna coklat
o
. Sedikit lembab serta

lunak Terdapat agregat Lempung

– agregat kecil

2 40 cm Tanah berwarna

kemerahan Tekstur

tanah lembab dan lunak

Terdapat agregat – Lempung

agregat kecil

3 60 cm Tanah berwarna

coklat kemerahan

Tekstur tanah padat dan


Lempung
berpasir

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 22


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

2.6. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa tanah ditempat dilakukan uji hand

boring merupakan tanah berjenis Lempung. Secara visualisasi, warna tanah hasil
bor titik satu maupun titik dua memiliki kesamaan, yaitu berwarna coklat

kemerahan, terdapat humus namun tidak terlihat mikroorganisme (cacing, dll).

Secara visual, tanah cenderung lunak berbutir agak halus, namun sampai kedalaman

satu meter belum ada unsur air.

Dapat kita klasifikasikan juga menurut table USCS (Unified Soil Clasification

System) dibawah ini :

Didapatkan karakteristik tanah secara visual dengan warna coklat kemerahan, ukuran

butiran bila dilihat dari tabel klasifikasi USCS yaitu tanah berbutir halus dan jenis

tanah adalah tanah lempung.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 23


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

BAB III
TRIAXIAL COMPRESSION TEST (UU)

3.1. MAKSUD DAN TUJUAN


Praktikum ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan parameter

kekuatan geser tanah dari segala arah dengan perantara air menggunakan Triaxial

Compression Test. Pada praktikum yang dilakukan adalah Triaxial Test Uncosolidated

Undrained (UU).
3.2. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Hari : Sabtu

Tanggal : Maret 2019

Waktu : 14.30 – 16.30 WIB

Tempat : Laboratorium Mekanika Tanah L-104/5

Universitas Mercubuana Kampus Meruya, Jakarta Barat

Asisten Praktikum : Firmansyah dan Friska Damayanti


3.3. PERALATAN DAN BAHAN

1.3.16. Satu set mesin Triaxial Test

Gambar 1.3.1 (Satu set mesin Triaxial Test)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 24


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

1.3.17. Extruder

Gambar 1.3.2 (Extruder)

1.3.18. Ring

Gambar 1.3.3 (Ring)

1.3.19. Eextruder kecil

Gambar 1.3.4 (Extruder kecil)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 25


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

1.3.20. Ring Vacum

Gambar 1.3.5 (Ring vacum)

1.3.21. Gergaji Kecil

Gambar 1.3.6 (Gergaji kecil)

1.3.22. Jangka sorong

Gambar 1.3.7 (Jangka sorong)

1.3.23. Timbangan

Gambar 1.3.8 (Timbangan)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 26


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

1.3.24. Membran karet

Gambar 1.3.9 (membran karet)

1.3.25. Batu pori

Gambar 1.3.10 (Batu pori)

1.3.26. Kertas buram

Gambar 1.3.10 (Kertas buram)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 27


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

1.3.27. Oli

Gambar 1.3.10 (Oli)

1.3.28. Sample tanah hasil hand boring

Gambar 1.3.10 (Sample tanah hasil hand boring)


3.4. PELAKSANAAN PENGUJIAN

8. Letakan tabung pada extruder, lalu kunci.

Gambar 3.4.1 (Setting alat pengujian)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 28


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

9. Putar extruder sampai tanah keluar sedikit dari tabung, lalu potong tanah dengan

gergaji kecil

Gambar 3.4.2 (Potong sample tanah)

10. Ukur tinggi dan diameter ring tersebut dengan menggunakan jangka sorong.

Gambar 3.4.3 (Pengukuran diameter & tinggi ring)

11. Olesi bagian dalam ring dengan menggunakan oli, lalu dorong ring kedalam tanah

yang terdapat didalam tabung sehingga rongga ring terisi penuh dengan tanah.

Gambar 3.4.2 (Pengisian sample tanah di ring dengan extruder)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 29


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

12. Setelah rongga ring terisi penuh dengan tanah, ratangan tanah pada ring dengan

menggunakan spatula.

Gambar 3.4.5 (Meratakan sample pengujian)

13. Setelah permukaan ring tersebut rata dengan tanah, keluarkan tanah dari ring

dengan menggunakan extruder kecil. Lalu timbang berat tanah tersebut.

Gambar 3.4.6 (Keluarkan sample tanah dari ring)

14. Potong kertas buram dengan ukuran yang sama dengan ukuran batu pori.

Gambar 3.4.7 (Potong kertas buram)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 30


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

15. Susun batu pori, kertas buram, sample tanah, kertas buram, dan batu pori dimesin

triaxial tes, lalu siapkan ring vacum dan membran karet, pasangkan pada susunan

sample dan batu pori tersebut setelah itu kencangkan dengan karet pengikat,

kemudian tutup dengan penutup kaca.

Gambar 3.4.8 (Penyusunan alat dan bahan uji di alat Triaxial)

16. Kunci pengait tutup kaca, lalu atur bagian pembacaan waktu, setelah itu atur nilai

tekanan pada bagian mesin, kemudian tekan tombol on untuk menyalakan mesin,

unggu hingga air terisi penuh, lalu baca nilainya setiap 20 detik hingga jarum pada

tekanan sudah tidak berubah lagi.

Gambar 3.4.9 (Setting alat)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 31


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

17. Atur posisi arloji pengukur cincin pembebanan dan deformasi aksial serta catat

pembacaan awal

Gambar 3.4.10 (Setting alat)

18. Masukan air kedalam direct shear sampai menutupi permukaan benda uji.

19. Amati pola keretakan yang terjadi, percobaan pembebanan dilakukan sebagai

berikut :

 Catat perubahan nilai strain, axial load, pose pressure pada interval waktu

tertentu

 Pencatatan dilakukan hingga tanah mencapai saat runtuh (failure) atau telah

mencapai 20% pembacaan strain (maksimum)

Gambar 3.4.12 (Pembacaan data dialat Triaxial)

20. Benda uji sampe; ditimbang kembali dan dioven selama 24 jam.
3.5. PEMBAHASAN
7. Rumus

 Reaksi aksial

ΔL = a-b
Ƹ = ΔL
𝐿0

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 32


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

 Luas penampang rata rata contoh uji


100𝐴0
𝐴1=
100 − Ƹ
 Tegangan deviator
𝑃
𝜎1 − 𝜎3
𝐴2
 Koreksi membran karet
4 𝐸𝑚 𝑡 Ƹ
𝜎1 =
𝐷

4𝐴
𝐷=√
𝜋

8. Data Praktikum

Sampel 1 Sampel 2 Sampel 2


Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir
Diameter (D) (cm) 3,5 3,572 3,5 3,886 3,5 4
Panjang (L) (cm) 6,805 6,83 6,805 6,658 6,805 7,8
Luas sampel (𝑨𝟎 ) (𝒄𝒎 ) 𝟐
9,621 9,621 9,621
Berat (gr) 119 120 118 119 120 118,5
Volume (𝑽𝟎 ) (𝒄𝒎 ) 𝟑
65,472 65,472 65,472
Tekanan 0,5 1,5 2
Sampel 1

Tegangan
Pembacaan Luasan Total
Waktu Pembacaan ΔL Tegangan Deviator
Arloji Koreksi Beban
(𝝈𝒔 )
20 3,5 0,02 0,003 0,997 9,650 1,96 0,203
40 5,5 0,04 0,006 0,994 9,679 3,08 0,318
60 10,0 0,06 0,009 0,991 9,708 5,60 0,577
80 12,0 0,08 0,012 0,988 9,738 7,84 0,805
100 17,5 0,10 0,015 0,985 9,768 9,80 1,003

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 33


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

Sample 2

Pembacaa Pembacaa Teganga Luasan Total Tegangan


Waktu ΔL
n Arloji n n Koreksi Beban Deviator (𝝈𝒔 )

20 6,0 0,02 0,003 0,997 9,650 3,36 0,384


40 9,0 0,04 0,006 0,994 9,679 5,04 0,521
60 10,0 0,06 0,009 0,991 9,708 5,60 0,577
80 11,0 0,08 0,012 0,988 9,738 6,16 0,633
100 13,0 0,10 0,015 0,985 9,768 7,28 0,745
120 13,5 0,12 0,018 0,982 9,797 7,56 0,772
140 14,0 0,14 0,021 0,979 9,827 7,84 0,798
160 16,0 0,16 0,024 0,976 9,858 8,96 0,909
180 16,5 0,18 0,027 0,973 9,888 9,24 0,934
200 17,0 0,20 0,030 0,970 9,919 9,52 0,960
220 18,0 0,22 0,032 0,968 9,939 10,08 1,014
240 19,5 0,24 0,035 0,965 9,970 10,92 1,095

Sample 3

Tegangan
Pembacaan Luasan Total
Waktu Pembacaan ΔL Tegangan Deviator
Arloji Koreksi Beban
(𝝈𝒔 )

20 15,0 0,02 0,003 0,997 9,650 8,40 0,870


40 21,0 0,04 0,006 0,994 9,679 11,76 1,215
60 26,0 0,06 0,009 0,991 9,708 14,56 1,500
80 29,5 0,08 0,012 0,988 9,738 16,52 1,696
100 31,5 0,10 0,015 0,985 9,768 17,64 1,806
120 33,0 0,12 0,018 0,982 9,797 18,48 1,886
140 34,0 0,14 0,021 0,979 9,827 19,04 1,938
160 34,5 0,16 0,024 0,976 9,858 19,32 1,960
180 34,5 0,18 0,027 0,973 9,888 19,32 1,954

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 34


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

Tabel

Sampel P (kg) 𝑨𝟎 𝝈𝟑 𝜟𝟎 𝝈𝟏 R P
𝑭
=
𝑨
1 119 9,621 1,818 12,369 14,187 6,1845 8,0025
2 118 9,621 1,802 12,265 14,067 6,1325 7,9345
3 120 9,621 1,833 12,473 14,306 6,2365 8,0695

3.6. KESIMPULAN
Dari praktikum diatas didapat nilai R dan P dari ketiga sample adalah sebagai

berikut :

Sample R P

1 6,1845 8,0025

2 6,1325 7,9345

3 6,2365 8,0695

Nilai R dan P yang digambarkan pada grafik didapatkan nilai kohesi ( C ) adalah

sebesar .......... dan kuat geser tanahnya adalah sebesar ..........

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 35


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

BAB IV
KONSOLIDASI (CONSOLIDATION)

4.1. MAKSUD DAN TUJUAN


Untuk menentukan sifat pemampatan suatu jenis tanah, yaitu sifat-sifat

perubahan isi dan proses keluarnya air dalam pori tanah yang diakibatkan adanya

perubahan tekanan vertical yang bekerja pada tanah tersebut.


4.2. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Hari : Sabtu

Tanggal : 4 Mei 2019

Waktu : 14.30 – 16.30 WIB

Tempat : Laboratorium Mekanika Tanah L-104/5

Universitas Mercubuana Kampus Meruya, Jakarta Barat

Asisten Praktikum : Firmansyah dan Friska Damayanti


4.3. PERALATAN DAN BAHAN
4.3.1. Satu set alat Konsolidasi

Gambar 4.3.1 (Satu Set Alat Konsolidasi)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 36


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

4.3.2. Stopwatch

Gambar 4.3.2 (Stopwatch)

4.3.3. Ring dan Extruder

Gambar 4.3.3 (Ring dan Extruder)

4.3.4. Timbangan

Gambar 4.3.4 (Timbangan)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 37


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

4.3.5. Oven

Gambar 4.3.5 (Oven)

4.3.6. Jangka Sorong

Gambar 4.3.6 (Jangka Sorong)

4.3.7. Alat Perata

Gambar 4.3.7 (Alat Perata)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 38


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

4.3.8. Oli

Gambar 4.3.8 (Oli)

4.3.9. Benda Uji

Gambar 4.3.9 (Benda Uji)

4.3.10. Batu pori

Gambar 4.3.10 (Batu Pori)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 39


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

4.3.11. Kertas Buram

Gambar 4.3.11 (Kertas Buram)

4.3.12. Satu set Mangkok Konsolidasi

Gambar 4.3.12 (Satu set Mangkok Konsolidasi)

4.4. PELAKSANAAN PENGUJIAN


1. Periksalah bahwa alat-alat dalam keadaan bersih dan bekerja dengan baik

Gambar 4.4.1 (Persiapan Alat)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 40


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

2. Ambil sampel tanah kemudian haluskan dengan palu sebelum disaring

Gambar 4.4.2 ( Haluskan sample tanah)

3. Buat adonan dari tanah yang sudah disaring dengan saringan no.04 lalu campurkan

dengan air sampai adonannya homogen

Gambar 4.4.3 (Buat sample tanah untuk pengujian)

4. Timbang Ring,batu pori sample tanah menggunakan timbangan digital, lalu ukur

diameter dan tinggi ring menggunakan jangka sorong kemudian catat

Gambar 4.4.4 (Pengukuran diameter & tinggi ring)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 41


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

5. Potong kertas buram sesuaikan dengan ukuran batu pori

Gambar 4.4.5 (Potong kertas buram)

6. Olesi ring pencetak dengan oli

Gambar 4.4.6 (Olesi ring dengan oli)

7. Cetak sampel tanah kedalam ring yang sudah diolesi oli

Gambar 4.4.7 (Masukan sample tanah ke ring)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 42


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

8. Ratakan sampel tanah dalam ring tersebut dengan menggunakan alat perata agar

rata bagian atas dan bawah

Gambar 4.4.8 (Ratakan sample tanah)

9. Rendam batu pori dalam air

Gambar 4.4.9 (Rendam batu pori)

10. Timbang ring + tanah basah menggunakan timbangan dan catat hasilnya di lembar

uji.

Gambar 4.4.10 (Timbang sample tanah)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 43


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

11. Olesi extruder dengan oli terlebih dahulu dan keluarkan sampel tanah dalam ring

menggunakan extruder

Gambar 4.4.11 (Oleskan oli & keluarkan sample tanah)

12. Masukan berturut-turut dalam konsolidometer : Batu Pori di bagian bawah, kertas

saring, Ring, Tanah Basah, Kertas Saring, Batu Pori dan kemudian tutup

Gambar 4.4.12 (Susun alat dan sample dalam konsoliidometer)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 44


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

13. Letakan susunan tadi kedalam set mangkok alat konsolidasi

Gambar 4.4.13 (Letakan set mangkok ke alat konsolidasi)

14. Isi set mangkok dengan air sampai setinggi ring

Gambar 4.4.14 (Isi set mangkok dengan air)

15. Setting alat konsolidasi dan kalibrasi alat tersebut

Gambar 4.4.15 (Setting alat konsolidasi)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 45


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

16. Pasangkan beban sehingga tekanan pada benda uji sebesar 0,5 kg/cm2 kemudian

baca penurunan beban di alat konsolidometer dengan waktu 0” ; 9.6” ; 21.4” ; 38.4” ;

1’ ; 2.25’ ; 4’ ; 9’ ; 16’ ; 25’

Gambar 4.4.16 (Pasangkan beban)

17. Setelah uji beban di lakukan keluarkan sampel konsolidasi lalu timbang.

18. Setelah data sudah di peroleh maka langkah selanjutnya adalah pengeringan tanah

uji menggunakan oven selama 24 jam dengan suhu 1100 C – 1150 C

19. Setelah pengovenan keluarkan sampel lalu tombang beratnya

20. Catat hasil data pratikum dan lakukan perhitungan

4.5. RUMUS PERHITUNGAN


Berat Tanah Basah−Berat Tanah Kering
W= x 100%
Berat Tanah Kering

Bk
Ht = A x G Δⅇ = ΔH
Ht
Mv =
ΔH/H
Δσ

ⅇ0 = H−Ht
Ht
ⅇ = ⅇ0 - Δⅇ K = Mv x Cv x 10-3

0,212
ΔH = H0 – H Cv = tg0
x H2

Keterangan :
W = Kadar Air

Ht = Tinggi efektif Benda Uji

ⅇ0 = Angka Pori Awal Tiap Tekanan

ΔH = Selisih tinggi benda uji awal dengan tinggi benda tiap akhir

pembebanan

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 46


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

ⅇ = Angka pori tiap pembebanan

Cv = Koefisien Konsolidasi

Mv = Koefisien perubahan Volume

K = Permeabilitas Tanah Tiap Pembebanan

4.6. DATA LABORATORIUM & PERHITUNGAN DATA

Tinggi ring = 5,475 cm

Tinggi batu pori + Plat = 2,8 cm

Tinggi sample (H0) = 2,675 cm

Diameter Ring = 6,51 cm

Luas sample (A) = 33,2683785 cm2

Berat tanah kering (BK) = 70 gr

Berat jenis (G) = 2,65

Tinggi efektif benda uji (Ht) = 0,794000054 cm

Angka pori awal (eo) = 2,369017401

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 47


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

4.7. PEMBACAAN ARLOJI

Beban (kg) 0,825 1,65 3,3 6,6 13,2 26,4 6,62 1,652
Tekanan
0,25 0,5 1 2 4 8 2 0,25
(kg/cm²)
0 0 71 120 165 220 270 325 314.5
9,5 detik 56 73.5 121 167 221.5 272 323.1 305
21,4 57 74 122 168.5 223 278 322 303.5
38,4 58 75 122.5 169 224 278 321 300
1 menit 58 75.5 123 170 226 279 320.8 297
2,25 58.5 77.5 124 173.5 231 286.5 320.4 287.5
4 58.8 78 125 174.5 234.5 292 320.1 286
9 59 79.5 127 178 239.5 302 320 281
16 60 80.5 128 180 243.5 308 319.9 280.5
25 61 81 129 181.2 246 312.5 319.7 278
36 61.5 81.5 129.5 182.1 247 315 319.5 277
49 61.8 82 130 183 249 317 319.4 276
24 jam 62 93 135 189 253 385.5 316.5 198

Beban (kg) 0,825 1,65 3,3 6,6 13,2 26,4 6,62 1,652
Tekanan
0,25 0,5 1 2 4 8 2 0,25
(kg/cm²)
0 2.675 2.604 2.555 2.51 2.455 2.405 2.35 2.3605
9,5 detik 2.619 2.6015 2.554 2.508 2.4535 2.403 2.3519 2.37
21,4 2.618 2.601 2.553 2.5065 2.452 2.397 2.353 2.3715
38,4 2.617 2.6 2.5525 2.506 2.451 2.397 2.354 2.375
1 menit 2.617 2.5995 2.552 2.505 2.449 2.396 2.3542 2.378
2,25 2.6165 2.5975 2.551 2.5015 2.444 2.3885 2.3546 2.3875
4 2.6162 2.597 2.55 2.5005 2.4405 2.383 2.3549 2.389
9 2.616 2.5955 2.548 2.497 2.4355 2.373 2.355 2.394
16 2.615 2.5945 2.547 2.495 2.4315 2.367 2.3551 2.3945
25 2.614 2.594 2.546 2.4938 2.429 2.3625 2.3553 2.397
36 2.6135 2.5935 2.5455 2.4929 2.4279 2.36 2.3555 2.398
49 2.6132 2.593 2.545 2.492 2.426 2.358 2.3556 2.399
24 jam 2.613 2.582 2.54 2.486 2.422 2.2895 2.3585 2.477

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 48


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

Koefisien
√T90
Konsolidasi
Tinggi √det
Tekanan Pembacaa Angka Pori e=
∆H ∆e=∆𝐻 Konsolidasi contoh 𝑐𝑣=(0,21
(kg/cm²) n Arloji e0 - ∆e
/𝐻𝑡 merata 2*𝐻^2)/
𝑇90

0 2.675 0 0 2.369017401 0 2.675 28 0


8.48883
0,25 2.613 0.062 0.078085637 2.290931764 0.062 2.644 38.4
E-05
6.20189
0,5 2.582 0.093 0.117128455 2.251888946 0.031 2.6285 131.4
E-06
1.51098
1 2.54 0.135 0.170025177 2.198992224 0.042 2.6075 99
E-05
2.5758
2 2.486 0.189 0.238035248 2.130982153 0.054 2.5805 96
E-05
1.92967
4 2.422 0.253 0.318639777 2.050377625 0.064 2.5485 180
E-05
5.27933
8 2.2895 0.3855 0.48551634 1.883501062 0.1325 2.48225 282
E-05
7.08303
2 2.3585 0.3165 0.398614582 1.970402819 -0.069 2.51675 57
E-05
0.0004551
0,25 2.477 0.198 0.24937026 2.119647141 -0.1185 2,576 26.4
054

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 49


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 50


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 51


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 52


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 53


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 54


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 55


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 56


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

4.8. KESIMPULAN
Setelah dilakukan percobaan maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

Dari hasil praktikum konsolidasi yang telah kami lakukan, setelah diplot kedalam grafik

CONSOLIDATION CURVE kami mendapatkan nilai Cc dan Cs dari tanah yang telah diuji

berturut turut sebesar 0,273732552 dan 0,320156912.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 57


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

BAB V
KEKUATAN GESER LANGSUNG (DIRECT SHEAR)

5.1. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan Tujuan dari praktikum ini adalah

 Mahasiswa dapat melaksanakan percobaan geser langsung (Direct Shear Test)

dengan prosedur yang benar.

 Mahasiswa dapat melakukan perhitungan serta menggambarkan grafik untuk

menentukan parameter – parameter kohesi (c) dan sudut geser tanah ( ).

 Dalam percobaan ini dilakukan dengan metode kerja Unconsolidated Undrained

Test dimana pembebanan horizontal ini dilakukan dengan cepat, sesaat setelah
beban vertical dikenakan paada benda uji.
5.2. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Hari : Sabtu

Tanggal : 18 Mei 2019

Waktu : 14.30 – 16.30 WIB

Tempat : Laboratorium Mekanika Tanah L-104/5

Universitas Mercubuana Kampus Meruya, Jakarta Barat

Asisten Praktikum : Firmansyah dan Friska Damayanti


5.3. PERALATAN DAN BAHAN
5.3.1. Sample Tanah Hasil Hand Boring

Gambar 5.3.1 (Sample tanah hasil Hand Boring)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 58


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

5.3.2. Satu Set Alat Direct

Gambar 5.3.2 (Satu Set Alat Direct)

5.3.3. Satu Set Plat Kuningan

Gambar 5.3.3 (Satu Set Plat Kuningan)

5.3.4. Ring

Gambar 5.3.4 (Ring)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 59


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

5.3.5. Batu Pori

Gambar 5.3.5 (Batu Pori)

5.3.6. Kertas Buram

Gambar 5.3.6 (Kertas Buram)

5.3.7. Timbangan

Gambar 5.3.7 (Timbangan)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 60


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

5.3.8. Jangka sorong

Gambar 5.3.8 (Jangka Sorong)

5.3.9. Oli

Gambar 5.3.9 (Oli)

5.3.10. Air

Gambar 5.3.10 (Air)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 61


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

5.4. PELAKSANAAN PENGUJIAN


1. Siapkan semua benda uji dan alat yang akan digunakan untuk pengujian.

2. Oleskan oli ke bagian dalam cincin cetak (extruder).

3. Potong kertas buram melingkar menyesuaikan luas batu pori.

Gambar 5.4.3 (Potong kertas buram)

4. Letakan tabung pada extruder, lalu kunci.

5. Putar pemutar extruder sampai tanah keluar sedikit dari tabung, lalu potong tanah

dengan menggunakan gergaji kecil.

6. Ukur tinggi dan diameter ring, lalu olesi bagian dalam ring dengan menggunakan

oli.

Gambar 5.4.6 (Pengukuran diameter & tinggi ring)

7. Masukan tanah yang sudah dikeluarkan dariextruder kedalam ring tersebut.

Pastikan dan ratakan tanah tersebut dengan menggunakan spatula, ( buat sebanyak

3 sample ).

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 62


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

8. Kemudian timbang masing – masing berat ketiga sample tersebut dan catat

hasilnya.

Gambar 5.4.8 (Penimbangan sample pengujian)

9. Setelah itu masukan sample disusun kedalam kotak plat kuningan, susunan sesuai

urutan yaitu batu pori, kertas buram, sample tanah, kertas buram, batu pori, dan

kemudian tutup katup.

Gambar 5.4.9 (penuyusunan sample di plat kuningan)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 63


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

10. Masukan kotak plat kuningan ke alat direct shear, pastikan lubang plat atas dan

bawah pas. Kunci kotak dengan satu set alat direct shear dengan baut, kemudian

beri beban 8 kg.

Gambar 5.4.10 (Pemasangan plat kuningan ke alat direct)

11. Masukan air kedalam direct shear sampai menutupi permukaan benda uji.

Gambar 5.4.11 (Pengisian air dialat direct)

12. Buka kunci pada kotak geser, setel arloji ukur beban dan arloji untuk regangan

sehingga jarum pada posisi nol, lakukan pembacaan data tegangan per 20

regangan.

Gambar 5.4.12 (setting alat direct & pembacaan data)

13. Pengujian dihentikan apabila nilai pada pengukur beban menunjukan nilai yang

sama berturut turut atau terjadi penurunan nilai pada pengukur.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 64


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

14. Buang air yang ada di alat direct shear, turunkan beban yang terpasang, keluarkan

benda uji dari alat.

Gambar 5.4.14 (pemebersihan alat direct)

15. Ulangi langkah kerja 8 – 13 untuk sample 2 dengan beban 16 kg.

16. Ulangi langkah kerja 8 – 13 untuk sample 2 dengan beban 24 kg.

17. Catat data datanya, kemudian semua alat setelah selesai dibersihkan dan disimpan

ke tempat semula dan lakukan perhitungan.


5.5. PEMBAHASAN
1. Rumus

 N = Pembacaan Arloji x LRC 0,36


P
 σ =
A
N
 τ =
A
Keterangan :

N = Kekuatan geser (kg/cm2)

σ = Tegangan normal (kg/ cm2)

τ = Tegangan geser (kg/ cm2)

P = Beban (kg)

A = Luas bidang geser benda uji (cm2)

P (Runtuh) = Kekuatan geser maksimum

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 65


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

2. Data Praktikum

a. Tabel

Sample Berat (kg) Diameter (cm) Tinggi (cm) Luas (cm2)

1 8 6,28 2,02 30,96


2 16 6,28 2,02 30,96
3 24 6,28 2,02 30,96

Data Pembacaan
Pembacaan Arloji

Sample 1 Sample 2 Sample 3


20 3 15 10
40 9 19 13
60 13 28 14
80 16 29 18
100 17 30 19
120 20 31 20
140 21 31 21
160 22 31 23
180 23 32 24
200 24 32 25
220 25 33 26
240 25 33 27
260 25 33 27,5
280 25 28
300 29
320 30
340 30
360 30

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 66


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

b. Perhitungan

Beban 8 kg Beban 16 kg Beban 24 kg


Waktu
(Detik) Pembacaan Kekuatan Pembacaan Kekuatan Pembacaan Kekuatan
Arloji Geser Arloji Geser Arloji Geser

20 3 1,08 15 5,4 10 3,6

40 9 3,24 19 6,84 13 4,68

60 13 4,68 28 10,08 14 5,04

80 16 5,76 29 10,44 18 6,48

100 17 6,12 30 10,8 19 6,84

120 20 7,2 31 11,16 20 7,2

140 21 7,56 31 11,16 21 7,56

160 22 7,92 31 11,16 23 8,28

180 23 8,28 32 11,52 24 8,64

200 24 8,64 32 11,52 25 9

220 25 9 33 11,88 26 9,36

240 25 9 33 11,88 27 9,72

260 25 9 33 11,88 27,5 9,9

280 25 9 28 10,08

300 29 10,44

320 30 10,8

340 30 10,8

360 30 10,8

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 67


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

𝛔1 (8 kg) 𝛔2 (16 kg) 𝛔3 (24 kg) 𝛕1 (8kg) 𝛕2 (16kg) 𝛕3 (24kg)

0,258 0,517 0,775 0,035 0,174 0,116


0,258 0,517 0,775 0,105 0,221 0,151
0,258 0,517 0,775 0,151 0,326 0,163
0,258 0,517 0,775 0,186 0,337 0,209
0,258 0,517 0,775 0,198 0,349 0,221
0,258 0,517 0,775 0,233 0,360 0,233
0,258 0,517 0,775 0,244 0,360 0,244
0,258 0,517 0,775 0,256 0,360 0,267
0,258 0,517 0,775 0,267 0,372 0,279
0,258 0,517 0,775 0,279 0,372 0,291
0,258 0,517 0,775 0,291 0,384 0,302
0,258 0,517 0,775 0,291 0,384 0,314
0,258 0,775 0,291 0,384 0,320
0,258 0,775 0,326
0,775 0,337
0,775 0,349
0,775 0,349
0,775 0,349

No Beban P (Runtuh) 𝛔 𝛕

1 8 kg 9 0,258 0,291
2 16 kg 11,88 0,517 0,384
3 24 kg 10,8 0,775 0,349

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 68


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

c. Grafik

0.9
0.8

Tegangan Normal
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3 27O
C 0.2
0.1
0.0
0.3 0.4 0.3

Tegangan Geser

5.6. KESIMPULAN
Dari Pengujian Direct Shear (Kuat Geser) yang telah kami lakukan, kami memperoleh

nilai kohesi ( c ) sebesar 0,258 kg/cm dan sudut geser tanah sebesar 27˚.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 69


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

BAB VI
KEKUATAN TEKAN BEBAS
(UNCONFINED COMPRESSIVE STRENGTH)

6.1. MAKSUD DAN TUJUAN


Untuk menentukan kuat tekan bebas tanah kohesif secara vertical. Pemeriksaaan

kuat tekan bebas dapat dilakukan pada tanah asli atau contoh tanah padat buatan, dan

kuat tekan bebas adalah besarnya tekanan axial (kg/cm2), yang diperlukan untuk

menekan suatu silinder tanah sampai pecah atau besarnya tekan yang memberikan

perpendekan tanah sebesar 20%, apabila sampai dengan perpendekan 20% tersebut

pecah.
6.2. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Hari : Sabtu

Tanggal : 18 Mei 2019

Waktu : 14.30 – 16.30 WIB

Tempat : Laboratorium Mekanika Tanah L-104/5

Universitas Mercubuana Kampus Meruya, Jakarta Barat

Asisten Praktikum : Firmansyah dan Friska Damayanti


6.3. PERALATAN DAN BAHAN
6.3.1. Sample Tanah Hasil Hand Boring

Gambar 6.3.1 (Sample tanah hasil Hand Boring)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 70


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

6.3.2. Spatula

Gambar 6.3.2 (Spatula)

6.3.3. Satu Set Alat UCS

Gambar 6.3.3 (Satu Set alat UCS)

6.3.4. Gergaji kecil

Gambar 6.3.4 (Gergaji kecil)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 71


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

6.3.5. Timbangan

Gambar 1.3.7 (Timbangan)

6.3.6. Jangka sorong

Gambar 1.3.8 (Jangka Sorong)

6.3.7. Oli

Gambar 1.3.9 (Oli)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 72


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

6.4. PELAKSANAAN PENGUJIAN


21. Letakan tabung pada extruder, lalu kunci, Putar pemutar extruder sampai tanah

keluar sedikit dari tabung, lalu potong tanah dengan gergaji kecil.

Gambar 6.4.1 (Buat sample pengujian)

2. Setelah itu, siapkan ring lalu ukur tinggi dan lebar ring tersebut dengan

menggunakan jangka sorong. Kemudian, dorong ring kedalam tanah yang terdapat

didalam tabung hingga rongga ring terisi penuh dengan tanah. Setelah rongga ring

terisi penuh dengan tanah, ratakan tanah pada ring menggunakan spatula, Setelah

permukaan ring tersebut rata dengan tanah, keluarkan tanah dari ring dengan

menggunakan extruder kecil.

Gambar 6.4.2 (Ukur diameter & tinggi ring)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 73


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

3. Kemudian letakan sample tanah di alat UCS dan putar tuas sampai piringan atas

dan bawah mengenai tanah kemudian kalibrasikan jarum tegangan dan regangan

di angka 0.

6.5. PEMBAHASAN

1. Rumus

 ∆𝑙 = Deformation Dial Reading X 10ˉ³


∆𝑙
 𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑆𝑡𝑟𝑎𝑖𝑛 = 𝑙0

 𝐴𝑟𝑒𝑎 𝐶𝑜𝑟𝑟𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 = 1 − 𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑆𝑡𝑟𝑎𝑖𝑛


𝐴𝑜
 𝐶𝑜𝑟𝑟𝑒𝑐𝑡 𝐴𝑟𝑒𝑎 = 𝐴𝑟𝑒𝑎 𝐶𝑜𝑟𝑟𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛

 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑑 𝑜𝑛 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 = 𝐿𝑜𝑎𝑑 𝑑𝑖𝑎𝑙 𝑋 𝐿𝑅𝐶


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑑 𝑜𝑛 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒
 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 𝑈𝑛𝑖𝑡 = 𝐶𝑜𝑟𝑟𝑒𝑐𝑡 𝑎𝑟𝑒𝑎
𝑆𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 𝑈𝑛𝑖𝑡 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟
 𝐶𝑈 = 2

Keterangan :

Lo = Tinggi sebelum percobaan

LRC = 0.83

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 74


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

2. Data Praktikum

a. Tabel

Sesudah
Sebelum Percobaan
Percobaan

Diameter 3,5 35,08

Tinggi (L) (cm) 6,9 67,065


𝟏
Luas (A) = 𝟒 𝝅 𝑫𝟐 (𝒄𝒎𝟐 ) 962,66 966,52

Berat ( gr ) 119 118,5

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 75


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

b. Perhitungan

Total
Sample
Deformation Load Unit Area Correct Load
Unit
Dial Reading Dial ∆L Strain Correction Area on
(kg/cm²)
Sample

0 0 0 0 1 962,66 0 0

20 2 0,02 0,0003 0,9997 862,95 1,06 0,0011

40 3 0,04 0,0006 0,9994 963,24 1,59 0,0017

60 5 0,06 0,0009 0,9991 963,53 2,65 0,0028

80 7 0,08 0,0012 0,9988 963,82 3,71 0,0038

100 9,5 0,10 0,0014 0,9986 964,01 5,04 0,0052

120 11 0,12 0,0017 0,9983 964,30 5,83 0,0060

140 13 0,14 0,0020 0,9980 964,59 6,89 0,0071

160 14,5 0,16 0,0023 0,9977 964,88 7,69 0,0080

180 16 0,18 0,0026 0,9974 965,17 8,48 0,0088

200 17,5 0,20 0,0029 0,9971 965,46 9,28 0,0096

220 18,5 0,22 0,0032 0,9968 965,75 9,81 0,0101

240 19,5 0,24 0,0035 0,9965 966,04 10,34 0,0107

260 20,5 0,26 0,0038 0,9962 966,33 10,87 0,0112

280 21 0,28 0,0041 0,9959 966,62 11.13 0,0115

300 22 0,30 0,0043 0,9957 966,82 11,66 0,0121

320 22,5 0,32 0,0046 0,9954 967,11 11,93 0,0123

340 23 0,34 0,0049 0,9951 967,40 12,19 0,0126

360 23 0,36 0,0052 0,9948 967,69 12,19 0,0126

380 23 0,38 0,0055 0,9945 967,98 12,19 0.0126

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 76


MEKANIKA TANAH II |KELOMPOK 4

c. Grafik

Grafik UCS
14

Tegangan ( kg/cm² ) 12

10

0
0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06
Regangan ( % )

6.6. KESIMPULAN

Tabel konsitensi Tanah :

C Konsistensi

<0,25 Very soft

0,25-0,50 Soft

0,50-1,00 Medium

1,00-2,00 Stiff

2,00-4,00 Very Stiff

>4,00 Hard

Hasil data yang kami peroleh dari praktikum yang kami lakukan bahwa tanah yang

kami uji memiliki konsitensi tanah medium, Karen sampel tanah memiliki Cu sebesar

0,0063 dan mempunyai C <0,25 sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel tanah

tersebut memiliki konsitensi tanah yang “ Very Soft”.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 77

Anda mungkin juga menyukai