Anda di halaman 1dari 6

ANALISA JURNAL

Dekubitus merupakan kerusakan kulit pada suatu area dan dasar jaringan
yang disebabkan oleh tulang yang menonjol, sebagai akibat dari tekanan,
pergeseran, gesekan atau kombinasi dari beberapa hal tersebut (NPUAP, 2014).
Sedangkan menurut Perry et al, (2012) dekubitus adalah luka pada kulit dan
atau jaringan dibawahnya, biasanya disebabkan oleh adanya penonjolan
tulang, sebagai akibat dari tekanan atau kombinasi tekanan dengan gaya
geser dan atau gesekan. Proses penyembuhan luka sangat komplek tergantung
tindakan perawatan luka dan bagaimana sistem kulit dalam melawan penghalang
dalam proses penyembuhan luka. Ketika tidak sembuh sempurna, luka dapat
menjadi luka kronis.

Menurut Elliot, McKinley, dan Fox (2008) pasien dengan penyakit kritis
memiliki risiko tinggi mengalami luka tekan. Luka tekan merupakan sebuah
ancaman tambahan yang mengerikan pada pasien kritis karena kondisi
fisiologinya telah menurun (Cox, 2011). Faktor-faktor yang memengaruhi
kejadian luka tekan pada pasien antara lain penurunan mobilitas, penurunan
aktifitas, penurunan persepsi sensori, kelembaban, gesekan, tenaga yang
merobek, status nutrisi, usia, penurunan tekanan arteriol, stres emosional,
merokok, dan temperatur kulit (Bergstrom, 2005). Pencegahan luka tekan
merupakan hal penting karena luka tekan sebenearnya dapat dicegah.
Tujuan pencegahan luka tekan adalah untuk menurunkan lama dan/ atau
jumlah tekanan dan robekan yang dipengaruhi oleh perlengkapan yang efektif
atau tidak serta metode yang digunakan. Pencegahan luka tekan pada pasien-
pasien yang berisiko seharusnya dilakukan secara berkesinambungan selama
mereka berisiko mengalami luka tekan (European Pressure Ulcer Advisory
Panel&National Pressure Ulcer Advisory Panel, 2009 dalam Beeckman, Defloor,
Schoonhoven, dan Vanderwee,2011). Rumah sakit di Indonesia biasanya
memiliki Standar Prosedur Operasional pencegahan luka tekan. Pelaksanaannya
bergantung pada kebijakan dan kondisi di setiap rumah sakit.

Pendekatan Theory of Planned Behavior (TPB) atau teori perilaku


terencana dapat digunakan dalam menganalisis pencegahan luka tekan yang
dilakukan oleh perawat. Ajzen (2006) menyatakan bahwa perilaku adalah
manifestasi respon yang diberikan terhadap situasi yang dapat diobservasi.
Anteseden terdekat dari perilaku adalah intensi, yaitu indikasi kesiapan
seseorang untuk mencegah terjadinya luka dekubitus pada
p a s i e n r a w a t i n a p . Persepsi perawat terhadap kemampuan untuk
melakukan pencegahan luka tekan juga dipengaruhi oleh kemudahan dan
kesulitan yang dirasakan dalam melakukan pencegahan luka tekan. Beberapa
contoh kemudahan atau hal penunjang yang dirasakan adalah tersedianya
alat, perlengkapan dan fasilitas untuk mengurangi tekanan, seperti kasur
angin; pengetahuan; waktu; kinerja tim yang baik; dan jumlah staf yang
mencukupi. Salah satu tindakan pencegahan luka dekubitus adalah mobilisasi
progresif pada pasien bedrest maksimal setiap dua jam sekali.

Proses fisiologi penyembuhan luka terdiri dari proses inflamasi,


proliferasi dan remodeling. Penting dalam proses penyembuhan luka adalah suplai
oksigen dan tekanan oksigen dalam balutan luka. Infeksi merupakan komplikasi
utama yang paling umum dari ulkus tekan. Menyinggung organisme patologis
dalam ulkus dekubitus terdapat organisme anaerobik atau aerobik. Patogen
aerobik umumnya yang berada di semua ulkus dekubitus, sedangkan anaerob
cenderung lebih sering berada pada luka yang lebih besar (65 % di derajat III ke
atas). Organisme yang paling umum diisolasi dari ulkus tekanan adalah proteus
mirabilis, group D streptococcus, escherichia coli, Staphylococcus sp,
Pseudomonas sp,dan organisme corynebacterium.

Tindakan yang biasa dilakukan adalah memiringkan posisi tubuh ke


kanan dan ke kiri. Hal itu bertujuan untuk mengurangi masa tekan pada area kulit
tetapi tidak menjaga vaskularitas kulit. Dalam penelitian diungkapkan, terapi pijat
yaitu metode yang digunakan untuk melancarkan sirkulasi darah dan membantu
menjaga vaskularitas kulit. Salah satu terapi pijat yaitu teknik massage punggung
yang mana merupakan teknik pijat effeleurages sekali atau dua kali sehari efektif
dalam mencegah perkembangan luka tekan. Dalam hal terapi pemijatan atau
massage dibutuhkan lotion sebagai pelumas dan pelembab kulit. Pelembab
adalah bahan yang dioleskan di kulit terdiri atas bahan yang bersifat oklusif,
humektan, emolien, dan protein rejuvenator (Draelos ZD 2000 dalam Fajar
Waskito 2009) dengan tujuan untuk menambah dan atau mempertahankan
kandungan air dalam lapisan korneum (Madison KC 2003 dalam Fajar Waskito
2009), sehingga kulit akan terasa halus dan lembut.

Virgin coconut oil adalah produk olahan kelapa yang aman dikonsumsi
oleh masyarakat dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Mutu VCO ditentukan
dari kandungan asam lemak rantai medium atau medium chain fatty acid
(MCFA) dan asam laurat (C12:0). Kandungan MCFA dan kadar asam laurat
dipengaruhi oleh varietas kelapa, tinggi tempat tumbuh, teknologi proses
VCO (Novarianto 2007 dalam Sari 2009). VCO juga berfungsi sebagai
antioksidan yang kuat, karena VCO memiliki kandungan vitamin E dan
polifenol. Tinggi rendahnya kandungan Vitamin E dan polifenol dalam VCO
sangat ditentukan oleh kualitas bahan bakunya (kelapa) dan proses produksi yang
digunakan. Secara umum, proses produksi yang menerapkan penggunaan panas
dapat menurunkan kadar Vitamin E dan polifenol sekitar 25%.

Pasien dengan bakteremia lebih cenderung memiliki species Bacteroides


dalam ulkus dekubitus mereka. Luka ini tidak perlu dilihat secara rutin
kecuali tanda-tanda infeksi sistemik yang hadir (misalnya, drainase berbau
busuk, leukositosis, demam, hipotensi, peningkatan denyut jantung, perubahan
status mental) (Salcido 2012). Perawatan luka yang baik dapat mencegah luka
menjadi luka kronik. Perawatan luka dengan sistem tertutup membantu dapat
mendukung proses inflamasi dan meningkatkan proses reepitisasi. Tipe-tipe
balutan luka antara lain Gauze untuk luka kering, Films seperti oppsite untuk luka
yang tidak ada eksudat, Hydrocolloids untuk luka yang tidak infeksi dan dapat
digunakan untuk luka yang tidak membutuhkan penggantian balutan yang sering
seperti luka dekubitus, Hydrogels untuk luka rehidrasi luka yang terlalu kering,
foams untuk menyerap luka yang mengeluarkan cairan, alginates untuk
penyerapan luka, hydrofibers untuk penyerapan cairan luka. Luka dekubitus
adalah jenis luka yang tidak membutuhkan perawatan yang terlalu sering dan
sering dibuka karena saat luka dekubitus ditutup membantu fase inflamasi dengan
menciptakan lingkungan dengan tekanan oksigen yang rendah dan juga
meningkatkan prosesn reepitilisasi.
Jurnal pendukung

No Judul Jurnal Publikasi Metode Hasil


1 Chronic Wound Healing: A Springerlink. Com Artikel berdasar 1. Perawatan luka
Review of Current Managemen October 20,2016. penelitian yang dilakukan dengan tipe-tip
and Treatment sebelumnya dan peneliti balutan
tidak terlibat dalam berdasarkan jenis
penelitian terhadap luka
hewan atau manusia 2. Terapi tekanan
negatif pada luka
dengan menutup
luka untuk
mencegah infeksi
3. Terapi oksigen
tekanan tinggi
untuk luka
dekubitus pada
pasien DM
2 Intensi Perawat Fakultas Pengumpulan data Hasil penelitian
Melakukan Pencegahan Keperawatan, dilakukan dengan menunjukkan, semakin
Luka Tekan di Ruang Universitas questioner data tinggi motivasi perawat
Intensif berdasarkan Padjadjaran. 2 demografi dan questioner mematuhi tekanan normatif
Theory Planned of Agustus 2015 untuk mengkaji sikap, untuk melakukan
Behaviour norma subyektif, dan pencegahan luka tekan,
pengendalian perilaku. maka semakin tinggi pula
Penelitian ini dilakukan intensi perawat untuk
di ruang perawatan melakukan pencegahan
intensif dengan teknik luka tekan
total sampling yaitu
seluruh perawat (70
perawat) yang
melaksanakan asuhan
keperawatan langsung
pada pasien
3 Pemanfaatan VCO(virgin STIKe Tindakan perlakuan Luka dekubitus
coconut oil) dengan tehnik s Kusuma dengan Penelitian ini yang dialami oleh kedua
massage dalam Husada dilaksanakan pada pasien lansia (L1 dan L2)
penyembuhan luka Surakarta bulan Februari hingga mengalami perkembangan
dekubitus derajat 2 pada Maret dan penyembuhan luka
lansia 2014. penelitian setelah diberikan terapi
dilakukanpemberian massage dengan VCO.
VCO (Virgin Coconut Sedangkan manfaat dari
Oil) dengan teknik VCO itu sendiri adalah
massage pada luka sebagai pelumas saat
dekubitus derajat II. massage, sebagai
Responden adalah dua pelembab kulit agar tidak
lansia dengan dekubitus kering, dan sebagai anti
derajat 2 mikroba.

Anda mungkin juga menyukai