Anda di halaman 1dari 31

PROPOSAL

PENELITIAN

MURGIYATI
163120016
HUBUNGAN ANKLE BRACHIAL
INDEX(ABI) DENGAN RISIKO LUKA
PADA PASIEN DM TIPE 2
DI RS SANTA MARIA
PEKANBARU
LATAR BELAKANG
 Diabetes Melitus (DM) tipe 2 adalah 85%-95% dari

semua tipe DM(WHO 2017)

Hiperglikemi (kadar gula darah tinggi)

Penebalan pembuluh darah perifer

Perfusi jaringan terganggu

Peripheral Arterial Disease (PAD)

Risiko luka diabetik


BAGAIMANA MENDETEKSI PAD?
Pemeriksaan non invasif untuk
mengevaluasi PAD dan
direkomendasikan pada
penderita DM pemeriksaan
Ankle Brachial Index(ABI)
(Potier, et,al, 2011)
PREVALENSI DM DUNIA
International Diabetes Ferderation (IDF) 2015
2015 415 juta jiwa
Diperkirakan

2040 642 juta jiwa

World Health Organization (WHO)


2016 422 juta
1,5 juta jiwa meninggal karena DM.
PREVALENSI DM INDONESIA
International Diabetes Ferderation (IDF) 2015
2015 10,2 juta jiwa
Diperkirakan

2040 21,3 juta jiwa

Indonesia urutan ke 7 dunia


PREVALENSI DM RIAU
 Pekanbaru urutan ke-4 setelah Aceh ,
Sumatera Utara dan Sumatera Barat
 Total penderita DM 41.071

PREVALENSI DM Pekanbaru
Urutan ke-5 jumlah pasien rawat
jalan yaitu 12.315 pasien (profil
kesehatan prov Riau 2015)
PASIEN DM RS SANTA MARIA
Pasien Rawat Rawat Total
DM Jalan Inap

Tahun 188 615 803


201 5

Tahun 647 779 1426


2016
PASIEN DM RS SANTA MARIA
Pasien Rawat Inap DM % luka
DM

DM DM dgn
tanpa luka
luka
Januari 17 2 10,5%

Februari 23 5 17,8%
KENAPA RS SANTA MARIA?
 Dari 7 dokter internis belum ada dokter
yang menganjurkan pemeriksaan ABI
untuk pasien DM untuk mendeteksi PAD

 Komite keperawatan belum ada SOP


pemeriksaan ABI pasien DM guna
mendeteksi PAD

 Secara umum perawat belum tahu cara


mengukur ABI
TUJUAN
Tujuan Umum
Tujuan khusus
MANFAAT PENELITIAN

Bagi Institusi tempat penelitian


Bagi Institusi keperawatan
Bagi penelitian selanjutnya
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Diabetes Melitus(DM)
Menurut American Diabetes Association
(ADA), DM merupakan suatu kelompok
penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin,
atau keduanya.
KLASIFIKASI
DM tipe 1 (IDDM)
DM tipe 2 (NIDDM)
DM Gestasional (GDM)
DM tipe lain
FAKTOR RISIKO DM TIPE 2

 Usia

 Obesitas

 Riwayat keluarga

 Kelompok etnik

 Kurang aktivitas fisik

 Pola makan yang salah


Rekomendasi diagnosis WHO (2016)

MANIFESTASI KLINIS
Gejala Klasik
 Poliuri

 Polidipsi

 Poliphagi

Rekomendasi diagnosis WHO (2016)


No Kriteria Nilai
1. Gejala klasik DM + GDS ≥ 200 mg/dL (11,1 mmol/L)
2. Gejala klasik DM + GDP ≥ 126 mg/dL (7,0 mmol/L)
3. GD2PP pada TTGO ≥ 200 mg/dL (11,1 mmol/L)
4. HbA1c ≥ 6,5%
KOMPLIKASI DM
LUKA DIABETIK
 Lukadiabetik adalah luka pada
pasien diabetes yang disebabkan
gangguan aliran darah atau
kerusakan saraf perifer (IDF, 2011)
STADIUM LUKA MENURUT WAGNER

Superficial ulcers
 Derajat 0 = Tidak ada lesi.
 Derajat 1 = hilangnya lapisan kulit hingga dermis.

Deep ulcer
 Derajat 2 = luka dalam sampai menembus tendon atau
tulang
 Derajat 3 = luka dalam dengan abses, osteomielitis atau
sepsis persendian
Gangrene
 Derajat 4 = Gangren sebagian.
 Derajat 5 = seluruh kaki gangren.
ANKLE BRACHIAL INDEX(ABI)

Pengertian ABI
ABI adalah test non invasive untuk mengukur
rasio tekanan darah sistolik kaki (ankle) dengan
tekanan darah sistolik lengan (brachial).

Manfaat ABI
Mendeteksi PAD dan mengevaluasi
prognosa gangguan kardiovaskuler pada
umumnya
INTERPRETASI NILAI ANKLE BRACHIAL INDEX
(ABI)
(POTIER ET AL., 2011)

Nilai ABI Interprestasi

ABI 0,91 – 1,3 Batas normal

ABI 0,7 – 0,9 Oklusi ringan

ABI 0,4 - 0,69 Oklusi sedang

ABI < 0,4 Oklusi berat

ABI > 1,3 Arteri tidak dapat terkompresi/kalsifikasi


darah

KERANGKA TEORI
ABI 0,7-0,9 = oklusi ringan
ABI 0,4 - 0,69 = oklusi sedang
ABI < 0,4 = oklusi berat
ABI > 1,3 =kalsifikasi pembuluh

peripheral arterial
disease (PAD)

Risiko Luka
diabetik
KERANGKA KONSEP

ABI 0,7-0,9 = oklusi ringan


ABI 0,4 - 0,69 = oklusi sedang Risiko
ABI < 0,4 = oklusi berat Luka
ABI > 1,3 = kalsifikasi Diabetik
pembuluh
HIPOTESIS

Hipotesis Null

Hipotesis Alternatif
JENIS DAN DESAIN PENELITIAN

Jenis Penelitian : Kuantitatif

Desain : Cross Sectional


LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Lokasi

Waktu
April-Mei 2018
POPULASI DAN SAMPEL
 Populasi : 1426 pasien DM tipe 2 di ruang
rawat inap dan rawat jalan di RS Santa Maria
 Sampel

Tehnik Consecutive sampling


jumlah sampel : 55 Pasien
DEFINISI OPERASIONAL
Variabel Definisi Operasional Alat ukur Cara Skor skala
pengukuran

Variabel ABI adalah rasio Tensimeter Mengukur Normal =ABI 0,91-1,3 ordinal
independen: tekanan darah sistolik dan dopler tekanan darah Oklusi = ABI <0,9
Nilai Ankle kaki (ankle) dengan vaskuler 5 lengan dan kaki Kalsifikasi =ABI > 1,3
Brachial index tekanan darah sistolik MHz
(ABI) lengan (brachial)

Variabel Pasien DM yang - Observasi kulit Berisiko mengalami luka nominal


dependen: berisiko mengalami nilai ABI<0,9 dan ABI >
Risiko luka luka diabetik. 1,3
diabetik Tidak berisiko mengalami
luka nilai ABI 0,91-1,3
PROSEDUR PENGUMPULAN DATA
1. Berbaring pada posisi supinasi selama 5-10 menit
2. Mengukur tekanan darah sistole lengan
(brachial) kanan dan kiri
3. Mengukur tekanan darah pada kaki (ankle)
kanan dan kaki kiri menggunakan tensimeter
dan dopler vaskuler.
4. Kalkulasi ABI yaitu dengan membagi tekanan
sistolik tertinggi ankle dibagi sistol tertinggi
brachial
ANALISA DATA

Analisa
Bivariat
menggunakan UJI
CHI SQUARE

Anda mungkin juga menyukai