Anda di halaman 1dari 33

SKRIPSI

MURGIYATI
163120016
HUBUNGAN ANKLE BRACHIAL
INDEX (ABI) DENGAN RISIKO
LUKA PADA PASIEN DM TIPE 2
DI RS SANTA MARIA
PEKANBARU
PREVALENSI DM Dunia
International Diabetes Ferderation (IDF) 2015
2015 415 juta jiwa
World Health Organization (WHO)
2016 422 juta
1,5 juta jiwa meninggal karena DM.
PREVALENSI DM INDONESIA
2015 Jumlahnya 10,2 juta jiwa, diperkirakan
2040 menjadi 21,3 juta jiwa.
Indonesia ururan ke 7 Dunia
Prevalensi DM RIAU
• Pekanbaru urutan ke-4 setelah Aceh , Sumatera
Utara dan Sumatera Barat
• Total penderita DM 41.071
PREVALENSI DM Pekanbaru
Urutan ke-5 jumlah pasien rawat jalan yaitu
12.315 pasien (profil kesehatan prov Riau
2015)
DM TIPE 2
Diabetes Melitus (DM) tipe 2 adalah 85%-95%
dari semua tipe DM(WHO 2017)
Pasien DM RS Santa Maria
Pasien DM Rawat Rawat Total
Jalan Inap

Tahun 188 615 803


201 5

Tahun 647 779 1426


2016
Latar Belakang
Diabetes Melitus

o Hiperglikemi (kadar gula darah tinggi)

Penebalan pembuluh darah perifer

Perfusi jaringan terganggu

Peripheral Arterial Disease (PAD)

Risiko luka diabetik


Bagaimana Mendeteksi PAD?

Pemeriksaan non invasif untuk


mengevaluasi PAD dan
direkomendasikan pada penderita
DM adalah pemeriksaan Ankle
Brachial Index(ABI)
(Potier, et,al, 2011)
Kenapa RS Santa Maria?
• Dari 7 dokter internis belum ada dokter
yang menganjurkan pemeriksaan ABI untuk
pasien DM untuk mendeteksi PAD
• Komite keperawatan belum ada SOP
pemeriksaan ABI pasien DM guna
mendeteksi PAD
• Secara umum perawat belum tahu cara
mengukur ABI
TUJUAN
• Tujuan Umum
• Tujuan khusus
Manfaat Penelitian

• Bagi Institusi tempat penelitian

• Bagi Institusi keperawatan

• Bagi penelitian selanjutnya


Tinjauan Pustaka
• Pengertian Diabetes Melitus(DM)
Menurut American Diabetes Association
(ADA), DM merupakan suatu kelompok
penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan
sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya.
Rekomendasi diagnosis WHO (2016)

Manifestasi klinis
Gejala Klasik
• Poliuri
• Polidipsi
• Poliphagi
Rekomendasi diagnosis WHO (2016)
No Kriteria Nilai
1. Gejala klasik DM + GDS ≥ 200 mg/dL (11,1 mmol/L)
2. Gejala klasik DM + GDP ≥ 126 mg/dL (7,0 mmol/L)
3. GD2PP pada TTGO ≥ 200 mg/dL (11,1 mmol/L)
4. HbA1c ≥ 6,5%
Komplikasi DM
Luka Diabetik

• Luka diabetik adalah luka pada pasien


diabetes yang disebabkan gangguan
aliran darah atau kerusakan saraf perifer
(IDF, 2011)
Ankle Brachial Index(ABI)

Pengertian ABI
ABI adalah test non invasive untuk
mengukur rasio tekanan darah sistolik kaki
(ankle) dengan tekanan darah sistolik
lengan (brachial).
Manfaat ABI
Mendeteksi PAD dan mengevaluasi
prognosa gangguan kardiovaskuler pada
umumnya
Interpretasi Nilai Ankle Brachial Index
(ABI)
Nilai ABI Interprestasi
ABI 0,91 – 1,3 Batas normal

ABI 0,7 – 0,9 Oklusi ringan

ABI 0,4 - 0,69 Oklusi sedang

ABI < 0,4 Oklusi berat


Arteri tidak dapat
ABI > 1,3 terkompresi/kalsifikasi
darah

Kerangka TEORI
ABI 0,7-0,9 = oklusi ringan
ABI 0,4 - 0,69 = oklusi sedang
ABI < 0,4 = oklusi berat
ABI > 1,3 =kalsifikasi pembuluh

peripheral
arterial disease
(PAD)

Risiko luka
diabetik
Kerangka Konsep

ABI 0,91-1,3 = normal


ABI 0,7-0,9 = oklusi ringan Risiko
ABI 0,4 - 0,69 = oklusi sedang
ABI < 0,4 = oklusi berat Luka
ABI > 1,3 = kalsifikasi Diabetik
pembuluh
HIPOTESIS

• Hipotesis Null

• Hipotesis Alternatif
Jenis:
kuantitatif

Desain:
Cross Waktu :
sectional
Penelitian April-Mei
2018

Lokasi :
RS Santa
Maria
Populasi dan Sampel

• Populasi : total 1426, dan rata-rata 119 pasien


pasien DM tipe 2 di ruang rawat inap, rawat jalan
dan anggota senam DM di RS Santa Maria
• Sampel
Tehnik Consecutive sampling
jumlah sampel : 55 Pasien
Definisi operasional
Variabel Definisi Operasional Alat ukur Cara pengukuran Skor skala

Variabel ABI adalah rasio Tensimeter Mengukur tekanan ABI 0,91-1,3 = normal ordinal
ABI 0,7-0,9 = oklusi ringan
independen: tekanan darah sistolik dan dopler sisto lengan dan ABI 0,4 - 0,69 = oklusi
Nilai Ankle kaki (ankle) dengan vaskuler 5 kaki sedang
ABI < 0,4 = oklusi berat
Brachial index tekanan darah sistolik MHz ABI > 1,3 = kalsifikasi
(ABI) lengan (brachial) pembuluh darah

Variabel Pasien DM yang - Screening risiko • Berisiko ordinal


luka diabetik dan
dependen: berisiko mengalami luka PAD yaitu :
mengalami luka
Risiko luka diabetik. • Klaudikasio jika nilai ABI
intermiten abnormal dan
diabetik • Nyeri terdapat satu dari
ekstremitas saat
istirahat tanda gejala PAD
• Nadi dorsalis • Tidak berisiko
pedis atau mengalami luka
posterior tibialis
tidak teraba atau
jika nilai normal
lemah ABI dan tidak
• Riwayat luka ditemukan tanda
sulit sembuh PAD
Analisa Data

• Analisa Bivariat
menggunakan UJI CHI
SQUARE
Hasil Penelitian dan
pembahasan
Karakteristik demografi n (%)
20-30 2 3,6
31-40 3 5,5
Usia 14
41-50 25,5
(tahun)
51-60 14 25,5
61-70 17 30,9
> 70 5 9,1
jenis Kelamin Laki-laki 26 47,3
Perempuan 29 52,7
Rendah 18 32,7
Pendidikan
Menengah 24 43,6
Tinggi 13 23,7
Karakteristik Responden
Lama DM < 1 tahun 16 29,1
(tahun) 1-5 tahun 21 38,2
6-10 tahun 7 12,7
11-15 tahun 4 7,3
16-20 tahun 6 10,9
> 20 tahun 1 1,8
Penyakit Tidak ada 12 21,8
penyerta Ada 43 78,2
Hasil GDS < 200 mg/dl 25 45,5
> 200 mg/dl 30 54,5
Hasil Ankle Brachial Index (ABI)
Frekuensi Persen
No Ankle Bracial Index(ABI) (f) (%)

1 Normal ABI 0.91-1.3 39 70,9

2 Oklusi Ringan ABI 0.7-0.9 13 23,6


Kalsifikasi Pembuluh Darah
3 ABI > 1.3 3 5,5

Total 55 100
Gejala PAD

Frekuensi Persen
No Gejala PAD (f) (%)

1 Tidak Ada Gejala PAD 35 63,6

2 Ada Gejala PAD 20 36,4

Total 55 100
Sumber : hasil penelitian (2018)

Analisa Bivariat
Risiko Luka
Ada Total
Tidak ada Gejala
gejala PAD PAD
ABI ABI Normal Jumlah 35 4 39
ABI 0.91-1.3 Persen 89,70% 10,30% 100%
Oklusi ringan Jumlah 0 13 13
ABI 0.7-0.9 Persen 0% 100% 100%
Kalsifikasi
pembuluh darah Jumlah 0 3 3
ABI > 1.3 Persen 0% 100% 100%
Total Jumlah 35 20 55
Persen 63,60% 36,40% 100%
Analisa Bivariat
• Hasil penelitian yang telah dilakukan pada pasien DM
tipe 2 untuk mengetahui hubungan ABI dengan risiko
luka diabetik diperoleh hasil berdasar uji Chi Square
dengan Pearson Chi Sguare adalah diperoleh nilai P
adalah 0,000.
• Nilai P < α dengan nilai α = 0,05.
• Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
terdapat hubungan bermakna antara nilai ABI dengan
risiko luka diabetik. Hasil ini sekaligus menjawab
hipotesa bahwa H null ditolak karena terdapat
hubungan antara ABI dengan risiko luka diabetik.
Keterbatasan Peneliti
• Pengambilan populasi dan sample
rawat inap saja
• Tehnik pengukuran ABI
responden mengeluhkan pemeriksaan
terlalu lama
Simpulan
• Hasil pengukuran ABI dari 55 responden diperoleh
hasil 70,9% pasien mempunyai nilai ABI normal,
23,6% oklusi ringan dan 5,5% mengalami kalsifikasi
pembuluh darah.

• Dari 55 responden 29,1 % memiliki risiko luka diabetik


dan sisanya 70,9% tidak memiliki risiko terjadi luka
diabetik

• Terdapat hubungan bemakna antara nilai ABI dengan


risiko luka pada pasien DM tipe 2 di RS Santa Maria
Pekanbaru ( P value = 0,000) nilai P < α (α < 0,05)
Saran
• Institusi tempat penelitian
• Institusi tempat
pendidikan
• Penelitian selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai