Anda di halaman 1dari 6

PROSES PERUMUSAN DAN PENETAPAN DASAR NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

A. Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara

1. Pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia


[BPUPKI]

Jepang berkuasa di Indonesia sejak 1942-1945.Kekalahan Jepang atas sekutu dalam perang
Asia Timur Raya pada 1945 menyebabkan kedudukan Jepang di Indonesia semakin
terdesak.Jepang kemudian melakukan berbagai upaya untuk menarik simpati bangsa
Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan Jepang ialah memberikan janji kemerdekaan
bagi bangsa Indonesia. Sebagai tindakan nyata dari janji tersebut,pada 1 maret 1945 Jepang
mengumumkan untuk membentuk badan yang dineri nama Dokuritsu Junbi Cosakai atau
dalam bahasa Indonesia dinamakan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia [BPUPKI].

Upacara peresmian BPUPKI pada 28 Mei 1945 di gedung Chuo Sangi In,Pejambon Jakarta.
BPUPKI beranggotakan 67 orang.Adapun komposisi anggotanya terdiri atas enam puluh
orang tokoh Indonesia dan tujuh orang anggota Jepang.Radjiman Wediodiningrat merupakan
ketua BPUPKI yang berkebangsaan Indonesia.Wakil ketua dijabat oleh Ichibangase Yosio dan
R.P.Soeroso.Ichibangase Yosio adalah orang Jepang yang diangkat oleh pemerintah Jepang.
Pemerintah Jepang memasukkan Ichibangase Yosio ke dalam BPUPKI agar memudahkan bagi
Jepang memantau perkembangan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia.

2. Perumusan Dasar Negara

Pelaksaan tugas BPUPKI dapat dilihat dengan diselenggarakan dua kali sidang BPUPKI.

a. Sidang Pertama BPUPKI pada 29 Mei-1 Juni 1945

Sidang pertama BPUPKI membahas Tentang rumusan dasar negara Indonesia. Terdapat
beberapa tokoh yang mengajukan rumusan dasar negara antara lain Muhammad Yamin,
Soepomo, dan Soekarno.
Pada 22 Juni 1945 panitia kecil mengadakan pertemuan dengan 38 anggota BPUPKI.
Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan untuk membentuk Panitia Sembilan.
Anggota Panitia Sembilan,yaitu Mohammad Hatta,Muhammad Yamin,Ahmad
soebardjo,A.A.Maramis,Abdul Kahar Muzakir,Wachid Hasjim,Agus Salim,dan Abikusno

Tjokrosoejoso.Panitia Sembilan diketuai oleh Ir.Soekarno.Tugas Pnitia Sembilan ialah


menyusun rancangan pembukaan undang-undang dasar.Rancangan pembukaan undang-
undang dasar yang sudah jadi kemudian oleh Muhammad Yamin diberi nama ’’Piagam
Jakarta’’.

b. Sidang Kedua BPUPKI pada 10-16 Juli 1945

Hasil sidang pertama BPUPKI berhasil membuat rancangan pembukaan undang-undang


dasar yang secara khusus dibuat oleh Panitia Sembilan. Sebagian dari isi pembukaan undang
undang dasar secara eksplisit meencantumkan lima nilai yang menjadi cikal nakal dasar
negara Indonesia.Lima nilai tersebut sebagai berikut.

1] Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.


2] Kemanusian yang adil dan beradab.
3] Persatuan Indonesia.
4] Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
5] Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
J.Latuharhary,selaku salah satu perwakilan warga Indonesia Timur,menemui Mohammad
Hatta dan menyampaikan aspirasi agar tujuh kata pada pernyataan pertama dihapus.
Setelah didiskusikan,akhirnya disepakati untuk mengganti pernyataan pertama menjadi
Ketuhanan Yang Maha Esa. Perubahan terhadap pernyataan pertama menunjukkan nilai
toleransi serta semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Rumusan terakhir
setelah perubahan sebagai berikut.
a. Ketuhanan Yang Maha Esa.
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
c. Persatuan Indonesia.
d. Kerakyatan yang dipimpim oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaran/perwakilan.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Rumusan inilah yang kemudiaan dijadikan sebagai dasar negara Indoneisa dan termuat
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Repulik Indonesia.

3. Peran Para Pndiri Negara dalam Merumuskan Dasar Negara

Gambar Tokoh Usulan Dasar Negara

a. Rumusan Dasar Negara Usulan


Mr.Muhammad Yamin [29 Mei 1945]
1] Peri Kebangsaan
2] Peri Kemanusiaan
3] Peri Ketuhanan
4] Peri Kerakyataan
5] Kesejahteraan Rakyat

b. Rumusan Dasar Negara Usulan Prof.


Dr.Soepomo [31 Mei 1945]
1] Persatuan
2] Kekeluargaan
3] Keseimbangan lahir dan batin
4] Musyawarah
5] Keadilan rakyat

c. Rumusan Dasar Negara Usulan


Ir.Soekarno [1 Juni 1945]
1] Kebangsaan Indonesia atau
nasionalisme
2] Internasionalisme atau peri
kemanusiaan
3] Mufakat atau demokrasi
4] Kesejahteraan sosial
5] Kethanan yang berkebudayaan

Mohammad Hatta bersedia merundingkan kembali dan menampung usulan warga Indonesia
Timur untuk mengubah bunyi sila pertama dalam dasar negara.

B. Proses Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara

1. Pancasila sebagai Dasar Negara

Mereka mengajarkan kepada generasi penerus bangsa untuk menjaga nasionalisme dan
toleransi dari peristiwa perubahan isi sila pertama dalam dasar negara. Tahap selanjutnya
setelah BPUPKI berhasil merumuskan rancangan dasar negara yang sah bagi Negara
Republik Indonesia.BPUPKI kemudian dibubarkan oleh pihak jepang pada 6 Agustus 1945.
Pembubaran dilakukan karena tugas sebagai badan penyelidik untuk mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia telah selesai. Bersamaan dengan dibubarkannya BPUPKI
dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau bisa disingkat [PPKI].

Pembentukan PPKI dilakukan dilakukan setelah Ir.Soekarno dan Mohammad Hatta pulang
dari Saigon untuk bertemu dengan Jendral Besar Terauchi pada 9 Agustus 1945. PPKI
diketuai oleh Ir.Soekarno dan Mohmmad Hatta sebagai wakil ketua.

PPKI terdiri atas 21 orang termasuk ketua dan wakil ketua.Penyerahan Jepang tanpa syarat
dalam Perang Pasifik/Perang Asia Timur Raya pada 14 Agustus 1945 memberikan peluang
kepada PPKI untuk dijadikan sebagai badan nasional.Anggota PPKI kemudian ditambah
sebayak enam orang tanpa sepengatahuan Jepang. Dengan demikian,jumlah anggota PPKI
sebanyak 27 orang berikut ketua dan wakil ketua. Penambhan anggota tambahan tanpa
sepengetahuan Jepang menunjukkan bahwa PPKI murni dibentuk bangsa Indonesia untuk
mepersiapkan kelahiran Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 telah menciptakan


sejarah baru bagi bangsa Indonesia.Sehari setelah perayaan Proklamsi Kemerdekaan 17
Agustus 1945,PPKI langsung mengadakan sidang.Hasil sidang PPKI 18 Agustus 1945 sebagai
berikut.

a. Menetapkan dan mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun


1945
b. Memilih presiden dan wakil presiden yaitu,Ir.Soekarno dan Mohammad Hatta.
c. Membentuk sebuah Komite Nasional untuk membantu presiden.

PPKI telah menetapkan dan mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 pada sidang 18 Agustus 1945 yang terdiri atas pembukaan, batang
tubuh, penjelasan.

2. Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara

Pancasila disusun oleh the founding fathers melalui sidang BPUPKI yang kemudian di
tetapkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Pancasila memiliki kedudukan
tinggi di negara Indonesia.Salah satu kedudukan Pancasila yaitu sebagai dasar negara
Indonesia. Dasar negara adalah landasan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila
sebagai dasar negara berarti nilai-nilai yang ada akan mempengaruhi segala kehidupan
bangsa Indonesia, mulai dari kehidupan sosial kemasyarakatan sampai pada tata
pemerintahan.

Komitmen dalam mengimplementasikan dasar negara merupakan wujud rasa cinta kepada
tanah air. Generasi penerus bangsa memiliki kewajiban moral tinggi kepada negara.
Kewajiban moral yang diemban generasi penerus bangsa terhadap komitmen menjadikan
Pancasila sebagai dasar negara yaitu menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam segala
kehidupan.

Sebagai dasar negara, Pancasila sering disebut sebagai dasar filsafat atau dasar falsafah
negara. Adapaun kedudukan Pancasila sebagai dasar negara menurut I Made Suwanda
(2017:8) sebagai berikut
a. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum Indonesia
b. Meliputi suasana kebatinan dari UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945
c. Mewujudkan cita-cita hukum bagi dasar negara, baik tertulis maupun tidak tertulis
d. Mengandung norma yang mengharuskan UUD Negara Republik Indonesia 1945 memuat
isi yang mewajibkan pemerintah dan penyelenggara negara memegang teguh cita-cita
moral rakyat yang luhur.
e. Merupakan sumber semangat bagi UUD 1945 bagi penyelenggara negara dan pelaksana
pemerintahan.
3. Dasar Hukum Pancasila sebagai Dasar Negara

Dasar hukum kedudukan Pancasila sebagai dasar negara secara historis yuridis dapat dilihat
dari proses pembentukan dasar negara yang dilakukan oleh BPUPKI yang ditetapka oleh
PPKI. Secara tertulis dasar hukum bagi Pancasila sebagai dasar negara ada di ketetapan
MPRS No. XX/MPRS/1966 tentang memorandum DPR-GR Mengenai Sumber Tertib Hukum
Republik Indonesia dan Tata Urutan Peraturan Perundangan Republik Indonesia. Dalam
ketetapan MPRS tersebut Pancasila berkedudukan sebagai sumber tertib hukum RI atau
sumber dari segala sumber hukum.

Dasar hukum lain Pancasila sebagai dasar negara diatur dalam Intruksi Presiden Nomor 12
tahun 1986 yang menegaskan tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
negara.

Selain itu juga terdapat di dalam ketetapan MPR No.XVIII/MPRS/1998 tentang Pencabutan
Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang P4. Dalam ketetapan tersebut ditegaskan
kembali Pancasila sebagai dasar negara yang berisi “Pancasila sebagaimana yang dimaksud
dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesia 1945 adalah dasar NKRI harus
dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara”

C. Nilai-Nilai Pancasila sebagai Dasar Negara

Nilai-nilai yang terkandung dalam dasar negara Indonesia sebagai berikut

1. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa

Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai bentuk ekspresi bangsa Indonesia terhadap Tuhan
Yang Maha Esa. Sebagai bentuk ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa, manusia Indonesia
harus bersikap dan berpandangan taat kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai ajaran-Nya. Nilai
Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan bentuk identitas bangsa Indonesia yang mengakui
adanya Tuhan.

Pelaksanaan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai bagian dari dasar negara Indonesia
sebagai berikut
a. Membuat kebijakan yang tidak bersifat diskriminatif kepada para penganut agama.
b. Menjaga toleransi dan hubungan sosial dengan baik agar keharmonisan antarumat
beragama bisa harmonis.
c. Menjalankan kehidupan yang rukun secara internal antar umar beragama yang sama
d. Menghadirkan nilai-nilai keagamaan dalam praktek pemerintahan
e. Memberikan kebebasan kepada semua orang untuk memilih ajaran agama yang dianutnya

2. Nilai Kemanusian Yang Adil dan Beradab

Nilai Kemanusian Yang Adil dan Beradab merupakan wujud dari sikap humanis bangsa
Indonesia yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Dapat juga dikatakan
sebagai kesadaran sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup
bersama atas dasar tuntunan mutlak hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal
sebagaimana mestinya. (I Made Suwanda, 2017:10)

Pelaksanaan nilai Kemanusian Yang Adil dan Beradab sebagai berikut


a. Memenuhi hak asasi manusia bagi seluruh warga negara Indonesia sesuai konstitusi
b. Menghormati setiap pelaksanaan hak asasi manusia secara bertanggung jawab
c. Menerima dengan hormat segala bentuk penghargaan yang diberikan orang lain atau
negara atas prestasi yang telah diraih
d. Menjunjung tinggi semangat saling berbagi dan melindungi sesama manusia
e. Menjada hak asasi dari berbagai bentuk diskriminasi yang dapat merendahkan harkat dan
martabat sebagai manusia
3. Nilai Persatuan Indonesia

Pelaksanaan nilai Persatuan Indonesia sebagai bagian dari dasar negara Indonesia sebagai
berikut.
a. Menggunakan produk dalam negeri
b. Mengunjungi tempat-tempat wisata di wilayah Indonesia
c. Mengembangkan sikap toleransi kepada semua orang, khususnya yang berbeda agama,
suku, ras dan adat istiadat demi terciptanya kerukunan
d. Mengenang jasa para pahlawan yang berjuang memerdekakan Indonesia di setiap daerah
e. Memanfaatkan keberagaman bangsa sebagai daya tarik pariwisata sehingga setiap suku
bangsa dapat merawat keberagaman sebagai identitas bangsa Indonesia

4. Nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan

I Made Suwanda (2017:11) berpendapat bahwa nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu
pemerintahan rakyat yang dilakukan melalui badan-badan tertentu yang dilaksanakan secara
mufakat, atas kebenaran dari Tuhan, selaras dengan akal sehat serta mempertimbangkan
kehendak rakyat dan rasa kemanusiaan demi tercapainya kebaikan hidup bersama.

Pelaksanaan dari Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan dapat dilakukan sebagai berikut.
a. Melaksanakan tindakan sesuai hukum yang berlaku
b. Mendahulukan musyawarah untuk mencapai mufakat daripada voting dalam menentukan
keputusan
c. Mengikuti kegiatan politik secara sehat seperti dalam pemilu atau menjadi pengurus partai
politik bagi yang memenuhi syarat
d. Menjada komitmen untuk tetap berpegang pada paham kedaulatan rakyat
e. Menegur pemerintah yang lalai dalam mengaplikasikan nilai dasar negara

5. Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengajarkan kepada bangsa Indonesia
untuk bersikap adil danmenghargai orang lain.
Pelaksanaan nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagai berikut
a. Memberikan pujian atau penghargaan kepada orang yang memiliki prestasi
b. Bekerja keras demi meraih cita-cita
c. Memberikan upah sesuai hasil pekerjaan
d. Membudayakan gaya hidup hemat dengan menggunakan listri secara wajar
e. Memberi pertolongan kepada orang lain secara ikhlas
TUGAS PKN

NAMA : AULIA QOULAN SADIDA


KELAS : VIIA
SEKOLAH : SMP NEGERI 3 TERBANGGI BESAR

Anda mungkin juga menyukai