Anda di halaman 1dari 10

Nama : Angeliqa Thea

Kelas : XI IPS 2
No : 06
Tugas : 13 (Peristiwa penting sekitar proklamasi kemerdekaan)

PERISTIWA MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN


• Kekalahan Jepang tanpa isyarat kepada Sekutu
Jepang menyerah pada sekutu pada Agustus 1945. Hal tersebut ditandai
dengan pengeboman Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945, serta
penyerbuan mendadak koloni Jepang di Manchuria yang melanggar Pakta Netralis
Soviet-Jepang. Atas terjadi peristiwa tersebut Kaisar Hirohito ikut turun tangan untuk
memerintahkan Dewan Penasihat Militer dengan tujuan menerima tawaran Sekutu
mengenai syarat-syarat yang terdapat di Deklarasi Postdam. Namun, singkat cerita
kudeta tersebut gagal dan Kaisar Hirohito menyampaikan pidato menyerah kepada
Sekutu melalui siaran radio pada 15 Agustus 1945.

Penyebab Jepang menyerah pada Sekutu ialah kekalahan dari berbagai aspek
yaitu: pengeboman dua kota industri Jepang, hancurnya Nippon Oil Company,
serangan dadakan oleh Sekutu, serta tembakan Meriam ke Pantai Jepang. Hal ini
mengakibatkan Jendral Kuniaki Koiso untuk memberikan janji kemerdekaan bagi
Indonesia. Maka dari itu, Bendera Merah Putih boleh dikibarkan dan lagu kebangsaan
Indonesia dapat dinyanyikan setelah lagu kebangsaan Jepang. Hal tersebut dengan
tujuan agar rakyat Indonesia mau ikut serta membantu dalam perang menghadapi
Sekutu.
Akibat dari kekalahan Jepang tanpa syarat kepada Sekutu berdampak pada
kekuasaan yang kosong di Indonesia. Maka dari itu, hal tersebut merupakan sebuah
titik kesempatan untuk memproklamasikan kemerdekaan bagi Indonesia.

• Pembentukan BPUPKI dan PPKI


Setelah kekalah Jepang dalam Perang Pasifik Letjen Kumakici Harada
membentuk sebuah Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) atau Dookuritsu Junbi Coosakai. BPUPKI adalah badan yang
dibentuk oleh Jepang pada 29 April 1945 untuk merealisasikan janji kemerdekaan
kepada Indonesia. BPUPKI diketuai oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat dan
beranggotakan 70 orang (62 dari Indonesia dan 8 dari Jepang). Kemudian pada sidang
kedua bertambah 6 anggota yang berasal dari Indonesia.

Dr. Radjiman Wedyodiningrat


Peresmian BPUPKI dilaksanakan di Gedung Cuo Sangi In, Jl. Pejambon
(sekarang menjadi Gedung Departemen Luar Negeri). Latar belakang pembentukan
BPUPKI secara tertulis termuat dalam Maklumat Gunseikan nomor 23 tanggal 29
Mei 1945.
BPUPKI memiliki tugas utama yaitu untuk mempelajari dan menyelidiki hal
penting yang berhubungan dengan pembentukan NKRI. Selain itu BPUPKI memiliki
tugas sebagai:
1. Membahas dasar negara
2. Membentuk Panitia Delapan. Panitia Delapan bertugas menampung
aspirasi dan konsepsi dari anggota.
3. Membantu Panitia Sembilan bersama Panitia Delapan
4. Merumuskan Jakarta Charter atau Piagan Jakarta yang dirumuskan oleh
Panitia Sembilan
5. Membentuk reses selama satu bulan
➢ Sidang pertama BPUPKI (29 Mei-1 Juni 1945)
Siding pertama BPUPKI diadakan di Gedung Chuo Sangi In di Jl. Pejambon 6
Jakarta (sekarang menjadi Gedung Pancasila). Pada sidang ini membahas
tentang dasar negara. Berikut ini adalah tokoh yang ikut serta menyampaikan
pendapatnya mengenai dasar negara:
a. Mohammad Yamin (29 Mei 1945)
Pendapat pada sidang pertama:
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat
Lima dasar usulan secara
tertulis:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan bagi seluruh Rakyat Indonesia
b. Soepomo (31 Mei 1945)
Tiga teori yang dikemukakan oleh Soepomo
adalah:
1. Negara individualistik
Negara yang menekankan kepentingan
individu diatas kepentingan bersama. Teori
tersebut diajarkan oleh John Locke, Jean
Jacques Rousseau, Thomas Hobbes, H. J.
Laski, dan Hebert Spencer.
2. Negara golongan (Class Theory)
Negara yang terdiri atas beberapa golongan.
Teori ini diajarkan oleh Marx, Engels, dan Lenin.
3. Negara Integralistik
Negara yang tidak memihak golongan tertentu, tetapi tetap
mementingkan kepentingan bersama. Teori ini diajarkan oleh
Adam Muller, Spinoza, dan Hegel.
Soepomo mengusulkan negara integralistik untuk diterapkan di
Indonesia. Sedangkan rumusan yang dikemukakan oleh Soepomo
adalah:
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
c. Ir. Soekarno (1 Juni 1945)

Rumusan dasar Ir. Soekarno disebut Pancasila,


berikut merupakan rumusannya:
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan
Kelima asas usulan Ir. Soekarno tersebut
menjadi Trisila atau Tiga Sila, yaitu:
Sosionasionalisme, Sosiodemokrasi, Ketuhanan yang berkebudayaan.
Bahkan menurut Ir. Soekarno, Trisila tersebut bila diperas lagi dapat
menjadi Ekasila, yaitu sila gotong royong.
Setelah sidang yang pertama dilaksanakan akhirnya dapat dipastikan
bahwa yang menjadi dasar Negara Republik Indonesia adalah
Pancasila pada 1 Juni 1945. Pada hari yang sama dibentuklah Panitia
Delapan untuk menampung dan mengidentifikasi rumusan dasar
negara pada sidang BPUPKI. Panitia Delapan beranggotakan:
1. Ir. Soekarno
2. Drs. Moh Hatta
3. Sutardjo
4. A. Wachid Hasyim
5. Ki Bagus Hadikusumo
6. Oto Iskandardinata
7. Moh. Yamin
8. A. A. Maramis
Pada Panitia Delapan terdapat perbedaan pendapat mengenai dasar
negara. Hal itu dikarenakan golongan Islam menghendaki negara yang
memiliki dasar negara Syariat Islam, sedangan golongan nasionalis
tidak menghendaki pernyataan tersebut. Sehingga, pada akhir sidang
BPUPKI tersebut belum dipastikan tentang rumusan dasar negara.
Pada akhirnya membentuk Panitia Sembilan untuk memecahkan
konflik tersebut. Panitia ini diketuai oleh Ir. Soekarno dan wakilnya
adalah Moh. Hatta, serta berikut merupakan anggota-anggota
nasionalis Panitia Sembilan:

Pada 22 Juni 1945 Panitia Sembilan berhasil merumuskan dasar negara


yang tertuang pada Jakarta Charter:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
➢ Sidang kedua BPUPKI (10-17 Juli 1945)
Bahan yang didiskusikan pada sidang ini adalah luas wilayah, bentuk
negara, ekonomi, kewarganegaraan, rancangan UUD, pembelaan negara,
Pendidikan dan pengajaran. Dibentuklah Panitia Perancang UUD
beranggotakan 19 orang yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Di tentukan luas
Indonesia meliputi wilayah Hindia-Belanda, Borneo Utara, Papua, Timor-
Portugis, dan pulau lainnya.
Pada 11 Juli 1945, Panitia Perancang UUD membentuk panitia kecil
untuk membuat laporan rancangan UUD, yang beranggotakan:
1. Prof. Dr. Mr. Soepomo,
2. Mr. Wongsonegoro,
3. Mr. Achmad Soebardjo,
4. Mr. A.A. Maramis,
5. Mr. R.P. Singgih,
6. H. Agus Salim,
7. Dr. Soekiman
Pada 13 Juli 1945 Panitia Perancang UUD melakukan sidang pembahasan
hasil kerja Panitia Kecil. Lalu, 14 Juli 1945 sidang BPUPKI menerima hasil
laporan Panitia Perancang UUD yang disampaikan oleh Ir. Soekarno berisi
rancangan UUD:
1. Pernyataan mengenai kemerdekaan Indonesia
2. Pembukaan Undang-Undang Dasar atau preambule
3. Batang tubuh Undang-Undang Dasar atau isi
Setelah melaksanakan tugasnya BPUPKI dibubarkan pada 7 Agustus 1945
lalu dibentuklah PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). PPKI atau
Dookuritsu Junbi Iinkai adalah panitia yang bertugas melanjutkan tugas
BPUPKI setelah dibubarkan oleh Jepang 7 Agustus 1945. PPKI diketuai oleh
Ir. Soekarno dan wakilnya adalah Drs. Moh Hatta. PPKI diresmikan oleh
Jendral Terauchi pada 9 Agustus 1945 di Kota Ho Chi Minh, Vietnam.
Pada masa itu golongan muda tidak menyukai PPKI karena mereka
menganggap bahwa PPKI merupakan badan yang dibentuk oleh Jepang. Maka
dari itu, mereka berpikir bahwa badan yang dibentuk oleh Jepang pasti akan
memihak pada Jepang. Meski demikian, PPKI merupakan badan yang berguna
untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dan pada akhirnya Jepang
menjanjikan kemerdekaan pada Indonesia pada 24 Agustus 1945. Pada 18
Agustus 1945 terdapat perbedaan pendapat mengenai sila-pertama. Hal itu
disebabkan terdapat agama non-Islam dari Timur dan golongan nasionalis
keberatan atas pernyataan tersebut.
Lalu, jalan akhir adalah membujuk golongan Islam untuk mengubah sila-
pertama. Setelah itu, Drs. Mohammad Hatta melakukan pembacaan tentang
empat perubahan hasil kesepakatan atas perbedaan pendapat para golongan
tersebut. Hasil sidang tersebut adalah:
1. Kata “Muqaddimah” yang merupakan kata bahasa Arab pada
preambule Undang-Undang Dasar diganti dengan kata
“Pembukaan”.
2. Pada Pembukaan alenia keempat, berbunyi “Ketuhanan, dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”
diganti menjadi “Ketuhanan yang Maha Esa”. Ini sekaligus
mengganti sila pertama Pancasila.
3. Pada Pembukaan alenia keempat, kalimat “Menurut Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab” diganti menjadi “Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab”. Ini sekaligus mengganti sila kedua Pancasila.
4. Pasal 6 Ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi “Presiden ialah orang
Indonesia asli dan beragama Islam” diganti menjadi “Presiden
adalah orang Indonesia asli”.
Hasil sidang PPKI pertama adalah:
a. Melakukan pengesahan terhadap Undang-Undang Dasar 1945. Setelah
sebelumnya terjadi sedikit perubahan di dalamnya.
b. Memilih, menetapkan, dan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden
pertama Indonesia. Keputusan akhirnya ditetapkan Ir. Soekarno dan
Drs. Moh Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
c. Untuk sementara waktu, presiden dibantu oleh komite bernama KNIP
(Komite Nasional Indonesia Pusat) sebelum DPR dan MPR dibentuk.
Hasil sidang PPKI kedua:
a. Membentuk kabinet yang terdiri atas 12 Kementrian dan 4 Mentri
Negara.
b. Membentuk Pemerintah Daerah, yang tiap-tiap daerah dipimpin oleh
seorang Gubernur.
c. Selanjutnya, sidang ketiga PPKI dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus
1945.
Hasil sidang ketiga PPKI antara lain:
a. Pembentukan Komite Nasional di samping telah adanya Komite
Nasional Indonesia Pusat.
b. Pembentukan Partai Nasional sebagai partai politik.
c. Pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR).

• Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa Rengasdengklok berhubungan dengan menyerahnya Jepang kepada
Sekutu pada 15 Agustus 1945. Ketika mendengar berita tersebut golongan muda
mendesak untuk segera memproklamasikan kemerdekaan kepada Ir. Soekarno dan
Moh. Hatta. Namun, golongan tua menyanggah pendapat golongan muda karena
Proklamasi Kemerdekaan harus dipersiapkan dengan matang.
Peristiwa Rengasdengklok merupakan peristiwa penculikan yang dilakukan
oleh Adam Malik dan Chaerul Saleh terhadap Ir. Soekarno dan Moh. Hatta. Hal
tersebut dilakukan pada pukul 04.30 WIB. Mereka diculik ke Rengasdengklok
Karawang untuk menyegerakan proklamasi kemerdekaan NKRI. Pada akhirnya
terdapat kespakatan antara golongan tua dengan golongan muda mengenai waktu
pelaksanaan proklamasi.

Latar belakang peristiwa terjadi karena perbedaan pendapat antara golongan


tua dan golongan muda. Hal tersebut disebabkan karena golongan muda ingin segera
proklamasi agar tidak terhasut oleh akal-akal Jepang. Namun, di lain sisi golongan tua
tetap ingin mengikuti prosedur dari Jepang. Agar menengahi perbedaan pendapat
tersebut pada akhirnya golongan muda mengadakan rapat di Jl. Pegangsaan Timur
No. 56, Jakarta pada 15 Agustus 1945. Rapat tersebut menghasilkan keputusan yaitu
kemerdekaan harus dilakukan tanpa bantuan atau janji-janji dari pihak pemerintah
Jepang. Hasil rapat tersebut kemudian langsung di sampaikan ke Ir. Soekarno yang
sedang berada di kediamannya. Namun, Ir. Soekarno menolak karena ia bertanggung
jawab atas hal tersebut.
Pada malam yang sama golongan muda menculik Ir. Soekarno bersama Moh.
Hatta menuju Rengasdengklok. Tujuan mereka menculik adalah agar menyegerakan
proklamasi Indonesia, serta supaya tidak terhasut oleh janji-janji Jepang yang akan
memperlambat jalan kemerdekaan. Berdasarkan pernyataan Soekarno kepada
Shudanco Sanggih, bahwa Ir. Soekarno bersedia memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia setelah kembali ke Jakarta.
Keesokan harinya Shudanco Sanggih kembali ke Jakarta dan menyampaikan
berita kepada golongan muda bahwa Ir. Soekarno akan bersiap memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia. Sementara itu, di Jakarta sedang terjadi perundingan antara
golongan tua dan muda. Lalu, mereka sepakat untuk melaksanakan proklamasi di
Jakarta dan Laksamana Tadachi Maeda mengizinkan rumahnya sebagai tempat
perundingan.
Pada akhirnya Ahmad Subardjo, Sudiro, dan Yusuf Kunto segera menuju
Rengasdengklok. Ahmad Subardjo sangat penting dalam peristiwa ini karena dapat
meyakinkan golongan muda bahwa proklamasi kemerdekaan akan dilaksanakan
keesokan hari dan dilaksanakan paling lambat pukul 12.00. Lalu Ir. Soekarno dan Drs.
Moh Hatta dilepas untuk kembali ke Jakarta.

• Penyusunan teks proklamasi


Teks proklamasi Indonesia disusun oleh Soekarno, Moh. Hatta, dan Achmad
Soebardjo. Naskah tersebut ditulis oleh Sayuti Melik dan dibacakan oleh Ir. Soekarno.
Teks proklamasi ini dirumuskan di Rengasdengklok ketika golongan pemuda
memaksa untuk mempercepat proklamasi Indonesia. Pada akhirnya Soekarno-Hatta
kembali ke Jakarta dan menetap di rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jl. Imam
Bonjol No. 1.

Soekarno-Hatta sempat menemui Mayor Jenderal Nishimura untuk menggelar


rapat PPKI terkait kemerdekaan. Namun, Nishimura melarang atas rapat tersebut.
Pada saat itu pula kedua tokoh tersebut sadar bahwa proklamasi Indonesia tidak perlu
campur tangan Jepang. Penyusunan proklamasi tersebut berada di ruang makan
Laksamana Maeda, sedangkan ia sendiri menyingkirkan diri di lantai 2.

Soekarno-Hatta rencananya akan memproklamasikan tanggal 16 Agustus


1945 di Rengasdengklok (Rumah Dijaw Kie Siong). Kunto dan Achmad Soebardjo
yang tidak mendapat kabar dari Jakarta, memutuskan ke Rangasdengklok untuk
menjemput Ir. Soekarno dan Moh. Hatta berangkat ke Jakarta untuk membacakan
proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur 56. Pada tanggal 16 tengah malam rombongan
tersebut sampai di Jakarta. Pada 17 Agustus 1945 dilakukan upacara pembacaan
proklamasi.

CATATAN KAKI:
https://sejarahlengkap.com/dunia/negara/alasan-jepang-menyerah-kepada-sekutu
https://p2kp.stiki.ac.id/id3/3068-2956/Menyerah-Tanpa-Syarat-Kepada-
Sekutu_136258_p2kp-stiki.html
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/03/174008969/kekalahan-jepang-
dalam-perang-pasifik-dan-kemerdekaan-indonesia?page=all
https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/20/200000769/peristiwa-jepang-
menyerah-pada-sekutu?page=all
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/04/100000869/pembentukan-bpupki-
dan-
ppki?page=all#:~:text=BPUPKI%20dibentuk%20lebih%20dahulu%20oleh,dibentuk
%20pada%207%20Agustus%201945.
https://sejarahlengkap.com/organisasi/sejarah-pembentukan-bpupki
https://sejarahlengkap.com/organisasi/sejarah-pembentukan-ppki
https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-ppki/
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/mpnp/sejarah-hari-ini-pembentukan-ppki/
https://roboguru.ruangguru.com/question/latar-belakang-terjadinya-peristiwa-
rengasdengklok-yaitu-_QU-4K51QLUU
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/apa-yang-kamu-ketahui-tentang-
peristiwa-rengasdengklok-8902/
https://tirto.id/peristiwa-rengasdengklok-sejarah-latar-belakang-kronologi-f9kW
https://cerdika.com/latar-belakang-dan-sejarah-peristiwa-
rengasdengklok/#:~:text=Akhir%20Peristiwa%20Rengasdengklok-
,Latar%20Belakang%20Rengasdengklok,didiskusikan%20terlebih%20dahulu%20den
gan%20PPKI
https://nasional.kompas.com/read/2021/04/20/21211151/penyusunan-teks-
proklamasi-yang-dibarengi-sahur-bersama?page=all
https://kumparan.com/berita-hari-ini/sejarah-penyusunan-teks-proklamasi-
kemerdekaan-17-agustus-1945-1tzz9Yn7mMP/full

sumber gambar:
https://photo.kontan.co.id/photo/2020/08/04/108375488p.jpg
http://fs.genpi.co/uploads/data/images/07/8/teks%20proklamis.jpg
https://mmc.tirto.id/image/2020/01/25/presiden-soekarno-di-rengasdengklok.jpg
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/04/Naskah_Asli_Piagam_Jakarta.
jpg
https://www.dosenpendidikan.co.id/wp-content/uploads/2019/12/panitia-sembilan.png
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/01/Presiden_Sukarno.jpg/
1200px-Presiden_Sukarno.jpg
https://lh3.googleusercontent.com/proxy/UBNonKmJopdOfKYulOVrvRfGKT8oTZq
Cumkg60Z7bZLqwu73yZdYeMobaECO9M47fk6_AXLGMlVF8mC5pSvsaroqdD2
NrItckykbELvNhbWe2SzCs1TP8g
https://asset.kompas.com/crops/GFAuhl7orT83W0aJtVORcqKMiJ4=/0x206:1000x87
2/750x500/data/photo/2018/10/28/4167055111.JPG
https://www.minews.id/wp-content/uploads/2019/05/Radjiman-Wedyodiningrat.jpg
https://2.bp.blogspot.com/-
Xcr8vMtjtYU/WNPoHEixWbI/AAAAAAAABqA/aJMXHq7Pflsj-
FpH31NQOK29GTT-7I4xwCLcB/s1600/atomic-bombings-japan.png

Anda mungkin juga menyukai