Pedoman KLB
Pedoman KLB
2013
Pengertian :
Timbulnya atau meningkatnya kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis
dalam kurun waktu dan daerah tertentu. Meliputi semua kejadian penyakit, dapat suatu penyakit
infeksi akut kronis ataupun Emerging and Re emerging Infectious disease (seperti : Severe acute
respiratory syndrome (SARS), Avian influenza, Swine influenza, dan lain-lain).
Tujuan :
1. Agar semua petugas kesehatan mengetahui cara penanganan dan penularan pada pasien
dengan penyakit tersebut diatas.
2. Agar semua petugas kebersihan mengetahui cara pembersihan ruangan pasien dengan kasus
penyakit tersebut.
3. Mencegah terjadinya infeksi silang dari satu pasien kepasien lainnya.
4. Semua staf yang menangani penyakit tersebut di atas dapat mengetahui proteksi yang harus
dilakukan terhadap dirinya selama menangani pasien tersebut.
Kebijakan:
Penanganan kejadian luar biasa kasus infeksius dalam fasilitas pelayanan kesehatan, rumah sakit
harus menyediakan alat pelindung diri yang tepat dan benar dengan mengutamakan keselamatan
pasien dan pencegahan infeksi.
Ruang lingkup :
Prosedur ini menjelaskan tugas dan tanggung jawab dari tim Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi Rumah Sakit (PPIRS), Keperawatan, Dokter Spesialis, Dokter Jaga, Staf Laboratorium,
Staf Radiologi, Staf Housekeeping, dan Komite K3 RS.
Prosedur :
A. Kriteria Outbreak
1. Peningkatan kejadian penyakit atau kematian lebih dari 2 (dua) kali terus menerus selama
3 (tiga) kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya dibandingkan dengan
periode sebelumnya.
2. Jumlah penderita baru dalam 1 bulan menunjukan kenaikan lebih dari 2 (dua) kali bila
dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan tahun sebelumnya.
3. Ditemukan kasus-kasus dengan resiko tinggi penularan dan pandemi selama dalam
perawatan seperti new emerging disease, misalnya SARS, Avian Influenza dan Swine
Influenza.
4. Berikut yang termasuk Emerging and re emerging infectious diseases : Anthrax,
Antimicrobial Resistance (MRSA), Botulism, Campylobacteriosis, Dangue Fever,
Ehrlichiosis, E. Coli, Flu (Influenza), Group A Streptococcal Infections, Hepatitis, Lyme
disease, SARS, Salmonellosis atau Salmonella, Shigellosis atau Shigela, Smallpox,
Tuberculosis, Tularemia dan West Nile Virus.
B. Tata laksana
1. Adanya kasus terduga atau suspect kejadian luar biasa (KLB).
2. Supervisor keperawatan atau Unit Gawat Darurat (UGD) melaporkan kepada Tim PPIRS
tentang adanya kasus suspect KLB.
3. Tim PPIRS melakukan investigasi kasus KLB dan menetapkan kewaspadaan standar.
4. Tim PPIRSmelakukan diskusi dengan dokter ahli penyakit infeksi sebelum menetapkan
statusKLB di rumah sakit.
5. Penanganan kasus KLB bekerjasama dengan komite K3 dan menetapkan status siaga
bencana
6. KLB, kemudian melaporkan ke managemen RS.
7. RS akan merujuk pasien pada kasus KLB yang telah ditetapkan oleh Instansi Pemerintah
yang berwewenang atau Suku Dinas Kesehatan.
8. Penanganan kasus KLB yang berasal dari luar RS seperti SARS, Avian Influenza dan
Swine Influenza dilakukan sesuai dengan prosedur penenganan penanganan Suspect
Avian Influenza.
9. Bilamana diperlukan dapat dilakukan general evakuasi
10. Tim PPIRS melakukan dokumantasi tentang kejadian dan tindakan yang telah diambil
terhadap data atau informasi KLB.
11. Lakukan terus monitoring dan evaluasi sampai dengan berhasil diatasi.
12. Status KLB wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan setempat.
13. Kasus KLB yang berasal dari luar RS yang menimbulkan eskalasi di UGD maupun di
perawatan, ditangani sebagai bencana eksternal dan berkerjasama dengan komite K3 RS.
Flow Chart:
MULAI
Tim PPIRS
Tim PPIRS
Tanggap Darurat
Tim PPIRS
Bila diperlukan
Merujuk pasien ke RS
dilakukan
rujukan infekasi
general evakuasi
Tim PPIRS
Mendokumentasikan
mengenai kejadian
Tim PPIRS
Tim PPIRS
Bila kasus KLB
Status KLB dilaporkan ke berasal dari luar
Dinas Kesehatan RS maka harus
bekerja sama
dengan Komite
K3
Selesai