JUDUL
Fenomena Gaya Bahasa Anak Jaksel di Kalangan Masyarakat
Anggota Kelompok :
FRENLY FERDY LUMALESSIL (101118009)
SIRILUS C. SIBAGARIANG (101118011)
RATNA DUHITA (101118064)
NATHANAEL VALDY (101118040)
AMIRUDIN (101118005)
Program Studi : Teknik Geofisika
UNIVERSITAS PERTAMINA
Oktober, 2018
DAFTAR ISI
IDENTITAS PROPOSAL……………………………………………………………………………1
1. RINGKASAN PROPOSAL………………………………………………………………......2
2. PENDAHULUAN…………………………………………………………………........……3
3. METODOLOGI……………………………………………………………………………....4
4. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………...……………………….......4
6. JADWAL PELAKSANAAN…………………………………………………………..……..5
3. Mitra kegiatan :
4. Pendanaaan :
1. RINGKASAN PROPOSAL
Gaya bahasa anak Jaksel merupakan perpaduan antara bahasa Inggris dan bahasa Indonesia
yang terdengar unik dan dipakai sebagai bahasa untuk berkomunikasi sehari-hari. Dalam setiap
kalimat yang dipakai dalam berkomunikasi sehari-hari terdiri dari pencampuran kosakata
Indonesia dan Inggris seperti “literally, which is, even, to be honest, confuse, usually,
basically, prefer dan lain sebagainya.” Gaya bahasa seperti ini disebut juga sebagai campur
kode atau “code mixing”. Berdasarkan definisi linguistik, campur kode atau “code mixing”
adalah penggunaan satuan bahasa dari satu bahasa ke bahasa lain untuk memperluas gaya
bahasa atau ragam bahasa.
Adanya gaya bahasa anak Jaksel dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman penggunaan
bahasa Indonesia yang baku dan sifat masyarakat yang ingin terlihat berbeda satu dengan yang
lain. Oleh karena itu, masyarakat lebih cenderung menggunakan bahasa campuran Indonesia
terafiliasi oleh bahasa Inggris, baik secara pengucapan maupun arti bahasa.
Dalam penelitian ini akan dikaji penggunaan bahasa anak Jaksel dikalangan masyarakat
dan dampak positif negatif serta upaya meminimalkan penggunaan bahasa anak jaksel yang
hampir dikenal seluruh masyarakat Indonesia karena maraknya gaya bahasa ini dan didukung
oleh kemajuan IPTEK yang memungkinkan gaya bahasa ini dikenal secara luas dalam waktu
yang singkat. Upaya meminimalkan ini bertujuan agar supaya masyarakat dapat mengerti
tentang penggunaan bahasa yang sesuai dengan tata bahasa yang baik dan benar sesuai dengan
kebudayaan Indonesia
Penelitian ini dilaukan dengan pendekatan kuantitatif serta pendekatan kualitatif. Menurut
Kasiram dalam Sujarweni (2014:39) “penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan
pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan
mengenai apa yang ingin diketahui”. Sedangkan dengan pendekatan analisis kita dapat
menemukan informasi kemudian informasi tersebut dijelaskan secara naratif dan kontekstual.
2. PENDAHULUAN
4. DAFTAR PUSTAKA
1. Style.tribunnews.com>4faktor-yang-mempengaruhi-bahasa-Jaksel
2. https://m.kumparan.com>q-and-a-bahasa-Jaksel
3. https://www.compasiana.com>upaya-mengatasi-pergeseran-bahasa-Indonesia-sebagai-
identitas-bangsa
4. https://tirto.id>sosial-budaya
5. https://m.cnnindonesia.com>gaya-hidup
5. INDIKATOR KEBERHASILAN (TARGET PENCAPAIAN)
6. JADWAL PELAKSANAAN
No. Kegiatan Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Diskusi anggota
kelompok dalam
menentukan alur
penelitian
2. Pembuatan
kesioner dan draf
wawancara
3. Penyebaran
kuesioner
4. Merangkum
tanggapan dari
kuesioner yang
telah dibagikan
5. Melakukan
wawancara
dibeberapa
tempat (di luar
kampus UP)
6. Melakukan
wawancara dalam
kampus UP
7. Analisis data dari
hasil wawancara
dan kuesioner
8. Pembuatan
laporan
Diskusi pembuatan
penentuan kuesioner pelaksanaan
alur dan draf penelitian
penelitian wawancara
pengumpulan pembuatan
dan analisis laporan
data penelitian
b. Perjalanan
No. Tujuan Jumlah Biaya Jumlah Jumlah Biaya
orang Satuan hari (Rp)
(Rp)
1. Keliling Jakarta untuk 5 3000 3 45.000
wawancara di busway
2. Keliling Jakarta untuk 5 3000 3 45.000
wawancara di kereta
3. Keliling Jakarta untuk 5 3000 3 45.000
wawancara di angkot
Jumlah total biaya perjalanan (Rp) 135.000