Anda di halaman 1dari 9

3.

HASIL PENELITIAN

3.1. Penampakan Fisik


Penampakan fisik serbuk ekstrak etanol daun dandang gendis yang diamati meliputi daya
larut, daya serap, higroskopis, pembasahan dan warna yang dihasilkan. Perbandingan
penampakan fisik mikroenkapsulasi ekstrak etanol daun dandang gendis dapat dilihat
pada gambar 4.

A B C

Gambar 4. Mikroenkapsulasi Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis


Keterangan :
A = Maltodekstrin 20%
B = Maltodekstrin 30%
C = Maltodekstrin 40%

15
16

3.2. Hasil Rendemen


3.2.1. Rendemen Daun Dandang Gendis Kering
Pada penelitian ini dilakukan 3 kali analisa persen rendemen yaitu pada proses pembuatan
daun dandang gendis kering, pembuatan ekstrak daun dandang gendis dan pembuatan
produk mikroenkapsulasi ekstrak daun dandang gendis. Tujuan dari analisa rendemen ini
adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan pada konsentrasi berapakah proses
pembuatan serbuk ekstrak etanol daun dandang gendis optimal. Hasil analisa persen
rendemen dapat dilihat pada Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3

Tabel 1. Hasil Persen Rendemen Daun Dandang Gendis Kering

Berat Daun Dandang Berat Serbuk Daun Rendemen (%)


Gendis segar (g) Dandang Gendis (g)
1.000 203 20,3

Berdasarkan tabel 1 hasil persen rendemen daun dandang gendis kering, dapat dilihat
bahwa berat basah daun dandang gendis sebanyak 1000 gram, setelah itu dikeringkan
selama 3 hari dengan suhu 400C dan didapatkan hasil berat kering sebanyak 203 gram.
Hasil maserasi etanol daun dandang gendis dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Serbuk Daun Dandang Gendis


17

3.2.2. Hasil Rendemen Ekstrak Daun Dandang Gendis


Tabel 2. Hasil Persen Rendemen Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis

Berat serbuk daun Hasil Maserasi Ekstrak (g) Rendemen (%)


dandang gendis (g) Filtrat (ml)
203 1.450 28,271 13,926

Berdasarkan tabel 2 hasil persen rendemen ekstrak etanol daun dandang gendis, dapat
dilihat bahwa berat serbuk daun dandang gendis yang didapat setelah pengeringan selama
3 hari dengan suhu 400C adalah sebanyak 203 gram, kemudian ditambahkan dengan
etanol 96% sebanyak 2000 ml yang selanjutnya dimaserasi selama 5 hari dan filtrat yang
didapat sebanyak 1.450 ml. Hasil maserasi yang didapat kemudian dilanjutkan dengan
evaporasi untuk menghilangkan etanol. Hasil evaporasi didapatkan ekstrak etanol daun
dandang gendis sebanyak 28,271 gram. Maserasi daun dandang gendis dapat dilihat pada
gambar 6.

Gambar 6. Maserasi Etanol Daun Dandang Gendis


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
18

3.2.3. Hasil Rendemen Serbuk Ekstrak Daun Dandang Gendis


Tabel 3. Hasil Persen Rendemen Mikroenkapsulasi Ekstrak Daun Dandang Gendis

Konsentrasi Berat (g) Rendemen (%)


A 18,9 78,750
B 29,4 86,471
C 38,57 87,659
Keterangan :
A = Maltodekstrin 20 gram + Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis 4 gram
B = Maltodekstrin 30 gram + Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis 4 gram
C = Maltodekstrin 40 gram + Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis 4 gram

Berdasarkan tabel 3 hasil persen rendemen serbuk ekstrak etanol daun dandang gendis,
dapat dilihat bahwa konsentrasi 40 gram hasil yang didapat sebanyak 38,57 gram, untuk
konsentrasi 30 gram hasil yang didapat sebanyak 29,4 gram dan untuk konsentrasi 20
gram hasil yang didapat sebanyak 18,9 gram. Berdasarkan hasil yang telah didapat,
diketahui bahwa konsentrasi 40 gram lebih banyak daripada konsentrasi 30 gram dan 20
gram.

3.3. Hasil Analisa Kimia


Analisa kimia yang dilakukan pada produk mikroenkapsulasi ekstrak daun dandang
gendis antara lain yaitu analisa kadar air, analisa aktivitas air, dan analisa antioksidan.
Analisa antioksidan yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
konsentrasi penambahan maltodekstrin terbaik untuk melindungi senyawa antioksidan
yang terdapat pada ekstrak daun dandang gendis. Analisa kadar air bertujuan untuk
mengetahui konsentrasi terbaik yang digunakan untuk proses enkapsulasi sehingga umur
simpan dari produk tetap terjaga. Analisa aktivitas air bertujuan untuk mengetahui
pengaruh penambahan maltodekstrin terbaik terkait hasil analisa aktivitas air. Hasil
analisa kimia kadar air, aw, dan antioksidan dapat dilihat pada Tabel 4, Tabel 5, dan Tabel
6.
19

3.3.1. Kadar Air


Tabel 4. Hasil Kadar Air Mikroenkapsulasi Ekstrak Daun Dandang Gendis

Konsentrasi Kadar Air (%)


A 2,266±0,152a
B 1,566±0,153a
C 1,467±0,451b
Keterangan :
A = Maltodekstrin 20 gram + Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis 4 gram
B = Maltodekstrin 30 gram + Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis 4 gram
C = Maltodekstrin 40 gram + Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis 4 gram

Berdasarkan tabel 4 analisa kadar air mikroenkapsulasi ekstrak daun dandang gendis,
dapat dilihat bahwa untuk analisa kadar air terdapat beda nyata antara konsentrasi 40%
dengan kedua konsentrasi, sedangkan untuk konsentrasi 20% dan 30% tidak terdapat beda
nyata. Konsentrasi 20% hasil yang didapat paling tinggi yaitu sebesar 2,266%, sedangkan
untuk konsentrasi 40 gram mendapatkan hasil yang paling rendah yaitu sebesar 1,467%.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin banyak penambahan maltodekstrin semakin
rendah kadar air yang didapat.

3.3.2. Water Activity (Aw)


Tabel 5. Hasil Aw Mikroenkapsulasi Ekstrak Daun Dandang Gendis

Konsentrasi Aw
A 0, 208±0,0026c
B 0,142±0,0025a
C 0,177±0,0026b
Keterangan :
A = Maltodekstrin 20 gram + Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis 4 gram
B = Maltodekstrin 30 gram + Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis 4 gram
C = Maltodekstrin 40 gram + Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis 4 gram

Berdasarkan tabel 5 analisa aw serbuk ekstrak etanol daun dandang gendis, dapat dilihat
bahwa terdapat beda nyata untuk setiap konsentrasi. Konsentrasi 40% mendapatkan hasil
yang paling rendah yaitu sebesar 0,177 dan konsentrasi 20% mendapatkan hasil yang
paling tinggi yaitu sebesar 0,208. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin banyak
penambahan maltodekstrin semakin rendah aw yang didapat.
20

3.3.3. Aktivitas Antioksidan


Tabel 6. Hasil Antioksidan Mikroenkapsulasi Ekstrak Daun Dandang Gendis

Konsentrasi Antioksidan (%)


A 31,114±1,650a
B 35,181±1,928a
C 37,201±0,558a
Keterangan :
A = Maltodekstrin 20 gram + Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis 4 gram
B = Maltodekstrin 30 gram + Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis 4 gram
C = Maltodekstrin 40 gram + Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis 4 gram

Berdasarkan tabel 6 analisa aktivitas antioksidan serbuk ekstrak etanol daun dandang
gendis, dapat dilihat bahwa tidak ada beda nyata untuk setiap konsentrasi. Konsentrasi
40% hasil antioksidan yang didapat paling tinggi yaitu sebesar 29,798%, sedangkan
konsentrasi 20 gram hasil antioksidan yang didapat paling rendah yaitu sebesar 19,551%.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin banyak penambahan maltodekstrin aktivitas
antioksidan yang didapat semakin tinggi.

3.4. Hasil Analisa Fisik


Analisa fisik yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisa daya larut, daya serap,
pembasahan, higroskopis, dan warna. Analisa fisik bertujuan untuk mengetahui
konsentrasi maltodekstrin terbaik yang dapat digunakan untuk menjadi serbuk ekstrak
etanol daun dandang gendis. Hasil analisa fisik dapat dilihat pada Tabel 7, Tabel 8, Tabel
9, Tabel 10, dan Tabel 11

3.4.1. Daya Larut


Tabel 7. Hasil Daya larut Mikroenkapsulasi Ekstrak Daun Dandang Gendis

Konsentrasi Daya Larut (%)


A 17,785±0,323a
B 21,893±0,096b
C 21,964±0,236b
Keterangan :
A = Maltodekstrin 20 gram + Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis 4 gram
B = Maltodekstrin 30 gram + Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis 4 gram
C = Maltodekstrin 40 gram + Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis 4 gram
21

Berdasarkan tabel 7 analisa daya larut mikroenkapsulasi ekstrak daun dandang gendis,
dapat dilihat bahwa tidak berbeda nyata untuk konsentrasi 30% dan 40% namun terdapat
beda nyata pada konsentrasi 20%. Konsentrasi 40% dan 30% mendapatkan hasil daya
larut yang sama yaitu sebesar 21%, sedangkan konsentrasi 20% hasil daya larut yang
didapat paling rendah yaitu sebesar 17,785%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin
banyak penambahan maltodekstrin semakin mudah larut air.

3.4.2. Daya Serap


Tabel 8. Hasil Daya Serap Mikroenkapsulasi Ekstrak Daun Dandang Gendis

Konsentrasi Daya Serap (%)


A 17,033±1,021a
B 19,766±0,416b
C 21,466±1,422b
Keterangan :
A = Maltodekstrin 20 gram + Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis 4 gram
B = Maltodekstrin 30 gram + Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis 4 gram
C = Maltodekstrin 40 gram + Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis 4 gram

Berdasarkan tabel 8 hasil analisa daya serap mikroenkapsulasi ekstrak daun dandang
gendis, dapat dilihat bahwa konsentrasi 30% dan 40% tidak berbeda nyata namun terdapat
beda nyata pada konsentrasi 20%. Konsentrasi 40 gram hasil daya serap yang didapat
paling tinggi yaitu 21,466%, sedangkan konsentrasi 20% hasil daya serap yang didapat
paling rendah yaitu 17,033%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin banyak
penambahan maltodekstrin semakin mudah dalam menyerap air.

3.4.3. Higroskopisitas
Tabel 9. Hasil Higroskopis Mikroenkapsulasi Ekstrak Daun Dandang Gendis

Konsentrasi Higroskopis (%)


A 1,988±0,0206a
B 1,999±0,0022a
C 2,004±0,0229a
Keterangan :
A = Maltodekstrin 20 gram + Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis 4 gram
B = Maltodekstrin 30 gram + Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis 4 gram
C = Maltodekstrin 40 gram + Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis 4 gram

Berdasarkan tabel 9 analisa higroskopis, dapat dilihat bahwa tidak ada beda nyata
terhadap semua konsentrasi. Konsentrasi 20% nilai higroskopis yang didapat paling
22

tinggi yaitu sebesar 2,003% dan konsentrasi 40% nilai higroskopis yang didapat paling
rendah yaitu 1,988%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin banyak penambahan
maltodekstrin semakin tinggi nilai higroskopisitas

3.4.4. Pembasahan
Tabel 10. Hasil Pembasahan Mikroenkapsulasi Ekstrak Daun Dandang Gendis

Konsentrasi Pembasahan (detik)


A 1,333±0,2250a
B 2,523±0,2099b
C 3,422±0,4868c
Keterangan :
A = Maltodekstrin 20 gram + Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis 4 gram
B = Maltodekstrin 30 gram + Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis 4 gram
C = Maltodekstrin 40 gram + Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis 4 gram

Berdasarkan tabel 10 analisa pembahasan mikroenkapsulasi ekstrak daun dandang


gendis, dapat dilihat bahwa untuk setiap konsentrasi terdapat beda nyata. konsentrasi 40%
waktu pembasahan yang didapat paling lama yaitu sebesar 3,422 detik, sedangkan
konsentrasi 20% waktu pembasahan yang didapat paling cepat yaitu sebesar 1,333 detik.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin banyak penambahan maltodekstrin semakin
lama waktu produk untuk terbasahi seluruhnya.
23

3.4.5. Warna
Tabel 11. Hasil Analisa Warna Mikroenkapsulasi Ekstrak Daun Dandang Gendis

Konsentrasi Warna L Warna a Warna b


A 58,905±4,757a -7,637±0,615a 13,873±1,546a
B 63,875±3,567b -6,565±0,209b 16,332±3,048ab
C 66,647±2,292b -6,033±0,392b 19,825±5,185b
Keterangan :
A = Maltodekstrin 20 gram + Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis 4 gram
B = Maltodekstrin 30 gram + Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis 4 gram
C = Maltodekstrin 40 gram + Ekstrak Etanol Daun Dandang Gendis 4 gram

Berdasarkan tabel 11 analisa warna mikroenkapsulasi ekstrak daun dandang gendis, dapat
dilihat parameter L konsentrasi 20% terdapat beda nyata terhadap 30% dan 40%,
sedangkan konsentrasi 30% dan 40% tidak berbeda nyata. Parameter a konsentrasi 30%
dan 40% namun terdapat beda nyata pada konsentrasi 20%. Parameter b konsentrasi 20%
dan 40% terdapat beda nyata, sedangkan konsentrasi 30% terdapat beda nyata terhadap
20% dan 40%. Pada parameter L, apabila warna L semakin tinggi maka warna yang
dihasilkan semakin putih. Hal ini menandakan konsentrasi 40% cenderung lebih cerah
warnanya dibandingkan dengan konsentrasi 30% dan 20%.

Pada parameter a dapat dilihat bahwa konsentrasi 20% terdapat beda nyata terhadap 30%
dan 40%. semakin negative parameter warna a dan semakin sedikit penambahan
konsentrasi maltodekstrin, maka nilai a semakin hijau

Pada parameter b dapat dilihat bahwa konsentrasi 40% terdapat beda nyata terhadap 30%
dan 20%. Semua konsentrasi mendapatkan nilai parameter b yang positif yang
menandakan bahwa warna yang dihasilkan adalah kuning.

Anda mungkin juga menyukai