31
32
4.2 Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper
crocatum Ruiz & pav) dan Vitamin C dengan metode DPPH
Ekstrak kental daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & pav) yang didapat
kemudian dilakukan uji pendahuluan untuk mengetahui kekuatan antioksidan
yang dimiliki oleh Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & pav). Senyawa
pembanding yang digunakan pada penelitian ini yaitu Vitamin C, Vitamin C
merupakan antioksidan alami yang sering digunakan sebagai senyawa
pembanding dalam pengujian aktivitas antioksidan, karna relatif aman dan
tidak menimbulkan toksisitas (Lung dan Destiani, 2017). Pengujian
antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode DPPH. Metode
peredaman radikal bebas DPPH dipilih karena sederhana, cepat dan tidak
memerlukan banyak reagen (Januarti et al., 2019)
Tabel 4.2 Hasil Absorbansi, % Inhibisi dan IC50 Ekstrak DSM dan Vitamin C
Sampel Konsentrasi Absorbansi % Inhibisi IC50
(ppm) (ppm)
20 0,342±0,028 49,133
Ekstrak Daun 40 0,322±0,024 52.105
Sirih Merah 60 0,306±0,023 54.482 24,823
80 0,291±0,020 56,711
100 0,275±0,016 59,039
1 0,433±0,022 35,611
2 0,412±0,015 38,732
Vitamin C 3 0,390±0,019 41,109 6,303
4 0,378±0,026 43,833
5 0,360±0,013 46,458
Dari hasil absorbansi dapat diketahui bahwa semakin tinggi konsentrasi maka
semakin kecil nilai absorbansi yang didapat, dan nilai presentase inhibisinya
semakin besar. Jika diamati berdasarkan nilai IC50 yang dimiliki oleh ekstrak
Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & pav) maka nilai IC50 ekstrak
etanol 24,823 ppm dan nilai IC50 Vitamin C 6,303 ppm. Hasil dari nilai IC50
yang didapat bahwa ekstrak daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & pav)
lebih rendah dibandingkan Vitamin C tetapi termasuk dalam golongan sangat
kuat. Hal ini sesuai kategori penentuan kekuatan aktivitas antioksidan
menurut Molyneux (2004) yang menyatakan bahwa suatu senyawa memiliki
aktivitas antioksidan sangat kuat apabila nilai IC50 < 50 ppm, kuat apabila 50-
100 ppm, sedang apabila 101-150 ppm dan lemah apabila nilai IC50 > 150
ppm.
4.4 Hasil Uji Sifat Fisik Sediaan Krim Ekstrak Daun Sirih Merah
4.4.1 Uji Organoleptis
Uji Organoleptis dilakukan secara langsung dengan mengamati warna,
bau dan bentuk dari sediaan krim ekstrak daun sirih merah (Ansel,
1989). Hasil dapat dilihat pada Tabel 4.3
Tabel 4.3 Hasil Uji Organoleptis
F1 F2 F3
Formula
Warna Bau Bentuk
A Hijau muda Bau khas Daun Sirih Semi Solid
Merah
B Hijau Bau Khas Daun Sirih Semi Solid
Merah
C Hijau Bau Khas Daun Sitih Semi Solid
Merah
Keterangan :
F1 = Formula sediaan Krim Ekstrak DSM konsentrasi 0,25 gram
F2 = Formula sediaan Krim Ekstrak DSM konsentrasi 0,50 gram
F3 = Formula sediaan Krim Ekstrak DSM konsentrasi 0,75 gram
4.4.3 Uji PH
Pengujian pH dilakukan untuk mengetahui sesuai atau tidaknya pH
pada sediaan agar nanti tidak merusak kulit saat diaplikasikan.
Pengujian pH merupakan bagian yang sangat penting, karena apabila
suatu sediaan yang diaplikasikan pada kulit tidak sesuai dengan pH
kulit, pH terlalu asam atau terlalu basa maka akan menyebabkan iritasi
kulit atau membuat kulit menjadi kering, pada pengukuran pH sediaan
dilakukan dengan menggunakan pH meter. Rentang pH sediaan yang
memenuhi syarat pada sediaan topikal yaitu 4,5 – 6,5 menyesuaikan
37
Dari hasil tabel dapat dilihat bahwa ketiga formulasi memiliki nilai
daya sebar sediaan krim yang memenuhi persyaratan yaitu dengan
rata-rata F1 5,2 cm, F2 5,6 cm dan F3 6 cm. Uji daya sebar
menunjukkan kemampuan sediaan dalam menyebar pada permukaan
kulit sehingga mempermudah penggunaan sediaan saat diaplikasikan
(Garg et al., 2002). Kemampuan menyebar krim yang baik akan
memberikan kemudahan pengaplikasian pada permukaan kulit. Selain
itu penyebaran zat aktif pada kulit akan lebih merata sehingga efek
yang ditimbulkan zat aktif menjadi lebih optimal. Semakin besar daya
sebar krim semakin baik karena semakin luas juga kontak antara kulit
dan krim sehingga zat aktif yang terkandung dapat menyebar dengan
baik dan merata (Mektildis, 2018).
4.5 Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Krim Ekstrak Daun Sirih Merah
Pengujian absorbansi peredaman radikal bebas DPPH dilakukan terhadap
krim ekstrak daun sirih merah (Piper crocatumRuiz & pav). Dibuat larutan
induk krim (1000 ppm), kemudian di buat beberapa seri konsentrasi yaitu 50,
100, 150, 200, dan 250 ppm dan diukur absorbansinya pada panjang
41