Anda di halaman 1dari 17

SEDIAAN GEL KOMBINASI EKSTRAK DAUN KEMUNING (Murraya paniculata (L.

)
Jack) DAN EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera, L) SEBAGAI ANTIBAKTERI
TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus

Destiawan Galang R
1713206004
LATAR BELAKANG

Staphylococcus Daun kemuning &


Bakteri dikulit
aureus daun kelor

Uji aktivitas
Sediaan gel
antibakteri
RUMUSAN MASALAH

1. Apakah gel kombinasi ekstrak daun kemuning dan ekstrak Daun


kelor mempunyai stabilitas fisik yang baik?
2. Variasi konsentrasi kombinasi manakah yang memiliki aktivitas
antibakteri terbaik terhadap pertumbuhan bakteri staphylococcus
aureus ?
Tujuan penelitian
1.Guna mencari tahu sediaan gel ekstrak daun kemuning yang
dikombinasikan dengan ekstrak daun kelor yang mempunyai
stabilitas fisik yang baik.
2. Guna mencari variasi konsentrasi terbaik dari kombinasi
ekstrak daun kemuning dengan ekstrak daun kelor yang mampu
menghambat bakteri staphylococcus aureus untuk dijadikan
sediaan gel.
Hipotesis
1. Formulasi sediaan gel ekstrak daun kemuning yang dikombinasikan dengan Ekstrak
daun kelor memenuhi syarat dan stabil secara fisik.

2. Formula konsentrasi ekstrak daun kemuning yang dikombinasikan dengan Ekstrak


daun kelor yang efektif terdapat pada perbandingan 2:1. Argumen ini didasari karena
kemuning sedikit lebih besar zona hambatnya terhadap bakteri Staphylococcus
aureus dari pada daun kelor (Dessi, 2018) dan (Lusi dkk, 2016).
Desain formula
  Konsentrasi (%)
Bahan K (+) K(-) F1 F2 F3

Ekstrak Daun Kemuning   - 20% 20% 40%

Ekstrak Daun Kelor   - 20% 40% 20%


Carbopol940   1,75 1,75 1,75 1,75
Trietanolamin Kloramfenikol 1% 1,75 1,75 1,75 1,75
Propilenglikol   10,00 10,00 10,00 10,00
Metil Paraben   0.1 0,1 0,1 0.1
Natrium Metabisulfit   0.40 0,40 0,40 0,40

Aquadest ad   100 100 100 100


Kerangka penelitian
Lampiran 9. Kerangka Penelitian

Daun Kemuning Daun Kelor

Determinasi

Simplisia Uji Kadar Air

Ekstraksi
Metode Maserasi Flavonoid

Ekstrak Daun Kemuning Skrining


Fitokimia Tanin
& Daun Kelor

Kombinasi Ekstrak Daun Saponin


Kemuning& Daun Kelor

Konsentrasi Optimum
Uji Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak
Sediaan Gel (Formulasi
I, II dan III)

Evaluasi Uji Aktivitas Antibakteri

Organoleptis

pH

Homogenitas

Uji Viskositas

Uji Daya Sebar

Uji Daya Lekat

Uji Daya Proteksi

Analisis Hasil
Pengujian simplisia dan ekstrak
Pengujian Hasil
Uji kadar air
Daun kemuning 3%
Daun Kelor 9%
Uji randemen
Daun kemuning 9,44%
Daun kelor 10,35%

Skrining fitokimia
Golongan Senyawa Pereaksi Perubahan Warna Hasil
Flavanoid Mg 0,1 g dan 2 Orange +
  tetes HCl pekat    
Saponin 10 mL aquades Berbusa +
  FeCl3 1%    
Tanin 5 tetes reagen Hijau +
 
Uji aktivitas antibakteri ekstrak
Ekstrak Konsentrasi Diameter (mm) Rata-rata
I II III
Daun Kemuning 1:1 15mm 16mm 13mm 14,6mm
(Murraya paniculate          
(L.) dan jack dan Daun 1:2 25mm 22mm 24mm 23,6mm
Kelor (Moringa          
oleifera, L) 2:1 16mm 16,50mm 19mm 17mm
         
Kloramfenikol (K+) 1% 16mm 18mm 19mm 17,6mm
           
Etanol (K-) 96% 0 0 0 0
Uji organoleptis
Parameter H0 H+7 H+14 H+21 H+28
Bau Khas Khas Khas Khas Khas
Warna Coklat tua Coklat tua Coklat tua Coklat tua Coklat tua
Bentuk Semisolid Semisolid Semisolid Semisolid Semisolid

Uji pH
Parameter H0 H+7 H+14 H+21 H+28 Rata-rata
pH 6,5 6,5 6 5 4,8 5,7
Uji
viskositas
Parameter H0 H+7 H+14 H+21 H+28 Rata-rata
Uji viskositas 195 185 180 170 160 178
Uji homogenitas
Homogenitas H0 H+7 H+14 H+21 H+28
Sampel Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen

Uji daya lekat


Parameter H0 H+7 H+14 H+21 H+28 Rata-rata
Uji daya lekat 2,2 2,1 2 1,9 1,8 2
Uji daya sebar
Parameter H0 H+7 H+14 H+21 H+28 Rata-rata
Uji daya sebar 6,9 6,6 5,9 5,7 5,2 6

Uji daya proteksi


Parameter H0 H+7 H+14 H+21 H+28
Uji daya proteksi Tidak ada daya Tidak ada Tidak ada daya Tidak ada Tidak ada daya
proteksi daya proteksi proteksi daya proteksi proteksi
Uji aktivitas antibakteri sediaan
Sampel I II II Rata-rata ±
Sd

Sediaan gel 25,16mm 24,25mm 23,21mm 24,20 ±


        13,278902
Kontrol 16mm 18mm 19mm 17,66 ±
Positif 1,527525
       
Kontrol 0 0 0 0
Negatif
Kesimpulan
1. Daun Kemuning (Murraya paniculate (L.) jack dan daun Kelor (Moringa oleifera,
L) mempunyai aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus yang ditandai dengan
adanya diameter zona hambat (zona bening) pada media, semakin tinggi konsentrasi
ekstrak semakin luas zona hambat yang di peroleh.
2. Ketiga konsentrasi, yang memiliki daya hambat luas dengan konsentrasi terkecil
yaitu konsentrasi 1:2 yang akan dijadikan zat aktif dalam sediaan gel. Sediaan gel
ekstrak daun kemuning dan daun kelor memiliki stabilitas sediaan yang baik selama
masa penyimpanan dan memiliki zona hambat dalam konsentrasi 1:2 yaitu rata-rata
24,20 mm dengan sangat kuat.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai