Anda di halaman 1dari 28

TARGETED DRUG DELIVERY SYSTEM

SISTEM PENGHANTARAN OBAT TERTARGET

DOSEN PENGAMPU: APT. DARA PRANIDYA TILARSO, M.Farm.

NAMA ANGGOTA KELOMPOK I:


DINA FITRIANA (1713206007)
IRNA NUR LAILATUL K. (1713206016)
NICO SURYA DWI E. (1713206023)
SUB BAB

1. Prinsip Umum System Pengiriman Obat


2. Jenis System Pembawa
3. Jenis Penargetan Obat
1. PRINSIP UMUM TARGETED DRUG DELIVERY SYSTEM

Sistem penghantaran obat tertarget digunakan untuk menghantarkan obat ke tempat aksi
spesifiknya. Penghantaran obat tertarget ini dapat meningkatkan:
1. Keamanan obat dari efek samping toksik karena aksi obat pada tempat nontarget
diminimalkan.
2. Efikasi obat, yaitu obat terkonsentrasi pada tempat aksi daripada yang tersebar di
tubuh.
3. Kepatuhan pasien, peningkatan keamanan dan efikasi meningkatkan penerimaan
pasien dan kepatuhan.
KARAKTERISTIK SISTEM PENGHANTARAN OBAT
BERTARGET YANG IDEAL:

a. Menghantarkan obat ke sel target atau jaringan secara khusus


b. Menghindarkan obat dari organ, sel, atau jaringan non-target
c. Memastikan kebocoran obat yang minimal selama berada pada target
d. Melindungi obat dari metabolisme
e. Melindungi obat dari klirens cepat
f. Mempertahankan obat pada tempat aksi selama waktu yang diinginkan
g. Memfasilitasi transport obat ke dalam sel
h. Menghantarkan obat ke dalam target aksi intraseluler yang sesuai
i. Biokompatibel, biodegradable, dan non-antigenik
KOMPONEN SISTEM PENGHANTARAN OBAT BERTARGET

1. Active moiety. Berguna untuk mendapatkan efek terapi.


2. Sistem pembawa. Untuk mengatur distribusi obat yang diinginkan, melindungi obat
dari metabolisme, dan menjaga obat dari klirens cepat.
3. Homing device. Untuk menarget obat secara khusus ke sel atau jaringan target (tidak
dibutuhkan untuk pasive tarrgetting), misalnya reseptor galaktosa yang ada di sel
liver parenkim, sehingga residu galaktosa pada pembawa obat dapat menghantarkan
ke sel ini. Homing device bukanlah “magic bullets”, namun dapat meningkatkan
spesifisitas obat pada tempat aksinya.
2. JENIS SISTEM PEMBAWA

Sistem pembawa dapat dibagi menjadi dua golongan berdasarkan ukuran:


1. Sistem pembawa makromolekular yang larut, termasuk antibodi dan polimer sintetik yang
larut seperti hidroksipropilmetakrilat, lisin, asam aspartat,
 Keuntungan utama adalah kemampuannya yang lebih besar untuk ekstravasasi.
 Kerugian sistem ini adalah kapasitas muatan dosis yang terbatas, rendahnya stoikiometri
sehingga membatasi transpor masa yang dimediasi pembawa obat, terikat secara kovalen
dengan obat sehingga menutupi tempat aksi obat, reaksi konjugasi dapat merusak moietas
obat yang labil, dan pembawa memberikan perlindungan yang terbatas pada moietas obat.
 Contoh: Antibodi Monoklonal, Immunotoxin
2. Sistem pembawa partikulat.
Pembawa partikulat biasanya memiliki tiga karakteristik:
 Ukuran terkecil 0.02 µm dan ukuran terbesar untuk obat bertarget adalah 10–30 µm.
 Biodegradable
 Obat terikat secara fisik dengan pembawa dan secara umum kinetika pelepasan obat
diatur oleh transpor difusi atau degradasi matriks
 Keuntungan dari sistem ini adalah tingginya muatan obat, obat tidak terikat secara kimia dengan
pembawa, dan memberi perlindungan obat dengan enkapsulasi.
 Kekurangannya adalah ketidakmampuan menembus barier endothelial dan meninggalkan sirkulasi
umum.
 Contoh:
1. Liposom,
2. Misel Polimer,
3. Pembawa Lipoprotein,
4. Lain-lain: mikrosfer albumin, mikrosfer Poly(lactide-co-glycolide) (PLGA), dan niosom.
MEKANISME PENGHANTARAN OBAT

1. Passive Targeting
Passive Targeting memanfaatkan pola distribusi “alami” (pasif) dari pembawa obat in
vivo dan tidak ada perangkat pengenalan target yang dipasangkan di pembawanya.

Mekanisme ini bekerja berdasarkan preparasi dari kompleks pembawa obat yang
dirancang sedemikian rupa agar terhindar dari metabolisme tubuh, eksresi,
opsonisasi, dan fagositosis, jadi kompleks pembawa obat ini akan tetap berada di
sirkulasi darah sehingga dapat bertransmisi ke target reseptor.
MEKANISME PENGHANTARAN OBAT

2. Active Targeting
Terjadi modifikasi obat atau sistem pembawa dengan komponen aktif yang memiliki
afinitas spesifik untuk mengenali dan berinteraksi dengan sel yang dituju. Pada
system active targeting terdapat homing device (pengenal target) yang terikat pada
system pembawa untuk menghantarkan obat ke sel, jaringan atau organ spesifik.
Ada tiga orde untuk aktif targeting, yaitu :
 Target orde pertama, istilah ini mengacu pada jalur terlarang untuk distribusi sistem
obat carrier, misalnya ke pembuluh-pembuluh kapiler di sekitar situs target, pembuluh
limfe, rongga peritoneal, dan barrier otak.

 Target orde kedua, Selektivitas penghantaran obat ke sel spesifik, misal sel-sel tumor,
tanpa mengenai dan memberi efek ke sel-sel normal disekitarnya. Contoh lain adalah
penghantaran selektif untuk sel kupffer pada liver.

 Target orde ketiga, Didefinisikan sebagai obat yang sistem penghantarannya dibuat
spesifik untuk situs-situs target intraseluler. Contoh aplikasi pada pelepasan kompleks
obat dalam sel melalui endositosis yang dimediasi oleh ligan.
3. JENIS PENARGETAN OBAT

Target obat spesifik adalah adalah makromolekul atau molekul kompleks yang berperan penting
dalam suatu penyakit. Ada beberapa makromolekul atau molekul kompleks yang dapat digunakan
sebagai target suatu obat, antara lain:
 Enzim
 Reseptor
 Viral Surface Protein
 Kanal Ion
 DNA RNA
 Ligan.
Makromolekul yang dapat digunakan sebagai target suatu obat :

 ENZIM
Enzim adalah senyawa protein yang bertindak sebagai biokatalisator, artinya senyawa
tersebut mampu mempercepat reaksi kimia, tetapi zat itu sendiri tidak ikut bereaksi.
Enzim digunakan sebagai target obat karena enzim selain berfungsi sebagai
biokatalisator di dalam tubuh manusia, suatu enzim spesifik juga berperan dalam
perkembangan suatu penyakit.
Makromolekul yang dapat digunakan sebagai target suatu obat :

 RESEPTOR
Suatu makromolekul seluler yang secara spesifik dan langsung berikatan dengan agonis/ ligan untuk
memicu signaling kimia dalam sel, sehingga menimbulkan efek. Reseptor digunakan sebagai target obat
karena reseptor dapat berfungsi sebagai situs pengenalan dan pengikatan suatu ligan sehingga
mempengaruhi aktivitas sel.
Contoh ligan yang dapat berikatan dengan reseptor dan mempengaruhi aktivitas sel:
1. Hormon: insulin, testosteron, dsb.
2. Autocrine/paracrine factors: hormon yang beraksi lokal (contoh: prostaglandin).
3. Neurotransmitters: dilepaskan oleh ujung syaraf sebagai respon dari depolarisasi (contoh: asetilkolin,
norepinefrin, noradrenalin).
Makromolekul yang dapat digunakan sebagai target suatu obat :

 VIRAL SURFACE PROTEIN (VSP)


Viral surface protein merupakan molekul protein yang terdapat di kulit, atau permukaan
(surface) suatu virus, viral surface protein adalah protein-protein yang penting dalam
interaksi antara suatu sel dengan lingkungan sekitarnya, termasuk dengan sel lainnya.

VSP berperan penting dalam interaksi antar sel sehingga bila diketahui suatu protein
berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan virus/tumor/sel, maka VSP tersebut
dapat ditarget agar dapat menghambat perkembangannya.
Makromolekul yang dapat digunakan sebagai target suatu obat :

 KANAL ION
Kanal ion merupakan sebuah protein yang bertindak sebagai pori pada membran sel dan
memungkinkan bagian selektif ion (seperti ion kalium, ion natrium, dan ion kalsium),
dengan cara melewati arus listrik yang masuk dan keluar dari sel.
Makromolekul yang dapat digunakan sebagai target suatu obat :

 DNA, RNA
DNA merupakan makromolekul polinukleotida yang tersusun atas polimer nukleotida
yang berulang-ulang, tersusun rangkap, membentuk DNA heliks ganda dan berpilin.

DNA digunakan sebagai target karena :


 Mengatur regulasi dari replikasi, transkripsi atau translasi,
 Membunuh sel, melalui apoptosis (agen anti tumor).
Makromolekul yang dapat digunakan sebagai target suatu obat :

RNA merupakan Rantai tunggal polinukleotida, yang setiap ribonukleotida terdiri dari 3 gugus
molekul yaitu 5 karbon, basa nitrogen, yaitu adenin (A), guanin (G), sitosin (C) dan Urasil (U), serta
gugus fosfat.
RNA memegang peranan penting dalam proses biologis yaitu sintesis protein, pemotongan mRNA, dan
Regulasi transkripsi
Pengikatan obat ke RNA target spesifik dapat mempengaruhi aktivitas biologis dari RNA dengan cara:
1. Mencegah pengikatan makromolekul (protein/RNA)
2. Mengacaukan konformasi aktif RNA
3. Membentuk ikatan kompetitif pada situs pengikatan kofaktor
Makromolekul yang dapat digunakan sebagai target suatu obat :

 LIGAN
Ligan (dari bahasa latin ligandum : mengikat) merupakan molekul pemicu sinyal yang
terikat ke sebuah daerah ikatan pada protein target. Ikatan ini terjadi oleh gaya
antarmolekul, seperti ikatan ion, hidrogen dan gaya van der waals.
 Karier atau pembawa yang dapat digunakan dalam sistem penghantaran obat tertarget
antara lain adalah:
1. Liposom
2. Antibody monoklonal
3. Mikropartikel dan nanopartikel
1. LIPOSOM

 Liposom merupakan suatu sistem penghantaran obat tertarget yang berbentuk sferis
dan terdiri atas susuan membran lipid lapis ganda, komponen utama dari liposom
yaitu fosfolipid yang memiliki bagian kepala hidrofilik dan bagian ekor hidrofobik.
 Liposom dapat digunakan sebagai karier atau pembawa baik untuk obat-obat yang
larut air maupun obat-obat yang larut lemak.
 Mekanisme Penghantaran Obat
a) Passive Targetting. Prinsipnya adalah memeperpanjang durasi liposom dalam aliran
darah sehingga dapat memperpanjang durasi kerja obat dalam tubuh sehingga terjadi
penurunan interaksi dengan RES (Reticuloendothelial System) dan peningkatan EFR
(enhanced permeability and retention) dari liposom.
b) Active Targetting. Penggunaan agen aktif (berupa ligan) yang mempunyai afinitas
spesifik terhadap sel, jaringan, atau organ. Pemilihan sasaran pada target berdasarkan
sifat overekspresi ataupun sifat kespesifikannya dan sasarannya berupa reseptor,
komponen lipid pada membran sel, ataupun antigen permukaan pada sel target.
2. ANTIBODI MONOKLONAL

 Antibodi monclonal adalah antibodi buatan identik karena diproduksi oleh salah satu
jenis sel imun saja.
 Antibodi monoclonal mempunyai sifat khusus yang unik yaitu dapat mengenali suatu
molekul dan memberikan informasi tentang molekul spesifik sebagai terapi target
tanpa merusak sel sehat sekitarnya.
 Antibodi monoclonal digunakan sebagai ligan dalam targeting drug delivery system
(Sistem penghantaran obat tertarget). Antibody monoclonal sebagai ligan yaitu
merupakan pembawa obat yang dapat mengenali target dalam pengobatan kanker atau
penyakit autoimun.
Tujuan dari antibodi monoclonal sebagai targeting drug delivery system adalah:
• Tepat target
• Memaksimalkan efek terapi
• Meminimalisir efek samping & toksiistas
3. MIKROPARTIKEL DAN NANOPARTIKEL

 Mikropartikel didefinisikan sebagai partikel padat berbentuk sferis dengan ukuran 1-


1000 µm. Mikropartikel memiliki inti yang dikelilingi oleh suatu material yang berbeda
komposisi dengan intinya.
 Mikropartikel dapat dibagi menjadi dua macam yaitu mikrokapsul dan mikromatrik.
 Mikrokapsul adalah mikropartikel yang terbuat dari satu atau lebih bahan inti (padat
atau cair) yang dilapisi oleh dengan bahan tertentu yang membentuk dinding kapsul.
 Sedangkan mikromatrik adalah matrik polimer yang di dalamnya terdapat senyawa
yang terdispersi secara homogen.
Pada industri farmasi potensi yang terdapat pada mikropartikel adalah :
1. Menutupi bau dan rasa tidak enak
2. Meningkatkan sifar alir dari serbuk
3. Melindungi bahan obat dari pengaruh lingkungan yang merugikan seperti
kelembaban, oksigen, dan sinar ultraviolet
4. Mencegah penguapan
5. Penanganan yang lebih aman untuk bahan toksik

Mikropartikel dapat dibuat dengan berbagai metode seperti air suspension,


coarsevationphase separation, multiorifice-centrifugal prosess, pan coating, spray drying
dan spray congealing
 Nanopartikel
 Nanopartikel adalah partikel koloid dengan ukuran lebih kecil dari 1 mm (10 nm -
1000 nm). Senyawa aktif tersebut dapat di hadapkan dalam bermacam-macam
keadaan fisik. Dapat dilarutkan dalam matrik polimer, dapat dienkapsulasi, atau dapat
diabsorbsi atau dilekatkan pada permukaan permbawa koloid.
 Dalam pembuatan nanopartikel terdapat dua metode dasar, yaitu:
 Metode Emulsifikasi
 Metode Desolvasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai