Vektor
Vektor
Definisi :
Vektor adalah suatu potongan (ruang; segmen) garis yang
mempunyai arah. Arah panah menentukan arah vektor dan panjang vektor
panah menyatakan besarannya. Ekor panah dinamakan titik permulaan
(initial point) dari vektor, dan ujung panah dinamakan titik terminal
(terminal point).
Contoh : B
A (a) (b)
Catatan :
(a) Vektor AB
(b) Vektor Vektor Ekivalen
Vektor vektor yang mempunyai panjang yang sama dan arah yang sama
disebut ekivalen. Jika v dan w ekivalen, maka kita menuliskann V = W.
Definisi :
Dua buah vector dikatakan sama, jika panjang dan arahnya sama, Jadi
vektor tidak tergantung keapda letaknya, tetapi tergantung pada panjang
dan arahnya.
1
OPERASI OPERASI PADA VEKTOR
1. PENJUMLAHAN VEKTOR
Misal penjumlahan vektor V dan W kita mengenal 2 metode :
b. METODE SEGITIGA
Resultant diperoleh dengan menempatkan titik awal salah satu
vektor (misal W) pada titik ujung vektor yang lainnya, maka
resultant adalah vektor bertitik awal V, dan bertitik ujung dititik
W.
V+W
W W
V V V+W
2
2. PERKALIAN SKALAR
Jika K suatu skalar bilangan riil dan V suatu vektor maka perkalian
skalar KV menghasilkan suatu vektor yang panjangnya IKI kali
panjang V, dan arahnya sama dengan arah V bila K positif atau
berlawanan dengan V bila K negative. Bila K = 0 maka KV = 0,
disebut vektor nol yaitu vektor yang titik awal dan titik ujungnnya
berhimpit.
Contoh :
(1). V = (1, -2) dan W = (7,6)
Maka v + w = (1,-2) +(7,6) = (8,4) dan 4 V =4(1, -2) = (4, -8)
Karena V – W = V + - (W),
Maka V – W = = V + (- W) = (1 – 7, -2 -6) = (- 6, -8)
R O P E
3
RUANG BERDIMENSI DUA (R2)
Setiap bilangan riil dapat diwakili oleh sebuah titik pada suatu
bidang rata, yang membuat susunan koordinat di dalam ruang berdimensi
dua, ditulis R2 Masing masing garis disebut sumbu koordinat.
O E C
Latihan
Diketahui V = (4, -3) dan W = (3, -2)
Ditanya : a) V + W
b) V – W
c) 5 V
VEKTOR DI DALAM RN
4
Perhatikan susunan koordinat yang tegak lurus (Orthogonal)
disebut pula susunan koordinat courtesian di R2.Suatu vektor disebut
satuan bila panjangnya = 1
Y2
E2
o E1 X1
e1 = OE1 yang titik awalnya O (0,0) dan titik ujungnya E1 (1,0), e2 = OE2 yang
titik awalnya O (0,0) dan titik ujungnnya E2 (0,1)
Disingkat menjadi e1 = ( 1, O)
e2 = ( O, 1)
Vektor a yang titik awalnya O (0,0) dan titik ujungnya titik A (a1, a2), Vektor
a disebut Vektor posisi (radius vektor) dari titik A.
Y2
E2
o E1 X1
Untuk setiap vektor a = (a1, a2, ..,an), b = (b1, b2,….,bn) c = (c1, c2,…..cn) ε Rn
dan k,m, skalar skalar berlaku :
5
1. a + b = b + q Komutatif
2. (a + b) + c = a + (b + c) Asosiatif
3. K(a + b) = k a + k b Distributif
4. a + 0 = a
5. a + (-a) = 0
6. (k + m) a = k a + ma
7. (km)a = k(ma) = m(ka)
Definisi :
Dapat produk dari a dan b ditulis a.b adalah suatu skalar :
a.b = IaI . IbI cos Ɵ
Dalam persamaan linier perkalian antara panjang a , panjang b dan
cosinus sudut antara a dan b .
a b c d e f
Jawab :
6
= 1/3 [2,2,3] + 1/3 [4,1,0] = [2,1,1]
Koordinatnya = Z (2,1,1)
----------------------
7
7 7
Cos Ɵ = -------- jadi Ɵ = arc cos -----
ѵ 60 ѵ 60
5. Tunjukan bahwa :
(i) Titik A [ 1, 1, 1 ] terletak pada g
(ii) Titik B [ 6, 2, 1 ] tidak terletak pada g,
bila g : [x1,x2,x3,] = [ 2, 1, 0 ] + λ [ 1, 0, 1 ]
Jawab :
(i) Ada yang memenuhi persamaan
[ 1, 1, 1 ] = [ 2, 1, 0 ] + λ [ 1, 0, -1 ] atau 1=2+λ
1=1
1=-λ
Jadi λ = - 1 memenuhi menunjukkan bahwa [ 1, 1, 1 ] terletak
pada g
(ii) Persamaan
[ 6, 2, 1 ] = [ 2, 1, 0 ] + λ [ 1, 0, -1 ] atau 6=2+λ
2=1
1=-λ
Tidak memenuhi menunjukkan bahwa [ 6, 2, 1 ] tidak terletak
pada g