Chapter I PDF
Chapter I PDF
PENDAHULUAN
Paduan suara merupakan salah satu kegiatan musik dari cabang seni vokal yang
terdiri dari sekumpulan personil yang terbagi lagi dalam beberapa kategori suara. Kata
paduan suara dapat berarti suara-suara yang dipadukan, tentunya lebih dari satu penyanyi.
(Sitompul, 1999: 1) berpendapat bahwa: paduan suara adalah suatu kumpulan penyanyi yang
menyanyi bersama. Secara umum dapat diartikan himpunan dari sejumlah penyanyi yang
Paduan suara merupakan penyajian musik vokal yang terdiri atas 15 orang
atau lebih (Pramayuda, 2010:63), dapat juga dikatakan bahwa paduan suara
menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat menampilkan jiwa lagu yang
dibawakan.
Musik vokal adalah musik yang bersumber dari suara manusia, bisa dinyanyikan
oleh seorang penyanyi atau sekelompok orang. Jika dinyanyikan perorangan disebut solo,
dan jika dinyanyikan secara serempak disebut suara bersama (samen zinger). Suara bersama
ini apabila dinyanyikan dengan harmoni dan berbagai warna suara (timbre) seperti suara
sopran, alto, tenor, dan bass, disebut musik paduan suara atau choir (koor).1
Bentuk paduan suara secara umum adalah kelompok penyanyi baik sejenis
maupun campuran (mixed). Sejenis artinya terdiri dari wanita atau pria saja
1
N. Simanungkalit, Teknik Vokal Paduan Suara (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008)
(homogen), atau campuran pria dan wanita (heterogen) dengan kelompok usia yang
Menurut Soedarsono, secara garis besar seni musik, tari maupun teater
memiliki tiga fungsi utama (primer) yaitu (1) Sebagai sarana upacara atau ritual;
(2) Sebagai hiburan pribadi, dan; (3) Sebagai penyajian estetis.2 Dilihat dari bentuk
yang pesat. Hal ini menunjukkan pula bahwa apresiasi masyarakat Indonesia
berlomba – lomba mencapai prestasi di bidang seni, terutama dalam bidang seni
musik. Hal tersebut dapat dilihat dengan banyaknya lomba seni vokal individu
2
R. M. Soedarsono, Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi (Yogyakarta: Gadjah
MadaUniversity Press; 2002), hal.,123.
SMAN-1 Medan, Festival Paduan Suara Dinas Pendidikan Kota Medan, Kompetisi
Paduan Suara NHKBP Sei Putih Medan, Kompetisi Paduan Suara NHKBP
Maranatha Medan, Lomba Paduan Suara RRI Medan, Asian Choir Games 2007,
Grand Prix for Choral Singing dan kompetisi paduan suara lainnya.
Pesatnya perkembangan paduan suara di kota Medan dapat dilihat juga dari
banyaknya paduan suara di kota Medan yang telah mengukir prestasi baik di tingkat
Parahiangan Bandung sebagai Juara Harapan, Juara II pada Lomba Paduan Suara
Antar Perguruan Tinggi Indonesia (LPSAPTI) di UKI Jakarta tahun 1996, dan
masih banyak prestasi lainnya termasuk memperoleh medali emas kategori musica
sacra a capella pada 4th World Choir Games di Xiamen-China bulan Juli 2006 serta
memperoleh medali emas kategori musica sacra dan mixed youth choir pada 5th
Saat ini paduan suara ini sedang mempersiapkan diri dalam menghadapi the
pada bulan Juni. Penyelenggaraan konser paduan suara secara rutin yang
Crescendo Studio Choir, Paduan Suara El-Shaddai USU, Paduan Suara Concordia
UHN, Paduan Suara Clarabelle SMAN 12, Paduan Suara Koinonia SMAN 4, Ozora
Unimed, Paduan Suara Hallelujah SMAN 7, Paduan Suara Excelsis, Svara Sacra
Choir, Paduan Suara Avenue Voice, Kavernia Choir HKI, dan lain-lain.
Umur paduan suara-paduan suara ini ada yang sudah mencapai hampir 30
(tiga puluh) tahun, ada yang sudah 20 (dua puluh) tahun dan ada yang belasan
tahun, tetap konsisten menyelenggarakan konser paduan suara. Ada juga beberapa
paduan suara yang baru didirikan namun telah menunjukkan aktifitas musik
suara seperti: Paduan Suara Vox Seraphim yang berdiri tahun 2016, Medan
Community Male Choir berdiri tahun 2015, Paduan Suara Syalom USU didirikan
tahun 2015, Children Choir of PPIA didirikan tahun 2015, e Deum Voice didirikan
tahun 2013, Vox Angeli Children Choir didirikan tahun 2014, Paduan Suara Glorify
Martubung didirikan tahun 2016, Gita Sonora Choir Tembung didirikan tahun
suara di kota Medan seperti yang diselenggarakan oleh Consolatio Choir, Medan
Choral Society, Crescendo Studio Choir, Bel Canto, Graha Nada, Bandung Choral
Pada uraian perkembangan paduan suara yang telah dipaparkan di atas dapat
sisi faktanya di kota Medan ada beberapa kelompok paduan suara yang didirikan
Competition dan mendapatkan medali emas, namun tidak lagi eksis, seperti Gloria
Patri Choir & Gloria Patri Male Choir didirikan tahun 2010, demikian juga Todah
Male Choir yang didirikan tahun 2014, Paduan Suara Manna Nominous yang
didirikan tahun 2010, Paduan Suara Methodist Manna Marturia Male Choir 2009 .
Ada juga paduan suara yang sudah beraktifitas hampir 10 (sepuluh) tahun namun
seperti Paduan Suara Solideo, Paduan Suara Sola Gratia Medan, Paduan Suara
Skopos HKI. Apa yang menyebabkan paduan suara tersebut tidak lagi eksis?
pemasarannya yang masih tergolong belum baik? Lalu kenapa ada paduan suara-
paduan suara yang eksis sampai saat ini sejak didirikan? Hal-hal apa saja yang
paduan suara yang eksis di kota Medan, yakni paduan suara Consolatio Choir dan
suara tersebut.
Penulis memilih kedua paduan suara di atas untuk diteliti dengan alasan
sebagai berikut;
A. Consolatio Choir
(1) Paduan Suara ini merupakan salah satu kelompok paduan suara yang berada
1989 sampai dengan saat ini, (3) paduan suara ini telah banyak meraih prestasi,
paduan suara ini didirikan, (5) paduan suara ini telah banyak dikenal oleh
masyarakat paduan suara baik di kota Medan maupun di Indonesia, (6) paduan
suara ini telah menyelenggarakan beberapa kali kompetisi paduan suara dan
dan di luar kota Medan, (7) untuk memilih lokasi penelitian harus dengan
(1) Methodist-2 Chamber Choir juga merupakan salah satu kelompok paduan
Chamber Choir), (2) paduan suara ini telah menunjukkan eksistensinya sejak
didirikan tahun 1996 sampai dengan saat ini, (3) paduan suara ini telah banyak
diminta untuk melakukan tour konser baik di Indonesia maupun di luar negeri,
(4) paduan suara ini secara konsisten telah menyelenggarakan konser tahunan
sejak paduan suara ini didirikan, (5) paduan suara ini telah banyak dikenal oleh
negeri.
suara di kota Medan perlu diteliti lebih lanjut sebagai salah satu penelitian ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan khususnya bagi kelompok paduan suara Consolatio Choir dan
1. Sebuah studi banding terhadap manajemen paduan suara yang berada di luar
Kota Medan.
Medan.
dilakukan menunjukkan bahwa hingga saat ini belum ada kajian mengenai kajian
bahwa: “studi kasus adalah suatu studi atau analisa yang komprehensif dengan
menggunakan berbagai teknik, bahan dan alat mengenai gejala atau ciri-ciri
karakteristik berbagai jenis masalah atau tingkah laku menyimpang baik individu
maupun kelompok”.
memakai ciri-ciri yaitu mengumpulkan data yang lengkap, bersifat rahasia, terus
menerus secara ilmiah, dan data diperoleh dari beberapa pihak (Mungin Eddy
Wibowo, 1984: 80). Tujuan studi kasus adalah untuk mempelajari secara intensif
Permans, dkk (2003). Buku ini menawarkan pendekatan, metode, dan teknik
metode, maupun teknik yang disajikan dalam buku ini didasarkan atas studi dan
maupun di luar negeri selama lima tahun dan telah diuji dalam bentuk pelatihan
2. Buku Manajemen Seni yang ditulis oleh Muhammad Takari (2008), buku ini
berisikan tentang konsep manajemen adalah ilmu dan seni, artinya sebuah
proses atau upaya sadar antar manusia dengan sesama secara beradab, dimana
4. Buku Manajemen Kinerja, yang ditulis oleh Wibowo (2014). Buku ini
memfokuskan pada apa yang diperlukan oleh organisasi, manajer, dan pekerja
5. Buku A-Z Direksi Paduan Suara, yang ditulis oleh Listya, Agastya Rama
(2007). Buku ini membahas tentang paduan suara, mulai dari konduktor, teknik
mengabah atau memimpin paduan suara. Selain itu, buku ini juga membahas
6. Buku Menjadi Dirigen 2 dan 3, yang ditulis oleh Tim Pusat Musik Liturgi
Yayasan Musik Gereja. Buku ini berisi tentang bagaimana menjadi seorang
dirigen dengan tiga bagian, yakni buku dirigen 1, dirigen 2, dan dirigen 3 yang
membahas ketukan, pola-pola birama, fungsi tangan kanan, fungsi tangan kiri,
7. Elisabeth Purba, 2015, menulis sebuah tesis yang diajukan untuk menyelesaikan
studi magister seni di Program Studi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni,
Manajemen Organisasi, Produksi, dan Pemasaran Grup Musik Tiup di Kota Medan:
bagaimana manajemen (a) organisasi, (b) produksi, dan (c) pemasaran dua grup
8. Boho Pardede, 2011, dalam tesisnya yang berjudul Koor Di Huria Kristen Batak
jemaat. Hal ini dibuktikan dengan fakta sejarah bahwa nyayian gereja di HKBP
suara baik yang dibawa oleh para missionaris maupun hasil karya dari jemaat
lokal. Koor berperan penting dalam ibadah karena fungsi-fungsi yang melekat
masyarakat.
dilakukan penulis dari hasil studi di lapangan (field work) terhadap hubungan
diantara keduanya, yaitu hasil temuan dengan teori dan asumsi para penulis
yang dikemukakan penulis dengan pendapat para penulis buku, sekaligus memberi
akan dapat ditemukan setelah mengkaji dan menganalisis fenomena musik dalam
disiplin ilmu etnomusikologi ini dengan studi lapangan dan studi laboratorium,
dimana studi laboratorium harus berdasarkan atas studi lapangan, dan harus
Menurut Mely G. Tan (1990:21), konsep merupakan defenisi dari apa yang
kita amati, konsep menentukan antara variabel-variabel mana yang kita ingin
1.6.1 Konsep
Kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno yaitu ménagement, yang
dan efisien dalam mencapai tujuan organisasi. Menurut Robbins dan Coulter
sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan
melalui orang lain. Kata efisiensi dapat diartikan sebagai mendapatkan output
terbesar dengan input yang sangat kecil, sementara efektivitas dapat diartikan pada
sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien”.
Manajemen juga dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk
memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara
efektif dan efesien. Manajemen sebagai seni yaitu manajemen dipandang sebagai
metode, dan teknik dalam menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya
alam secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan. Sifat manajemen sebagai
bawahan yang memiliki tipe teori X adalah bawahan dengan sifat yang tidak akan
bekerja tanpa perintah, sebaliknya bawahan yang memiliki tipe teori Y akan bekerja
dengan sendirinya tanpa perintah atau pengawasan dari atasannya. Tipe Y ini
adalah tipe yang sudah menyadari tugas dan tanggung jawab pekerjaannya.
lainnya. Bila dilihat dari tingkatan dalam organisasi, manajemen dibagi menjadi
tiga golongan yang berbeda yaitu: (1) Manajemen puncak, (2) Manajemen madya,
tugas penting: (1) Merumuskan misi organisasi, meliputi rumusan umum tentang
opsi yang paling dikehendaki dengan mengevaluasi setiap opsi yang ada
berdasarkan misi organisasi, (6) Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan
strategi umum (grand strategy) yang akan mencapai pilihan yang paling
dikehendaki, (7) Mengembangkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek yang
sesuai dengan sasaran jangka panjang dan strategi umum yang dipilih, (8)
Strategi diartikan oleh para manajer sebagai rencana mereka yang berskala besar
dinyanyikan oleh paduan suara atau koor (Belanda), yang berasal dari bahasa
Yunani Choros (di bahasa Inggris disebut sebagai Choir), yang berarti gabungan
suatu harmoni. Paduan suara atau koor (dari bahasa Belanda, koor) merupakan
istilah yang merujuk kepada ensembel musik yang terdiri atas penyanyi-penyanyi
suara terdiri atas beberapa bagian suara. Bentuk paduan suara secara umum adalah
kelompok penyanyi baik sejenis maupun campuran (mixed). Sejenis artinya terdiri
dari wanita atau pria saja (homogen), atau campuran pria dan wanita (heterogen)
3
H.A.Pandopo, Menggubah Nyayian Jemaat: Penuntun Untuk Pengadaan Nyayian
Gereja, BPK Gunung Mulia, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1984), hal., 21.
suatu harmoni yang terdiri atas empat bagian, yaitu Sopran (suara tinggi wanita),
Alto (suara rendah wanita), Tenor (suara tinggi pria), dan Bass (suara rendah pria).
Namun demikian, karya-karya musik paduan suara dapat pula ditulis atau diaransir
di dalam lebih dari empat bagian suara. Sebagian besar karya-karya musisi
terkemuka ditulis untuk paduan suara dengan iringan instrumen dan sebagian lagi
merupakan karya musik paduan suara tanpa iringan instrumen, biasanya disebut
acapella.
sebagai pelatih dan pemimpin. Seorang dirigen paduan suara dalam tugas dan
seorang ilmuan, yakni orang yang berilmu dalam ilmu pengetahuan paduan suara.
baru dalam bidang pembinaan suara merupakan tugas dan tanggung jawabnya.
Pelatih/ dirigen semestinya aktif dalam menguji konsep dan prinsip, disertai
dengan sikap kritis, terbuka, teliti dan tidak lekas puas. Ia juga dituntut memiliki
hipotesis dalam mencari kebenaran ilmiah harus menjadi metode kerjanya dalam
proses pengolahan paduan suara. Sebagai seorang praktisi, dirigen harus mampu
kegembiraan, kecintaan, rasa percaya diri, tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi
dalam diri penyanyi paduan suara yang dipimpinnya (Listya, 2007: 2-6).
Ada beberapa hal dasar yang harus dimiliki oleh seorang dirigen yang
dibedakan menjadi dua aspek, yaitu aspek non teknis dan aspek teknis. Aspek non
teknis yaitu komunikatif, sikap terbuka, teliti dan kerja keras, kreatif dan inovatif,
kooperatif, serta disiplin tinggi dan serius. Aspek teknis yaitu pendengaran yang
mengabah, pengetahuan mengenai sejarah musik dan repertoire lagu paduan suara,
kemampuan dalam hal sight singing, serta kemampuan memainkan piano (Listya,
2007: 2-6).
Dari aspek tersebut diharapkan bahwa seorang dirigen adalah seorang yang
mumpuni dan menguasai dalam bidang paduan suara. Seorang dirigen memiliki
peran yang sangat dominan dalam sebuah paduan suara. Kriteria-kriteria untuk
dapat disebut sebagai dirigen adalah bukan orang sembarangan dan yang seolah-
olah hanya sebagai sebuah pajangan hidup yang bergerak dengan tangannya dalam
memimpin sebuah paduan suara secara asal. Akan tetapi lebih dari itu dituntut
paduan suara.
Hanya bedanya bila tugas utama seorang panglima perang adalah mengatur strategi
suara yang dipimpinnya. Karena itu tidak dapat dipungkiri lagi bahwa keberhasilan
sepenuhnya tidak terlepas dari kemampuan mendasar yang harus dimiliki oleh
seorang dirigen, misalnya pengetahuan tentang teknik dirigen, teknik vokal, teori
musik, ilmu bentuk analisa, sejarah musik, dan keluasan wawasan tentang repertoir4
Tugas seorang dirigen bukan hanya berkutat pada pengajaran notasi musik
dan terminology 5 musik yang digunakan pada sebuah lagu, sebaliknya tugas
mengajak paduan suara yang dipimpinnya “bernyanyi”. Penting bagi kita untuk
membedakan antara membaca notasi musik dan “bernyanyi”. Bila suatu kelompok
4
Istilah repertoar (Perancis: repertoire) menurut Kodijat (1989: 62) berarti berbekalan
komposisi musik yang ada pada seorang seniman penyelenggara pagelaran musik. Repertoir dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989: 744) memiliki dua pengertian, yang pertama adalah
persediaan nyanyian, lakon, drama, dan sebagainya yang dimiliki seorang atau suatu kelompok seni
yang siap untuk dimainkan. Pengertian repertoar yang kedua adalah daftar lagu, judul sandiwara,
opera dan sebagainya yang akan disajikan oleh pemain musik, sanggar, penyanyi, dan sebagainya.
5
Terminologi (bahasa Latin: terminus) atau peristilahan adalah ilmu tentang istilah dan
penggunaannya.
paduan suara baru sampai tahap membunyikan nada-nada yang ada tanpa diikuti
oleh ekspresi musikal seperti: kontras dinamika, tempo, artikulasi, frasering, dan
lagu, teknik olah vokal, dan pembawaan yang tepat (Listya, 2007:1).
Mary Parker Follet yang dikutip oleh Handoko (2008:3) manajemen merupakan
seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung
Ibadat Roma, 5 Maret 1967) No. 4 dijelaskan bahwa musica sacra sebagai berikut:
(a) Musik ibadat (musica sacra) adalah musik yang digubah untuk perayaan ibadat
suci, dan dari segi bentuknya memiliki suatu bobot kudus tertentu. (b) yang masuk
dalam kategori musik ibadat adalah: lagu gregorian, polifoni suci, dengan aneka
bentuknya baik kuno maupun modern, musik ibadat untuk organ dan alat musik lain
yang telah disahkan, dan musik ibadat rakyat entah itu liturgis entah sekedar lagu
Dalam kompetisi paduan suara, musica sacra merupakan salah satu kategori
dari seluruh kategori yang diperlombakan. Karya yang tergolong pada kategori
musica sacra pada umumnya adalah reportoir pada jaman Baroq, jaman Renaissans,
jaman Klasik, dan jaman Romantik. Istilah musica sacra tersebut merupakan istilah
kalangan perpaduansuaraan.
Ada tiga teori utama yang digunakan dalam mengkaji sistem manajemen
seni yang berfokus kepada tiga masalah utama, yaitu manajemen organisasi,
yaitu: teori manajemen organisasi, teori manajemen produksi, dan teori manajemen
pemasaran.
tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Definisi ini menunjukkan bahwa
telah tersusun sebelumnya. Dengan demikian, adalah suatu hal yang logis pula
kedua.
usia, jenis kelamin yang heterogen dibawa ke dalam suatu organisasi sehingga tidak
seperti mesin, uang dan materiel, yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai dan diatur
menurut Lewin, White, dan Lippit (1930). Menurut mereka kepemimpinan itu: (1)
memberi kesempatan bawahan untuk berdiskusi. Yang ketiga (3) laissez fair yang
mencapai tujuan bersama. Pemimpin adalah orang yang mempengaruhi orang lain.
pengambilan keputusan pada diri sang pemimpin, (2) partisipatif/ demokratis, gaya
(1) Aliran klasik, aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-
(2) Aliran perilaku, aliran ini sering disebut juga aliran manajemen hubungan
(3) Aliran manajemen ilmiah, aliran ini menggunakan matematika dan ilmu
masalah manajemen.
(4) Aliran analisis sistem, aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah
pertama kali oleh Peter Drucker pada awal 1850-an. Aliran ini
(6) Aliran manajemen mutu, yaitu yang memfokuskan pemikiran pada usaha-
kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) sesuatu barang atau
jasa, untuk kegiatan mana dibutuhkan faktor-faktor produksi dalam ilmu ekonomi
berupa tanah, tenaga kerja, dan skill (organization, managerial, dan skills).
menambah guna atas suatu benda, atau segala kegiatan yang ditujukan untuk
semua kegiatan dalam menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa,
1987:60).
dan tempat suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia yang
oleh beberapa faktor berikut: (a) tersedianya bahan dasar, (b) tersedianya kapasitas
mesin-mesin yang dimiliki, (c) tersedianya tenaga kerja, (d) besarnya permintaan
Teori ini bertumpu pada bagaimana produk berupa barang dan jasa dipasarkan,
mempunyai nilai atau manfaat bagi publik penontonnya dengan sesuatu (nama,
pertunjukan, yakni (1) menentukan sasaran pemasaran, (2) penentuan posisi, (3)
Dalam sebuah konsep pemasaran, terdapat tiga unsur yang penting yang
harus selalu diperhatikan. Ketiga hal tersebut yang nantinya akan menjadi bagian
penting dalam konsep pemasaran serta akan turut menentukan bagaimana nantinya
(1) Orientasi pada konsumen. Pada konsep pemasaran sebagai bagian dari
manajemen pemasaran adalah hal yang menjadi prioritas utama saat menghasilkan
sebuah produk bisnis. Pada dasarnya usaha bisnis yang dilakukan merupakan upaya
harus dipertimbangkan dalam segala hal dan macam bentuk strategi bisnis.
bagian dari filsafat bisnis yang dapat dijalankan menghendaki adanya pengaturan
secara yang dinamis berbagai bentuk penyusunan kegiatan pemasaran secara lebih
menyeluruh.
(3) Kepuasan konsumen, juga adalah salah satu unsur penting yang sangat
yang baik akan menghendaki adanya hasil kepuasan konsumen yang maksimal
sebagai akibat dari proses marketing yang berjalan baik. Kepuasan konsumen tidak
hanya diukur dari bagaimana kualitas produk yang dihasilkan, namun juga diukur
deskriptif, baik berupa tulisan atau pernyataan dari seseorang atau suatu perilaku
aktor, maupun gejala tertentu yang dapat diamati oleh seorang penulis. Masalah
produksi, dan manajemen pemasaran paduan suara di Kota Medan, dalam hal ini
1.7.1 Observasi
langsung kepada pihak pengurus, pelatih, dan anggota paduan suara Consolatio
Choir, dan Methodist-2 Chamber Choir serta kepada para aktifis/ tokoh paduan
suara yang ada di kota Medan. Selain itu, observasi yang penulis lakukan adalah
1.7.2 Wawancara
manajemen, sejarah berdiri, visi & misi, kesekretariatan, tempat latihan, iuran,
struktur organisasi, keanggotaan & perekrutan, dirigen & pelatih, penghargaan &
lagu, kegiatan tahunan (pelayanan bulanan & undangan, konser, dan rekaman), dan
eksistensi paduan suara Consolatio Choir, dan Methodist-2 Chamber Choir, serta
penulisan tesis. Analisis data-data yang diperoleh dari lapangan ini tetap mengacu
kepada tiga pokok permasalahan yang telah ditetapkan, yaitu mengenai manajemen
1.7.4 Perekaman
tempat latihan masing-masing ketiga paduan suara serta gedung konser, saat konser
Konser Grha Methodist yang beralamat di Jl. P. Merak Jingga No. 5 Medan
2016 lalu.
Gedung Konser Grha Methodist yang beralamat di Jl. P. Merak Jingga No. 5
Tulisan ini secara umum dibagi kedalam VI bab. Setiap bab merupakan satu
kesatuan yang utuh dan berisi satu rangkaian tulisan yang padu. Selengkapnya
Bab I merupakan pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, landasan teori, metode penelitian, dan
ada di Indonesia dan di Kota Medan. Dimana masing-masing sub bab menjelaskan
suara Consolatio Choir dan Methodist-2 Chamber Choir. Di dalamnya tercakup visi
& misi sebagai dasar/ fondasi organisasi dan merupakan pernyataan cita-cita,
keingingan, atau harapan dari para pendiri, pemimpin, dan anggota organisasi
perencanaan dan program kerja, memiliki struktur organisasi mulai dari; pembina,
mencakup faktor produksi sebagai berikut: (a) tersedianya program kegiatan, dan
skill lewat proses latihan, (c) tersedianya tenaga kerja sebagai pelaksana program,
(d) adanya kebutuhan akan hasil produksi. keempat faktor tersebut akan
dilakukan oleh dua kelompok paduan suara di Kota medan ini paduan suara
kampanye promosi dengan melakukan: (1) target audiens dan sasaran, (2) pesan,
(3) komunikator, (4) saluran komunikasi, (5) teknik dengan poster, brosur, leaflet,
flyer atau sejenisnya biasanya bersifat lebih permanen, iklan, siaran pers, direct
mail atau surat langsung, media sosial, diskon, perluasan genre pertunjukan,
menjaga kepercayaan pelanggan dan kualitas pertunjukan, (6) anggaran, dan (7)
implementasi.
Bab VI merupakan bab penutup yang isinya memuat kesimpulan dan saran
dari penulisan ini. Kesimpulan yang diuraikan adalah menjawab tiga pokok
pemerhati kebudayaan, tokoh dan aktifis paduan suara dalam mencarikan solusi
Kiranya tesis ini dapat menjadi salah satu sumber keilmuan di bidang
Pengkajian Seni, pada Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Medan.