Anda di halaman 1dari 7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
Salah satu konstanta (tetapan ) yang sangat penting dalam ilmu kimia adalah bilangan
avogadro (N0). Ada beberapa metoda untuk menentukan bilangan itu dan yang paling akurat
adalah dengan cara kristalografi sinar – X. Dalam percobaan ini, kita akan menentukan N0
secara elektrolisis. Elektrolisis menunjukkan bahwa reaksi kimia dapat terjadi dalam larutan
bila diberi energi listrik melalui elektroda (gambar ).

Akibatnya ion positif bergerak menuju anoda (elektroda positif ) dan ion positif menuju
katoda (elektroda negatif ) . pada permukaan katoda terjadi reaksi reduksi dan pada anoda
terjadi reaksi oksidasi.

Reaksi yang terjadi baik pada katoda maupun anoda bergantung pada jenis ion dan
bahan elektrodanya . jika larutan garam dapur (NaCl) dielektrolisis dengan kedua
elektrodanya tembaga, maka reaksinya adalah sebagai berikut :

Katoda : 2Cl- + 2e- Cl2

Anoda : Cu(s) Cu+ + e-

Pada katoda terbentuk gas Cl2, sedangkan pada anoda terjadi Cu+. Ion Cu+ ini bereaksi
dengan oksigen yang ada dalam larutan membentuk Cu2O(S) yang mengendap kedasar bejana.
Berat Cu yang berubah jadi ion Cu+ dapat diketahui dari berkurangnya massa anoda sebelum
dan sesudah elektrolisis. Jika massa unsur diketahui maka dapat ditentukan jumlah mol-nya.
Kita mengetahui bahwa 1 mol unsur adalah massa unsur tersebut sebanyak Ar-nya sehingga 1
mol Cu = 63,54 gram.

Jumlah listrik yang diperlukan untuk mengoksidasi tembaga menjadi ion tembaga (I)
dalam elektrolisis ini dapat ditentukan dari besarnya voltase sumber arus dan lamanya waktu
elektrolisis. Jumlah muatan itu didapat dari kuat arus (I) dan waktu yang terpakai (t),

q = I.t

dengan q = muatan (coulomb, C ), E = kuat arus (ampere) dan t (detik atau s ). Dalam listrik
biasanya diketahui voltase (V) dan tahanan (R) dengan hubungan :

I = E/R

Sehingga, q = E.t/R

Dengan E = potensial sumber arus (volt ) dan R = tahanan (ohm). Satu elektron mempunyai
muatan 1,6 x 10-19 coulomb berdasarkan reaksi oksidasi,
Cu(s) Cu+ + e-

1 atom 1 ion 1 elektron

1,6 x 10-19 atom 1,6 x 10-19 ion 1,6 x 10-19 elektron

Jika satu elektron mempunyai muatan 1,6 x 10-19coulomb, maka 1 coulomb = 1/ 1,6 x 10-19
elektron = 6,25 x 1018 elektron.

Dengan demikian, jika jumlah elektron dan nilai mol Cu diketahui maka akan didapat jumlah
atom Cu dalam satu mol. Nilai itu disebut bilangan avogadro. (Tim kimia fisika, 2018 )

Suatu tetapan yang sangat penting dalam bidang kimia adalah bilangan avogadro (N0).
Ada macam-macam metode untuk menentukan bilangan itu, metode yang paling tepat adalah
kristalografi sinar-X. Analisis kristalografi sinar-X hanya dilakukan para spesialis yakni
kristalografer. Pengukuran dan pemrosesan data yang diperlukan membutuhkan pengetahuan
dan pengalaman yang banyak sehingga kristalografi sulit dilakukan jika untuk percobaan
mahasiswa. Dalam percobaan ini, kita akan menentukan bilangan avogadro secara
elektrolisis. (sri wahyuni, 2011)

Elektrolisis adalah peristiwa berlangsungnya reaksi kimia oleh arus listrik. Aliran
listrik melalui suatu konduktor (penghantar) melibatkan perpindahan elektron dari potensial
negatif tinggi ke potensial lainnya yang lebih rendah. Mekanisme dari transfer ini tidak sama
untuk berbagai konduktor. Dalam penghantar elektronik, seperti padatan dan lelehan logam,
penghantaran berlangsung melalui perpindahan elektron langsung melalui penghantar dari
potensial yang diterapkan. Dalam hal ini, atom-atom penyusun penghantar listrik tidak
terlibat dalam proses tersebut. Akan tetapi penghantar elektrolistrik yang mencakup larutan
elektrolit dan lelehan garam- garam. Penghantaran berlangsung melalui perpindahan ion-ion
baik positif maupun negatif menuju elektroda-elektroda. Migrasi ini tidak hanya melibatkan
perpindahan listrik dari suatu elektroda ke elektroda lainnya tetapi juga melibatkan adanya
transport materi dari suatu bagian konduktor ke bagian lainnya. (Sri mulyati, 2003)

Alat elektrolisis terdiri atas sel elektrolitik yang berisi elektrolit (larutan atau leburan),
dan dua elektroda, anoda dan katoda. Pada anoda terjadi reaksi oksidasi sedangkan pada
elektroda katoda terjadi reaksi reduksi. Pada suatu percobaan elektrolisa reaksi yang terjadi
pada katoda bergantung pada kecenderungan terjadinya reaksi reduksi. (Nurwachid, 2006)

Dasar dari penggunaan elektrolisis adalah pada saat faraday menyelidiki hubungan
antara jumlah listrik yang mengalir dalam sel dan kuantitas kimia yang berubah di elektroda
saat elektrolisis. Ia merangkum hasil pengamatannya dalam dua hukum ditahun 1833.

C (coulomb) adalah satuan muatan listrik, dan 1 C adalah muatan yang dihasilkan bila arus 1
A mengalir selama 1 s. Tetapan fundamental listrik adalah konstanta faraday (F), 9,65 x 10 4
C, yang didefinisikan sebagai kuantitas listrik yang dibawa oleh 1 mol elektron.
Dimungkinkan untuk menghitung kuantitas mol perubahan kima yang disebabkan oleh aliran
arus listrik yang tetap mengalir untuk rentang waktu tertentu. (Sri mulyati, 2003)
Hukum elektrolisis faraday berbunyi :

1. Jumlah zat yang dihasilkan dielektroda sebanding dengan jumlah arus listrik yang
melalui sel.
2. Bila sejumlah tertentu arus listrik melalui sel, jumlah mol zat yang berubah
dielektroda adalah konstan tidak bergantung jenis zat. Misalnya, kuantitas listrik yang
diperlukan untuk mengendapkan 1 mol logam monovalen adalah 96.485 C tidak
bergantung pada jenis logamnya. (Petrucci.2000)

Elektrolisis garam dapur dengan elektroda yang terbuat dari tembaga menghasilkan ion
tembaga (I) pada anoda. Ion tembaga itu membentuk tembaga (I) oksida yang mengendap.
Jumlah listrik yang diperlukan untuk mengoksidasi 1 mol atom tembaga menjadi 1 ion
tembaga (I) dapat diukur. dari jumlah muatan pada satu ion tembaga (I) kita dapat
menghitung bilangan avogadro. Jumlah muatan pada satu ion Cu+ = 1,6 x 10-19 C. (Sri
wahyuni, 2011)

Bilangan avogadro adalah banyaknya entitas (biasanya atom atau molekul) dalam satu
mol yang merupakan jumlah atom karbon 12 dalam 12 gram karbon 12 dalam keadaan
dasarnya. Perkiraan terbaik terakhir untuk angka ini adalah nilai angka ini. Pertama kali
diperkirakan oleh Johan Josef Loschmidt, yang pada 1865 menghitung jumlah partikel dalam
satu cm3 gas dalam keadaan standar tetapan Loschmidt karena itu lebih tepat sebagaimana
untuk nilai terakhir ini. (Dogra, 2009)

Sel elektrolisis adalah sel dimana energi listrik digunakan untuk berlangsungnya suatu
reaksi kimia. Sel ini merupakan kebalikan dari sel galvani, E.M.F yang diperlukan untuk
berlangsungnya proses ini akan sedikit lebih tinggi daripada E.M.F yang dihasilkan oleh
reaksi kimia dan ini didapat dari lingkungannya. Reaksi kimia spontan menghendaki G
menjadi negatif. Apabila E.M.F sel adalah positif maka ini adalah sel galvani. Kesetimbangan
akan terjadi bila G dan E sama dengan nol. (Underwood, 1991)
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah Kimia Fisika 2 ini tentang “Elektrolisis untuk menetukan
bilangan avogadro” dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini
didasarkan pada hasil literatur-literatur yang ada baik dari buku maupun sumber lainnya.

Dengan ini, kami juga menyampaikan terima kasih kepada :

1. Orang tua yang telah memberikan dukungan baik materil maupun spiritual.
2. Dosen yang mengajar mata kuliah Kimia Fisika 2 Buk Yerimadesi, S.Pd., M.Si.
beserta asisten dosen
3. Rekan-rekan mahasiswa yang membantu dalam pengerjaan makalah dan dalam
penulisan makalah ini.

Makalah ini merupakan tulisan yang dibuat berdasarkan hasil yang telah dicari. Tentu ada
kelemahan dalam teknik pelaksanaan maupun dalam tata penulisan makalah ini. Maka saran-
saran dari pembaca dibutuhkan dalam tujuan menemukan refleksi untuk peningkatan mutu
dari makalah serupa di masa mendatang. Akhir kata, selamat membaca dan terima kasih.

Padang, 26 Maret 2018

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Suatu tetapan yang sangat penting dalam bidang kimia adalah bilangan avogadro (N0).
Bilangan avogadro dinamakan sebagai tetapan avogadro atau konstanta avogadro. Bilangan
avogadro adalah banyaknya entitas (biasanya atom atau molekul) dalam satu mol zat, yang
merupakan jumlah atom karbon-12 dalam 12 gram karbon-12 pada keadaan standar. Metode
yang digunakan untuk menentukan bilangan tersebut adalah kristalografi sinat-X yang hanya
dilakukan para spesialis yakni kristalografer. Dalam percobaan yang telah dilakukan kita
menentukan bilangan avogadro secara elektrolisis.

Elektrolisis adalah peristiwa berlangsungnya reaksi kimia oleh arus listrik. Aliran listrik
melalui suatu konduktor (penghantar) melibatkan perpindahan elektron dari potensial negatif
tinggi ke potensial lainnya yang lebih rendah. Mekanisme dari transfer ini tidak sama untuk
berbagai konduktor. Dalam penghantar elektronik, seperti padatan dan lelehan logam,
penghantaran berlangsung melalui perpindahan elektron langsung melalui penghantar dari
potensial yang diterapkan.

Alat elektrolisis terdiri atas sel elektrolitik yang berisi elektrolit (larutan atau leburan),
dan dua elektroda, anoda dan katoda. Pada anoda terjadi reaksi oksidasi sedangkan pada
elektroda katoda terjadi reaksi reduksi. Dasar dari penggunaan elektrolisis adalah pada saat
faraday menyelidiki hubungan antara jumlah listrik yang mengalir dalam sel dan kuantitas
kimia yang berubah di elektroda saat elektrolisis.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan bilangan avogadro ?
2. Bagaimana prinsip dari penentuan bilangan avogadro ?
3. Apa saja kegunaan dari bilangan avogadro ?
4. Bagaimana cara penentuan bilangan avogadro dalam percobaan ini ?

1.3 Tujuan percobaan


1. Memahami bilangan avogadro (N0) dan kegunaannya.
2. Mengetahui dasar dan cara penentuan bilangan avogadro dalam percobaan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Budi santosa, Nurwachid. 2006. Kimia Fisika II. Semarang: FMIPA UNNES.

Day, JR dan Underwood, AL. 1991. Analisis kimia kuantitatif. Jakarta: Erlangga.

Dogra, S.K dan S. Dogra. 2009. Kimia Fisika dan soal-soal. Jakarta: UI-Press.

Mulyati, sri dan Hendrawan. 2003. Kimia Fisika II. Malang: IMSTEP JICA.

Petrucci, Ralph H. 2000. Kimia dasar dan prinsip terapan modern jilid I. Jakarta: Erlangga.

Wahyuni, sri. 2011. Diktat petunjuk praktikum kimia fisika. Semarang: FMIPA UNNES.

Tim kimia fisika. 2018. Penuntun praktikum Kimia Fisika 2. Padang: UNP.
MAKALAH KIMIA FISIKA 2
ELEKTROLISIS UNTUK MENENTUKAN BILANGAN
AVOGADRO

OLEH:

KELOMPOK : 2

ANGGOTA : 1. ADITYA RAHMAN


2. AULIA DINUL HUSNA
3. RIZKI ANGGI SUHAIRAH NASUTION
4. TESSA FARADILLA
5. TICA ALFIONITA
6. VANI MAYFI BATRI

DOSEN : YERIMADESI, S.Pd.,M.Si.

ASISTEN : 1. SERLITYA ANVIKA PUTRI, S.Si.


2. YUNI RAHMAWATI

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNVERSITAS NEGERI PADANG
2018

Anda mungkin juga menyukai