Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Taufik,
Rahmat, dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelsaikan penyusunan
makalah Ilmu Kalam dengan judul “Perumusan Masalah, Fokus dan Teori pada
Penelitian Kualitatif”
Dan kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................3
A. Latar Belakang............................................................................................3
B. Rumusan Masalah.......................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................4
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
B. Fokus Penelitian
Salah satu asumsi tentang gejala dalam penelitian ini adalah gejala
dari suatu objek itu sifatnya tunggal dan parsial. Dari gejala tersebut maka
peneliti dapat menentukan variabel-variabel yang akan diteliti. Jika dilihat
dari pandangan peneliti kualitatif gejala itu bersifat holistik (menyeluruh,
tidak dapat dipisah-pisahkan), sehingga peneliti tidak akan menetapkan
penelitiannya harus berdasarkan variabel peneliti tapi keseluruhan situasi
sosial yang diteliti yang meliputi aspek tempat , pelaku, aktivitas yang
berinteraksi secara sinergis.
Karena terlalu luasnya masalah maka peneliti harus membatasi
penelitian dalam satu variabel atau lebih hal ini disebut batasan masalah atau
yang disebut dengan fokus, yang berisi pokok masalah yang bersifat umum.
Pembatasan ini didasarkan tingkat kepentingan, urgensi dan
feasibilities masalah yang akan dipecahkan selain juga faktor keterbatasan
tenaga, dana dan waktu. Suatun masalah dikatakan penting apabila
dipecahkan melalui penelitian maka akan menimbulkan masalah yang baru.
Masalah dikatakan mendesak apablia tidak dipecahkan dengan penelitian
dan masalah dikatakan feasible apablia terdapat berbagai sumber daya untuk
dipecahkan. Menilai masalah tersebut apakah pentingm urgen dan faesible
yaitu melalui analisis masalah.
Dalam penelitian, peneliti harus mentapkan fokus. Spradley
menyatakan bahwa “A focused refer to a single cultural domain or a few
related domains” maksudnya yaitu fokus itu merupakan domain tunggal
atau beberapa domain yang terkait dari situasi sosial. Penetuan fokus dalam
proposol lebih didasarkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan
diperoleh dari situasi sosial (lapangan) untuk memahami lebih luas dalam
mendalam, dan juga untuk menghasilkan hipotesis atau ilmu dari situasi
sosial yang diteliti. Fokus yang sebenarnya dari penelitian ini yaitu
melakukan grand tour observation and grand tour question.
Spradley dalam Sanapiah Faisal (1988) mengemukakan 4 alternatif
dalam menentukan fokus, yaitu :
1. Menetapkan fokus pada permasalahan yang disarankan oleh informan.
2. menetapkan berdasarkan domain-domain tertentu organizing domain.
3. Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk pengembangan
iptek.
4. Mentepakan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori
yang ada.
konteks sosial secara lebih lua dan mendalam. Namun, peneliti juga harus
mampu melepaskan teori yang dimiliki dan tidak digunakan sebagai paduan
untuk menyusun instrumen dan sebagai paduan untuk wawancara, dan
observasi.
Peneliti dituntut harus dapat menggali data dari penelitiannya
tersebut baik berupa ucapaan, rasa dan dilakukan oleh partisipamn/ sumber
data. Peneliti harus bersifat “perspektif emic” yaitu memperoleh data
sebagimana adanya yang terjadi dilapangan, yang dialami, yang dirasakan,
dandifikirkan oleh narasumber. Peneliti kualitatif dituntut untuk memiliki
wawasan yang luas, baik wawasan teoritis maupun konteks sosial. Bila
peneliti tidak memiliki wawasan yang luas, maka peneliti akan sulit
membuka pertanyaan kepada sumber data, sulit memahami apa yang terjadi,
tidak akan dapat melakukan analisis secara induktif terhadap data yang
diperoleh.
Peneliti dituntut mampu mengorganisasikan semua teori yang
dibaca. Landasan teori yang dituliskan dalam proposal peneliti lebih
berfungsi untuk menunjukan seberapa jauh peneliti memiliki teori dan
mahami permasalahan yang diteliti walaupun masih permasalhan tersebut
bersifat sementara. Oleh karena itu landasan teori yang dikemukakan tidak
merupakan harga mati, tetapi bersifat sementara.