Anda di halaman 1dari 8

ARSITEKTUR ISLAMI

(MASJID AL-MUNTAHA KOMPLEK PT.PIM)

Kelompok 4 :

1. Rifki Aulawi (160160056)


2. Muhammdad Dicky (160160063)
3. Maria Ulfah (160160025)
4. Dwi Susanti (160160072)
5. Dinda Amalia putri (160160041)
6. Ari Arianda (1601600)

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
TAHUN AJARAN 2019/2020
PENGERTIAN MESJID

Dari segi bahasa kata ‘mesjid’ berasal dari kata benda bahasa Arab, yang artinya ‘tempat
bersujud’. Kata sujud sudah menjadi kosakata bahasa Indonesia yang berasal dari kata kerja bahasa Arab,
sajada, yang berarti ‘meletakkan kening diatas permukaan bumi untuk beribadah kepada Allah SWT.
Mesjid menduduki posisi sentral dalam Islam dan kehidupan kaum Muslimin, tidak hanya dalam ibadah
(solat), tetapi dalam berbagai aspek kehidupan kaum muslimin. Tetapi fungsi pokok sebuah masjid adalah
untuk melakukan ibadah solat. Walaupun solat dapat dilakukan di mana saja (karena seluruh tempat di
muka bumi Allah ini adalah mesjid yang artinya tempat bersujud), tetapi mesjid sebagai bangunan rumah
ibadah tetap sangat diperlukan karena mesjid juga berperan sebagai salah satu symbol eksistensi
keberadaan islam.

FUNGSI MESJID

Ada dua hal penting yang sebenarnya menjadi pertimbangan dalam membangun sebuah mesjid.
Yang pertama fungsi utama dari sebuah mesjid sebagai tempat beribadah yaitu menyembah Allah SWT,
dan yang kedua adalah aspek spasial dan arsitektur sebuah mesjid yang dapat menjadi tempat
bersosialisasi dan bersilaturahmi serta dapat meningkatkan kekhusukan dan kesyahduan jamaah tidak
hanya pada saat beribadah tetapi saat berada di lingkungan mesjid.

Yang pertama adalah fungsi mesjid yang paling utama untuk pelaksanaan berbagai ibadah,
khususnya solat berjamaah yang dapat menampung minimal 40 orang, terdapat mihrab untuk imam dan
makmum yang mengahadap kiblat dan selebihnya adalah opsional. Tetapi dalam perkembangannya,
mesjid juga menjadi pusat berbagai kegiatan socialkeagamaan, pendidikan, politik, kesehatan, dan yang
lainnya.

Yang kedua adalah aspek spasial dan arsitektur dari sebuah mesjid. Menurut Ira Lapidus, seorang
guru besar dari UCLA, misalanya, dalam beberapa karyanya tentang Islamic cities menyimpulkan, bahwa
pada dasaranya pengaturan spasial kaum Muslimin berpusat pada mesjid. Bisa dikatakan bahwa mesjid
merupakan titik pusat dan awal pengaturan tataruang lingkungan kehidupan kaum Muslimin. Jadi dari
mesjid kemudian diatur berkembang unit-unit spasial lainnya.
PROFIL MASJID

Alamat : Jalan Medan-Banda Aceh, Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara

Tahun berdiri : 1985

Daya tampung : 800 Jamaah

Jumlah pengurus : 30 Orang

Fasilitas : Parkir,taman,gudang,tempat penitipan sepatu,ruang belajar (TPA),aula serba


guna,perlengakapan pengurusan jenazah,perpustakaan,kantor sekretariat.
Penyejuk Udara/AC,Sound System dan Multimedia,Pembangkit
Listrik/Genset,Kamar Mandi/WC, Tempat Wudhu, Sarana Ibadah.

Fungsi bangunan : Pemberdayaan Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf, Menyelenggarakan kegiatan
pendidikan (TPA, Madrasah, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat),
Menyelenggarakan kegiatan sosial ekonomi (koperasi masjid), Menyelenggarakan
Pengajian Rutin, Menyelenggarakan Dakwah Islam/Tabliq Akbar,
Menyelenggarakan Kegiatan Hari Besar Islam, Menyelenggarakan Sholat Jumat,
Menyelenggarakan Ibadah Sholat Fardhu

SEJARAH MASJID
ELEMEN MASJID

Elemen-elemen utama atau pokok dari ruang dalam bangunan masjid, menurut Sumalyo (2000)
adalah tempat sholat, mihrab (tanda arah kiblat), mimbar (tempat duduk memberikan ceramah), serambi
dan tempat wudhu. Minaret (menara) dan dikka adalah elemen pendukung atau pelengkap yang tidak
selalu ada di setiap masjid.

1. MIHRAB

Mihrab adalah tempat kecil yang ada di dinding paling depan masjid atau Musala yang
menunjukkan arah kiblat dan merupakan tempat untuk Imam memimpin sholat berjemaah dalam
suatu masjid. Mihrab pada masjid Al-Muntaha ini terletak di tengah pada dinding barat masjid ,
bentuk mihrab merojok kedalam.

2. MIMBAR

MIMBAR adalah satu peralatan penting yang terdapat di setiap masjid. Hal ini didasarkan pada
praktek Rasulullah bahwa beliau menyampaikan khutbah menggunakan mimbar.
3. RUANG SHOLAT

Ruang sholat pada Masjid Al-Muntaha ini terdiri dari atas dua ruangan yaitu ruang sholat
utama ( ruang sholat pria ) dan ruang sholat untuk wanita.

4. SERAMBI

Serambi Masjid AL-MUNTAHA PT. PUPUK ISKANDAR MUDA berbentuk empat persegi
panjang dengan ukuran 4m x 6m. Serambi merupakan ruangan terbuka atau ruangan di luar
bangunan inti masjid. Lantai pada serambi biasanya lebih rendah dari lanatai masjidnya, hal ini
dikarenakan ruanagan ini mempunyai nilai yang lebih rendah dibanding dengan ruangan
masjidnya disebabka ruangan ini dianggap semi sakral dan ruangan masjidnya bersifat sakral.
Letak serambi pada masjid AL-MUNTAHA PT. PUPUK ISKANDAR MUDA tersebut berada di
depan pintu masuk bangunan masjid dan terletak di luar ruangan masjid. Pada masjid AL-
MUNTAHA PT. PUPUK ISKANDAR MUDA memiliki enam serambi yaitu serambi dalam dan
serambi luar, serambi samping.
5. MENARA

Menara merupakan elemen ruang tambahan pada bangunan masjid, letaknya berada di luar
bangunan. masjid AL-MUNTAHA PT. PUPUK ISKANDAR MUDA yang memiliki menara.
Posisi menara pada masjid AL-MUNTAHA PT. PUPUK ISKANDAR MUDA terletak di sebelah
kanan bangunan masjid. Denah menara tinggi menara sekitar 18 m dan memiliki bentuk persegi
yang sama sisi yang di atasnya terletak kubah kecil.

6. TEMPAT WUDHU

Tempat wudhu merupakan tempat yang digunakan untuk bersuci sebelum beribadah. Letak
tempat wudhu yang terdapat pada masjid AL-MUNTAHA PT. PUPUK ISKANDAR MUDA,
pada umumnya memiliki Letak tempat wudhu pria berada di sisi kiri bangunan masjid, sedangkan
tempat wudhu untuk wanita berada di sisi kanan bangunan masjid.
7. ORNAMEN

Jenis ornamen yang terlihat pada hiasan Masjid Al-Muntaha berbentuk


daun-daunan dan pinto aceh yang menunjukkan khasanah Islam yang banyak
terdapat pada masjid ini.
SIRKULASI RUANG PADA MASJID AL-MUNTAHA

Keterangan :
1. Mimbar
2. Ruang sholat
3. Serambi
4. Teras
5. Tempat wudhu
6. Toilet

Anda mungkin juga menyukai