Di sebuah gubuk tua, tinggallah seorang gadis bernama Elisa bersama ibu dan
adiknya. Ayahnya telah meninggal sehingga tulang punggung keluarga hanyalah
ibunya. Elisa harus putus sekolah karena ibunya sudah tidak sanggup membiayai
sekolah Elisa. Untuk membantu ibunya, Elisa bekerja pada tetangganya yang
memiliki rumah besar. Pada suatu pagi ketika hendak bekerja Elisa melihat kakek tua.
Kakek tua itu tampaknya sangat lelah dan tersungkur di jalan. Kakek itu lalu
meminta tolong dan Elisa segera membantu kakek tersebut. Elisa kemudian
mengobati luka kakek sembari berbincang. Kakek menanyakan tentang hidup Elisa
dan Elisa menceritakan semuanya. Setelah cukup beristirahat Elisa menawarkan untuk
mengantar si kakek akan tetapi kakek tua menolak dan memberikan sepotong kain.
Di dalam sepotong kain yang diberikan kakek tua, terdapat 3 butir jagung
berwarna emas. Kakek tua berpesan bahwa jagung ini adalah jagung ajaib. Jika
ditanam dengan ikhlas dan sabar maka akan membuahkan hasil yang memuaskan.
Elisa berterimakasih dan melanjutkan perjalanan untuk bekerja. Setelah pulang, Elisa
menceritakan kejadian dan jagung emas kepada sang ibu.
Sang ibu lalu meminta Elisa untuk menanam jagung tersebut di belakang
rumah. Setiap pagi Elisa menyiram jagung dan siangnya ibunya membantu merawat
jagung tersebut. Setelah jagung tersebut tumbuh, betapa terkejtnya Elisa ketika
hendak memasak jagung tapi seluruh biji jagung terbuat dari emas. Elisa kemudian
menceritakan kepada sang ibu. Keduanya berencana menjual jagung emas itu.
Jagung emas tersebut selalu berbuah satu buah dalam seminggu sehingga
keluarga Elisa kini hidup sejahtera. Setelah merasa serba cukup, hasil panen jagung
lainnya kemudian dia bagikan biji jagung emas tersebut kepada tetangga dan orang
miskin agar bisa menikmati hasil jagung tersebut. Meski sudah merasa cukup, namun
Elisa masih selalu berbaik hati dan senang membantu sesama.
Cerita Fantasi
kekuatan sihir. Mereka adalah Niko dan Arko. Meski merupakan saudara kembar,
namun watak keduanya sangat berbeda drastis. Niko sangat sombong dan angkuh
serta Arko merupakan anak yang baik hari. Niko memiliki keistimewaan yaitu
kemampuannya.
Arko yang merupakan kakak dari Niko selalu melarang adiknya untuk
sembarang. Akan tetap Niko selalu mengelak dan mengatakan bahwa Arko iri dengan
kemampuan sihir Niko. Sikap Niko justru semakin menjadi-jadi, diubahnya semua
Arko terus menasihati si adik tapi tetap saja Niko yang keras kepala dan angkuh
merasa bahwa dirinya paling kuat dan hebat hingga seluruh benda di dalam rumahnya
diubah menjadi batu. Ada satu benda yang belum diubah, yaitu cermin. Niko yang
kakak dari sihir yang diperbuat sendiri. Namun guru sihir tidak bisa membantu karena
mantera itu bersifat abadi dan hanya bisa di ubah oleh orang yang memiliki telah
Yang setiap warna memiliki khasiatnya sendiri, buah merah cabang ibu jari, yang berkhasiat
dapat menyembuhkan penyakit asma. Buah hijau cabang telunjuk, berkhasiat menyembuhkan
sakit perut. Buah kuning cabang jari tengah berkhasiat dapat menyembuhkan penyakit mata,
buah putih cabang jari manis berkhasiat mempercantik wajah.
Seperti bentuk jari manis yang anggun, belimbing putih sering dipesan kurcaci wanita untuk
mempercantik wajah dan tubuh, supata tetap segar dan penuh pesona. Nah buah biru cabang
kelingking, kecil dan agak rapuh. Buah biru berkhasiat dapat menyembuhkan penyakit lupa,
semua kurcaci yang pelupa dihutan Morin, langsung pulih ingatanya ketika memakan
belimbing biru. Pokoknya nyos deh khsiatnya.
Suatu hari, Wiz pergi menggali sumur di didesa sebelah hutan morin, tiba-tiba matanya
terkena pecahan batu galian, wah bahaya kalau tidak cepat ditangani. Wiz lalu mengambil
belimbing kuning dari dalam tasnya, kemudian dimakannya. Ajaib, seketika itu juga sakit
mata wiz kembali pulih. Ketika hari mulai sore, Wiz pulang ke hutan.
Di tengah perjalanan Wiz bertemu seorang Ibu tuas yang sakit asma, Wis jatuh kasihan,
kemudian ia mengambil belimbing merah dari tasnya dan diberikan kepada Ibu tua tersebut,
setelah Ibu tuas memakannya, seketika itu juga sembuhlah penyakit asmanya, Ibu tua lalu
mengucapkan terima kasih kepada Wiz, Wiz melanjutkan perjalanan pulangnya, kembali Wiz
bertemu dengan kakak beradik yang tengah duduk di atas batu dipinggir sungai. “Aduh, sakit
perutku, kak!!” kata anak laki-laki sambil meringis kesakitan memegang perutnya.
“Sakit sekali ya, dek??” tanya kakak perempuanya yang buruk rupa, iya kak aku sudah tidak
tahan ;lagi,” ucap anak lelaki menahan sakit. Wiz yang mendengar percakapan tersebut
bertanya,”ada yang dapat saya bantu??”” “Oh, iya pak kurcaci, adikku butuh pertolongan, ia
sakit perut, mungkin terlalu banyak makan jambu air,” sang kakak memberitahu Wiz. Wiz
mengambil belimbing hijau dari tasnya dan diberikan ke anak lelaki itu.
“Nah, makan ini!!” kata Wiz sambil menyerahkan belimbing tersebut, Wiz menatap kakak
perempuan yang buruk rupa kemudian menjadi iba, Wiz lalu mengambil belimbing putih dan
diberikan kepada sang kakak. “Saya tidak sakit pak kurcaci,” kata sang kakak.
“Kamu juga boleh memakannya, nanti kamu akan tahu khasiatnya!!” jawa Wiz, akhirnya
kedua kakak beradik itu memakan buah belimbing dari pohon ajaib itu. “Haa?? aku bisa jadi
cantik?? kulitku pun jadi putih dan halus!!”” sorak sang kakak perempuan buruk rupa takjub
dengan perubahan yang baru saja terjadi. “Aku juga sudah sembuh, kak!! perutku sudah nggal
mules lagi,”kata si anak lelaki.“Wah, terima kasih ya pak kurcaci, kami sangat beruntung
bertemu kamu hari ini, terima kasih, terima kasih, terima kasih,” keduanya menyampaikan
rasa terima kasihnya berulang-ulang. Wiz hanya tersenyum mendengar ucapan terima kasih
itu. Mendekati rumahnya di hutan, Wiz bertemu dengan seorang kakek, kelihatannya sang
kakek sedang kebingungan. Wiz mendekati si kakek dan bertanya,”ada apa, kek?? ada yang
dapat saya bantu??”tanya Wiz lembut.“Iya, saya butuh bantuan, saya mau pulang ke rumah
saya di pinggir hutan tapi saya lupa jalan pulangnya, sekarang saya tersesat,”ujar sang kakek
yang pelupa. “Oh jangan khawatir, kek, kakek makan saja belimbing biru ini!!” kata Wiz
sambil menyerahkan belimbing terkahir dari dalam tasnya. Beberapa saat kemudian
tampaklah reaksinya, kakek mulai sadar dan telah tahu arah ke rumahnya. “Terima kasih,
sekarang saya jadi tahu jalan pulang ke rumah!!” kata kakek senang.“Oke, hat-hato ya, kek!!”
jawab Wiz sopan, nah, lengkaplah sudah tugas Wiz hari itu, dengan menyembuhkan lima
penyakit dengan buah belimbing ajaib. Setiap hari, wis si kurcaci dan belimbing ajaibnya
akan terus menyembuhkan siapa saja yang membutuhkan pertolongan.
Cerita Fantasi
Sahabatku Malaikat
“Sausan!” teriakku pada Sausan. ia menoleh. Kuhampiri dia
“Hari ini cerah, kicauan burung pagi yang merdu membuatku senang..” Kata Sausan.
“Iya kau benar Sausan” Kataku.
Jam istirahat…
“Sausan, ayo ke kantin!” seruku.
“Terima kasih, aku tidak lapar..” katanya. Aku menghampirinya.
“Sausan, ada apa?” tanyaku. Kupegang tangannya ia begitu dingin, tak seperti
biasanya.. Wajahnya begitu pucat.
“Sausan?” tanyaku lagi.
Ia berhenti bernafas, aku kaget.
“Sausan!!, tolong! teman-teman! bantu Sausan!!” aku berteriak kencang. Sausan pun
pingsan. Kami membawanya ke klinik sekolah.
2 jam kemudian…
“Tidak!! jangan Sausan!!” Aku berteriak histeris. Sausan telah meninggalkanku.
“Tidak!!!”
Aku terbangun dari mimpiku, untung itu hanya mimpi. Aku pergi ke luar lalu ke
rumah Sausan diam-diam.
Saat sampai…
Rumahnya begitu sepi.. tak ada seorang pun… “Sausan!, Sausan!” teriakku. Aku
pergi ke halaman belakang Sausan. Kulihat batu nisan bertuliskan nama Sausan. Aku
tercegang begitu kaget. Aku pun pulang lari bergitu cepat.
Di sekolah…
“Kamu kenal sama Sausanga?” tanyaku pada Mella temanku.
“Dia udah pergi, udah ke alam sana..” jawab Mella. kukira kemarin mimpi tapi…
nyata..
Lalu siapa yang bersamaku 1 minggu yang lalu? Apa itu arwah Sausan?
Aku pun pergi ke tempat Sausan berbaring tenang. Aku berdoa agar ia Tenang di alam
sana… Dan aku tahu itulah akibatnya Sausan menolak bermain di rumahnya..
TerimakasihSausan…
Cerita Fantasi
Kubah Besi
Dua ribu? Sepuluh ribu? Entah berapa banyak liter yang sudah aku habiskan hanya
untuk bernapas, atau hanya untuk membelai rambut jagungku saja.
Waktu itu layaknya seorang penguasa Eurasia, aku menghambur hamburkannya. Dan
sekarang sudah bisa kurasakan karmanya. Rasanya tercekik. Bernapas bukan lagi
suatu kebutuhan tetapi kegiatan yang dicaci dan harus dimusnahkan. Sayang, masih
banyak yang ingin kucapai dan aku tidak mau mati dulu.
Jadi kukumpulkan semua yang tersisa dari seluruh penjuru bumi yang bulat ini.
Menyimpannya dalam sebuah kubah besar berbahan dasar besi langka yang kudapat
dari seorang petani tua pesakitan. Mencoba berbagai cara mengembangbiakkan
udara… gila memang. Tapi apalah aku yang egois ini, yang masih mau bermimpi dan
mewujudkannya.
Entah kekuatan dari mana, tapi kubah besiku bekerja dengan sempurna. Tidak mau
menerima karma yang buruk, dengan senang hati kubagikan semuanya ke makhluk
yang mengiba udara, termasuk mereka yang kehilangan muka karena mencaci kubah
besiku.
Waktu terus berjalan dan orang orang memuakkan yang tumbuh semakin subur itu
siap melakukan fungsinya bahkan tanpa ada tanda peringatan. Mereka yang berpundi,
melalui pengkhinat yang bekerja untukku, menukarnya lebih banyak hanya untuk
disimpan dan dipamerkan kepada mereka yang terlunta.
Kututup kubah besi kebanggaanku karena demi Tuhan.. aku hanya ingin membuat
keadaan sedikit membaik bukan malah memperumitnya! Ada apa sih dengan orang
orang itu? Apa harus aku lagi yang mencari solusinya? Tidak! Tidak sudi.
Kalau sudah tau begini, kenapa dulu mereka tidak memperbanyak apa yang sering
mereka sebut ‘sampah’?
Sahabat Cermin
Aku termenung di balkon sekolah. Termenung sedih dan berkhayal, bahwa akan punya
sahabat. Sahabat setia yang tidak akan meninggalkan diriku sendiri. Tapi, tak ada yang ingin
berteman denganku. Bahkan semua orang membenciku. Padahal, aku tak pernah berbuat jahat
kepada mereka. Aku juga selalu berusaha yang terbaik agar mereka tak menganggapku aneh.
Setiap hari, kucoba jalani hari dengan senyuman. Tapi dibalik senyuman itu tersimpan beribu
luka yang sangat menyakitkan. Dan hari ini aku akan pergi membeli sebuah cermin untuk
hiasan di kamar baruku. Dengan segera aku pergi ke Mirror Shop. Di sana terdapat banyak
model cermin terbaru. Tetapi, pandanganku hanya tertuju kepada sebuah cemin besar yang
dikelilingi ukiran yang sangat indah. Dan setelah kutanya harganya Rp. 895.000. Karena
tertarik, aku segera membelinya tanpa pikir panjang. Kata penjaga di sana, cermin itu akan
dikirim tepat jam 4 sore.
“Tiiiiiin!!! tiiiiiin!!!” klakson mobil pengantar cermin itu pun terdengar. Casey segera berlari
untuk membukakan pintu rumahnya.
“Silakan masuk Pak. Kamar saya ada di sana.” Ujar Casey sembari menunjukan kamarnya.
Tak lama kemudian cermin itu sudah dipasang. Orang-orang yang mengantar cermin itu, juga
sudah pulang. Casey yang sendirian di rumah, asyik meratapi cermin itu. “Ah, indah sekali
cermin itu.” Pikir Casey. Tapi, karena merasa janggal dengan cermin itu, Casey mulai
mendekati cermin itu. “Aaaaaa…” Casey berteriak keras. Ia sangat ketakutan. Itu karena ada
bayangan seseorang di cermin itu. Tapi bayangan itu bukan bayangan dirinya. Bayangan itu
adalah bayangan gadis seusia Casey dengan wajah riang. “Aaaaaa…” Casey kembali
berteriak. Ia berteriak kali ini karena bayangan itu bersuara kecil.
“Oh ya, bagaimana kau bisa ada di cermin itu Rory?” Tanya Casey.
“Aku bisa ada di cermin ini karena kejadian 3 tahun lalu. Saat itu aku masih berumur 8 tahun.
Waktu itu aku menemukan cermin ini. Dan memencet tombol kecil di belakang cermin.
Seketika aku tersedot masuk ke dalam cermin. Lalu cermin ini ditemukan oleh seseorang.
Kemudian cermin in dijual di Mirror Shop.” Jelas Rory panjang lebar. Casey yang
mendengarkan hanya diam setia mendengarkan.
“Oh… Gitu,” Caseyber-oh ria.
“Rory, kau mau tidak jadi sahabatku?” Tanya Casey tiba-tiba.
“Aku sangaaat… mau.” Jawab Rory.
“Tapi, aku hanya bisa menjadi sahabat cermin untukmu.” Lanjut Rory tak bersemangat.
“Tidak apa-apa kok. Begini saja aku sudah senang.” Balas Casey. Lalu mereka asyik
mengobrol tanpa peduli apapun.
Kini Casey sudah punya sahabat. Walaupun ia tau bahwa sahabatnya itu ada dicermin.
Rory pun setia menjadi sahabat cermin seperti apa yang diinginkan Casey. Casey pun
tak perlu lagi punya sahabat lain. Baginya, Rory sudah lebih dari cukup. Dan tak ada
yang bisa menggantikan kedudukan Rory di hati Casey. Setiap hari, Casey berharap
Rory akan menjadi manusia utuh. Dan tidak lagi menjadi sahabat cermin. Tapi,
entahlah, kapan itu semua akan terjadi.
Cerita Fantasi
Pewaris Terakhir
Aku memandangi senjataku yang sudah berlumur darah, Ini semua salah mereka..
Siapa yang suruh menyerang dan memburuku.
Muncul lagi seseorang di hadapanku, kembali kutarik pedang yang adalah musuh
sekaligus kawanku, Lelaki itu tersenyum kecil, dia adalah salah satu orang yang ikut
serta dalam perebutan Takhta.
Mata hitamnya memandangiku tajam “Tidak apa-apa jika kau tidak ingin, tapi…
kenapa kau juga menarik pedang untukku?” ujarnya, Aku menatapnya siaga.
“Aku… Tidak peduli dengan siapapun, aku hanya ingin hidup” sahutku.
“Bohong” ia menyahut tanpa ragu “kau juga ingin ditemukan” lanjutnya, Aku terdiam
sesaat tanpa melonggarkan pertahananku.
“Tapi Akulah sang Pewarias terakhir” Aku masih berada dalam dekapannya yang
penuh darah atas senjataku “Akulah orang yang akan menguasai semuanya, bukan
dirimu, bukan Paman ataupun musuh kita… Hanya Aku… Aku seorang” lanjutku.
Ia memelukku semakin erat, kurasakan bahuku basah akan sesuatu yang hangat.
“tidak apa-apa.. Aku sudah menemukanmu, karena itu… Jangan sembunyi lagi,
MyLady” ujarnya dan tubuhnya gontai kehilangan nyawa, Kutelentangkan jasadnya
dan kututup dengan jaket yang biasa kupakai.