Anda di halaman 1dari 1

Nama : Ni Kadek Dian Krisnayanti

NIM : 1913021006
Kelas : 1A

KONSEP PERKEMBANGAN ANAK SELAMA MASA PRASEKOLAH

1. Perkembangan Pemahaman Matematika


Perkembangan intelektual pada anak berkembang sangat pesat pada kurun
usia nol sampai dangan pra-sekolah (2-7 tahun). Oleh sebab itu, usia pra-sekolah
sering kali disebut sebagai “masa peka belajar”. Pada usia tiga tahun, seorang
anak umumnya mampu menghitung hingga lima. Anak usia empat tahun harus
mampu menghitung hingga 10 dan mengidentifikasi bentuk bengun datar seperti
lingkaran, segitiga, persegai dan lain-lainnya.

2. Perkembangan Pemahaman Sains


Perkembangan pemahaman sains pada anak masa prasekolah umumnya pada
tahap mengenal benda-benda alam disekitarnya. Untuk mengembangkan
pemahaman anak pada usia prasekolah umumnya dapat ditingkatkan dengan
berbagai macam permainan. Mereka dapat menjelajah ke dunia imajinasi atau
khayalan sehingga tanpa disadari mereka telah mengembangkan daya kemampuan
belajar sains sederhana, daya cipta dan juga kemampuan berpikirnya.
Sains merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk
mempelajari dan memahami kejadian atau fenomena alam yang terjadi di
lingkungan sekitar sehingga untuk memperkenalkan konsep sains pada anak dapat
dilakukan melalui kegiatan bermain. Di dalam kegiatan bermain tersebut anak
diajak untuk bereksperimen. Ketika anak menguji coba sesuatu yang memancing
rasa ingin tahunya, sebenarnya dia telah mencoba berlatih untuk berpikir kritis.

3. Perkembangan Sosial Emosional


Perkembangan sosial mulai agak komplek ketika anak menginjak usia 4 tahun
dimana anak mulai memasuki ranah pendidikan yang paling dasar yaitu taman
kanak-kanak. Pada masa ini anak belajar bersama temanteman diluar rumah. Anak
sudah mulai bermain bersama teman sebaya (cooperative play). Anak usia
prasekolah perkembangan sosialnya sudah mulai berjalan. Hal ini tampak dari
kemampuan mereka dalam melakukan kegiatan secara berkelompok. Kegiatan
bersama berbentuk seperti sebuah permainan. Tanda-tanda perkembangan pada
tahap ini yaitu anak mulai mengetahui aturan-aturan, baik di lingkungan keluarga
maupun dalam lingkungan bermain, sedikit demi sedikit anak sudah mulai tunduk
pada peraturan, anak mulai menyadari hak atau kepentingan orang lain, serta anak
mulai dapat bermain bersama anakanak lain, atau teman sebaya (peer group).
Dari sisi sosial emosional, kegiatan bermain dalam melatih anak dalam
memahami perasaan teman lainnya. Konflik dalam interaksi keduanya akan
membantu anak dalam memahami bahwa orang selain dirinya yaitu temannya
memiliki cara pandang yang berbeda dari dirinya.

Anda mungkin juga menyukai