Aplikasi Sistem Pneumatik
Aplikasi Sistem Pneumatik
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Pneumatik berasal dari bahasa Yunani, berasal dari kata dasar “pneu” yang berarti
udara tekan dan “matic” yang berarti ilmu atau hal yang berhubungan dengan sesuatu.
Sehingga dapat diartikan Pneumatik adalah ilmu yang berhubungan dengan udara yang
bertekanan yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga dan kecepatan.
Pneumatik berasal dari penemuan Greek Ktesibios.
Meskipun pada dasarnya udara tersebut ada ;ebih dahulu daripada manusia,
namun hal ini baru dikembangkan dalam dunia teknik sekitar tahun 1950.
B. SISTEM KERJA
Dalam pneumatik tekanan udara inilah yang berfungsi untuk menggerakkan
sebuah cylinder kerja. Cylinder kerja inilah yang nantinya mengubah tekanan udara
tersebut menjadi tenaga mekanik (gerakan maju mundur pada cylinder).
Udara bebas akan dihisap dan dikompresikan oleh kompresor. Udara yang
dikompresikan oleh kompresor akan membentuk suatu system yang akan memiliki
fungsi.
Sistem pneumatik biasa diaplikasikan pada mesin – mesin industri. Karena
kurangnya kekuatan mekanik dari pneumatik. Maka pneumatik ini hanya bisa
diaplikasikan pada mesin yang tidak terlalu membutuhkan tenaga mekanik yang kuat
ataupun mesin yang bertenaga ringan dalam pengoperasiannya. Sedangkan untuk mesin
yang membutuhkan tenaga mekanik yang kuat harus menggunakan sistem hidrolik.
C. KOMPONEN
Dalam suatu sistem pneumatik terdiri dari beberapa komponen penyusunnya, antara lain:
1. Kompresor
Merupakan suatu alat mekanikal untuk menghasilkan udara bertekanan
dengan cara menghisap udara bebas dan memampatkannya.
3. Check Valve
Merupakan suatu katup yang berfungsi untuk t mencegah adanya udara dari
akumulator untuk kembali menuju kompresor namun tetap mengalirkan udara
bertekanan dari kompresor untuk masuk ke dalam akumulator.
4. Tanki Akumulator
Berfungsi sebagai cadangan tekanan udara terkompresi yang digunakan untuk
penggerak aktuator. Selain itu tanki ini juga berfungsi untuk mencegah
ketidakstabilan supply udara ke aktuator, lebih menstabilkan kerja kompresor
agar tidak terlalu sering mematikan dan menyalakannya lagi, serta lebih
memudahkan desain sistem dalam menempatkan kompresor jika diharusakan
penempatan aktuator pneumatik lebih jauh dengan kompresor.
5. Saluran Pipa
Digunakan untuk mendistribusikan udara terkompresi dari kompresor atau
tanki akumulator ke berbagai sistem aktuator.
7. Aktuator
Pneumatik aktuator adalah alat yang melakukan kerja pada sistem pneumatik.
ISI
P=F/A
A = Luas penampang
Lalu untuk mengetahui seberapa besar gaya(F) yang di butuhkan dapat kita
cari dengan :
F = FN + ( FN . µ)
Gaya ideal
Fideal = p.A
Gaya efektif
Fefektif = (100%-f)p.A
f = factor gesekan
Contoh
Jika benda yang ingin kita pindahkan seberat 25,48 Kg. Jika tekanan yang
dimiliki hanya 6 bar. Maka tentukan jenis ukuran diameter pada cylinder
tersebut dengan factor gesek 10%.
FN = m . g
FN = 20 . 9,81
FN = 196,2 N
F
DAFTAR PUSTAKA
http://artikel-teknologi.com/komponen-komponen-sistem-pneumatik-3/
file:///I:/Pneumatik%20%20Sistim%20Pneumatik%20dan%20Hidrolik%20-
%20Kuliah%201.html
http://rachmate-looktruemedia.blogspot.com/2012/02/alat-praktek-uas-095-2012.html