Anda di halaman 1dari 14

Instrumen Limbah Cair Rumah Sakit

NAMA RUMAH SAKIT :


ALAMAT RUMAH SAKIT :
KELAS RUMAH SAKIT :
JUMLAH TEMPAT TIDUR :
TANGGAL PEMERIKSAAN :

N KETERANGAN
Ruangan Limbah
o
Ya Tidak
I. Identifikasi sumber limbah cair rumah sakit.
A. LIMBAH CAIR INFEKSIUS
1. Laboratorium a. Pelarutan organik bebas halogen dan senyawa organik
dalam larutan
b. Pelarutan organik mengandung halogen dan senyawa
organik dalam larutan
c. Residu air raksa dan garam anorganik raksa
d. Residu bahan anorganik beracun dan garam logam berat
dan larutannya
2. Ruang Jenazah a. Darah
b. Air bekas mandi jenazah
c. Air bekas tinja jenazah
3. Ruang UGD a. Air bekas cucian luka
b. Cucian darah
4. Ruang Patologi a. Darah
b. Nanah
5. Ruang Operasi a. Darah
b. Air bekas cucian peralatan operasi
6. Ruang Farmasi a. Hasil pembuangan vaksin (cair)
b. Obat-obatan kadaluarsa (cair)
c. Hasil pembuangan vaksin (cair)
B. LIMBAH CAIR DOMESTIK
7. Dapur a. Air sisa cucian daging
b. Air sisa cucian sayuran
c. Air sisa cucian beras
d. Air bekas cucian peralatan makan dan masak
e. Air bekas memasak
8. Toilet a. Tinja manusia
b. Urine
9. Ruang Ibadah a. Air bekas wudhu
b. Urine
II. Identifikasi Limbah B3 Rumah Sakit
1. Ruang Operasi Cairan Darah
2. Ruang Laboratorium Reagen
3. Ruang Sterilisasi Cairan Kimia yang digunakan untuk sterilisasi
4. Ruang Radiologi Reagen Tertentu
5. Ruang Farmasi 1. obat-obat cair
1. 2. kadaluarsa
2. 3. Vaksin
3. 4. serum
6. UGD Cairan Darah
7. ICU Buangan Tinja
8. Ruang Perawatan Buangan Tinja
Karakteristik Limbah Cair Rumah Sakit
Karateristik Limbah Keterangan
No Ruangan
Fisik Kimia Biologi Ya Tidak
A. LIMBAH CAIR INFEKSIUS
1. Laboratorium - Pelarutan organik bebas -
halogen dan senyawa organik
dalam larutan
- Pelarutan organik -
mengandung halogen dan
senyawa organik dalam
larutan
- Residu air raksa dan garam -
anorganik raksa
- Residu bahan anorganik -
beracun dan garam logam
berat dan larutannya
2. Ruang Jenazah - - Darah
Air bekas mandi - -
jenazah
Air bekas tinja - -
jenazah
3. Ruang UGD Air bekas - -
cucian luka
- - Cucian darah
4. Ruang Patologi - - Darah
- - Nanah
5. Ruang Operasi - - Darah
Air bekas - -
cucian peralatan
operasi
6. Ruang Farmasi - Hasil pembuangan vaksin -
(cair)
- Obat-obatan kadaluarsa (cair) -
B. LIMBAH CAIR DOMESTIK
7. Dapur Air sisa cucian - -
daging
Air sisa cucian - -
sayuran
Air sisa cucian - -
beras
Air bekas - -
cucian peralatan
makan dan
masak
Air bekas - -
memasak
8. Toilet - - Tinja manusia
- - Urine
9. Ruang Ibadah Air bekas - Urine
wudhu
Pengolahan Dan Penanganan Limbah B3 Rumah Sakit, Sistem Pengaliran Dan Jaringan Perpipaan Saluran Pembuangan Air Limbah
Rumah Sakit, dan Fungsi Dan Spesifikasi Unit Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit
Pengelolaan dan Penanganan Limbah B3 Rumah Sakit
KRITERIA PENILAIAN YA TIDAK
a. Apakah kegiatan pengelolaan limbah B3 sudah ditetapkan sesuai alur proses yang disyaratkan? (meliputi : pengurangan, penyimpanan,
pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan/atau penimbunan)
b. Setiap kegiatan pengelolaan limbah B3 dilakukan berdasar izin dan dilaporkan secara berkala
c. Tahap Pengurangan
1) Setiap penghasil limbah melakukan upaya pengurangan limbah B3
2) Mengelola dan mengawasi penggunaan bahan kimia yang berbahaya dan beracun
3) Bentuk upaya pengurangan limbah yang dilakukan (pilih sesuai kondisi rumah sakit)
 Substitusi bahan
 Modifikasi proses
 Digunakan teknologi ramah lingkungan
d. Tahap Penyimpanan
1) Penyimpanan limbah B3 dibedakan berdasarkan sifatnya
2) Saluran pembuangan limbah cair tertutup dan kedap air sehingga tidak terjadi perembesan ke tanah serta terpisah dengan saluran limpahan
air hujan
3) Fasilitas penyimpanan limbah B3 (meliputi : bangunan, tangki/kontainer, silo, tempat tumpukan limbah, waste impoundment, bentuk lain
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi) sesuai dengan jumlah limbah B3, karakteristik limbah B3, dan dilengkapi
dengan upaya pengendalian pencemaran lingkungan hidup
4) Bangunan memiliki saluran drainase dan bak penampung
5) Terdapat paling sedikit alat pemadam api dan alat penanggulangan keadaan darurat lain yang sesuai
6) Apabila penyimpanan melampaui jangka waktu yang ditentukan, pengelola kegiatan penyimpanan limbah B3 melakukan (pilih salah satu
keterangan berikut yang sesuai)
 Pemanfaatan limbah B3, pengolahan limbah B3, dan/atau penimbunan limbah B3
 Menyerahkan limbah B3 kepada pihak lain (pengumpul limbah B3, pemanfaat limbah B3, pengolah limbah B3, penimbun limbah B3)
c. Pengumpulan
1) Limbah yang akan dikumpulkan dapat dimanfaatkan dan/atau diolah
2) Limbah yang dikumpulkan diidentifikasi berdasar nama, sumber, karakteristik dan jumlah
3) Penghasil limbah tidak mengumpulkan limbah B3 yang tidak dihasilkannya
4) Penghasil maupun pengumpul limbah tidak mencampur limbah B3 yang dikumpulkan
5) Pengumpul limbah tidak memanfaatkan limbah B3 dan/atau mengolah limbah B3 terhadap sebagian atau seluruh limbah B3 yang
dikumpulkan
6) Pengumpul limbah B3 tidak menyerahkan limbah B3 yang dikumpulkan kepada pengumpul limbah B3 yang lain
7) Pengumpulan dilakukan dengan : (pilih salah satu keterangan berikut yang sesuai)
 Segregasi (pemisahan) limbah B3
 Penyimpanan limbah B3
Pengelolaan dan Penanganan Limbah B3 Rumah Sakit Ya Tidak
d. Tahap Pengangkutan
1) Pengangkutan ke luar rumah sakit menggunakan alat angkut sesuai syarat
2) Dilengkapi dokumen
 Jenis dan jumlah alat angkut
 Sumber, nama, dan karakteristik limbah B3 yang diangkut
 Prosedur penanganan limbah B3 pada kondisi darurat
 Peralatan untuk penanganan limbah B3
 Prosedur bongkar muat limbah B3
e. Tahap Pemanfaatan
1) Dilakukan pemanfaatan
 Dilakukan sendiri oleh penghasil limbah
 Diserahkan pada pemanfaat limbah
2) Limbah yang akan dimanfaatkan kembali harus dipisahkan dari limbah yang tidak dimanfaatkan kembali
3) Tidak dilakukan pemanfaatan
f. Tahap Pengolahan
1) Dilakukan pengolahan
 Dilakukan sendiri oleh penghasil limbah
 Diserahkan pada pengolah limbah
2) Bentuk pengolahan (Pilih salah satu sesuai kemampuan rumah sakit)
 Termal
 Stabilisasi dan solidifikasi
 Cara lain sesuai perkembangan teknologi
3) Tidak dilakukan pengolahan
4) Bagi rumah sakit yang menghasilkan limbah cair yang mengandung atau terkena zat radioaktif pengelolaannya dilakukan sesuai dengan
ketentuan Badan Tenaga Atom Nasional
g. Tahap Penimbunan
1) Dilakukan penimbunan
 Dilakukan sendiri oleh penghasil limbah
 Diserahkan pada penimbun limbah
2) Fasilitas penimbunan (Pilih salah satu sesuai kondisi)
 Penimbunan akhir
 Sumur injeksi
 Area bekas tambang
 Dam tailing
 Fasilitas penimbunan lain
3) Lokasi bebas banjir, tidak rawan bencana, diluar kawasan lindung, tidak merupakan resapan air tanah
4) Tidak dilakukan penimbunan
Sistem Pengaliran dan Jaringan Perpipaan Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah Sakit Ya Tidak
1. Apakah system pengaliran dan jaringan perpipaan saluran pembuangan air limbah rumah sakit tertutup?
2. Apakah system pengaliran dan jaringan perpipaan saluran pembuangan air limbah rumah sakit tidak menjadi tempaat perindukan vektor dan
binatang pengganggu?
3. Apakah pipa yang digunakan untuk system pengaliran dan jaringan perpipaan saluran pembuangan air limbah rumah sakit sesuai dengan
limbah yang dihasilkan?
4. Apakah system pengaliran dan jaringan perpipaan saluran pembuangan air limbah rumah sakit aman dan tidak membahayakan?
5. Apakah kemiringan pada system pengaliran dan jaringan perpipaan saluran pembuangan air limbah rumah sakit sudah pas dan tidak adanya
endapan di dasar pipa?
6. Apakah kecepatan pengaliran dalam system pengaliran dan jaringan perpipaan saluran pembuangan air limbah rumah sakit sudah sesuai?
7. Apakah kedalaman pipa dalam system pengaliran dan jaringan perpipaan saluran pembuangan air limbah rumah sakit sudah sesuai untuk
perlindungan pipa dari beban diatasnya dan gangguan lain?
8. Apakah pengaliran di dalam pipa air limbah adalah pengaliran secara gravitasi?
9. Apakah saluran air limbah dilengkapi dengan water seal untuk menahan bau dan mencegah masuknya vector ke saluran air limbah?
10. Apakah saluran air limbah dilengkapi dengan saringan untuk mencegah tersumbatnya aliran oleh kotoran?
11. Apakah system saluran air limbah kedap air sehingga tidak terjadi perembesan air limbah ke lingkungan?
12. Apakah sistem pengaliran dan jaringan perpipaan saluran pembuangan air limbah rumah sakit terpisah dengan saluran limpasan air hujan?
13. Apakah sistem pengaliran dan jaringan perpipaan saluran pembuangan air limbah rumah sakit menghasilkan air limbah yang memenuhi baku
mutu effluent saat dibuang ke badan air penerima?
Fungsi Dan Spesifikasi Unit Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit Ya Tidak
1. Apakah unit pengolahan limbah cair di Rumah Sakit di sesuai dengan karakteristik limbahnya?
2. Apakah unit pengolahan limbah cair di Rumah Sakit dilakukan desinfeksi secara berkala?
3. Apakah unit pengolahan limbah cair di Rumah Sakit dapat mengurangi BOD, partikel tercampur, serta membunuh organisme pathogen?
4. Apakah unit pengolahan limbah cair di Rumah Sakit aliran inlet dan outletnya lancar?
5. Apakah unit pengolahan limbah cair di Rumah Sakit terdapat genangan air limbahnya?
6. Apakah unit pengolahan limbah cair di Rumah Sakit dibangun dengan kemiringan 1%?
7. Apakah unit pengolahan limbah cair terdiri dari pengolahan limbah cair terdiri dari pengolahan awal, pengolahan primer, pengolahan sekunder,
pengolahan tersier, dan pengolahan tambahan?
8. Apakah unit pengolahan limbah cair di Rumah Sakit menghasilkan effluent yang sudah memenuhi baku mutu?
Pengukuran Debit dan Penentuan Kapasitas Llimbah Cair Rumah Sakit

No. Kriteria Jumlah Kapasitas


1. Kapasitas Limbah Berdasarkan jumlah tempat tidur dan
penggunan air bersih per tempat tidur (80%)
 Jumlah tempat tidur .........
 Kebutuhan air bersih dalam satu hari ..................... ............................ L/hari
 Kebutuhan air bersih dalam satu bulan ........... .........................L/Bulan

2. Besar Debit Air Limbah .............................. m/s

No Kriteria Kapasitas (L/hari)


1 Kapasitas Limbah Berdasarkan jumlah tempat tidur dan
penggunan air bersih per tempat tidur (80%)
 Kebutuhan air bersih per TT/hari = jumlah TT x
Kebutuhan AB per hari
 Total Limbah Cair yang di hasilkan = 80% x
kebutuhan air bersih per TT/Hari

*) pilih salah satu


No Kriteria Kapasitas (m/s)
2. Debit limbah cair berdasarkan *)
a. Perhitungan debit effluent yang keluar dari SPAL

𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
b. Perhitungan debit berdasarkan jenis weir
 Rectanguler Weir
Q = 3,33 x H3/2 (L-0,2 H)
 Trianguler Weir
Q = 2,54 x H5/2
 Terapesium Weir
Q = 1,9 x L x H3/2
EVALUASI IPAL Rumah Sakit
Berdasarkan
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU LIMBAH CAIR

Efisiensi
Sebelum Sesudah Keterangan
No Parameter Baku mutu penurunan
pengolahan pengolahan MS / TMS
(%)
PENGOLAHAN LIMBAH DOMESTIK
1. SUHU 38 oC
2. Zat padat terlarut 2.000 mg/L
3. Zat padat tersuspensi 200 mg/L
4. Ph
5. BOD 50 mg/L
6. COD 80 mg/L
7. Minyak dan Lemak 10 mg/L10 mg/L
8. Amonia Nitrogen 10 mg/L
9. Total Coliform 5.000 MPN/100 ml
PENGOLAHAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
1. Ph 6-9
2. Besi (Fe) 5 mg/L
3. Mangan (Mn) 2 mg/L
4. Barium (Ba) 2 mg/L
5. Tembaga (Cu) 2 mg/L
6. Seng (Zn) 5 mg/L
7. Cr6+ 0,1 mg/L
8. Krom (Cr) 0,5 mg/L
9. Kadmium (Cd) 0,05 mg/L
10. Merkuri (Hg) 0,002 mg/L
11. Timbal (Pb) 0,1 mg/L
12. Stanum (Sn) 2 mg/L
13. Arsen (As) 0,1 mg/L
14. Selenium (Se) 0,05 mg/L
15 Nikel (Ni) 0,2 mg/L
16. Kobal (Co) 0,4 mg/L
17. Sianida (CN) 0,05 mg/L
18. Sulfida (s=) 0,05 mg/L
19. Flourida (F-) 2 mg/L
20. Klorin bebas (NH3-N) 1 mg/L
21. Nitrat 1 mg/L
22. Nitrit 20 mg/L
23. MBAS 5 mg/L
24. Fenol 0,5 mg/L
25. PCBS 0,005 mg/L
26. PCDFS 10 mg/L
27. PCDDS14 10 mg/L
28. AOX 0,5 mg/L
Identifikasi Unit Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit

No Jenis Ruangan PreTreatment Primer Sekunder Lanjutan Keterangan


Non- Medik Medik Anaerobik Aerobik Suspended Attach Iya Tidak
Growth Growth
1. Laboratorium
2. Dapur
3. Laundry
4. Toilet
5. Ruang
Jenazah
6. UGD
7. Patologi
8. R. Operasi
9. Farmasi
Petunjuk Operasional Dan Perawatan Ipal

A. PengoperasianIPAL (Zamrud, 2011)


1. Sebelum IPAL dioperasikan Reaktor Biofilter diisi dengan air bersih sampaipenuh.
2. Seluruh peralatan mekanik dan elektrik harus dipastikan dalam keadaan berjalan dengan baik.
3. Air limbah yang berasal dari kegiatan rumah sakit dialirkan ke bak penampung atau bak
ekualisasi. Bak ekualisasi dilengkapi dengan pompa air limbah yang bekerja secara otomatis
dengan menggunakan Radar atau pelampung air, fungsinya yaitu jika permukaan air limbah lebih
tinggi melampaui batas level minimum maka maka pompa air limbah akan berjalan dan air limbah
akan dipompa ke reaktor biofilter pada sistem IPAL. Jika permukaan air limbah di dalam bak
ekualisasi mencapai level minimum pompa air limbah secara otomatis akan berhenti(mati).
4. Debit pompa air limbah diatur sesuai dengan kapasitas IPAL, dengan cara mengatur posisi bukaan
valve by pass (lihat Gambar di bawah ini). Debit pompa air limbah (Q2) diatur sesuai dengan
kapasitas IPAL dengan cara mengatur debit Q1 dengan caramanual.
5. Pada saat pertama kali IPAL dioperasikan (Start Up), Reaktor Biofilter harus sudah terisi
airsepenuhnya.
6. Setelah itu dilakukan proses aerasi dan proses sirkulasi air dari bak pengendapan akhir ke bak
pengendapan awal di dalam reaktoraerob.
7. Proses pembiakan mikroba dapat dilakukan secara alami atau natural karena di dalam air limbah
domestik sudah mengandung mikroba atau mikroorganisme yang dapat menguraikan polutan yang
ada di dalam air limbah atau dapat pula dilakukan seeding dengan memberikan benih mikroba
yang sudahdibiakkan.

Gambar 1 : Diagram Pompa Air Limbah Dengan Valve By Pass.

8. Jika pengoperasian IPAL dilakukan dengan pembiakan mikroba secara alami, proses operasional
yang stabil memerlukan waktu pembiakaan (seeding) sekitar 1-2 minggu. Waktu adaptasi tersebut
dimaksudkan untuk membiakkan mikroba agar tumbuh dan menempel pada permukaan media
biofilter. Jika proses pembiakan mikroba (seeding) dilakukan dengan memberikan benih mikroba
yang sudah jadi , proses dapat stabil dalam waktu 1minggu.
9. Pertumbuhan mikroba secara fisik dapat dilihat dari adanya lapisan lendir atau biofilm yang
menempel pada permukaanmedia.
10. Proses disinfeksi atau pembunuhan kuman yang mungkin masih ada didalam air hasil olahan
IPAL dilakukan dengan memberikan khlor tablet kedalam Khlorinator. Jika khlor tablet di dalam
khlorinator sudah habis harus diisikembali.
Kebutuhan khlor yang akan digunakan dapat dihitung dengan rumus :
Kebutuhan Khlor =
Q inlet x Dosis Khlor yang diharapkan x 1 % kadar Khlor

Catatan :
Pengisian air limbah ke dalam reaktor dilakukan secara bertahap ke setiap ruang di dalam reaktor agar
beban pada dinding reaktor merata, sehingga menyebabkan tekanan merata di bagian dinding
reaktor.Pengisian dilakukan sampai semua ruangan di dalam reaktor terisi air limbah sampai penuh
dan keluar ke bak kontrol outlet. Selanjutnya debit pompa air limbah yang masuk ke dalam reaktor dan
pompa sirkulasi diatur sesuai dengan kapasitas perencanaan.
Pengoperasian BlowerUdara
Unit IPAL ini dilengkapi dengan dua buah blower yang dioperasikan secara terus menerus
(kontinyu).Blower udara dijalankan secara bergantian sehingga ada waktu istirahat blower udara agar
life time lebih lama.

Pengoperasian Pompa Air Limbah Dan PompaSirkulasi


Unit IPAL dilengkapi dua buah pompa air limbah ( satu operasional, satu lagi back up ) dan dua buah
pompa sirkulasi (pompa celup) yang dioperasikan secara terus menerus (kontinyu). Pompa air limbah
dengan menggunakan Radar atau pelampung air secara otomatis akan berjalan jika permukaan air
limbah di dalam bak ekualisasi cukup tinggi dan akan berhenti secara sendirinya jika permukaan air di
dalam bak ekualisasi turun sampai level minimum, sedangkan pompa sirkulasi dijalankan
secarakontinyu.

B. PerawatanIPAL
Unit IPAL ini tidak memerlukan perawatan yang khusus, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
antara lain :
 Sedapat mungkin tidak ada sampah padat (plastik, kain, batu, softex, dll) yang masuk ke dalam
sistemIPAL.
 Diusahakan sedapat mungkin tidak ada limbah dari bengkel ( bahan bakar atau olie ) masuk ke
dalam sistemIPAL.
 Bak kontrol harus dibersihkan secara rutin minimal satu minggu sekali atau lebih baik sesering
mungkin untuk menghindari terjadinya penyumbatan oleh sampahpadat.
 Menghindari masuknya zat-zat kimia beracun yang dapat menggaggu pertumbuhan mikroba yang
ada di dalam biofilter misalnya, cairan limbah perak nitrat, merkuri atau logam beratlainnya.
 Perlu dilakukan pengurasan lumpur pada bak ekualisasi dan bak pengendapan awal secara
periodik untuk menguras lumpur yang tidak dapat terurai secara biologis. Pengurasan biasanya
dilakukan minimal 6 bulan sekali atau disesuaikan dengankebutuhan.
 Perlu dilakukan perawatan rutin terhadap pompa pengumpul, pompa air limbah, pompa sirkulasi
serta blower yang dilakukan 3-4 bulansekali.
 Perawatan rutin pompa dan blower udara dapat dilihat pada buku operasional dan perawatan
daripabriknya.
Agar operasional IPAL mencapai hasil maksimal, maka perlu dilakukan pemeriksaan harian rutin,
seperti tabel berikut :
Tabel : Cek List PemeliharaanIPAL.
Tanggal :…………………………....
Petugas :.....................................
Paraf :......................................

KOMPONEN SISTEM Standar Hasil Pemeriksaan


IPAL

Ya Tidak

Pompa IPAL Aliran lancar


Elektroda fungsi
Blower udara Pressure gauge normal (2-2,5 bar )

Tidak bising
Vent belt tidak retak
Filter udara bersih
Lakher tidak bising
Oli terisi ¾
Panel control Tegangan 380 V
Indikator lamp berfungsi
Selector auto –manual
fungsi
Timer berfungsi
Difuser Gelembung udara merata
Sirkulasi Pump Berfungsi bergantian
Bak Pengendap Awal Tidak ada rising sludge

pH normal ( 6 – 9 )

Biofilter Anaerob Warna air tidak hitam


Tidak terjadi short circuit
Tidak terjdi dead zone
Tumbuh biofilm pada
media
pH normal ( 6 - 9 )
 Warna air coklat jernih
 DO normal ( 2-4 ppm )
Biofilter Aerob
 Tumbuh biofilm padamedia
 pH normal ( 6-9 )
 Kualitas jernih
Bak Pengendap Akhir  Tidak ada rising sludge
 pH normal ( 6 – 9 )
 Tetesan Chlorine lancer
Desinfeksi
 Sisa Chlor bebas (0,2-0,4 ppm)
C. Penghentian Operasional IPAL

Jika pengoperasian IPAL akan dihentikan atau dipindahkan ke tempat lain, beberapa hal yang perlu
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pompa air limbah di dalam Tangki Biofilter dihentikan, sedangkan blower dan pompa sirkulasi di
dalam reaktor Pengolahan lanjut tetapdijalankan.
2. Selanjutnya air limbah di dalam Reaktor Biofilter Anaerob dipompa dan dimasukkan ke Reaktor
Aerob (pengolahan Lanjut) sampaihabis.
3. Air limbah di dalam Reaktor IPAL aerob terus di aerasi dan pompa sirkulasi tetap jalankan
minimal selama 6jam.
4. Setelah itu air di dalam reaktor biofilter boleh dibuang melaluilubang pengeluaran.

D. Permasalahan Yang Mungkin Timbul Dan CaraPenanganannya


Beberapa permasalahan yang mungkin terjadi di dalam pengoperasian intsalasi pengolahan air
limbah (IPAL) rumah sakit atau fasilias layanan kesehatan dengan sistem biofilter anaerob- aerob ,
penyebab serta cara mengatsasinya dapat dilihat seperti tertera pada Tabel 2.
Tabel 2: Permasalahan Yang Mungkin terjadi di dalam Proses Biofilter Anaerob-aerob serta Cara
Penanganannya.
Jenis Permasalahan Penyebab Cara mengatasi
Bak penampung atau bak Pompa pengumpul air limbah Cek aliran listrik pompa, cek
kontrol air limbah luber tidak berjalan atau saringan posisi pelampung air otomatis
pompa mengalami pompa, bersihkan saringan
penyumbatan. pompa dari kotoran- kotoran
Difuser tersumbat. atau sampah. Bersihkan
sumbatan pada difuser
Aliran air limbah ke dalam Pompa air limbah di dalam Cek pompa air limbah, cek
reaktor lambat atau pelan. bak ekualisasi kurang lancar, saringan air limbah, cek screen
atau meter air tersumbat meter air tersumbat atau tidak.
kotoran. Jika tersumbat harus
dibersihkan.
Blower udara di bak aerobik Pipa saluran udara bocor Cek valve/katup pada pipa, jika
bekerja namun tidak pipa bocor, Lepas pipa, dan
mengeluarkan hembusan kemudian lakukan
udara. penyambungan lagi.
Blower udara di bak aerobik Listrik tidak mengalir. Cek instalasi kelistrikan ke
tidak bekerja. blower.
Terjadi pengapungan di bak Udara kurang. Cek aliran distributor udara dari
aerobik blower.
Kualitas air limbah hasil Proses peruraian limbah Atur debit air limbah rata-rata
olahan tidak memenuhi baku berkurang karena aktifitas sesuai dengan kapasitas.
mutu lingkungan mikrobe melemah. Hembusan Periksa blower dan pipa
udara di unit aerobik kurang. pengeluaran udara. Apabila
terjadi kebocoran, pada pipa,
lakukan perbaikan.
Debit air limbah melebihi Periksa kemungkinan
kapasitas IPAL. pemborosan penggunaan air dari
dalam gedung.
Penggunaan detergen yang Kurangi penggunaan detergen,
berlebih menyebabkan tambahkan dosis chemical
surfactan tinggi dan sifat air netralisir
menjadi basa.
Air olahan yang keluar masih Suplai udara kurang, debit air Cek blower sudah bekerja
bau limbah melebihi kapasitas dengan baik atau tidak.
IPAL.
Menjelaskan Dan Membuat Operasional Dan Pemeliharaan Ipal Rumah Sakit

No Komponen Penilaian Ya Tidak


1. Apakah unit pengolahan limbah cair di Rumah Sakit dilakukan
pembersihan secara berkala?
Jika ya, berapa periode sekali? ....................
2. Apakah unit pengolahan limbah cair di Rumah Sakit pengecekan
minimal sebulan sekali?
Jika tidak, berapa periode sekali? ...................

SARAN

………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………......
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
........

Anda mungkin juga menyukai