Anda di halaman 1dari 2

Secara umum ada berbagai jenis teh yaitu teh hitam, teh oolong, teh hijau dan teh

putih. Teh Hitam atau teh merah lebih lama mengalami proses oksidasi dibandingkan teh
lainnya. Sehingga, daun teh yang berwarna hijau pun berubah menjadi kecoklatan, hingga
akhirnya menjadi warna hitam pada saat proses pengeringan. Proses oksidasi dan
pengeringan sendiri mengambil waktu kurang lebih enam pekan. Pada umumnya, proses
oksidasi teh oolong sama dengan teh hitam. Yang membedakan hanyalah, oksidasi dihentikan
pada waktu standar teh hijau dan teh hitam. Proses oksidasi pun hanya memerlukan waktu
dua atau tiga hari. Karena proses ini, bagian tepi daunnya berwarna kemerahan dan kering
sedang bagian tengah daunnya tetap hijau. Teh hijau tidak mengalami fermentasi sehingga
khasiatnya lebih banyak dibandingkan teh hitam. Teh ini diperoleh dari pucuk daun teh segar
yang mengalami pemanasan dengan uap air pada suhu tinggi. Penguapan itu sendiri
dilakukan setelah satu - dua hari daun teh dipetik. Terakhir ada teh putih (white tea) Teh ini
termasuk langka dan merupakan jenis teh terbaik. Hal itu dikarenakan, untuk
mendapatkannya, hanya diambil dari satu pucuk tiap satu pohon, yakni pucuk tertinggi dan
utama. Pucuk tersebut pun dipetik sebelum terkena sinar matahari.demi mencegah
pembentukan klorofil. Dalam prosesnya, daun teh dibiarkan layu secara alami sehingga
warnanya menjadi pucat keputihan (Gadow et al., 1997).

Lama fermentasi berpengaruh terhadapat aktivitas antioksidan karena proses fermentasi


mengakibatkan hilangnya beberapa komponen antioksidan akibat reaksi oksidasi enzimatis.
Penangkapan radikal bebas berkorelasi dengan derajat fermentasi dari dauh teh. Kemampuan
penangkapan radikal bebas yang tinggi ditemukan pada ekstrak teh fermentasi yang sangat
cepat dan tanpa fermentasi, sedangkan yang paling rendah ditemukan pada teh fermentasi.
Urutan teh dengan jumlah antioksidan paling tinggi secara berturut turut yaitu terdapat pada
teh putih karena tanpa melalui proses fermentasi dan juga berasal dari pucuk daun yang
masih kuncup Selanjutnya ada teh hijau yang memiliki kadar antioksidan dibawah teh putih,
teh ini memiliki jumlah antioksidan tinggi karena tidak mengalami proses fermentasi. Jumlah
katekin yang lebih tinggi pada teh hijau mewakili jumlah polifenol dalam teh tersebut,
sehingga memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi pula. Ketiga ada teh oolong karena
proses fermentasi dihentikan pada waktu standar teh hijau dan teh hitam dalam kata lain
berada ditengah tengahnya jadi masih memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi
daripada teh hitam. Terakhir ada teh hitam yaitu memiliki waktu fermentasi yang cukup lama
oleh sebab itu memiliki senyawa antioksidan paling sedikit daripada teh yang lainya (Fulder,
2004).
Gadow, A., E. Joubert, C.F. Hansman. 1997. Comparison of the Antioxidant Activity of
Asphalatin with that of Other Plant Phenol of Roibos Tea (Asphalatus linearis).
Journal of Agricultural and Food Chemistry, 45(2): 632-638.

Fulder. 2004. Khasiat Teh Hijau. Prestasi Pustaka. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai