Anda di halaman 1dari 2

Acara 1

Deskripsi Produk

A. Deskripsi Produk
Nata de Coco adalah salah satu produk olahan dari kelapa yang menggunakan bakteri
Acetobacter xylinum yang termasuk dalam kelompok bakteri asam asetat. Bakteri ini tumbuh
pada media cair yang mengandung gula, nitrogen, vitamin mineral, seperti air kelapa dan akan
menghasilkan lapisan putih yang terapung dipermukaan media cair tersebut. Derajat keasaman
(pH) optimum untuk pertumbuhan Acetobacter xylinum adalah 4,0 – 4,5 dengan suhu antara 28o
– 30o C (Suryani, 2005). Nata de coco adalah hidangan produk yang terlihat seperti jelly,
berwarna putih hingga bening dan bertekstur kenyal. Makanan ini memiliki rasa yang segar dan
manis dan bentuknya menyerupai agar agar. Makanan ini dihasilkan dari fermentasi air kelapa.
Nata de coco dalam bahasa spanyol yaitu krim kelapa. Krim yang dimaksud adalah santan
kelapa. Nata de coco siap santap memiliki bentuk potongan potongan kecil seperti dadu yang
ukurannya bervariasi seperti 1.5 x 1.5 cm (Panjaitan, 2010).

B. Bahan yang Digunakan


Bahan yang digunakan dalam pembuatan nata de coco yaitu air kelapa, bakteri starter
acetobacter xylinum, urea, asam cuka dan gula. Bakteri A. Xylinum akan membentuk serat
nata jika ditempatkan atau dikembangkan dalam air kelapa yang sudah diperkaya oleh karbon
dan nitrogen melalui proses terkontrol. Air kelapa disini berguna sebagai media pertumbuhan
bakteri starter. Acetobacter Xylinum dapat tumbuh pada pH 3,5–7,5, namun akan tumbuh
optimal bila pH nya 4,3, sedangkan suhu ideal bagi pertumbuhan bakteri Acetobacter Xylinum
pada suhu 28°– 31 °C. Bakteri ini sangat memerlukan oksigen. Asam asetat atau asam cuka
digunakan untuk menurunkan pH atau meningkatkan keasaman air kelapa. Asam asetat yang
baik adalah asam asetat glacial (99,8%). Asam asetat dengan konsentrasi rendah dapat
digunakan, namun untuk mencapai tingkat keasaman yang diinginkan yaitu pH 4,5–5,5
dibutuhkan dalam jumlah banyak. pembuatan nata de coco memang memerlukan unsur yang
kaya akan nitrogen untuk aktivitas bakteri yang membantu fermentasi, yaitu Azetobacter
xylinum. Dalam hal ini adalah amonium sulfat dengan rumus kimia (NH4)2S04, seperti ZA dan
urea. Sementara menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), amonium
sulfat adalah jenis bahan pangan yang aman untuk pembuatan makanan (Panjaitan, 2010).
C. Cara Konsumsi Produk dengan Baik dan Benar

D. Cara Penyimpanan
Lama penyimpanan produk nata de coco pada suhu ruang maupun suhu refrigerator
dipengaruhi oleh kualitas dari bahan baku yang digunakan, metode pembuatan, cara sterilisasi
dan sebagainya. Bahan pangan yang disimpan pada suhu rendah akan menurun berdasarkan suhu
penyimpanan dan jenis dari bahan pangan yang digunakan. Penambahan pengawet digunakan
untuk memperpanjang umur simpan produk (Sudarmadji dkk, 1984).
Cara penyimpanan produk nata de coco dengan baik dan benar yaitu dikemas dalam
kemasan plastic atau cup secara aseptis untuk menghindari adanya kontaminasi. Pastik maupun
cup harus ditutup dengan rapat tanpa adanya lubang, kebocoran plastik atau kecacatan pada
kemasan. Produk dapat disimpan pada suhu ruang atau suhu rendah, untuk suhu ruang berkisar
antara 30o – 33oC. Penyimpanan suhu dingin berkisar antara 8o – 12oC agar produk nata de coco
tetap segar dan meningkatkan daya simpan atau keawetan pada produk, karena pada suhu ini
dapat menghambat laju penurunan kadar gula dan keasaman nata de coco (Woodroof, 1970).

DAFTAR PUSTAKA

Panjaitan, Linda elfrida. 2010. Kajian Tingkat Penerapan Manajemen Mutu Terhadap Kinerja
Umkm Sektor Agro-Industri Pangan Olahan (Nata De Coco Di Kota Bogor). Repository
IPB.
Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suhardi. 1984. Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan dan
Pertanian. Liberty. Yogyakarta.
Suryani A. 2005. Membuat Aneka Nata. Penebar Swadaya Teknologi Tepat Guna Agro Industri
Kecil. Jakarta
Woodroof, J.G. 1970. Coconuts: Production, Processing Product. The AVI Publishing Company
Inc. Conecticut.

Anda mungkin juga menyukai