Amenurut Sufyan (2018) mengatakan bahwa Penyusun minyak atsiri serai dapur
adalah senyawa terpenoid yaitu senyawa dari golongan monoterpena dan sesquiterpena. Jika
dilihat dari luas area (%) terdapat 3 senyawa mayor. Adapun senyawa mayor dalam minyak
atsiri serai dapur tergolong dari golongan hidrokarbon monoterpana yaitu 1-β-pinen (12,78%)
dan kelompok dari golongan monoterpana teroksigenasi yaitu Z-sitral (28,24%) dan E-sitral
(35,43%). Senyawa dominan yang terkandung dalam minyak atsiri adalah golongan terpenoid
yaitu monoterpena dan sesquiterpena dengan jumlah C10 dan C15. Senyawa jenis ini
memiliki perbedaan dalam hal titik didih sehingga berpengaruh pada waktu retensi yang
dihasilkan pada kromatografi gas. Senyawa yang memiliki titik didih rendah akan keluar
terlebih dahulu menuju detektor karena titik didih lebih rendah mengakibatkan senyawa lebih
mudah menguap sehingga waktu retensinya lebih cepat keluar. Senyawa utama dari minyak
atsiri serai dapur adalah senyawa sitral dimana senyawa ini bergugus aldehid yang
memberikan aroma khas lemon.
Sufyan., Afghani, Jayuska., dan Lia Destiarti. 2018. Bioaktivitas Minyak Atsiri Serai Dapur
(Cymbopogon Citratus (Dc.) Stapf) Terhadap Rayap (Coptotermes Curvignathus Sp). Jurnal
Kimia Khatulistiwa, Vol. 7(3): 47-55.