Anda di halaman 1dari 6

Nama : Galuh Arsyad Mustofa

NIM : 21090116130092
Judul jurnal : Selecting Monohull, Catamaran and Trimaran as Suitable Passenger Vessels
Based on Stability and Seakeeping Criteria
Peneliti : Richard B Luhulima , D Setyawan , dan I K A P Utama
Latar Belakang
Perkembangan transportasi laut t umbuh dengan cepat untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Untuk menunjang hal tersebut maka kenyamanan menjadi hal yang harus di perhatikan. Pada
paper ini di jelaskan mengenai kenyamanan kapal jenis monohull, catamaran dan trimaran
sebagai kapal penumpang. Analisis ini terfokus pada nilai stabilitas ataupun olah gerak kapal.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapal yang memiliki kriteria paling baik dan nyaman
untuk di jadikan kapal penumpang berdasarkan nilai stabilitas dan olahgerak kapal.
Metode Penelitian
Untuk mendapatkan data hasil penelitian dengan menggunakan beberapa metode yaitu
(1) berdasarkan penelitian sebelumnya,
(2) menggunakan uji model kapal,
(3) dengan menggunakan software Maxsurf dan ANSYS AQWA (CFD).
Hasil Penelitian
1. Model
Model yang digunakan untuk penelitian ini yaitu model nilai Froude Number 0,3 dengan
menggunakan model yang di kembangkan [1]. Model ini di gunakan dalam penelitian pada
kondisi air yang tenang. Berikut merupakan data dari model yang digunakan
2. Analisa Stabilitas
Stabilitas adalah usaha kapal untuk kembali keposisi semula setelah mendapatkan
gangguan kecil dari internal maupun eksternal kapal. Stabilitas dikatakan baik apabila
kapal mampu untuk kembali ke posisi semula dengan cepat. Namun hal ini juga
mempengaruhi kenyamanan di atas kapal. Oleh karena itu di perlukan nilai stabilitas
paling optimum untuk tetap menjaga kenyamanan dan stabilitas kapal tetap terpenuhi.

Stabilitas melintang kapal tergantung dari titik KB, BM. KG dan GM. Karena
Metacentre (M) ada dipersimpangan garis vertikal melalui pusat gaya apung di posisi
awal dan sedikit condong, GM adalah komponen yang paling penting.
Nilai metacentra di hitung dengan :
KM = KB + BM
Dimana
KB = 0,535T
BMT = Cw2 B2
12TCb
Secara Numerik Nilai BM sebagai berikut

Kemudian nilain GZ pada sudut kurang dari 150 dan momen pengembali adalah

Nilai GM dikatakan positif jika titik M berada di atas G, sedagnkan bernilai negatif jika
titik M di bawah G. Hal ini akan mempengaruhi gaya momen pengembali kapal.
Semakin besar nilai momen pengembali kapal maka akan semakin bagus stabilitas
kapal tersebut. Jika melihat dari data diatas maka dapat disimpulkan bahwa stabilitas
kapal paling besar ada di kapal trimaran karena memiliki nilai KB yang lebih besar dari
yang lain sedangkan kapal monohull memiliki nilai KB paling kecil sehingga momen
pengembalinya akan lebih kecil juga.

3. Uji Olah Gerak Kapal


Olah gerak kapal penting untuk diketahui sehingga dapat mengetahui tingkat kenyaman
penumpang kapal, batas operasional, speed lost dan ketahanan struktur kapal. Pada
kapal di kenal gerap translasi dan rotasi. Ada 3 jenis gerak translasi yaitu heacing,
swaying dan surging, sedangkan pada gerak rotasi ada 3 jenis gerakan yaitu pitching,
rolloing dan yawing.
Penelitian ini di lakukan uji gerak kapal pada sea state 5.

a. Heaving

Hasil dari perhitungan menggunakan ANSYS AQWA untuk setiap jenis kapal dengan
Nomor Froude (Fr) 0,3 menunjukkan bahwa trimaran pada titik nol memiliki paling
banyak gerakan heaving yang berlebihan sekitar 0,43m. Demikian pula perhitungan
menggunakan kode Maxsurf pada kondisi yang sama, nilai heaving pada titik nol
sebesar 0,58 m. Sedangkan pada monohull sebesar 0,47m (Maxsurf) dan 0,12 (AQWA)
sedangkan catamaran sebesar 0,14m ( Maxsurf) dan 0,21 m ( AQWA).
Pada tabel dan grafik di atas dapat dilihat olah gerak heaving kapal dengan tinggi
gelombalng 3 meter. Untuk monohull terjadi gerakan heaving yang besar dari sudut nol
menuju sudut gelombang 180. Ini ditunjukkan dengan grafik yang turun naik secara
signifikan. Sedangkan pada kapal catamaran lebih sedikit mengalami heaving di
tunjukkan dengan grafik yang paling stabil di antara ketiga model kapal. Pada kapal
trimaran sendiri terlihat bahwa pada awal terjadi cukup besar heaving namun kemudian
teredam dan stabil dari sudut 45 sampai 180. Jika melihat dari ketiga grafik di atas, hull
jenis catamaran memiliki nilai heaving yang paling baik.

b. Pitching

Dari data dan grafik di atas terlihat pada kapal trimaran terjadi yang besar hingga 11,770
namun setelah itu terjadi penurunan nilai pitching yang signifikan hingga pada
gelombang 1800. Pada model kapal monohull dan catamaran terlihat nilai pitching yang
kecil dan stabil sejak sudut awal masuk gelombang hingga akhir. Untuk itu dapat di
simpulkan bahwa monohull dan catamaran mempunyai nilai pitching yang baik.
c. Rolling

Dari data dan grafik di atas terlihat nilai rolling model monohull memiliki nilai
motion yang tinggi hingga 8,50 sedangkan untuk model catamaran dan trimaran
memiliki nilai rolling yang tidak begitu jauh berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa
kapal trimaran dan catamaran memiliki rolling motion yang baik.

Kesimpulan
Dari hasil penelitian di atas didapatkan beberapa kesimpulan yaitu kapal jenis
catamaran dan trimaran memiliki stabilitas yang lebih baik dari pada kapal jenis
monohull. Sedangkan untuk olah gerak kapal model jenis monohull baik pada
gerakan pitching sedangkan pada saat heaving cukup stabil namun masih berada di
angka yang tinggi. Untuk kapal catamaran memiliki penilain yang baik pada semua
olah gerak yang di ujikan. Dan kapal jenis hull trimaran memiliki olah gerak yang
baik untuk rolling motion sedangkan pada pitching dan heaving memiliki nilai yang
kurang baik. Passenger ship harus memiliki tingkat kenyamanan yang baik
sehingga olah gerak kapal harus baik pula. Dari ketiga model kapal di atas, jenis
hull catamaran memiliki kriteria yang paling baik sehingga paling layak untuk di
jadikan kapal penumpang atau passenger ship

Anda mungkin juga menyukai