Anda di halaman 1dari 9

TAHAPAN-TAHAPAN PERTAMBANGAN

A. Pengertian
Pertambangan merupakan suatu rangkaian kegiatan mulai dari kegiatan
penyelidikan bahan galian sampai pada tahap pemasaran bahan galian.
Penambangan dilakukan untuk pengambilan mineral-mineral yang ada di bumi
yang kemudiannya bertujuan memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Tahapan pertambangan sangat panjang. Di mulai dari tahap prospeksi,
eksplorasi, sampai tahapan reklamasi atau pemulihan lingkungan pertambangan
seperti awalnya supaya alam tetap asri.
 Prospeksi
Prospeksi merupakan penyelidikan umum. Tujuannya yaitu untuk
menemukan keberadaan atau indikasi adanya bahan galian yang akan dapat
memberi harapan untuk penyelidikan lebih lanjut atau spesifik.
 Eksplorasi
Eksplorasi merupakan tahapan kedua yang dilakukan dalam deretan
tahapan pertambangan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, eksplorasi
adalah Penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih
banyak tentang keadaan, terutama sumber-sumber alam yang terdapat di tempat
itu; penyelidikan; penjajakan. Sedangkankan menurut Standar Nasional
Indonesia (SNI), eksplorasi adalah kegiatan penyelidikan geologi yang dilakukan
untuk mengidentifikasi,menetukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran,
kuantitas dan kualitas suatu endapan bahan galian untuk kemudian dapat
dilakukan analisis atau kajian kemungkinan dilakukanya penambangan.
Dapat disimpulkan bahwa eksporasi merupakan kegiatan lanjutan dari
prospeksi yang melakukan penyelidikan-penyelidikan untuk mengetahui lokasi,
ukuran, bentuk, letak, sebarab, kualitas serta kuantitas dari suatu bahan galian.
Tujuan eksplorasi ialah menemukan cadangan bahan galian yang layak untuk
ditambang baik secara teknis maupun ekonomis pada suatu tingkat atau skala
produksi tertentuyang jauh lebih besar dari skala produksiperusahaan swasta
nasional.
Tahapan eksplorasi ada beberapa tahap, yaitu :
a. Survei tinjau, yaitu kegiatan explorasi awal terdiri dari pemetaan geologi
regional, pemotretan udara,citra satelit dan metode survey tidak langsung lainnya
untuk mengedintifikasi daerah-derah anomial atau mineraliasasi yang prospektif
untuk diselidiki lebih lanjut.
b. Prospeksi umum, yaitu penyempitan daerah yang mengandung jebakan
mineral dengan cara pemetaan geologi dan pengambilan contoh awal, misalnya
puritan dan pemboran yang terbatas, study geokimia dan geofisika, yang
tujuanya untuk mengidentifikasi suatu Sumber Daya Mineral Tereka (Inferred
Mineral Resources) yang perkiraan dan kualitasnya dihitung berdasarkan hasil
analisis kegiatan.
c. Eksplorasi awal, yaitu deliniasi awal suaru ndapan yang terinditifikasi.
d. Eksplorasi rinci, yaitu tahap eksplorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalam
tiga dimensi terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari dari
percontohan singkapan,puritan, lubang bor, shafts, dan terowongan.
 Perencanaan Tambang
Perencanaan tambang dilakukan apabila sudah ditemukan adanya
cadangan bahan galian yang sudah layak untuk ditambang, dengan tingkat
cadangan terukur. Cadangan terukur yaitu cadangan bahan galian yang semua
dimensinya diketahui dengan pasti dan tingkat kesalahan maksimal adalah 20
persen.
 Penambangan
Penambangan bahan galian dibagi atas tiga bagian, yaitu :
A. Tambang Terbuka
Tambang terbuka adalah kegiatan penambangan bahan galian yang
berhubungan langsung dengan udara bebas atau udara luar. Tambang terbuka
dilakukan kegiatan yaitu pembersihan lahan, pengangkatan tanah pucuk dan
menyimpannya di tempat tertentu, pembungkaran dan penggalian over burden,
dan pengangkatan bahan galian dan membawanya ke stock pile.
Metode yang digunakan dalam tambang terbuka :
a. Quarry
Diterapkan untuk penambangan bahan galian C, misalnya endapan pasir,
tanah liat, basal, marmer grafit, dan lain sebagainya.
b. Strip mine
Digunakan untuk pengambilan bahan galian yang endapan bahan galian
letaknya mendatar. Bisanya digunakan untuk penambangan batubara dan
endapan lain yang letaknya relatif datar.
c. Open pit
Metode ini digunakan dengan cara memindahkan tanah penutup dan
menggali endapan bahan galian tersebut sehingga menimbulkan pit atau sumur
terbuka.
d. Back filling
Metode ini dilakukan dengan cara memindahkan tanah penutup, menggali
bahan galian dan kemudian sesudah bahan galian habis, tanah penutup
dikembalikan lagi ke lahan penambangan.
e. Tambang alluvial
Metode ini dilakukan dengan pengambilan endapan alluvial. Contohnya
adalah emas, pasir batu, kerikil, batu mulia, timah, pasir besi, dan lain
sebagainya.
f. Tambang semprot
Metode penambangan dengan menggunakan pompa untuk
menyemprotkan bahan galian dan memindahkannya ketempat pengolahan.
g. Auger mining
Penambangan dengan menggunakan alat auger. Alat ini berbentuk spiral
yang dapat berputar baik horisontal maupun sedikit mining sehingga bahan
galian dapat dikeluarkan.
h. Drilling and pumping system
Metode ini bekerja dengan cara pengeboran dan meompakan bahan
galian melalui pipa hisap. Bahan galian yang menggunakan cara ini biasanya
berupa fluida dan gas.

B. Tambang Bawah Tanah


Tambang bawah tanah ialah tabang yang tidak berhubungan langsung
dengan udara bebas atau udara luar. Tahapan dalam penambangan bawah
tanah yaitu pembuatan jalan utama, pemasangan penyangga, pembuatan lubang
maju untuk produksi, pemasangan penyangga, ventilasi, drainase, dan fasilitas
tambang lain yang dibutuhkan.
Metode tambang bawah tanah antara lain sebagai berikut :
a. Open stope
Proses penambangan ini tidak menggunakan penyangga. Penmbang dilakukan
seperti biasa karena atapnya cukup kuat untuk menahan beban.
b. Supported stope
Sistem penambang dengan penyangga-penyangga menggunakan besi,kayum
atu beton. Biasanya digunakan pada tambang mineral logam.
c. Long wall
Sistem penambangan ini biasa digunakan untuk batubara dengan membuat
lorong panjang, bagian front yang sudah selesai di tambang dibiarkan runtuh
dengan sendirinya.
d. Short wall
Digunakan untuk penambangan batubara namun lorong yang dibuat lebih kecil
dan pendek dari long wall.
e. Room and pillar
Sistem penambangan batubara dengan menggunakan penyangga yang
biasanya terbuat dari kayu dengan bentuk balok persegi.
f. Cut and fill
Metode ini dilakukan dengan menggali atau membuat bukaan-bukaan dan
kemudian di isi lagi dengan material lain bekas bukaan tersebut.
g. Gophering
Sistem penambangan dengan membuat bukaan-bukaan relatif kecil dan sempit
secara tidak beraturan. Biasanya digunakan untuk tambang-tambang rakyat
yang berguna untuk mencari logam mulia.
h. Block caving
Sistem penambangan dengan cara meruntuhkan bagian-bagian yang sudah
selesai ditambang. Digunakan pada lokasi yang memiliki struktur geologi yang
mengandung misalnya kekar batuan atap dalam tiga dimensi. Metode modifikasi
dari block caving yaitu sub level caving.
C. Tambang Bawah Air
Tambang bawah air adalah suatu metoda penambangan di bawah air, yang
dilakukan untuk endapan bahan galian alluvial, marine dangkal dan marine
dalam. Peralatan utamanya adalah kapal keruk.
5. Pengolahan Bahan Galian
Bahan galian yang selesai di tambang umumnya harus diolah terlebih dahulu.
Hal ini disebabkan karena tercampurnya pengotor bersama bahan galian,
perlunya spesifikasi tertentu untuk dipasarkan serta kalau tidak diolah harga
jualnya relatif rendah jika dibandingkan dengan yang sudah diolah.

Tujuan pengolahan bahan galian antara lain sebagai berikut :


a. Untuk menyesuaikan spesifikasinya.
b. Untuk meningkatkan nilai tambah bahan galian.
c. Untuk mengurangi volume dan ongkos angkutan.
d. Untuk mengekstraksi logam yg lebih bernilai.
e. Untuk mereduksi senyawa-senyawa kimia yang tidak dikehendaki pabrik
peleburan.
Pengaolahan bahan galian memiliki banyak metode, secara sederhana dibagi
atas tiga cara, yaitu :
a. Pengolahan bahan galian secara fisika
Pengolahan ini ialah pengolahan bahan galian dengan cara memberikan
perlakuan fisika seperti peremukan, penggerusan, pencucian, pengeringan, serta
pembakaran suhu rendah.
b. Pengolahan secara fisik dan kimiawi tanpa ekstaksi metal
Pengolahan ini dilakukan dengan cara fisika dan kimia tanpa ada proses
konsentrasi dan ekstraksi metal.
c. Pengolahan secara fisika dan kimia dengan ekstraksi metal
Pengolahan ini dilakukan dengan cara fisika dan kimia dengan proses
konsentrasi dan ekstrksi metal. Contohnya pengolahan logam mulia.

6. Pemasaran Bahan Galian


Pemasaran bahan galian di bagi atas tiga tipe pemasaran, yaitu :
A. Tipe pasar
a. Pasar yang dikuasai produsen.
b. Pasar yang telah dikuasai pembeli.
c. Pasar bebas aatau pasar yang tidak ada ketergantungan antara pembeli dan
penjual. Masing-masing bebas menjual dan membeli bahan tambang tersebut.
d. Pasar yang dikuasai oleh penjual.
B. Berdasarkan jangka waktu penjualan
a. Penjualan berdasarkan kontrak jangka panjang
Merupakan pasar yang penjualan produknya dengan kontrak jangka panjang,
misalnya satu tahun atau lebih.
b. Penjualan spot
Yaitu penjualan sesaat atau beberapa kali pemasokan atau pengiriman.
C. Berdasarkan lokasinya
a. Pasar lokal.
b. Pasar regional.
c. Pasar internasional.

7. Reklamasi Lahan Pertambangan


Pengelolaan lingkungan tambang seharusnya dilakukan sesuadah proses
penambangan dimulai. Hal ini dilakukan karena begitu proses penambangan
dimulai, akan langsung menimbulkan dampak antara lain :
A. Dampak Fisika dan Kimia
a. Pada area stock pile memberikan gangguan seperti debu dari penumpukan
material tambang, limbah padat dari air kerja pada pencucian material tambang,
material cair dan tersuspeksi, serta kebisingan yang ditimbulkan oleh
pengoperasian alat-alat produksi bahan galian.
b. Pada lokasi penambangan memberi gangguan berupa perubahan bentang
alam, debu, limbah cair, dan limbah padat.
B. Dampak Sosial Ekonomi dan Budaya
Dampak yang akan terjadi antara lain kecemburuan sosial, hilangnya
kesempatan kerja, konflik antara penduduk pribumi dan pendatang.
Dengan kerusakan-kerusakan yang dirimbulkan oleh proses penambangan
tersebut, maka seharusnya lah dilakukan tahapan reklamasi.
Reklamasi merupakan suatu usaha memperbaiki atau memulihkan kembali lahan
dan vegetasi dalam kawasan hutan yang rusak sebagai akibat kegiatan usaha
pertambangan dan energi agar dapat berfungsi secara optimal sesuai dengan
peruntukannya. Sehingga pada akhirnya bekas tambang yang telah diproses
bisa dimanfaat kan kembali sebagaimana mestinya.
Tahapan kegiatan reklamasi pertambangan adalah sebagai berikut :
a. Melakukan penimbunan lahan kemudian menempelkan lapisan tanah yang
subur (top soil) di lahan yang akan direklamasi. Ini bertujuan untuk memberikan
lapisan penyubur sehingga memudahkan tanaman untuk tumbuh dan
memberikan kekuatan menyangga tanah karena lahan bekas tambang umumnya
miskin unsur hara, memiliki porositas tinggi dan penyerapan air rendah.
b. Tahap persiapan lahan yaitu dengan perataan lahan. Tahapan ini adalah
meratakan sehingga nantinya memudahkan penimbunan top soil, menguatkan
porositas dan menyerap air. Reklamasi memang dapat dilakukan di lahan miring
atau lereng meskipun akan ditemukan banyak kesulitan. Lahan yang
kemiringannya sudah diratakan akan memudahkan proses lanjut reklamasi.
Pemadatan lapisan tanah untuk menstabilkan lereng ini dilakukan dengan
tractor, grader atau bulldozer (sheep foot roller). Di beberapa lokasi lahan yang
curam, maka pemadatan ini ditarik dengan bulldozer. Setelah tanah
dipadatratakan, maka selanjutnya perlu dibuat saluran drainase untuk mengatur
penyaliran.
c. Hydroseeding adalah aktivitas penyebaran atau penyemaian lahan reklamasi
dengan bibit tanaman perintis (umumnya yang digunakan adalah centrocema)
yang sebelumnya telah dicampurkan dengan fertilizer dan aditif lainnya.
Penyebaran dilakukan dengan truck hydro seeder. Hydro seeding ini bertujuan
untuk meningkatkan kualitas tanah sehingga tanaman akan mendapatkan
lingkungan yang baik.
d. Tahap selanjutnya bisa dilakukan penanaman pohon,Untuk penanaman
pohon, maka disusun pembuatan lubang tanam untuk anakan dengan dimensi
disesuaikan dengan kebutuhan. Media tanam yang diperlukan umumnya adalah
tanah top soil, pupuk (kompos) dan fertilizer lainnya. Jarak tanam juga
disesuaikan. Untuk memperkuat lahan maka biasanya ditambahkan jaring
(mesh) di sepanjang lokasi juga untuk mencegah longsor.
Pohon yang ditanam dalam reklamasi adalah Pohon yang cepat tumbuh,
biasanya Pohon Akasia. Pemilihan pohon cepat tumbuh (sengon,
angsana/Pterocarpus Indicus atau akasia/Acacia Mangium) adalah alternative
awal untuk merevegatasi lahan bekas tambang. Tanaman ini adalah dua dari
beberapa jenis tanaman reklamasi yang cepat tumbuh. Dalam beberapa tahun
dengan maintenance yang baik, hampir dapat dipastikan reklamasi akan berjalan
bagus.
DAFTAR PUSTAKA

http://r-jotambang.blogspot.com/2011/12/tahapan-penambangan.html

Anda mungkin juga menyukai