Anda di halaman 1dari 5

Page 198 of 234

ANALISA KONDISI GENERATOR


TRANSFORMER MENGGUNAKAN
METODE THERMOGRAPHY
H.Alief Maulana1, Didik Aribowo2, Inawati3
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jl. Jendral Sudirman KM 4, Cilegon, Banten
E-mail : alief.m09@gmail.com, aribowo82@yahoo.co.id, inawati151@gmail.com

Abstrak -- Transformator merupakan salah satu bagian paling ilmu melakukan akuisi dan analisis informasi termal dari
penting dalam suatu sistem tenaga listrik yang berfungsi untuk gambar yang diperoleh dari peralatan kamera termal, Teknik
mengkonversikan daya tanpa mengubah frekuensi listrik. thermography telah banyak digunakan pada area listrik
Sebagai peralatan listrik, trafo tidak lepas dari fenomena Akhir-akhir ini, teknik thermography infra merah mulai
kegagalan (failure), baik kegagalan thermal maupun
kegagalan elektris. Jika kegagalan ini berlangsung terus
dikembangkan untuk memantau kondisi suatu peralatan
menerus maka akan menyebabkan kerusakan (breakdown). mekanik. Teknik ini didasarkan pada teknik pemantauan
Padahal perbaikan trafo tidaklah mudah dan tidak dapat suhu suatu permukaan benda dengan menggunakan detektor
dikerjakan dalam waktu yang singkat. hal ini nantinya akan infra merah. Dengan teknik ini perbedaan suhu sebesar
berdampak pada sejumlah kerugian financial yang sangat 0,1°C dapat dideteksi.
besar. Untuk menghindari terjadinya kerusakan tersebut
maka di PT Indonesia Power UBP suralaya dilakukan sebuah II. TINJAUAN TEORI
pemantauan atau monitoring dengan menggunakan metode 2.1 Transformator
Thermography, Teknik thermography telah banyak Transformator atau transformer atau trafo adalah
digunakan pada area listrik Akhir-akhir ini, teknik peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan
thermography infra merah mulai dikembangkan untuk
tenaga atau daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan
memantau kondisi suatu peralatan mekanik. Teknik ini
didasarkan pada teknik pemantauan suhu suatu permukaan rendah atau sebaliknya (mentransformasikan tegangan) ..
benda dengan menggunakan detektor infra merah. Dengan Berbeda dengan mesin listrik yang lain, pada trafo tidak
teknik ini perbedaan suhu sebesar 0,1°C dapat dideteksi. Dari terjadi konversi energi mekanik-listrik atau sebaliknya.
pengalaman inspeksi, terbukti bahwa teknik thermography Trafo adalah mesin listrik yang tegangan serta arus nya
dapat mendeteksi anomali suatu peralatan listrik seperti adalah AC. Transfer energi terjadi melalui induksi
generator transformer 1 secara dini. Apabila diikuti dengan elektromagnetik.
perbaikan sesegera mungkin, maka kegagalan generator
transformer 1 di PT Inonesia Power dapat diantisipasi.
2.2 Prinsip Kerja Transformator
Kata kunci: Generator Transformer, Thermogphy, Inframerah, Berdasarkan pada (gambar 3.1), trafo bekerja
Suhu berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Ketika
rangkaian primer diberikan tegangan AC (Vp), maka akan
timbul arus (Ip). Arus tersebut akan menimbulkan fluks
I. PENDAHULUAN
magnet (Ǿ) yang berubah terhadap waktu pada inti, sesuai
Transformator merupakan salah satu bagian paling dengan Hukum Faraday.
penting dalam suatu sistem tenaga listrik yang berfungsi
untuk mengkonversikan daya tanpa mengubah frekuensi
listrik. Sebagai peralatan listrik, trafo tidak lepas dari
fenomena kegagalan (failure), baik kegagalan thermal
maupun kegagalan elektris. Jika kegagalan ini berlangsung
terus menerus maka akan menyebabkan kerusakan. Padahal
perbaikan trafo tidaklah mudah dan tidak dapat dikerjakan
dalam waktu yang singkat. hal ini nantinya akan berdampak
pada sejumlah kerugian financial yang sangat besar. Gambar 1. Tegangan Pada Rangkaian Primer
Salah satu penyebab utama munculnya kegagalan pada (www.bagianbagiantrafo.com)
trafo adalah adanya arus berlebih. Panas berlebih biasanya
ditimbulkan oleh berbagai faktor seperti beban lebih, rugi (1)
histerisis dan arus eddy, adanya proses oksidasi yang
menghasilkan karat, air dan lain-lain. Panas berlebih akan Fluks magnet akan menginduksi belitan pada rangkaian
memicu reaksi berantai yang akan mempercepat penurunan sekunder, sehinga pada rangkaian sekunder timbul GGL.
usia dan kualitas kerja, sehingga nantinya akan membuat Polaritas dari GGL induksi tersebut berlawanan dengan
trafo mengalami kerusakan. sumbernya.
Trafo memerlukan berbagai macam pengujian, Dalam
penelitian kali ini penulis memilih untuk melakukan
pengujian kondisi fisik yaitu melalui panas dari trafo dengan
mengunakan metode thermography. Thermography adalah

The 3rd National Conference on Industrial Electrical and Electronics (NCIEE) Proceedings  ISBN : 978‐602‐98211‐0‐9 
Page 199 of 234

Gambar 2. Tegangan Pada Rangkain Sekunder


(www.bagianbagiantrafo.com) Gambar 3. kamera Tipe T series 425

(www.flir.com/uploadedFiles/Thermography_APAC/Products/Pro
(2.2) (3.2)
duct_Literture/vpr_FLIR_t425_dataS_AUS-LR,2013)

Nilai GGL induksi yang dihasilkan juga dapat dinyatakan Bagian-bagian dari kamera
sebagai berikut: - LCD Display
- Batere
Es = 4,44 f Ns Ǿm - Tutup Batere (3.3)
dimana: - Lensa
Es = Tegangan induksi - Mini SDCard
f = frekwensi - LED
Ns = jumlah lilitan Dari Lcd Display atau layar bisa menampilkan:
Ǿm = flux maksimum - Sistem menu
- Hasil gambar
2.3 Thermography - Indikator daya atau power
Teknologi thermography merupakan salah satu - Tanggal dan waktu
peralatan teknologi Non Destructive Testing Non-Contact - Nilai batas untuk skala temperature
yang dapat digunakan untuk kegiatan preventive - Skala temperature
maintenance, predictive maintenance, quality control, safety - Nilai emisivity
control, testing & commissioning atau NDT of materials Untuk penggunaan kamera ini sama seperti kamera pada
evaluation dan memungkinkan pengukuran temperatur dari umumnya tapi harus memperhatikan kaidah pegukuran
jarak tertentu tanpa menyentuh obyek yang diukur secara lapagannya:
scaning serta mendeteksi perubahan temperatur hingga 0,1 - Pastikan anda aman
o
C, sehingga mampu mengkondisikan material komponen - Fokus dan stabil
yang mengalami perubahan. - Pilih range temperature yang benar
Dengan demikian metoda ini sangat efisien dan efektif - Ketahui jarak kerja optimum
untuk kegiatan inspeksi pada komponen, peralatan maupun - Pengukuran kualitatif dan kuantitaif
instalasi listrik yang sedang beroperasi pada sistem - Pilih latar belakang sesederhana mungkin
kelistrikan, sehingga dapat diketahui kerusakannya secara - Pilih area yang memiliki emisifitas tinggi
dini. - Peganglah kamera dengan stabil
Prinsip kerja teknologi ini adalah dengan mengukur 2.6 Software FLIR QuickReport 1.2
pancaran energi panas suatu bahan atau komponen Software FLIR QuickReport 1.2, memungkinkan
kemudian mengkonversikannya menjadi suatu peta pengguna untuk mengatur dan menganalisa gambar
temperatur bahan atau komponen tersebut. Dengan radiometrik dari kamera inframerah.Cara penggunaan
mengetahui perbedaan peta temperatur dari bahan atau softwere ini sangat sederhana tinggal memasukan gambar
komponen yang diuji secara dini, akurat dan cepat maka yang tersimpan di Mini SDCard yang telah diambil dari
dapat diketahui kondisi penyimpangan yang terjadi kamera infra merah kedalam komputer yang memiliki
peralatan listrik yang salah satu contohnya adalah trafo softwere tersebut

2.4 Kamera Inframerah Themography


Kamera inframerah sendiri itu ada 3 tipe yaitu
- Tipe E series
- Tipe T series
- Tipe P series

Dari ketiga tipe itu yang paling diunggulkan adalah


tipe P, karena memiliki resolusi gambar yang bagus tapi
tentu saja tipe ini harganya relatif mahal dibandingkan 2 tipe
yang lain. Di PT indonesia power sendiri saat ini  
menggunakan Tipe T serie 425
Gambar 4. software FLIR (indonesia power, 2013)

The 3rd National Conference on Industrial Electrical and Electronics (NCIEE) Proceedings  ISBN : 978‐602‐98211‐0‐9 
Page 200 of 234
III. ANALISA KONDISI GENERATOR TRANSFORMER Tabel 1. Objek dan Suhu Operasi Referensi kenaikan Temperatur
3.1 Teknik Thermography dan kelas EPRI

Gambar 5. Teknik Thermography


Keunggulan menggunakan metode thermography Tabel 2. kenaikan Temperatura dan kelas EPRI Standard of
untuk peralatan listrik terutama transformator adalah: Thermography inspection FLIR
- Bisa mengukur tanpa perlu menyentuh objek
- Pengukuran dilakukan dengan jarak aman yaitu jarak
16.0 m dari transformator.
- Tidak menggangu atau berpengaruh pada
transformator.
- Dapat memeriksa objek yang bergerak karena
pemeriksaaan ini dilakukan secara online
- Biaya perbaikan rendah.
- Tidak perlu diakukan shut down pada saat inspeksi.
- Kerusakan lebih besar dapat dihindari.
- Resiko kebakaran dan keselamatan dapat ditekan
dengan menghindari terjadinya kecelakaan.

3.2 Metode Thermography Pada Generator Transformer

Tabel 3. Standard of Thermography Standar IR Thermography


berdasarkan Kelas Insulasi.

Gambar 6.  Metode Thermography pada Generator Transformer 

3.3 Standar Thermography


Standar yang digunakan untuk menganalisa gambar
termal adalah standar yang dikeluarkan dari EPRI (Electric
Power Research Institute) sebuah tim yang melakukan
penelitian tentang industri tenaga listrik di Amerika Serikat

Tabel 4. Thermography berdasarkan Kelas Insulasi.

The 3rd National Conference on Industrial Electrical and Electronics (NCIEE) Proceedings  ISBN : 978‐602‐98211‐0‐9 
Page 201 of 234

3.4 Analisa Gambar


Dalam pengambilan gambar transformator dengan
mengunakan kamera inframerah, ada beberapa hal yang
harus diperhatikann :
1. Waktu yang paling baik untuk pengambilan gambar
adalah pada saat pagi hari ataupun malam hari untuk
menhindari kontak langsung dengan matahari.
2. Perhatikan suhu sekitar.
3. Harus diperhatikan latar atau beckground disekitar
transformator yang akan diambil gambarnya dan Gambar 8. Bushing
diusahakn tidak ada objek lain karena bisa mengganggu
fokus dari kamera inframerah.
4. Fokus ke target pengambilan gambar.

Gambar 9. Body Generator Transformer

Gambar 7. RST Output generator

The 3rd National Conference on Industrial Electrical and Electronics (NCIEE) Proceedings  ISBN : 978‐602‐98211‐0‐9 
Page 202 of 234
EPRI yang merupakan standar yang digunakan dalam
inspeksi thermography.

IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pengamatan dan pengujian yang telah
dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Cara kerja kamera inframerah yaitu mendeteksi dan
mengukur gelombang elektromagnetik yang dipancarkan
oleh material dan di-scan melalui lensa dan filter khusus
yang dideteksi menjadi thermal image (peta temperature
gradien) yang kemudian dapat dilihat pada monitor atau
view finder dan langsung direkam sekaligus diukur
temperaturnya.
2. Penelitian yang penulis lakukan untuk kondisi
Generator Transformer dalam keadaan normal dan
hanya membutuhkan pemantauan atau monitoring rutin
agar bila terjadi kerusakan akan diketetahui sedini
mungkin

4.2 Saran
Saran yang mampu penulis berikan adalah:
1. Agar generator transformer yang ada pada sistem yang
ada, harus dapat mencukupi daya yang dibutuhkan oleh
beban yang akan diberikan agar tidak terjadi panas
berlebih sehingga menyebakan drop tegangan pada
Gambar 10. Radiator Kiri transformator.
2. Agar perawatan pada generator transformer lebih efektif
sebaiknya dalam 1 bulan dilakukan 2 kali pengambilan
gambar thermogrphy.

DAFTAR PUSTAKA
1. PT PLN, 2003, “Panduan Pemeliharaan Trafo Tenaga”, Jakarta : PT
PLN P3B.
2. “Facilities, Instruction, Standard and Technique volume 3-30”.2003.
United States Department Of The Interior Bureau Of Reclamation.
3. Anonim, 2011, Basic Training thermography.
4. Digdayanti, Risti Nurita, 2011, “Analisis Minyak Trafo Pada
Generator Transformer Unit 3 Di PT. Indonesia Power “ Laporan
Kerja Praktek: Univervrsitas Sultan Ageng Tirtayasa
5. http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd
=9&cad=rja&ved=0CGsQFjAI&url=http%3A%2F%2Fstaff.uny.ac.id
%2Fsites%2Fdefault%2Ffiles%2FSEMINAR%2520SOSIOLOGI.pdf
&ei=tu5IUsurCs6Hrgft2YGgCA&usg=AFQjCNGcXfsBPFQ_vadACE
F5BoQMTexRQ (URL dikunjungi pada tanggal 18 agustus 2013)
6. http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd
=8&cad=rja&ved=0CE8QFjAH&url=http%3A%2F%2Fwww.batan.go
.id%2Fptrkn%2Ffile%2Ftkpfn13%2F22.Ari.pdf&ei=ifRIUr6zC4fsrAf
OzoCQDQ&usg=AFQjCNEu5E2nTYFVmLBSnLFrljKWuf-jFA
(URL dikunjungi pada tanggal 21 agustus 2013)
7. http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd
=1&ved=0CD0QFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.flir.com%2Fuplo
adedFiles%2FThermography_APAC%2FProducts%2FProduct_Litertu
re%2Fvpr_FLIR_t425_dataS_AUSLR.pdf&ei=L_VIUoSXCIqBrgfIkY
Gambar 11. Radiator kanan DgDA&usg=AFQjCNE2JYru03MPA0s6tEI1fCBJ1Xe3Aw (URL
dikunjungi pada tanggal 21 agustus 2013)
8. http://www.cctvcameraindonesia.com/how-do-infrared-cameras-work/
Dari 5 gambar yang telah diambil dengan (URL dikunjungi pada tanggal 29 september 2013)
menggunakn kamera inrfamerah thermogrhy, yang berupa 9. http://reosa.blogspot.com/2012/10/bagaimana-cara-kerja-kamera-infra-
RST output generator, Bushing, Body GT 1, Radiator kanan merah.html (URL dikunjungi pada tanggal 30 september 2013
dan Kiri. Suhu yang terdeteksi dikamera infrmerah masih
dalam keadaan normal karena suhu masih dibawah standar

The 3rd National Conference on Industrial Electrical and Electronics (NCIEE) Proceedings  ISBN : 978‐602‐98211‐0‐9 

Anda mungkin juga menyukai