G EORG E O RW ELL
“ D U R G A H AY U ”
(Morgue Vanguard)
kami panjatkan syukur ke hadirat yang maha pengontrol
atas pengingat di setiap bulan depalan delusi bergerombol
juga do’a bagi yang gaspol menolak hidup di bawah kontrol
bergembira membuat gapura di depan gang berbentuk kontol
bertuliskan seruan dalam bahasa serapan arak
dan plesetan dialek barak kesatuan yang berlogo pisau dan tengkorak
diarak kampanye mall yang marak jual bualan kemerdekaan
diiringi lantunan satu batalyon menyanyikan
Indonesia Tumpah Darahku yang tak punya urusan dengan
tumpah darah warga yang dibantai di bawah bendera pembangunan
tumpah gelontoran darah dari Simpang Kraft hingga Wamena
di lembar sejarah yang dibaca dengan kacamata tentara
Kami rubah kosakata di kamus kontra-petaka
dan mendekatkan makna merdeka dengan lubang anus dicolok gada
bacakan puisi Wiji di depan harga bandrol NKRI:
“kemerdekaan adalah nasi, dimakan jadi tai”