Anda di halaman 1dari 9

Pedoman pengujian kepadatan mutlak campuran beraspal panas

dengan alat getar listrik

1. Ruang lingkup
Pedoman ini menguraikan tata cara penyaiapan contoh uji, peralatan dan pengujian
kepadatan mutlak dengan menggunakan alat getar listrik.
Pengujian kepadatan mutlak dengan menggunakan alat getar listrik yang diuraikan dalam
pedoman ini hanya berlaku untuk menentukan formula campuran rancangan (FCR) dan
formula campuran kerja (FCK) pada campuran beraspal panas.

2. Acuan Normatif
- British Standard 598 - Part 104 (1989), Prosedure Used in the Repusal Density Test
- RSNI M-01-2003, Metode Pengujian Campuran Beraspal Panas dengan alat Marshall

3. Istilah dan definisi


3.1
AMP (Asphalt Mixing Plant)
pusat pencampur aspal
3.2
Kepadatan mutlak
kepadatan maksimum benda uji campuran beraspal dan benda uji mempunyai rongga
dalam campuran terendah.
3.3
Viskositas
Tingkat kekentalan aspal yang dipengaruhi oleh temperatur

4. Simbol dan singkatan


- A : masa benda uji di udara (gram)
- B : masa benda uji dalam air (gram)
- C : masa benda uji kering permukaan jenuh (gram)
- γw : berat isi air (=1 gram/cm3)
- T : tebal contoh (mm)

1 dari 9
5. Ketentuan
5.1. Contoh uji
Contoh uji dapat berupa:
1) Campuran beraspal yang dibuat di laboratorium; dan
2) Campuran beraspal hasil produksi di Pusat Pencampur Aspal (AMP).
5.2. Peralatan
Peralatan yang digunakan terdiri atas:
1) Alat pemadat getar listrik dengan frekuensi 2800 + 100 tumbukan setiap menit dan
berat + 5,3 kg (Gambar 1a), telapak pemadat diameter 100 mm serta diameter 150
mm (Gambar 1b dan 1c);
2) Cetakan terbuat dari baja dengan diameter bagian dalam 152,1 mm dan diameter luar
166,1 mm serta tinggi cetakan 170 mm (Gambar 1d);
3) Alas cetakan terbuat dari baja yang dilengkapi pengencang (Gambar 1e);
4) Arloji pengukur waktu;
5) Termometer logam, kapasitas maksimum 250oC dengan ketelitian maksimum 1oC;
6) Oven, yang dilengkapi dengan pengatur temperatur yang mampu memanaskan
sampai 200 + 3oC (Gambar 1f);
7) Timbangan dengan kapasitas minimum 2500 gram dengan ketelitian 1 gram, yang
dapat dilengkapi dengan fasilitas untuk penimbangan dalam air;
8) Alat untuk mengeluarkan benda uji dari dalam cetakan yang sudah dipadatkan, untuk
diameter benda uji 150 mm;
9) Keranjang kawat untuk penimbangan dalam air;
10) Bahan pembantu antara lain, kainkeras atau sejenisnya, parafin, vaselin, dan lap
lainnya;
11) Perlengkapan lainnya:
a) Panci untuk memanaskan agregat, aspal dan campuran beraspal;
b) Sendok pengaduk, kuas dan spatula;
c) Kompor atau pemanas (hot plate);
d) Sarung tangan terbuat dari asbes, pelindung pernapasan (masker), dan pelindung
telinga.

6. Prosedur pengujian

6.1. Cara pengujian

1) Persiapan pembuatan benda uji


a) Campuran beraspal panas yang dibuat di laboratorium
i. Keringkan masing-masing fraksi agregat pada temperatur 105oC-110oC
sekurang-kurangnya 4 jam di dalam oven;
ii. Keluarkan masing-masing fraksi agregat dari oven dan tunggu sampai
beratnya tetap;
iii. Lakukan penyaringan pada masing-masing fraksi agregat dan lakukan
penimbangan untuk memperoleh gradasi agregat campuran yang dikehendaki;

2 dari 9
iv. Lakukan pengujian kekentalan aspal untuk memperoleh temperatur
pencampuran dan pemadatan;
v. Siapkan agregat campuran sesuai Butit iii sebanyak + 2500 gram sehingga
menghasilkan tinggi benda uji kira-kira 63,5 mm + 1,27 mm (2,5 + 0,05 inc)
kemudian panaskan agregat campuran untuk setiap benda uji tersebut pada
temperatur 28oC di atas temperatur pencampuran dan sekurang-kurangnya 4
jam di dalam oven;
vi. Panaskan aspal sampai mencapai kekentalan (viskositas) yang disyaratkan
untuk pencampuran seperti diperlihatkan pada Tabel 1;
Tabel 1. Kekentalan aspal keras untuk pencampuran dan pemadatan
Kekentalan untuk
Alat uji Satuan
Pencampuran Pemadatan
Viscosimeter Kinematik 170 + 20 280 + 30 Centistokes
Viscosimeter Saybolt Furol 85 + 10 140 + 15 Detik Saybolt Furol
Catatan: Khusus untuk aspal polimer berdasarkan kekentalan yang didapat dari hasil
pengujian di laboratorium yang kemudian dihubungkan dengan temperatur,
maka untuk temperatur pencampuran dan pemadatan harus dikurangi
sampai dengan 10°C.
vii. Panaskan wadah pencampur kira-kira 28oC di atas temperatur pencampuran
aspal;
viii. Masukkan agregat campuran yang telah dipanaskan kedalam wadah
pencampur;
ix. Tuangkan aspal yang sudah mencapai tingkat kekentalan seperti pada Tabel 1
sebanyak yang dibutuhkan ke dalam agregat campuran yang sudah
dipanaskan, kemudian aduk dengan cepat sampai agregat terselimuti aspal
secara merata;
b) Campuran beraspal dari Pusat Pencampur Aspal (AMP)
i. Siapkan dan bersihkan wadah untuk menampung campuran;
ii. Tuangkan campuran beraspal hasil produksi Pusat Pencampur Aspal (AMP)
kedalam wadah sebanyak kira-kira 2750 kg, contoh uji campuran beraspal
tersebut dapat diambil dari aliran pintu penampung panas (Bin Dingin) atau
dari atas truk pengangkut;
iii. Lindungi wadah yang sudah berisi campuran beraspal dengan plastik yang
kedap sehingga campuran tidak bercampur dengan bahan lain yang tidak
dikehendaki dan pengaruh oksidasi serta untuk mempertahankan temperatur
pemadatan selama pengangkutan ke laboratorium;

2) Pembuatan benda uji


i. Bersihkan perlengkapan cetakan berdiameter 152,1 mm untuk benda uji serta
bagian telapak penumbuk dengan seksama dan panaskan sampai temperatur
antara 90oC – 150oC;
ii. Letakkan cetakan benda uji tersebut di atas alas cetakan dan longgarkan kedua
bautnya, oleskan vaselin pada bagian dalam cetakan kemudian letakkan kertas

3 dari 9
saring atau kertas penghisap dengan ukuran yang sesuai dengan ukuran dasar
cetakan;
iii. Masukkan seluruh campuran beraspal panas sesuai Butir 6.1,1), a), ix (untuk
campuran beraspal yang di buat di laboratorium) atau Butir 6.1,1), b), iii (untuk
campuran beraspal dari Pusat Pencampur Aspal) ke dalam cetakan dan tusuk-
tusuk campuran dengan spatula yang telah dipanaskan sebanyak 15 kali di
sekeliling pinggirannya dan 10 kali di bagian tengahnya;
iv. Letakkan kertas saring atau kertas penghisap di atas permukaan benda uji
dengan ukuran yang sesuai dengan ukuran cetakan;
v. Padatkan campuran beraspal dengan menggunakan alat pemadat getar listrik
pertama menggunakan telapak penumbuk yang berukuran 150 mm selama 6
detik, selanjutnya menggunakan telapak penumbuk yang berukuran 100 mm
sebanyak 8 (delapan) posisi penumbukan dan masing-masing posisi selama 6
detik dengan urutan penumbukan sesuai Gambar 1g;
vi. Lakukan penumbukan pada kedelapan posisi sesuai Butir 6.1.2).v di atas secara
berulang sehingga jumlah penumbukan untuk masing-masing posisi sebanyak 5
(lima) kali atau total waktu yang diperlukan untuk masing-masing posisi adalah 5 x
6 detik;
vii. Ganti telapak penumbuk dengan menggunakan telapak penumbuk yang berukuran
150 mm dan kemudian padatkan lagi selama 6 detik untuk mendapatkan
permukaan atas benda uji menjadi rata;
viii. Keluarkan benda uji dari cetakan kemudian balikan dan selanjutnya letakkan
kertas saring atau kertas penghisap di atas permukaan benda uji dengan ukuran
yang sesuai dengan ukuran cetakan serta padatkan dengan urutan penumbukan
dan jumlah waktu penumbukan sesuai Butir 6.1.2).vi dan Butir 6.1.2).vii;
ix. Keluarkan benda uji dengan hati-hati dan letakkan di atas permukaan yang rata
dan biarkan selama kira-kira 24 jam pada suhu ruang;
x. Bila diperlukan pendinginan yang lebih cepat dapat digunakan kipas angin meja;
xi. Lakukan penimbangan sesuai dengan butir 6.1.3);

3) Penimbangan
i. Bersihkan benda uji dari butiran-butiran halus yang lepas dengan menggunakan
kuas kemudian diberi label yang jelas;
ii. Ukur tinggi benda uji dengan ketelitian 0,1 mm (0,004 inc) dan bila tinggi benda uji
kurang atau lebih dari persyaratan sesuai Butir 6.1.1).a). v maka beda uji tersebut
tidak boleh digunakan dan harus dibuat kembali sebagai penganti;
iii. Catat tebal dan berat benda uji yang diperoleh pada formulir yang sudah
disediakan;
iv. Timbang benda uji di udara = A gram;
v. Timbang benda uji dalam air = B gram;
vi. Keringkan permukaan benda uji dengan kain lap sampai mencapai kering
permukaan jenuh, kemudian ditimbang = C gram;

4 dari 9
vii. Hitung besaran kepadatan mutlak sesuai dengan rumus sesuai Butir 6.2;

6.2. Cara perhitungan kepadatan mutlak


Perhitungan kepadatan mutlak adalah sebagai berikut:
A x γw
Kepadatan Mutlak = (gram/cm3)
(C − B)
dimana:
A = masa benda uji di udara (gram)
B = masa benda uji dalam air (gram)
C = masa benda uji kering permukaan jenuh (gram)
γw = berat isi air (=1 gram/cm3)

5 dari 9
Lampitan A
(Normatif)

Contoh formulir pengujian

Proyek : Jenis campuran :


Sumber agregat : Tanggal pengujian :

Nomor benda uji 1 2 3


Tebal benda uji = T (mm)
Berat benda uji di udara = A (gram)
Berat benda uji dalam air = B (gram)
Berat benda uji kering
= C (gram)
permukaan di udara (SSD)

Kepadatan mutlak (berat isi Axγ


= w (gram/cm 3 )
maksimum) (C − B)

Koordinator Pengujian, Teknisi Penguji,

( ...........................) ( ...........................)
NIP. .................. NIP. ..................

6 dari 9
Lampiran B
(Informatif)

Contoh perhitungan kepadatan mutlak

Proyek : Peningkatan Jalan Jenis campuran : Laston lapis


Sukarno-Hata permukaan (AC-WC)
Sumber agregat : Sumedang Tanggal pengujian : 28 Agustus 2004

Nomor benda uji 1 2 3


Tebal benda uji = T (mm)
Berat benda uji di udara = A (gram)
Berat benda uji dalam air = B (gram)
Berat benda uji kering
= C (gram)
permukaan di udara (SSD)

Kepadatan mutlak (berat isi Axγ


= w (gram/cm 3 )
maksimum) (C − B)

Koordinator Pengujian, Teknisi Penguji,

( ...........................) ( ...........................)
NIP. .................. NIP. ..................

7 dari 9
Lampiran C
(Informatif)

Gambar alat pemadat getar dan perlengkapan lainnya serta urutan pemadatan

Gambar 1. Ilustrasi peralatan dan urutan penumbukan untuk pengujian kepadatan mutlak
dengan alat getar listrik

8 dari 9
Lampiran D
(Informatif)

Daftar nama dan lembaga

1) Pemerkasa

Pusat Penelitian dan Pengembangan Prasarana Transportasi, Badan Penelitian dan


Pengembangan Permukiman dan Prasarana Wilayah

2) Penyusun

Nama Lembaga
Ir. Nono, MEng.Sc Pusat Litbang Prasarana Transportasi

9 dari 9

Anda mungkin juga menyukai