Anda di halaman 1dari 23

13

Bunyi

13.1 Laju Bunyi


13.2 Persamaan Tekanan Gelombang Longitudina
13.3 Intensitas Bunyi : Desibel
13.4 Sumber-sumber Bunyi : Senar yang bergetar dan Kolom Udara
13.5 Kualitas Bunyi, dan Kebisingan
13.6 Interferensi Gelombang bunyi : Layangan
13.7 Efek Doppler

Sebagaimana pada bab sebelumnya kita telah mempelajari tentang jenis-jenis


gelombang salah satunya adalah gelombang longitudinal, sifat gelombang ini
berhubungan erat dengan kejadian bunyi.
Bunyi dapat juga dihubungkan dengan indera pendengaran kita, yaitu berhubungan
dengan sensasi fisik yang merangsang telinga kita.
Gelombang bunyi dapat juga kita bagi dalam tiga aspek terjadinya bunyi :

1. Sumber bunyi yang merupakan benda yang bergetar


2. Energi yang dipindahkan dari sumber bunyi dalam bentuk gelombang bunyi
longitudinal
3. Deteksi bunyi oleh alat indera yaitu telinga.

Kita telah mengenal garpu tala bergetar, drum yang bergetar menghasilkan bunyi di
udara. Kita menganggap gelombang bunyi merambat di udara karena getaran udaralah
yang memaksa gendang telinga kita bergetar. Selain medium udara, gelombang bunyi
juga dapat merambat di medium lain air atau zat padat (besi).

424
13.1 Laju Bunyi
Sebuah drum yang dipukul manimbulkan getaran dan merambat dalam bentuk
gelombang bunyi di udara. Partikel-partikel udara yang bergetar dan merambat dalam
bentuk gelombang menngganggu gendang telinga kita untuk bergetar juga sehingga kita
mendengar bunyi drum. Ketika telinga anda didekatkan pada rel kereta anda dapat
mendengar kereta mendekat. Kejadian ini partikel benda ke udara dan udara
menyentuh gendang telinga anda . Gelombang longitudinal yang ditransmisikan oleh
benda disebut sebagai gelombang bunyi.
Dalam medium yang berbeda laju bunyi juga mengalami perubahan. Pada
udara dalam kondisi suhu 0oC dan tekanan 1 atm gelombang bunyi merambat dengan
𝑩
laju 331 m/det. Kalau kita hubungkan dengan persmaan v = √ 𝝆 bahwa laju
gelombang bergantung pada modulus elestisitas B dan kerapatan dari medium ρ.

Di udara laju bertambah 0,6 m/s untuk setiap kenaikan temperatur satu derajad
Celsius.

v = ( 331 + 0,60 T ) m/s ……. (13.1)

T = temperature o C

Jika T = 20 o C dianggap temperatur kamar normal maka kecepatan bunyi di udara


v = (331 + 0,6 (27)) = 343 m/s. Angka ini dianggap sebagai angka kecepatan bunyi di
udara.

Tabel 13.1

Laju bunyi di berbagai materi pada 20o C dan 1 atm

Materi Laju (m/s)

Udara 343
Udara (0o C) 331
Helium 1005
Hidrogen 1300
Air 1440
Air laut 1560
Basi dan baja ≈ 5000
Kaca ≈ 4500
Aluminium ≈ 5100
Kayu keras ≈ 4000

425
Contoh Soal :

1. Tentukan seberapa dekat kilat menyambar dalam satu mil untuk setiap lima
detik sebelum guntur terdengar. Dimana kecepatan cahaya 3 x 108 m/det dan
waktu cahaya merambat dapat diabaikan jika dibandingkan dengan bunyi.

Jawab :
Laju bunyi di udara 343 m/det, sehingga untuk menempuh 1 km = 1000 m
𝑥 1000
diperlukan waktu sekitar ≈ 𝑣 = 343 ≈ 3 detik. Untuk satu mil = 1,6 km waktu
𝑥 1600
diperlukan Guntur sekitar ≈ 𝑣 = ≈ 5 detik.
340

Ada dua aspek dari setiap bunyi yang dirasakan oleh pendengaran manusia
untuk mendengar. Aspek ini adalah kenyaringan dan ketinggian, dan masing-masing
menyatakan sensasi dalam kesadaran pendengaran. Kenyaringan berhubungan dengan
energy gelombang bunyi. Ketinggian bunyi menyatakan besaran yang berhubungan
dengan frekuensi dari gelombang bunyi. Makin tinggi frekuensi makin tinggi
ketinggian, dan makin rendah frekuensi makin rendah ketinggian (nada).
Telinga manusia dapat mendengar frekuensi dalam jangkauan 20 Hz sampai
20.000 Hz. Jangkauan ini berbeda untuk setiap orang. Satu kecendrungan umum adalah
jika orang bertambah usia (tua), mereka makin tidak bisa mendengar frekuensi yang
tinggi sehingga batas tinggi mungkin menjadi 10.000 Hz atau kurang.
Jika kita tidak dapat mendengar bunyi dengan frekuensi diatas 20 k Hz fenomena ini
disebut sebgaia gelombang berfrekuensi tinggi, gelombang ultrasonik, aplikasinya
dibidang kedokteran.
Anjing dapat mendengar bunyi setinggi 50.000Hz, dan kelelawar dapat mendeteksi
frekuensi samapai f = 100.000 Hz

Contoh Soal :

2. Kamera autofocus memancarkan pulsa bunyi dengan frekuensi yang sangat


tinggi (ultrasonik) yang merambat kearah benda yang di foto, dan mempunyai
sensor yang mendeteksi bunyi, yang terpantul kembali.

426
Hitung waktu rambat pulsa tersebut untuk sebuah benda yang berada pada jarak
a. 1.5 m dan b. 20 m

Jawab :
Kita anggap temperature 20oC disekitar, sehingga laju bunyi 343 m/s.
a). Pulsa merambat 1,5 m ke benda dan 1,5 m untuk kembali. Sehingga
jarak tempuh total = 3,0 m.
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 3,0
maka waktu t = = 343 = 0,0087 detik = 8,7 milli detik.
𝑙𝑎𝑗𝑢

b). Jarak total sekarang :


x = 2 x 20 m = 40,0 m
sehingga waktu t = 40,0/343 = 0,12 detik = 120 milli detik

Gelombang bunyi dibawah jangauan frekuensi pendengaran ( lebih kecil dari


20 Hz). disebut sebagai gelombang Infrasonik
Sumber gelombang infrasonik seperti gempa bumi, guntur, gunung berapi, dan getaran
yang dihasilkan oleh mesin – mesin berat.
Sumber terakhir ini sangat merepotkan para pekerja, karena gelombang infrasonik
walaupun tidak terdengar dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh manusia.
Gelombang frekuensi rendah ini bekerja dengan cara resonansi, menyebabkan gerakan
dan iritasi yang cukup besar pada organorgan di dalam tubuh.
Kita sering kali mendeskripsikan gelombang bunyi dalam bentuk getaran
molekul medium yaitu, gerakan atau simpangan molekul. Tetapi gelombang bunyi juga
dapat dianalisa dari sudut pandang tekanan.
Gelombang longitudinal sering kali disebut gelombang tekanan. Variasi tekanan lebih
mudah diukur dari pada simpangan.
Gambar 12.18. menunjukkan representasi grafis dari gelombang di udara
dipandang dari a) simpangan b) tekanan.

427
0,005 Gambar 13.1

Simpangan Representasi gelombang bunyi


0
(cm) x
dalam ruang pada satu waktu
-0,005 digambarkan sebagai : a)
simpangan b). tekanan.

1,002

Tekanan
1,000 x
(atm)
-0,998

P +ΔP
Gambar 13.2

P v v +Δv Produksi gelombang suara yang


merupakan gelombang longitudinal,
diperlihatkan dua kejadian pada waktu
(v +Δv) Δt
yang berjarak sekitar setengah periode
(1/2 T).

Kita gunakan hukum-hukum Newton kepada elemen fluida ketika elemen fluida
tersebut memasuki daerah kompressi. Gaya resultan yang bereaksi selama masuk akan
menunjuk ke kanan besarnya :

F = (p + Δp)A – p A = Δp A ……….. (13.2)

Dimana F = gaya (N)


A = luas penampang tabung.
v Δt = Panjang daerah di luar kompressi
ρov AΔt = massa fluida

428
Jadi dapat ditulis hubungan hukum Newton dengan tekanan :

−𝚫𝐯
F = ma dimana a = 𝚫𝐭

−𝚫𝐯
Δp A = ρo v A Δt ( )
𝚫𝐭

Persamaan ini kita kalikan dengan (v/v) maka akan kita dapatkan :

−𝚫𝐯 𝐯
Δp A = ρo v A Δt ( )x( )
𝚫𝐭 𝐯

∆𝐯
∆𝐏 = 𝛒𝐨 𝐯 𝟐 (− )
𝐯
𝚫𝐩
ρov2 = − 𝚫𝐯⁄
𝐯

fluida yang akan menempati suatu volume V = A v Δt di p dimampatkan sebanyak


A(Δv) Δt = ΔV, sewaktu memasuki daerah kompressi, maka :

𝚫𝐕 𝐀 𝚫𝐯 𝚫𝐭 𝚫𝐯
= =
𝐕 𝐀 𝐯 𝚫𝐭 𝐯

Dan kita mendapatkan :

𝜟𝒑 𝑽 𝜟𝑷
ρov2 = − 𝜟𝑽⁄ , dimana modulus Bulk ,B = − , maka persamaan diatas dapat ditulis
𝑽 𝜟𝑽
lagi sebagai :

ρov2 = B

sehingga :

𝑩
v =√𝝆 ……….. (13.3)
𝒐

kecepatan gelombang longitudinal dalam medium cair

429
13.2 Gelombang Longitudinal : Persamaan Gelombang Tekanan

Kita tinjau dari deret kompressi dan peregangan yang berjalan sepanjang tabung,
Gambar 13.2. Untuk mudahnya kita nyatakan pergeseran setiap elemen volume dari
posisi setimbangnya di sumbu x bergeser ke kanan dapat dinyatakan dengan persamaan
matematik:

y = f(x – vt)

Untuk kasus osilasi harmonic kita dapatkan :

𝟐𝝅
y = A cos (x – vt) …….. (13.4)
𝝀

atau dapat juga dinyatakan dengan persamaan :

y = A cos (kx – ωt)

dalam variasi tekanan didapat :

𝐕 𝚫𝐏 𝚫𝐕 𝐀 𝚫𝐲
B=−  ΔP = −𝐁 = −𝐁 𝐀 𝚫𝐱
𝚫𝐕 𝐕

𝝏𝒚
 P = -B 𝝏𝒙

Kembali ke persamaan gelombang dalam bentuk cosines didapat :

𝝏𝒚
= −𝒌𝑨 𝐬𝐢𝐧(𝒌𝒙 − 𝝎𝒕)
𝝏𝒙

Maka :

𝝏𝒚
 P = B 𝝏𝒙 = - BkA sin (kx – ωt) B = ρo v2

 P = k ρo v2 A sin (kx – ωt) ……… (13.5)

Jadi amplitudo tekanan maksimum dapat ditulis sebagai :

Pm = k ρo v2 A …….. (13.6)

Jika sin (kx – ωt) = 1

430
13.3 Intensitas Bunyi : Desibel

Ketinggian, kenyaringan merupakan sensasi dalam kesadaran manusia.


Ketinggian juga berhubungan dengan besaran fisika yang dapat diukur, yaitu
Intensitas.
Intensitas gelombang didefinisikan sebagai energi yang dibawa sebuah
gelombang persatuan waktu melalui satuan luas dan sebanding dengan kuadarat
amplitudo gelombang. Energi persatuan waktu adalah daya, intensitas memiliki satuan
daya persatuan luas, atau watt/m2 (W/m2).
Telinga manusia dapat mendeteksi bunyi dengan intensitas serendah 10 -12 W/m2 dan
setinggi 1 W/m2 (bahkan lebih tinggi, walaupun di atas ini menyakitkan ).
Gelombang bunyi dengan intensitas 10-2 W/m2 terdengar oleh manusia rata-rata
dengan kenyaringan dua kali lipat dari gelombang yang intensitasnya 10 -3 W/m2, dan
empat kali lipat lebih keras dari berintensitas 10-4 W/m2. Alexander Graham Bell (1847
– 1922) mendefinisikan 1/10 bell = 10 dB .
Tingkat intensitas, β dari bunyi didefinisikan :
𝐼
β (dalam dB) = 10 log 𝐼 ……. (13.7)
𝑜

Dimana : Io = intensitas tingkat acuan


= Ambang pendengaran = 1,0 x 10-12 W/m2
I = 1,0 x 10-10 W/m2

Jadi tingkat intensitas :


𝐼 1,0 𝑥 10−10
β (dalam dB) = 10 log 𝐼 = 10 log(1,0 𝑥 10−12 )
𝑜

= 10 log 100 = 20 𝑑𝐵

Tingkat intensitas diambang pendengaran adalah 0 dB. Penambahan intensitas dngan


faktoe 10 berarti penambahan tingkat 10 dB. Jika penambahan mencapat factor 100,
berarti penambahan tingkat 20 dB.

431
Tabel 13.2

Intensitas berbagai macam bunyi

Sumber bunyi I (dB) I (W/m2)

Pesawat jet pada jarak 30 m 140 100


Ambang rasa sakit 120 1
Konser rok yang keras dalam ruang 120 1
Serine pada jarak 30 m 100 1,0 x 10-2
Interior mobil yang melaju pada
90 km/jam 75 3,0 x 10-3
Lalu lintas jalan raya yang sibuk 70 1,0 x 10-5
Percakapan biasa, jarak 50 cm 65 3,0 x 10-6
Radio yang pelan 40 1,0 x 10-8
Bisikan 20 1,0 x 10-10
Gemerisik 10 1,0 x 10-11
Batas pendengaran 0 1,0 x 10-12

Contoh Soal

1. Pengeras suara yang berkualitas baik diiklankan bisa menghasilkan frekuensi


dari 30 Hz sampai 18.000 Hz dengan intensitas sama ± 3 dB pada volume
penuh. Jadi diatas jangkauan frekuensi ini, perubahan tingkat intensitas tidak
lebih dari 3 dB dari rata-rata. Dengan factor berapa intensitas berubah tingkat
intensitas maksimum sebesar 3 dB.

Jawab :
Mari kita ingat intensitas rata-rata I1 dan tingkat rata-rata β1. Kemudian
intensitas maksimum, I2 berarti tingkat β2 = β1 + 3 dB. Dengan demikian :
𝐼2 𝐼1
β2 – β1 = 10 log - 10 log
𝐼𝑜 𝐼𝑜

𝐼2 𝐼1 𝐼2
3 dB = 10 (log − log ) = 10 log
𝐼𝑜 𝐼𝑜 𝐼1

𝐼 𝐼2
log 𝐼2 = 0,3  = 100,30 = 2,0
1 𝐼1

sehingga I2 dua kali lebih kuat dari I1.

432
Contoh Soal

2 Tingkat intensitas bunyi dari pesawat jet dengan jarak 30 m adalah 140 dB.
Berapa tingkat intensitas pada jarak 350 m (abaikan pantulan dari tanah).

Jawab :

Intensitas I pada 30 m :
𝐼
140 dB = 10 log (10−12 )

Dirubah log untuk mencari I :


𝐼
(10−12 ) = 14  I = 1x 1014 x 10-12 = 102 W/m2

Pada jarak 300 m, berarti 10 kali lebih jauh, intensitas menjadi :

1 2 1
(10) = 100 𝑎𝑡𝑎𝑢 1 W/m2 dengan demikian tingkat intensitas:

1
β = 10 log (10−12 ) = 120 𝑑𝐵.

Contoh Soal

2. Hitunglah simpangan molekul udara untuk bunyi yang mempunyai frekuensi


1000 Hz di ambang pendengaran .

Jawab :
Di ambang pendengaran I = 1 x 10-12 W/m2, kita gunakan persamaan 12.18 :
I = 2π2 f 2 ρ v A2

1 1
A = 𝜋𝑓 √2𝜌𝑣

433
1 1,0 𝑥 10−12
A = 3,14 𝑥1,0 𝑥 103 √2 𝑥 1,29 𝑥 343

A = 1,1 x 10-11 m

13.4 Sumber-sumber Bunyi : Senar Yang Bergetar dan Kolom


Udara
Kita sudah mengetahui bahwa benda yang yang dianggap sebagai
sumber bunyi adalah benda yang bergetar . Pada alat musik seperti gitar dan biola
sumber bunyi dihasilkan melalui benda yang dipetik dan digesek. Gelombang berdiri
yang dihasilkan dari getaran dengan mediumnya udara pada frekuensi resonansi akan
menghasilkan gelombang bunyi. Disamping itu alat musik seperti fluit, trompet dan pipa
organa menggunakan kolom udara yang bergetar.

Perut Simpul Gambar 13.3.

L = ½ 𝜆1 Gelombang berdiri pada senar, hanya


tiga frekuensi terendah yang
digambarkan
Harmoni dasar atau frekuensi f1
Gambar 13.3 menunjukkan
Perut
dasar untuk semua alah yang dipetik.
Simpul
Ketinggian biasanya ditentukan oleh
L = 𝜆2
frekuensi resonan paling rendah,
frekuensi dasar yang ditunjuukkan
Harmoni ke dua atau frekuensi f2 = 2f1 dengan simpul tertutup di ujung-
ujung senar. Panjang gelombang
Perut nada dasar pada senar sama dengan
Simpul
dua kali panjang senar tersebut.
Dengan demikian frekuensi dasar
L = 2/3 𝜆3 𝑣 𝑣
adalah 𝑓 = 𝜆 = 2𝐿. Dimana v adalah
kecepatan gelombang pada senar.
Harmoni ke tiga atau frekuensi f3 = 3f1

434
Tabel 13.3

Skala kromatik dengan kenyaringan yang sama


Karena kecepatan untuk senar
Not Frekuensi (Hz) adalah sama maka kita dapat
C 262 menentukan perbandingan
C# atau D! 277 antara panjang senar dengan
D 294 frekuensi :
D# atau E! 311
𝐿𝑙 𝑓ℎ
E 330 = …. (13.8)
𝐿ℎ 𝑓𝑙
F 349
F# atau G! 370 Dimana l dan h menunjukkan
G 392
not paling rendah dan paling
G# atau A! 415
A 440 tinggi
A# atau B! 466
B 494
C’ 524

Hanya satu oktaf yang dimasukkan

Contoh Soal

3. Senar biola yang panjang nya 0,50 m disetel untuk memainkan nada A di atas C
tengah pada frekuensi 440 Hz. Ditanyakan :

a). Berapa panjang gelombang getaran dasar senar, dan


b). berapa frekuensi dan panjang gelombang bunyi yang dihasilkan
c). Mengapa ada bedanya ?
Jawab :

a). dari gambar 13.3 kita dapat lihat bahwa panjang gelomabang dasar adalah :

𝜆 = 2𝐿 = 2 𝑥 0,5 = 1 𝑚

435
b). Gelombang bunyi yang merambat keluar di udara dan sampai di telinga kita
memiliki frekuensi yang sama 440 Hz, dan panjang gelombangnya :
𝑣 343 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝜆= = = 0,78 𝑚
𝑓 440 𝐻𝑧

v dianggap laju bunyi di udara pada T = 20o C.

c). Ternyata panjang gelombang bunyi berbeda dengan panjang gelombang


berdiri pada senar, karena tergantung pada tegangan senar.

𝑣 = 𝜆 𝑓 = 1 𝑚 𝑥 440 Hz = 440 m/detik

Untuk senar yang diikat di kedua ujungnya gelombang berdiri tidak memiliki simpul
tertutup di kedua ujungnya dan satu atau lebih simpul terbuka berupa amlitudo getaran.

13.5 Kualitas Bunyi, dan Kebisingan

Kalau kita mendengar bunyi, terutama bunyi musik, kita sadar akan
kenyaringan, ketinggian, dan aspek ketiga yang dikenal dengan kualitasnya.
Jika dua alat musik dimainkan pada frekuensi yang sama misalnya gitar dan piano kita
tentu tetap dapat membedakan mana bunyi gitar dan piano, inilah yang disebut dengan
kualitas bunyi. Pada permainan alat music nada dasar dan nada tambahan aka nada
pada waktu yang sama, dan akan bergabung untuk menghasilkan gelombang komposit.
Amplitudo relative dari berbagai nada tambahan berbeda untuk alat music yang
berbeda, dan hal inilah yang memberikankualitas karakteristik atau timbre.

13.6 Interferensi Gelombang bunyi : Layangan

Pada bab 12 kita sudah membahas mengenai pengertian dari interferensi dari
dua gelombang yang sifatnya ada konstruktif dan destruktif. ketika kita membahas
interferensi gelombang bunyi yang terjadi diruangan ada suatu hal yang menarik dan
penting dari kejadian interferensi ini yang kita kenal dengan fenomena layangan.

436
Fenomena ini terjadi jika dua sumber bunyi katakanlah dua garfu tala frekuensinya
hamper sama tetapi tidak persis sama. Gelombang bunyi dari kedua sumber ini saling
berinterferensi dan tingkat suara pada posisi tertentu naik dan turun secara bergantian,
perubahan intensitas yang berjarak teratur ini disebut layangan
Untuk melihat bagai mana layangan mulcul kita lihat dua gelombang bunyi
dengan amplitudo yang sama dengan frekuensi f1 = 50 Hz, dan f2 = 60 Hz berturut-
turut. Dalam 1 detik, sumber pertama melakukan 50 getaran dan sumber ke dua
melakukan 60 getaran. Kita lihat gelombang-gelombang tersebut di satu titik di ruang
yang berjarak sama dari kedua sumber ini terjadi 2 kali layangan.berarti frekuensi
layangan untuk masing-masing sumber adalah
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
𝑓𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = ….. (13.9)
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢

Untuk itu didapat falangan = 2 Hz

Berarti untuk sumber satu terjadi frekuensi 48 ,50, dan 52 Hz

Untuk sumber dua terjadi frekuensi 58, 60, 62 Hz

13.7 Efek Doppler

Dalam kejadian sehari-hari kita sering mendengar suara serine mobil ambulan,
mobil pemadam kebakaran selelah melewati kita ketinggian suara serinenya mengecil
dengan cepat. Pada arena mobil balap setelah melewati juga mengalami hal yang sama.
Kejadian ini dapat dikatakan, bilamana suatu sumber gelombang dan penerima bergerak
relatif satu sama lain, frekuensi yang teramati oleh penerima tidak sama dengan
frekuensi sumber. Ketika keduanya saling mendekati, frekuensi yang teramati lebih
besar dari pada frekuensi sumber, kejadian ini disebut sebagai efek doppler’. Sebagai
contoh sebuah serine ambulan ketika mendekat dan menjauh.

Perubahan frekuensi gelombang bunyi sedikit berbeda bergantung pada apakah


sumber atau penerima yang sedang bergerak relatif terhadap medium. Bilamana sumber
bergerak, panjang gelombang akan berubah, dan suatu frekuensi baru f’ akan ditemukan
dengan pertama kali mencari panjang gelombang baru  dan kemudian menghitung f’ =
v/. Di lain pihak ,bilamana sumber dalam keadaan stasioner dan penerima bergerak
melewati lebih banyak atau lebih sedikit gelombang dalam suatu waktu tertentu.

437
P P

(a). dalam keadaan diam

us

P P

(b). mobil balap berjalan

Gambar 13.3. (a) Dua pengamat P berdiri mendengar frekuensi yang sama dari serine mobil
balap dalam keadaan diam.
(b) Efek Doppler saat mobil balap bergerak maju, pengamat P yang berada
didepan akan mendengar bunyi dengan frekuensi yang lebih tinggi, dan
pengamat P yang dibelakang mobil mendengar frekuensi lebih rendah.

Kalau kita perhatikan Gambar 13.3a dan 13.3b sumber bunyi dari keadaan diam dan
bergerak ke kanan dengan kecepatan vs dalam waktu T maka medium bagian kanan akan
merapat sehingga panjang gelombang bagian kanan memendek dan frekuensi meninggi untuk
menghitung frekuensi , kita gunakan gambar 13.4:

(a) 𝜆

𝜆′
sumber vs Pendengar
P
ds

438
Terjadi pergeseran puncak gelombang 1 sejauh 𝜆 = v T, dimana v adalah kecepatan bunyi di
udara sumber bergerak sejauh ds = vs T. Jarak antara puncak berurutan :

𝜆′ = 𝜆 − 𝑑𝑠

𝜆′ = 𝜆 − 𝑣𝑠 𝑇

𝜆 𝑣𝑠
𝜆′ = 𝜆 − 𝑣𝑠 𝑣
 𝜆′ = 𝜆(1 − 𝑣
)

Perubahan panjang gelombang, Δ𝜆 adalah :

𝜆
Δ𝜆 = 𝜆′ − 𝜆 = −𝑣𝑠 𝑣

Maka kita dapat pergeseran panjang gelombang berbanding lurus dengan laju sumber, vs.
Frekuensi yang yang diterima oleh pendengar adalah:
𝑣 𝑣
𝑓′ = = 𝑣
𝜆′ 𝜆 (1 − 𝑣𝑠 )

𝑣
Kita ketahui bahwa 𝑓 = 𝜆
maka dapat kita tulis kembali untuk sumber mendekati
pendengar :

𝑓
𝑓′ = 𝑣𝑠
(1 − )
𝑣
𝑓
𝑓′ = 𝑣𝑠 , 𝑓′ > 𝑓 ……… (13.10a)
(1− )
𝑣

𝑣 𝑣
Jika kita nyataka dengan panjang gelombang dapat ditulis 𝑓 ′ = 𝜆′
dan 𝑓 = 𝜆
sehingga dari
persamaa diatas :

𝑣 𝑣/𝜆

= 𝑣
𝜆 (1 − 𝑣𝑠 )

𝑣𝑠
𝜆′ = 𝜆 (1 − 𝑣
) Panjang gelombang di depan mobil ……… (13.10b)

Dimana : 𝜆′ = panjang gelombang depan mobil


𝜆 = panjang gelombang belakang mobil
vs = kecepatan sumber bunyi mobil
v = kecepatan bunyi di udara

439
Panjang gelombang dibelakang mobil dapat ditulis :
𝑣𝑠
𝜆′𝑏 = 𝜆 (1 + )
𝑣

Untuk kejadian sumber bergerak menjauhi pengamat dengan laju vs, maka panjang gelombang
baru yang timbul adalah :

𝜆′ = 𝜆 + 𝑑𝑠

𝜆′ = 𝜆 + 𝑣𝑠 𝑇

𝜆 𝑣𝑠
𝜆′ = 𝜆 + 𝑣𝑠 𝑣
 𝜆′ = 𝜆(1 + 𝑣
)

Maka kita dapat pergeseran panjang gelombang berbanding lurus dengan laju sumber, vs.
Frekuensi yang yang diterima oleh pendengar adalah:
𝑣 𝑣
𝑓′ = ′
= 𝑣
𝜆 𝜆 (1 + 𝑠 )
𝑣
𝑣
Kita ketahui bahwa 𝑓 = 𝜆
maka dapat kita tulis kembali untuk sumber menjauhi pendengar:

𝑓
𝑓′ = 𝑣
(1 + 𝑣𝑠 )

𝑓
𝑓′ = 𝑣 , 𝑓′ < 𝑓 ……… (13.10c)
(1 + 𝑠 )
𝑣

𝜆
v vP Pendengar

(b)

Gambar 13.4. a). sumber bunyi mobil mendekati pendengar dengan kecepatan vs
b). pendengar mendekati sumber bunyi mobil dengan kecepatan vp

440
Untuk pendengar yang mendekati sumber bunyi yang diam dengan kecepatan vp
maka laju relatif terhadap pendengar adalah 𝑣 ′ = 𝑣 + 𝑣𝑃

Dimana : v = kecepatan bunyi diudara


vp = kecepatan pendengar

frekuensi yang didengar oleh pendengar :



𝑣′ 𝑣 + 𝑣𝑝
𝑓′ = =
𝜆 𝜆
𝑣
Dimana : 𝜆 = maka :
𝑓

𝑣′ 𝑣 + 𝑣𝑝 𝑣𝑝
𝑓′ = = 𝑣 = 𝑓 (1 + )
𝜆 𝑣
𝑓
𝑣𝑝
𝑓 ′ = 𝑓 (1 + ) , 𝑓′ > 𝑓 ……. (13.10d)
𝑣

Untuk pendengar menjauhi sumber yang diam dengan kecepatan vp maka kecepatan
relatifnya adalah : 𝑣 ′ = 𝑣 − 𝑣𝑃 , sehingga frekuensinya yang didengar pendengar
adalah:

𝑣′ 𝑣 − 𝑣𝑝
𝑓′ = =
𝜆 𝜆
𝑣
Dimana : 𝜆 = maka :
𝑓

𝑣′ 𝑣 − 𝑣𝑝 𝑣𝑝
𝑓′ = = 𝑣 = 𝑓 (1 − )
𝜆 𝑣
𝑓
𝑣𝑝
𝑓 ′ = 𝑓 (1 − ) , 𝑓′ < 𝑓 ……. (13.10e)
𝑣

sekarang baik sumber maupun pendengar bergerak relatif terhadap medium, hasil yang
yang diungkapkan dalam persamaan 13.10b dan 3.10d dapat di gabung menjadi :

441
𝑣𝑝
(1 ± )
′ 𝑣
𝑓 = 𝑣 𝑓 …. (13.11)
(1 ± 𝑠 )
𝑣

Pemilihan untuk tanda plus atau minus dengan mudah dapat diperoleh dengan
mengingat bahwa frekuensi bertambah bila sumber dan pendengar bergerak saling
mendekati, dan sebaliknya frekuensi akan berkurang, bila keduanya bergerak saling
menjauh.

Contoh Soal:

13.1 Frekuensi sebuah klakson mobil adalah 400 Hz. Berapakah frekuensi yang
teramati jika mobil bergerak melalui udara tenang menuju pendengar diam
dengan laju vs = 34 m/detik, laju bunyi 343 m/detik

Jawab :
Menurut persamaan 13.24, panjang gelombang di depan mobil adalah :
𝑣𝑠 𝑣 𝑣𝑠 343 34 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝜆′ = 𝜆 (1 − )= (1 − )= (1 − ) = 0,77 𝑚
𝑣 𝑓 𝑣 400 343 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

frekuensi yang teramati oleh pendengar adalah :


𝑣 343
𝑓 ′ = 𝜆′ = = 445,5 𝐻𝑧
0,77

frekuensi yang teramati 11 persen lebih tinggi dari frekuensi klakson


mobil mula-mula..

13.2 Sebuah sumber gelombang bunyi diam dengan frekuensi 6000 Hz diarahkan ke
pendengar yang bergerak mendekati sumber dengan laju 3 m/det. Berapa
frekuensi gelombang pantulan ?

Jawab :
Diketahui : vp = 3,0 m/det, kecepatan sumber bunyi di udara v = 340 m/det
f = 6000 Hz

442
Terjadi dua pergeseran Doppler pada situasi ini pendengar bergerak dan
mendeteksi gelombang bunyi dengan frekuensi :
𝑣𝑝 3,0 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑓 ′ = 𝑓 (1 + )  𝑓 ′ = 6000 𝐻𝑧 (1 + 343 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘) = 6052,5 𝐻𝑧
𝑣

Kejadian lain pendengar juga berperan sebagai pemantul bunyi, maka ia


berperan sebagai sumber mendekati pendengar, sehingga frekuensi pantulan
adalah :
𝑓
𝑓′′ = 𝑣𝑠
(1− )
𝑣

𝑓′ 6052,5 𝐻𝑧
𝑓′′′ = 𝑣𝑠 = 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 = 6105,9 𝐻𝑧
(1− ) 3,0
𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑣 (1− 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 )
343
𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

13.3 Serine mobil polisi yang berada dalam keadaan diam memancarkan frekuensi
1800 Hz. Berapa frekuensi yang akan anda dengar jika anda dalam keadaan
diam dan mobil polisi bergerak dengan laju 25,0 meter/detik kearah anda?
Gambar 13.3.
Jawab :
Diketahui : f = 1800 Hz, vs = 25,0 meter/detik, v = 343 meter/detik
Mobil polisi mendekati pendengar :
𝑓 1800 𝐻𝑧
𝑓′′ = 𝑣𝑠 = = 1941,5 𝐻𝑧
(1 − 𝑣 ) 25,0 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
(1 − )
343 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
Mobil polisi menjahui pendengar :
𝑓 1800 𝐻𝑧
𝑓′′ = 𝑣𝑠 = = 1677,7 𝐻𝑧
(1 − 𝑣 ) 25,0 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
(1 + )
343 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

443
13.4 Gelombang bunyi 5000 Hz diarahkan ke benda yang bergerak dengan laju
3,5 m/det menuju sumber diam. Berapa frekuensi gelombang pantul.

𝜆
v vP Pendengar

Jawab :
Diketahui : vp = 3,5 meter/detik, f = 5000 Hz v = 343 meter/detik

Pendengar mendekati sumber bunyi :


𝑣𝑝 3,5 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑓 ′ = 𝑓 (1 + ) = 5000 (1 + ) = 5051 𝐻𝑧
𝑣 343 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
Pendengar menjadi menjadi sumber juga :

𝑓′ 5051 𝐻𝑧
𝑓′′′ = 𝑣𝑠 = 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 = 5103,1 𝐻𝑧
(1 − ) 3,5
𝑣 (1 − 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 )
𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
343
𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

444
Soal-soal
Anggap vbunyi = 343 meter/detik, T = 20oC
1. Seorang pejalan kaki menentukan panjang danau dengan mendengarkan gema
teriakannya yang dipantulkan oleh tebing diujung danau yang berlawanan. Ia
mendengar gema tersebut 1,5 detik setelah berteriak. Perkirakan panjang danau.

2. Frekuensi utama pada sirine polisi tertentu adalah 1700 Hz ketika dalam
keadaan diam. Berapa frekuensi yang anda dengar jika anda bergerak dengan
laju 2,5 meter/detik a). mendekati mobil, dan b). menjauhi mobil.

3. Seekor kelelawar yang diam mengirimkan gelombang bunyi ultra sonic 50.000
Hz dan menerimanya kembali dari benda yang secara radial menjauhinya
dengan laju 25,0 meter/detik. Berapa frekuensi bunyi yang diterima

4. Dua kereta memancarkan bunyi peluit dengan frekuensi yang sama, 277 Hz.
Jika satu kereta berada dalam keadaan diam dan lainnya bergerak menuju
pendengar dengan laju 15 meter/detik terdengar sebuah layingan dengan
frekuensi 5,5 Hz. Berapa frekuensi yang dipancarkan klakson ? anggap T = 20oC
5. Telinga manusia paling sensitive pada sekitar 3500 Hz dan dapat dikatakan tidak
bergantung pad tingkat kenyaringan. Apa yang dapat disimpulkan dari hal ini
mengenai panjang saluran telinga dan lubang luar ke gendang telinga.

6. Panjang sebuah pipa organa adalah 112 cm. Berapa frekuensi dasar dan nada
tambahan pertama jika pipa : a). tertutup di satu ujungnya. b). dibuka kedua
ujungnya.

7. Telinga manusia paling sensitif pada sekitar 3500 Hz dan dapat dikatakan tidak
bergantung pada tingkat kenyaringan . Apa yang bisa disimpulakan dari hal ini
mengenai panjang saluran telinga dari lubang luar ke gendang telinga.

8. Frekuensi pluit kereta uap pada waktu mendekati anda adalah 522 Hz. Setelah
melewati anda, frekuensinya terukur 486 Hz. Seberapa cepat kereta tersebut
bergerak (anggap kecepatan konstan).

445
9. Pada sistem audio dan komunikasi, penguatan 𝛽, dalam desibel didefinisikan
sebagai :
𝑃𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
𝛽 = 10 log
𝑃𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘
Dimana Pmasuk adalah daya masukan ke sistem dan Pkeluar adalah daya keluaran.
Sebuah penguat stereo tertentu mengeluarkan daya 100 w untuk input 1 mW.
Berapa penguatan dalam dB?.
10. Seekor nyamuk yang berjarak 5,0 m dari seseorang mengeluarkan bunyi yang
mendekati pendengaran manusia (0 dB). Berapa tingkat intensitas dari 1000
nyamuk seperti itu?.

446

Anda mungkin juga menyukai