Anda di halaman 1dari 39

BLOK KESEHATAN TRADISIONAL KOMPLEMENTER

ANALISIS MASALAH PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL


DIPUSKESMAS POASIA

Oleh:

KELOMPOK 2

Dosen Pembimbing: Parawansah, Apt. M. Kes

1. Alifya Regina (K1A1 15 003)


2. Ahmad Fahmi Nugraha (K1A1 15 004)
3. Arhami Arman (K1A1 15 007)
4. Astrid Nabila (K1A1 15008)
5. Fadel Rajab Nugraha (K1A1 15 011)
6. Nining Milasari (K1A1 15 031)
7. Ni Putu Cecilia (K1A1 15 032)
8. Anisa Adam (K1A1 15 057)
9. Ascarina Rahyuni (K1A1 15 059)
10. Asri Nurul Afifah (K1A1 15 060)
11. Muhammad Nurjayadin(K1A1 15 089)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018
2
3
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


karena atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Analisis Masalah Kesehatan Tradisional di
Puskesmas Poasia ini dalam rangka sebagai tugas blok Kesehatan
Tradisional Komplementer Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo.
Kami ucapkan terima kasih kepada Kepala Puskesmas Poasia,
yang telah menerima dan membimbing kami selama di puskesmas Poasia
serta pembibing kami Parawansah, Apt. M.Kes atas bimbingan selama
melakukan observasi.
Kami sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan identifikasi masalah khususnya
di Puskesmas Poasia.Semoga laporan ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa laporan kami ini banyak
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Kendari, September 2018

Penyusun

4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. 1


LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... 2
KATA PENGANTAR ........................................................................... 3
DAFTAR ISI ........................................................................................ 4
DAFTAR TABEL ................................................................................. 6
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. 7
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................... 10
B. Tujuan Laporan .................................................................... 12
C. Manfaat Laporan .................................................................. 12
BAB II. ANALISIS SITUASI PELAYANAN
A. Gambaran Umum Pelayanan............................................... 13
BAB III. ANALISIS MASALAH PELAYANAN
A. Identifikasi masalah Pelayanan............................................ 29
B. Analisis Penyebab Masalah ................................................. 32
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 35
B. Saran .................................................................................. 35
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 37
LAMPIRAN .......................................................................................... 38

5
DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Judul Halaman

Tabel 1 Distribusi Penduduk Wilayah Kerja


Puskesmas Abeli Di Wilayah Kerja
15
Puskesmas Poasia Tahun 2017

Tabel 2 Luas Wilayah, Jumlah Pendudk &


Kepadatan Pendudk Berdasarkan
16
Kelurahan Tahun 2017

Tabel 3 Gambaran Sarana Prasarana


Sosial Kemasyarakatan di Wialayh
18
Kecamatan Poasia tahun 2017

Tabel 4 Jumlah dan Keadaan Ruangan 20


Puskesmas Tahun 2017

Tabel 5 Jumlah Tenaga Kesehatan 23


Puskesmas Poasia Tahun 2017

Tabel 6 Identifikasi masalah pelayanan 29


KesTradKom

Tabel 7 Analisis Penyebab Masalah 32

6
Tabel 8 POA (Plan Of Action) 32

7
DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Judul Halaman

Gambar 1 Peta Wilayah Kerja 9


Puskesmas Poasia
2017

8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak mendasar yang dimiliki oleh setiap
warga negara yang berada di Indonesia dan setiap lapisan masyarakat
memiliki hak yang sama dalam menerima pelayanan kesehatan dari
instansi yang memberikan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan
merupakan salah satu hak mendasar masyarakat yang penyediaannya
wajib diselenggarakan pemerintah. Upaya pelayanan kesehatan yang
dilakukan pemerintah kepada masyarakat tidak lepas dari peran
puskesmas. Di Indonesia puskesmas merupakan tulang punggung
pelayanan kesehatan tingkat pertama. (Sanah, 2017).
Tujuan Puskesmas berdasarkan undang-undang Kesehatan
Nasional seperti yang terdapat dalam Undang-Undang Kesehatan RI
No 23 Tahun 1992, yaitu tercapainya derajat kesehatan secara optimal
bagi seluruh penduduk.Pembangunan kesehatan merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional, karena
kesehatan menyentuh hampir semua aspek kehidupan manusia. Oleh
karena itu membangun suatu masyarakat atau manusia harus
dipandang secara holistik sebagai manusia yang utuh untuk memenuhi
berbagai aspek kebutuhannya agar tetap hidup secara seimbang lahir
dan bathin. Tanpa ada keseimbangan maka akan berpengaruh
terhadap interaksi hidupnya yang daat mengakibatkan jatuh sakit.
Pelayanan.
Pelayaan kesehatan tradisional sebagai sejarah budaya
Indonesia. Bersama pelayanan kesehatan konvesional diarahkan
untuk menciptakan masyarakat yang sehat, mandiri, dan
berkedaulatan melalui pemanfaatan tenaga dan keterampilan.
Berdasrkan data tahun 2013 proporsi rumah tangga yang
memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional sebesar 30,4%
keterampilan sebanyak 17,8% dan ramuan sebesar 49%. Sedangkan

9
aneka ragam spesies tanaman terdapat lebih dari 1600 jenis tanaman
obat yang berpotensi sebagai produk ramuan kesehatan tradisional
secara turun temurun, dan kondisi ini menggambarkan bahwa
pelayanan kesehatan tradisional banyak diminati untuk upaya
penyembuhan.
Pelayanan kesehtaan tradisonal menggunakan cara dan jenis
yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun
secara empiris dan dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan
norma agama dan budaya masyarakat. Sedangkan kompetensi
penyehat tradisional (Hattra) dikembangankan melalui upaya
saintifikasi produk da prakteknya agar dapat diterima dan diakui
manfaat,mutu serta keamannya bagi masyarkat luas. Dalam
pengembangan pelayanan kesehatan tradisonal empiris oleh
pelayanan kesehatan tradisonal komplementer harus dibina dan
diawasi oleh pemerintah, sehingga diperlukan landasan kepastian dan
perlindungan hukum.
B. Tujuan Laporan
1 Untuk mengetahui prioritas masalah pelayanan kesehatan
tradisionaldan komplementer di Puskesmas Poasia
2 Untuk mengetahui penyebab masalah dari prioritas masalah
pelayanan kesehatan tradisional dan komplementer di Puskesmas
Poasia
3 Untuk mengetahui proses pemecahan masalah dari prioritas
masalah Puskesmas Puuwatu
C. Manfaat Laporan
a. Untuk mahasiswa
Sebagai tambahan ilmu dan literatur dalam mengidentifikasi
masalah pelayanan kesehatan tradisional dan komplementer di
Puskesmas tertentu dan cara pemecahan masalah tersebut.
b. Untuk perangkat Puskesmas Poasia

10
Sebagai literatur mengenai masalah pelayanan kesehatan
tradisional dan komplementer yang ada pada wilayah kerja
Puskesmas Poasia.
c. Untuk masyarakat
Sebagai tambahan pengetahuan mengenai masalah yang ada
pada wilayah kerja Puskesmas Poasia.

11
BAB II
ANALISIS SITUASI PELAYANAN

A. Gambaran Umum Pelayanan

Visi, Misi Puskesmas Poasia


Puskesmas Poasia mempunyai rencana strategis, untuk
pengembangan kedepan hal tersebut Puskesmas Poasia mempunyai Visi
dan Misi yaitu:

1. Visi
Menjadikan Puskesmas Poasia sebagai puskesmas “IDAMAN”
bagi masyarakat Kecamatan Poasia pada khususnya dan
masyarakat Kota Kendari pada umumnya menuju “Kota Kendari
Sehat Tahun 2020”.
2. Misi
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna, bermutu,
manusiawi, serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
b. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dalam
pelaksanaan pelayanan kesehatan.
c. Meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang
kesehatan sehingga masyarakat bisa mandiri.
d. Menjalin kemitraan dengan semua pihak yang terkait dalam
pelayanan kesehatan masyarakat.
Motto
Puskesmas Poasia mempunyai motto dan janji serta etika Pegawai
Puskesmas poasia yaitu:
 SENYUM :Kepada setiap pengguna jasa pelayanan
kesehatan di Puskesmas Poasia.
 SALAM :Kepada setiap pasien yang berkunjung ke
Puskesmas.
 SAPA :Kepada setiap pengunjung yang
membutuhkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Poasia.

12
 SANTUN :Kepada setiap orang yang berkunjung di
Puskesmas.
 SABAR :Melayani setiap pasien dalam keadaan
apapun.

Tugas Pokok, Tujuan dan Fungsi Puskesmas


1. Tugas Pokok
Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab
atas pelayanan, pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam
wilayah kerjanya.
2. Tujuan
Puskesmas kecamatan poasia bertujuan yakni tercapainya
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agardapat
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai
salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional.
3. Fungsi
a. Sebagai Pusat Pengembangan Kesehatan Masyarakat di
wilayah kerjanya
b. Membina peran serta masyarakat diwilayah kerjanya dalam
rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat
c. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Poasia
Lingkungan
1. Keadaan dan kondisi geografis
Puskesmas Poasia terletak di Kecamatan Poasia Kota kendari,
sekitar 9 KM dari Ibukota Propinsi.Sebagian besar wilayah kerja
merupakan dataran rendah dan sebagian merupakan perbukitan
sehingga sangat ideal untuk pemukiman.Di bagian utara berbatasan
dengan Teluk Kendari yang sebagian besar berupa hamparan
empang. Pada bagian barat yang mencakup 2 kelurahan (Kelurahan

13
Anduonohu dan Kelurahan Rahandouna) merupakan daerah dataran
yang ideal untuk pemukinan sehingga sebagian besar penduduk
bermukin di kedua kelurahan tersebut. Pada bagian timur merupakan
daerah perbukitan, yang semua daerah tersebut dapat dilihat pada
penjelasan dibawah ini:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Kendari
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Abeli
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Moramo
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kambu.
e. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kambu.
Luas wilayah kerja Puskesmas Poasia sekitar 4.175 Ha atau
44.75KM 2 atau 15,12 % dari luas daratan Kota Kendari terdiri dari 4
Kelurahandefinitif, Yaitu Anduonohu luas 1.200 Ha, Rahandouna
luas 1.275 Ha, Anggoeya luas 1.400 Ha dan Matabubu luas 300 Ha.
dengan 82 RW/RK dengan jumlah penduduk 25.474 jiwa serta
tingkat kepadatan penduduk 49 orang/m 2 atau 490 orang/KM 2 ,
dengan tingkat kepadatan hunian rumah rata-rata 5 orang/rumah.

Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Tahun 2017

14
2. Kondisi Demografis
Penduduk adalah orang atau sejumlah orang yang menempati
suatu wilayah tertentu dalam jangka waktu tertentu. Data tentang
kependudukan sangat penting artinya di dalam menghitung sebaran
jumlah penduduk, usia penduduk, pekerjaan, pendapatan dan
pendidikan. Data ini bisa diperoleh dari laporan penduduk, sensus
penduduk dan survei penduduk.Jumlah penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Poasia pada tahun 2017sebanyak 32.528 jiwa yang
tersebar di 4 wilayah kelurahan.

Tabel 1. Distribusi Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Poasia


Tahun 2017

No Kelurahan Pria Wanita Total

1 Anduonohu 7123 5825 12948

2 Rahandouna 5904 6608 12512

3 Anggoeya 2886 2705 5591

4 Mata bubu 746 731 1477

TOTAL 16.659 15.869 32.528

Sumber data : Data primer puskesmas Poasia Tahun 2017

Tabel diatas menujukkan bahwa jumlah pria terbanyak


terdapat di Kelurahan Anduonohu sebanyak 7.123 orang (42,8%)
dan yang terkecil terdapat di Kelurahan Matabubu sebanyak 746
orang (4,48%). Adapun jumlah wanita terbanyak terdapat di
Kelurahan Rahandouna sebanyak 6.608 orang (36,7%) dan yang

15
terkecil terdapat di Kelurahan Matabubu sebanyak 731 orang
(4,61%).

Tabel 2. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk & Kepadatan Penduduk


Berdasarkan Kelurahan Tahun 2017

Luas Jumlah
Jumlah
No. Kelurahan wilayah rumah
penduduk
(Ha) tangga

1 Anduonohu 1.200 12.948 2.356

2 Rahandouna 1.275 12.512 2.335

3 Anggoeya 1.400 5.591 1.320

4 Matabubu 300 1.261 372

Jumlah 4.175 32.312 6.383

Sumber data : Data primer puskesmas Poasia Tahun 2017

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa penduduk yang


terbanyak terdapat pada Kelurahan Anduonohu sebanyak 12.948
jiwa dengan luas wilayah 1.200 Ha dan jumlah rumah tangga
sebanyak 2.356kepala keluarga, dan penduduk yang terkecil
terdapat pada Kelurahan Matabubu sebanyak 1261jiwa dengan
kepadatan penduduk 300 Ha.

3. Sarana Sosial
Sebagian besar penduduk wilayah Kecamatan Poasia adalah
suku Muna, dengan penganut agama Islam sebesar 59,7%, agama
Kristen protestan 24%, Kristen katolik 5% dan agama Hindu 1%.
Sarana ibadah berupa Mesjid 19 unit, dan gereja 2 unit. Bahasa
pengantar sehari-hari yang dipergunakan masyarakat Kecamatan
Poasia adalah Bahasa Indonesia.

16
Seluruh kelurahan dalam wilayah kerja Puskesmas Poasia
dapat dijangkau dengan kendaraan roda empat, kecuali pada
beberapa dusun yang agak terpencil yang hanya bisa dijangkau
dengan kendaraan roda dua. Wilayah Kerja Puskesmas Poasia
merupakan daerah pengembangan yang ditandai dengan pesatnya
pertambahan pemukiman ataupun perumahan. Perkembangan ini
diikuti dengan pertambahan sarana prasarana sosial
kemasyarakatan.

Tabel 3. Gambaran Sarana Prasarana Sosial Kemasyarakatan


di Wilayah Kecamatan Poasia tahun 2017

Sarana/ Andono Rahand Anggoey Matab


Total
Prasarana hu ouna a ubu

Rumah Sakit 0 1 0 0 1

Puskesmas 0 1 0 0 1

Pustu 0 1 1 0 2

Polindes 1 0 0 1 2

Klinik/R. Bersalin 1 0 0 0 0

Praktek Dokter 3 1 0 0 4

Praktek Bidan 2 1 0 0 3

Apotek 6 3 0 0 9

Toko Obat 3 0 0 0 3

PAUD/ Play Group 2 2 0 0 4

TK 4 3 2 0 9

17
SD 3 3 4 1 11

SLTP 1 0 0 0 1

SLTA 0 1 0 0 1

Sekolah Kejuruan 0 1 0 0 1

Perguruan Tinggi 0 0 0 0 0

Panti 1 1 0 0 2

Pasar 1 0 0 0 1

Hotel 2 3 0 0 5

Panginapan 1 1 0 0 2

Discotik/Cafe 1 1 0 0 2

Lokalisasi Prostitusi 0 0 0 0 0

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa sarana kesehatan


yang terbanyak terdapat pada saranan kesehatan apotek sebanyak 9
apotek yaitu 6 apotek berada di Kelurahan Anduonohu dan 3 apotek
berada di Kelurahan Rahandouna.

4. Sumber Daya Kesehatan


a. Sarana Puskesmas Poasia
Puskesmas Poasia dalam melaksanakan kegiatannya baik
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif ditunjang oleh :

1. Puskesmas Pembantu sebanyak 2 unit tediri dari:


a) Pustu Anggoeya
b) Pustu Batumarupa

18
2. Pondok bidan Kelurahan sebanyak4 buah, terdapat di
Kelurahan:
a) Kelurahan Anduonohu
b) Kelurahan Matabubu
3. Kendaraan roda 5 sebanyak 2 unit
4. Kendaraan roda dua sebanyak 14 unit
5. Posyandu aktif sebanyak 16 unit
6. Posyandu usia lanjut sebanyak 4 unit
7. Dukun terlatih sebanyak 4 orang
8. Kader posyandu sebanyak 75 orang
9. Toko obat berizin sebanyak 4 buah
10. Apotek sebanyak 1 apotek
Puskesmas Poasia merupakan Puskesmas Perawatan
dengan kapasitas tempat tidur 17 buah, yang terdiri dari
perawatan persalinan dengan kapasitas tempar tidur 2buah dan
perawatan umum dengan kapasitas tempat tidur 15 buah.
Jumlah seluruh ruangan Puskesmas sebanyak 34 ruangan
dengan luas sangat bervariasi, dari seluruh ruangan tersebut
difungsikan sebagai Ruang Kartu, Ruang Kepala Puskesmas,
Ruang Tata Usaha, Poliklinik KIA dan KB, Ruang Apotik, Ruang
Anak (Poli MTBS), Poliklinik Gigi dan Mulut, Poliklinik Umum,
Ruang Imunisasi/P2M/PKM, Gudang Obat dan 1 Kamar
Mandi/WC. Fungsi, ukuran dan keadaan ruangan Puskesmas
yaitu :
Tabel 4. Jumlah dan Keadaan Ruangan Puskesmas Tahun 2017

No Ruangan yang Ada ukuran(M2) Kondisi Kelengkapan

1 Kamar kartu 6 m2 Baik Lengkap

2 Ruang Resepsionis

19
Ruangan Ka.
3 5 m2 Baik Lengkap
Puskesmas

4 Ruangan Tata Usaha 5 m2 Baik Lengkap

5 Ruangan KIA/KB 5 m2 Baik Lengkap

6 R. Poli Gigi dan Mulut 9 m2 Baik Lengkap

7 Ruangan Poli Umum 5 m2 Baik Lengkap

8 Klinik MTBS

Ruangan imunisasi/
9 9 m2 Baik Lengkap
TB/Kusta/Laboratorium

10 Gudang Obat 7 m2 Baik Lengkap

11 Ruang apotik 7 m2 Baik Lengkap

12 R.Program / Klinik Gizi 7 m2 Baik Lengkap

Ruang Program Kesling


13 5 m2 Baik Lengkap
/ Klinik Sanitasi

14 Ruang Registrasi 7 m2 Baik Lengkap

15 Ruang Immunisasi 9 m2 Baik Lengkap

16 Klinik KTPA 9 m2 Baik Tdk lengkap

17 Pojok ASI 6 m2 Baik Tidak Lengkap

18 Klinik IMS / Ruang IVA 7 m2 Baik Lengkap

19 R. Bermain dan Belajar 9 m2 Baik Tidak Lengkap

20 Laboratorium 15 m2 Baik Tidak Lengkap

20
21 Gudang Obat 9 m2 Baik Tidak Lengkap

R.Perawatan (Bangsal
22 15 m2 Baik Tidak Lengkap
dan Kelas)

23 Musholla 7 m2 Baik Tidak Lengkap

24 Ruang Gudang 7 m2 Baik Tidak Lengkap

25 Ruang Kapus 9 m2 Baik Lengkap

26 R. KTU / Kepegawaian 9 m2 Baik Lengkap

R.Bendahara BOK dan


27 9 m2 Baik Tidak Lengkap
BPJS

28 R. Bendahara Barang 9 m2 Baik Lengkap

R. Promkes dan
29 9 m2 Baik Lengkap
Survailans

30 Ruang Ruang Data 9 m2 Baik Tidak Lengkap

31 Ruang pantry 7 m2 Baik Lengkap

32 Ruang Instalasi Gizi 9 m2 Baik Lengkap

33 Ruang PONED 15 m2 Baik Tidak Lengkap

Ruang Pasca
34 15 m2 Baik Tidak Lengkap
Persalinan

Sumber data : Data primer puskesmas Poasia Tahun 2017

21
b. Struktur organisasi puskesmas

dr. Jeni Arni Harli T.

Gambar 2. Struktur organisasi puskesmas poasia

c. Ketenagaan Puskesmas Poasia


Tabel 5. Jumlah Tenaga Kesehatan Puskesmas Poasia
Tahun 2017

Rasio
Tenaga Jumlah Presentase (%)
Penduduk

Dokter Umum 5 0,02 1: 3,887

Dokter gigi 3 0,01 1: 1,943

S1 Keperawatan 4 0,04 1: 2.326

Kesehatan
13 0,01 1: 1,943
masyarakat

Perawat 43 0,04 1: 7,773

22
Perawat Gigi 1 0,02 1: 3,887

Bidan 20 0,10 1: 19,433

Tenaga Gizi 7 0,04 1: 7,773

Sanitarian 5 0,03 1: 5,830

SMA 2 0,01 1: 1,943

SPPM 1 0,01 1: 1,943

Apoteker 4 0,02 1: 3,887

Laboran 2 0,05 1: 9,717

Asisten Apoteker 3 0,01 1: 1,943

Gizi 6 0,02 1 : 3,887

Sumber: Data Sekunder Puskesmas Poasia Tahun 2017

Dalam meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan


juga ditunjang oleh adanya tenaga sukarela/honor, terdiri dari tenaga
perawat, bidan dan petugas cleaning cervices.

d. Program Pembangunan Kesehatan Puskesmas Tahun 2017


1. Program Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Serta KB
a) Kegiatan Program KIA dan KB
b) Pelayanan ANC, PNC dan Penjaringan Bumil Resti
c) Pelayanan ANC dan Penjaringan Bumil Resti di Posyandu,
Pustu, Polindes, dan Puskesmas
d) Sweeping Bumil
e) Pelayanan PNC dan Penjaringan Bufas Resti
2. Upaya Pelayanan Kesehatan Bayi, Balita, APRAS Dan Anak
Sekolah
a) Kunjungan Neonatal

23
b) Deteksi Dini Tumbuh Kembang Bayi, Balita, dan Apras
c) Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah
d) Sweeping/kunjungan rumah Bayi dan Balita Resti untuk
tindak lanjut
3. Upaya Pendampingan Bumil
a) Kelas Ibu Hamil
b) Kunjungan Rumah untuk pendampingan
c) Peningkatan Kinerja Tenaga Penolong Persalinan
d) Audit Maternal Perinatal
e) Supervisi dan pembinaan bidan desa oleh Bikor
4. Keluarga Berencana
a) Penyuluhan KB untuk pembinaan Akseptor Lama dan
Penjaringan Akseptor Baru
b) Kunjungan rumah untuk PUS yang tidak berKB atau drop out
c) Program KIA dapat dinilai dengan menggunakan beberapa
parameter/indikator, yaitu: K1, K4, Persalinan oleh Nakes
dan KN (output), kemudian ditambah dengan anemia gizi
dan BBLR serta AKI dan AKB.
5. Perbaikan Gizi Masyarakat
Program Perbaikan Gzi Masyarakat di puskesmas Poasia
dilaksanakan oleh tim puskesmas yang terdiri dari Koordinator
dan petugas penanggungjawab kelurahan. Tiap kelurahan
dipegang oleh satu orang petugas gizi kompeten dibidangnya.
Visi dari program perbaikan gizi di puskesmas Poasia
adalah “ KECAMATAN POASIA BEBAS DARI GIZI BURUK
DAN GIZI KURANG PADA TAHUN 2017”. Adapun misinya
yaitu melakukan berbagai upaya perbaikan gizi masyarakat
khususnya untuk Bayi dan Balita serta Ibu hamil dan
menyusui. Adapun kegiatan kegiatan yang dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
a) Penjaringan kasus gizi kurang dan gizi buruk

24
(1) Penimbangan dan Pemantauan Pertumbuhan Balita di
Posyandu
(2) Kunjungan rumah untuk sweeping balita
b) Pemberian Makanan Tambahan
(1) PMT lokal dan PMT Pemulihan
(2) Penanggulangan KEP, anemia gizi Fe, dan GAKY
(3) Pemberian vitamin A
(4) Sweeping vitmin A
(5) Sweeping tablet Fe Bumil
(6) Pemantauan penggunaan garam beryodium rumah
tangga
(7) Pendampingan kasus gizi kurang dan gizi buruk
(8) Pendampingan bumil KEK
c) Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga
sadar gizi
(1) Penyuluhan tentang gizi seimbang
(2) Penyuluhan ASI eksklusif
(3) Lomba balita sehat
(4) Pembinaan taman gizi masyarakat
Dari berbagai proses kegiatan yang dilakukan dihasilkan
sejumlah out put yang merupakan indikator-indikator dalam
upaya perbaikan gizi masyarakat.

6. Program Pengendalian Penyakit Menular


Kegiatan:
a) Penemuan kasus baru TB BTA +,seluruh kasus TB, kasus
pada TB anak
b) Penemuan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)
7. Upaya Promosi Kesehatan
Kegiatan :

25
a) Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup
sehat
(1) Pembuatan spanduk DBD dan spanduk immunisasi
(2) Pembuatan leaflet (Bahan KIE)
(3) Penyebaran leaflet ke masyarakat
b) Penyuluhan masyarakat tentang pola hidup sehat
(1) Survei, pemetaan, dan pembinaan PHBS Rumah
Tangga
(2) Survei, pemetaan, dan pembinaan PHBS Institusi
Pemerintah
(3) Penyuluhan kelompok didalam dan diluar gedung
(4) Penyuluhan keliling
(5) PROLANIS
c) Upaya peningkatan pola hidup sehat di institusi pendidikan
(1) Pembinaan UKS / UKGS
(2) Penyuluhan NAPZA, HIV, dan IMS
(3) Pelatihan dokter kecil
(4) Lomba sekolah sehat (NR)
(5) Lomba cerdas cermat kesehatan antar sekolah
(6) Kontes senyum indah gigi sehat
(7) Lomba penyuluhan kesehatan berbasis religi
(8) Pesantren kilat ramadhan sehat
d) Upaya peningkatan kapasitas UKBM
(1) Pembinaan Posyandu
(2) Refreshing kader pesyandu
(3) Pembinaan POSKESTREN
(4) Pembinaan desa siaga
(5) Pembinaan Poskesdes
e) Peningkatan desa siaga
(1) Peningkatan Desa Siaga
(2) Pembinaan Forum Masyarakat Desa

26
(3) Penyuluhan Kesehatan masyarakat (PKM)
f) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Indikator PHBS
(1) Pertolongan persalinan oleh Nakes
(2) Berikan hanya Asi saja pada bayi sampai usia 6 bulan.
(3) Periksakan kesehatan balita ke Posyandu setiap 6 bulan.
(4) Tidak merokok
(5) Lakukan asktifitas fisik secara teraur
(6) Makanlah makanan dengan gizi seimbang
(7) Gunakan garam beriodium
(8) Tersedia air bersih
(9) Tersedia jamban keluarga
8. Upaya Penyehatanlingkungan
Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan

a) Pengawasan lingkungan perumahan


b) Pengawasan Sarana Jamban Keluarga (JAGA)
c) Pengawasan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
d) Pengawasan Tempat Pembuangan Sampah (TPS)
e) Peningkatan kualitas air
f) Klinik Sanitasi
g) Pengendalian vektor
h) Kegiatan upaya kesehatan lingkungan (UKL)
i) Pengawasan TTU dan TPM
j) Pembinaan Institusi

27
BAB III
ANALISIS MASALAH PELAYANAN
A. Identifikasi Masalah Pelayanan
1. Identifikasi Masalah Kesehatan

Target Capaian Kesenjanga


NO Kegiatan Yankestradkom
(%) (%) n (%)

1 Herbal – Saintifikasi Jamu - 100% -

2 Jenis Ketrampilan - 100% -

3 Self Care dan TOGA - 100% -

Tabel 6. Identifikasi Masalah Pelayanan KesTradkom

2. Menentukan Prioritas Maslah KesTrad Komplementer


dengan Metode Kualitatif
a. Herbal – Santifikasi Jamu
1) Kekuatan (Strenght)
 Terdapatnya berbagai program puskesmas berupa
Herbal – Saintifikasi Jamu
 Program sangat didukung oleh puskesmas poasia
 Adanya kegiatan minum jamu setiap hari sabtu yang
dilaksanakan oleh puskesmas
 Sosialiasi dilakukan sangat baik dan respon warga
baik

2) Kelemahan (Weakness)

28
 Kurangnya tenaga ahli dokter yang dapat melakukan
pengobatan
 Program tidak dianggarkan khusus dan tidak di klaim
oleh BPJS
 Bahan berupa simplisia tidak tersedia di puskesmas
sehingga harus dikirim dari tempat lain
3) Peluang (Opportunity)
 Puskesmas Poasia merupakan puksemas satu
satunya di wilayah Poasia
 Lokasi Puskesmas Poasia mudah dijangkau
masyarkat
 Kepala Puskesmas sangat mendukung program
saintifikasi jamu
4) Tantangan (Threat)
 Masih ada beberapa warga yang belum mengetahui
manfaat dari saintifikasi jamu
b. Akupresure
1) Kekuatan (Strenght)
 Tersedianya fasilitas yang mendukung program
acupressure
 Sosialisasi kepada masyarakat rutin diadakan oleh
petugas puskesmas
2) Kelemahan (Weakness)
 Kurangnya tenaga ahli yang dapat melakukan
pengobatan
 Program tidak dianggarkan khusus dan tidak di klaim
oleh BPJS
3) Peluang (Opurtunity)
 Puskesmas Poasia merupakan puksemas satu
satunya di wilayah Poasia

29
 Lokasi Puskesmas Poasia mudah dijangkau
masyarkat
4) Tantangan (Threat)
 Layanan acupressure hanya menerima pasien
rujukan dari bagian interna
 Masyarakat belum mengetahui manfaat dari
acupressure
c. Self Care dan TOGA
1) Kekuatan (Strenght)
 Sumber daya manusia untuk melakukan kegiatan
tersedia
 Bahan tersedia lengkap di puskesmas
 Adanya program puskesmas untuk mengadakan
TOGA minimal 1 setiap keluarga
2) Kelemahan (Weakness)
 Program tidak dianggarkan khusus dan tidak di klaim
oleh BPJS
3) Peluang (Opurtunity)
 TOGA yang diperkenalkan masyarakat mudah
didapat dilingkungan sekitar masyarakat
 Puskesmas Poasia mempunyai halaman yang cukup
luas untuk menanam berbagai TOGA
4) Tantangan (Threat)
 Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai fungsi
dari beberapa TOGA
 Kurangnya pemahaman masyarkat mengenai
pengolahan TOGA yang baik dan benar untuk
pengobatan

30
3. Merumuskan Masalah Kesehatan
a) Masih kurangnya sumber daya manusia yang dapat
melakukan pelayanan kesehatan tradisional dan
komplemnter di Puskesmas Poasia, pada tahun 2018
b) Kegiatan Program KesTrad Komplementer tidak
dianggarkan khusus dan tidak di klaim oleh BPJS
sehingga kegiatan KesTrad Komplemeter sangat terbatas
pada Puskesmas Poasia, pada tahun 2018
c) Beberapa masyarakat belum memahami manfaat dari
program KesTrad Komplementer di wilayah Puskesmas
Poasia, tahun 2018
d) Bahan untuk program kegiatan Saintifikasi Jamu belum
tersedia di Puskesmas Poasia, tahun 2018

B. Analisis Penyebab Masalah

KOMPONEN
ALTERNATIF PENYEBAB MASALAH
ANALISIS

INPUT

 Kurang tenaga ahli yang dapat melakukan


Man
pengobatan

 Program tidak dianggarkan khusus dan tidak di


Money
klaim BPJS

Matherial  Tidak Ada Masalah

Method  Tidak Ada Masalah

 Kurangnya upaya promosi berupa media seperti


Marketing spanduk dan banner di wilayah puskesmasy
sehingga sebagian warga belum memahami

31
dengan baik manfaat dari berbagai program

PROSES

P1 Perencanaan sudah dilakukan dengan baik

P2 Pelaksanaan sudah dilakukan dengan baik

P3 Penilaian sudah dilakukan dengan baik

OUTPUT

 Cakupan Pelayanan Kesehatan Tradisional dan


Komplementer yang dilakukan Puskesmas Poasia
Meningkat
Lingkungan
 Pada masyarakat sebagai pengobatan promotif
Ekternal
dan preventif, yang bermanfaat untuk efisiensi
dan efektivitas bagi keluarga dalam menjaga
kesehatan diri sendiri dan keluarganya

Tabel 7. Analisis Penyebab Masalah

Rencana Usulan Kegiatan

Tabel 8 Plan of Action


N Jenis
Uraian Tujuan Waktu Tempat Personalia
o Kegiatan

Pengadaan Untuk membantu 29 Puskes Staff Medis


Poster dan meningkatkan kualitas Septe mas dan
Banner yang program puskesmas mber Poasia Paramedis
1
Menarik yaitu gerakan minum 2018
tentang jamu tiap hari sabtu
Saintifikasi dengan diadakan aksi

32
Jamu langsung serta
ditambah dengan
media yang menarik
dipuskesmas
diharapkandapat
menambah
pengetahuan
masyarakat mengenai
saintifikasi jamu dan
pentingnya untuk
kesehatan.

Pelatihan Untuk Meningkatkan 29 Aula Tenaga


kader Sumber Daya Manusia Septe Puskes Ahli
pengembang tentang mber mas tanaman
2 an tanaman pengembangan 2018 Poasia TOGA,Ten
TOGA tanaman TOGA aga Medis
Puskesma
s Poasia

Revitalisasi Untuk meningkatkan 2019- Taman Seluruh


Toga di bahandan material 2020 di Perangkat
Puskesmas dalam menunjang Puskes di
3 Poasia YANKEDSTADKOM mas Puskesma
terutama masalah Poasia s Poasia
pengobatan tradisional
atau saintifikasi Jamu

Pengiriman Untuk menambah 2019- Penyel Perangkat


untuk tenaga ahli yang 2020 engga Kesehatan
4 Pelatihan berkompeten untuk pelatiah dibagian
peningkatan melakukan pelayanan an akupreasur
Sumber Daya e

33
Manusia akupreasure Puskesma
untuk s Poasia
pelayanan
Akupreasure

Penyuluhan Untuk 2019- Aula Perangkat


tentang cara melatihmasyarakat 2020 Puskes Kedstradko
menanam sekaligus mas m
5. TOGA mensosialisasikan cara Poasia Puskesma
menanam tanaman s Poasia
obat di Lingkungan
rumah masyarakat

34
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan identifikasi dan analisis masalah


pelayanan kesehatan tradisional, di suatu wialayah kerja
puskesmas poasia, ditemukan juga penyebab dari masalah
pelayanan tersebut adalah:

a. Masih kurangnya sumber daya manusia yang dapat


melakukan pelayanan kesehatan tradisional dan
komplemnter di Puskesmas Poasia, pada tahun 2018
b. Kegiatan Program KesTrad Komplementer tidak dianggarkan
khusus dan tidak di klaim oleh BPJS sehingga kegiatan
KesTrad Komplemeter sangat terbatas pada Puskesmas
Poasia, pada tahun 2018
c. Beberapa masyarakat belum memahami manfaat dari
program KesTrad Komplementer di wilayah Puskesmas
Poasia, tahun 2018
d. Bahan untuk program kegiatan Saintifikasi Jamu belum
tersedia di Puskesmas Poasia, tahun 2018
B. Saran
(1) Untuk Pemerintah
Diharapkan lebih dievaluasi program puskesmas yag sudah
berjalan mengenai kefektifan dan pernanya terhadap
kesehatan masyarakat
(2) Untuk Puskesmas
Lebih ditingkatkan penyuluhan kepada masyarakat
mengenai kegunaan dari berbagai pengobatan tradisoonal
yang sudah terbukti keilmiahannya
(3) Untuk Masyarakat

35
Setiap individu sebaiknya dapat memahami self care dan
TOGA sehingga dapat digunakan sebagai tindakan preventif
sendiri oleh masyarakat.

36
DAFTAR PUSTAKA

.
1. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 Tentang
Pedoman Manajemen Kesehatan.
2. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat.
3. Departmen Kesehatan. 2009. Sistem Kesehatan. Jakarta.
4. Effendy, N. 1995. Perawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC
5. Profil Puskesmas Poasia.Periode 2017.

37
LAMPIRAN

Gambar 1. Diskusi dengan Kepala Puskesmas Poasia mengenai


program KesTrad Komplementer

Gambar 2. Simplisia Jamu dan Tanaman Herbal

38
Gambar 3. Penjelasan Simplisia Jamu dan Tanaman Herbal

Gambar 4. Foto Bersama

39

Anda mungkin juga menyukai