Anda di halaman 1dari 11

Keanekaragaman Jenis Tumbuhan ( Lia Pramusintia) 9

KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN OBAT DAN PEMANFAATANNYA DI HUTAN


TURGO, PURWOBINANGUN, PAKEM, SLEMAN, YOGYAKARTA

DIVERSITY OF MEDICINAL PLANT KINDS AND ITS UTILIZATION IN TURGO FOREST,


PURWOBINANGUN, PAKEM, SLEMAN, YOGYAKARTA

Lia Pramusintia Daru Mukti, Sudarsono, M.Si., Sulistyono, M.Si.


Jurusan Pendidikan Biologi, FMIPA UNY
E-mail : liapramusintia@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data mengenai keanekaragaman jenis tumbuhan
obat kelompok herba, semak, perdu, terna, dan liana di Hutan Turgo, Purwobinangun, Pakem, Sleman,
Yogyakarta serta pemanfaatannya.
Jenis rancangan penelitian ini berdasarkan pendekatan kualitatif (Qualitative Research). Teknik
pengambilan contoh yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode sensus. Pengambilan data
diawali dengan survey lapangan, selanjutnya pengambilan contoh (eksplorasi) pada area penelitian di
Hutan Turgo dilihat posisi pohon-pohon besar merata atau tidak sehingga bisa dianggap homogen atau
heterogen lalu delineasi dilanjutkan dengan mengidentifikasi tipe habitat. Parameter lingkungan yang
diukur antara lain suhu udara, kelembaban udara, pH tanah, dan intensitas cahaya. Identifikasi
dilakukan berdasarkan literatur yang ada. Wawancara dengan responden dilakukan dengan teknik
snowball.
Hasil penelitian di Hutan Turgo ditemukan 19 suku tumbuhan yang terdiri dari 33 jenis
tumbuhan berkhasiat obat. Tumbuhan obat tersebut dapat dimanfaatkan dengan cara bervariasi, yakni
untuk pengobatan dari luar yakni dengan cara tumbuhan ditempelkan dan dioleskan pada bagian kulit
yang diinginkan serta pengobatan dari dalam dengan cara tumbuhan diseduh lalu diminum, dimakan
langsung, ataupun dengan cara diolah menjadi suatu masakan. Tumbuhan obat yang ditemukan di
Hutan Turgo biasa digunakan untuk mengobati penyakit sehari-hari seperti masuk angin, sariawan,
sakit perut, bisul, diare, dll. Namun ada pula yang dapat mengobati penyakit menahun seperti stroke,
ambeien, sakit paru-paru, sakit lever, kanker, dll.
Kata kunci: keanekaragaman jenis, tumbuhan obat.

Abstract
This research aimed to get information about diversity of the kinds of medicinal plant in cluster
of herbs, bushes, shrubs, terns, and lianas in Turgo Forest, Purwobinangun, Pakem. Sleman,
Yogyakarta with its utilization as well.
The kind of this research based on qualitative research. Samples taking method were using
census technique. Samples taking begins with field survey, thereupon sample taking exploration on
research area of Turgo Forest observed that the position of big trees are arranged evenly or not so they
could be considered as homogeneous or heterogeneous then delineation followed by identify the
habitat type. Measured environment parameter such as temperature, density, acidity, and light
intensity. Identification performed according the existing literature. Interview with respondent
performed with snowball technique.
The result of research on Turgo Forest that 19 plant tribes found which it consists of 33 kinds
of medicinal plant. Those can be utilized in various ways, for example in external healing by rubbing
and smearing the plant on desired part of skin and also internal healing by stewing the plant and drink
it, eat it directly, or cook it to be a herbal cuisine. Medicinal plant found in Turgo Forest can be used to
heal common disease like catch a cold, sprue, stomachache, hemorrhoid, lungs and liver disease,
cancer, etc.
Keyword: diversity, medicinal plants
10 Jurnal Biologi Vol 5 No 5 Tahun 2016

PENDAHULUAN masyarakat maka akan dilakukan penelitian


Indonesia merupakan negara dengan mengenai keanekaragaman jenis tumbuhan obat
hutan tropis yang memiliki keanekaragaman kelompok herba, semak, perdu, terna, dan liana
hayati terkaya (mega biodiversity). di Hutan Turgo, Purwobinangun, Pakem,
Keanekaragaman hayati (biodiversity) adalah Sleman, Yogyakarta serta pemanfaatannya.
istilah yang digunakan untuk menerangkan
keragaman ekosistem dan berbagai bentuk serta METODE PENELITIAN
variabilotas hewan, tanaman, serta jasad renik di Jenis rancangan penelitian ini
dunia. Keanekaragaman hayati tersebut harus berdasarkan pendekatannya yakni penelitian
dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. kualitatif (Qualitative Research). Waktu
Salah satu potensi sumber daya alam hayati pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan selama
jenis flora adalah tumbuhan berkhasiat obat. kurang lebih 3 bulan, mulai dari bulan 16
Kita dapat dengan mudah menemukan di Januari – 4 April 2016 di Hutan Turgo,
berbagai tempat di Indonesia yang menyediakan Purwobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta.
pengobatan herbal maupun berbagai macam Objek penelitian adalah jenis-jenis tumbuhan
obat-obatan herbal. Sebenarnya pengobatan obat dengan habitus herba, semak, perdu, terna,
herbal sudah sangat dikenal dengan popular di dan liana yang ditemukan di Hutan Turgo,
masyarakat dan mungkin kita sudah Purwobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta
mengenalinya dengan baik (Suparni dan Ari W., Populasi dalam penelitian ini adalah
2012: 1). Di Indonesia, khususnya di hutan dan semua tumbuhan dengan habitus herba, semak,
sekitarnya banyak sekali potensi tanaman obat. perdu, terna, dan liana di Hutan Turgo, Taman
Masyarakat di sekitar kawasan hutan yang Purwobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta
kehidupannya sangat tergantung pada hutan, Nasional Gunung Merapi. Sedangkan sampel
mengetahui pengetahuan tradisional dalam penelitian adalah tumbuhan obat dengan habitus
pemanfaatkan tumbuhan atau bahan alami untuk herba, semak, perdu, terna, dan liana yang
pengobatan. Pengetahuan tentang tumbuhan ditemukan di Hutan Turgo, Purwobinangun,
obat, mulai dari pengenalan jenis tumbuhan, Pakem, Sleman, Yogyakarta.
bagian yang digunakan, cara pengolahan sampai Alat-alat yang digunakan dalam
dengan khasiat pengobatannya merupakan penelitian ini adalah alat tulis, GPS Garmin 62S,
kemampuan alami dari masing-masing kamera Canon 650d (lensa fix 50mm dan 18-
masyarakat disekitar hutan. Begitu halnya 55mm), luxmeter/ lightmeter Lutron Lx-103 ,
masyarakat di sekitar Hutan Turgo, Taman pisau/ parang, soil tester Dematra DM-5, spidol,
Nasional Gunung Merapi yang sudah higrometer TFA, dan thermometer alkohol -10 -
menggunakan pengobatan herbal yang berasal 110ºC. Bahan-bahan yang digunakan dalam
dari alam sejak zaman nenek moyang untuk penelitian ini adalah tumbuhan berkhasiat obat
menyembuhkan berbagai macam penyakit. dengan habitus herba, semak, perdu, terna, dan
Aktivitas masyarakat Dusun Turgo tidak liana yang ditemukan di Hutan Turgo,
lepas dari hutan. Mereka memanfaatkan sumber Purwobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta.
daya alam dari hutan berupa air, rumput untuk Teknik sampling yang digunakan dalam
pakan ternak, kayu bakar untuk memasak, serta penelitian ini adalah metode sensus yakni
penggunaan tanaman obat untuk penyembuhan metode pengumpulan data dimana seluruh
berbagai macam penyakit. Atas dasar tersebut populasi tumbuhan obat dengan habitus herba,
maka penulis tertarik untuk mengidentifikasi semak, perdu, terna, dan liana yang tumbuh di
jenis-jenis tumbuhan obat kelompok herba, area penelitian di Hutan Turgo diselidiki atau
semak, perdu, terna, dan liana serta dijelajahi tanpa terkecuali. Langkah kerja yang
pemanfaatannya di Hutan Turgo, ditempuh dalam penelitian ini adalah : (1).
Purwobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Survey Lapangan. yaitu studi pendahuluan guna
Pentingnya mengetahui jenis tumbuhan memperoleh gambaran secara umum mengenai
obat, manfaat tumbuhan obat yang ditemukan kondisi tumbuhan obat herba, semak, perdu,
menurut literatur yang ada dan manfaat terna, dan liana yang tumbuh di area penelitian
tumbuhan obat yang ditemukan menurut di Hutan Turgo, Purwobinangun, Pakem,
10
Keanekaragaman Jenis Tumbuhan ( Lia Pramusintia) 11

Sleman, Yogyakarta beserta faktor lingkungan Tabel 1. Data Klimatik Lokasi Pengamatan di
dan kondisi medan yang ada di area tersebut. (2) Kawasan Hutan Turgo, Purwobinangun, Pakem,
Pengambilan Sampel (Eksplorasi) meliputi Sleman, Yogyakarta.
pengamatan pohon-pohon besar merata atau
tidak. Sehingga bisa dianggap homogen atau Dari hasil penelitian, didapatkan 2 divisi
heterogen (berbeda), menentukan luas area tumbuhan yakni Pteridophyta (Tumbuhan Paku)
(delineasi), mengidentifikasi tipe habitat, dan Spermatophyta (tumbuhan berbiji). 19
melakukan eksplorasi untuk mengambil data famili, yakni Selaginellaceae, Asteraceae,
jenis-jenis tumbuhan obat perdu yang tumbuh di Parameter yang Diukur
area penelitian tersebut, apabila belum Hari/ Suhu Kelembab Intensitas
pH
mengetahui jenis suatu tumbuhan, maka Tanggal Udar an Udara Cahaya
Tanah
dilakukan pengambilan sampel (misal dapat a (ºC) (%) (lux)
Selasa, 26
berupa daun, bunga, dll.). (3). Pengukuran Januari 2016
24 7 77 270
Parameter Lingkungan meliputi pengukuran Kamis, 4
suhu udara, pengukuran derajad keasaman (pH 24 6,6 74,5 87
Februari 2016
Tanah), dan pengukuran intensitas cahaya. (4) Sabtu, 5 Maret
24 6,5 82 152
Wawancara responden yang dilakukan dengan 2016
menggunakan teknik snowball sampling atau Rata-rata 24 6,7 77,83 169,67
dilakukan secara berantai dengan meminta Rosaceae, Araceae, Malvaceae, Begoniaceae,
informasi pada orang yang telah diwawancarai Apiaceae, Polygalaceae, Rubiaceae,
atau dihubungi sebelumnya (Poerwandari, Verbenaceae, Polygonaceae, Oxalidaceae,
1998). Selanjutnya identifikasi berbagai jenis Cucurbitaceae, Melastomaceae, Acanthaceae,
tumbuhan yang ditemukan pada area penelitian Fabaceae, Euphorbiaceae, Compositae, dan
di Hutan Turgo, Taman Nasional Gunung Phyllanthaceae. Terdiri dari 30 genus yakni
Merapi diidentifikasi. Apabila belum Selaginella, Blumea, Rubus, Homalomena, Sida,
mengetahui nama ilmiah dari tumbuhan- Eupatorium, Begonia, Paederia, Ageratum,
tumbuhan yang ditemukan tersebut, maka nama Centella, Polygala, Sarcocephalus, Cissus,
lokalnya dapat dicatat terlebih dahulu, Rhaphidophora, Spilanthes, Hydrocotyle,
selanjutnya dapat dicari nama ilmiah dari Lantana, Polygonum, Oxalis, Melothria,
tumbuhan-tumbuhan tersebut. Melastoma, Strobilanthes, Spatholobus,
Data yang terkumpul kemudian Erigeron, Euphorbia, Sonchus, Emilia,
dianalisis secara deskriptif kualitatif. Stachytarpheta, Urena, dan Phyllanthus.
Dideskripsikan ciri dan karakter dari spesies Jumlah spesies yang ditemukan di lokasi
tumbuhan obat yang ditemukan kemudian penelitian yaitu 33 jenis spesies.
diuraikan morfologi tumbuhan dan hierarki Pertumbuhan dan perkembangan suatu
taksonominya. Selain itu, dilakukan klasifikasi jenis tumbuhan, bergantung pada interaksi
berdasarkan famili yang sama untuk semua antara faktor genetis dengan faktor lingkungan
tanaman obat yang berhasil diidentifikasi dari seperti jenis tanah, topografi, dan pola iklim.
lokasi tersebut digabung dengan data hasil Dari faktor lingkungan, maka faktor tanah
wawancara langsung dengan responden serta merupakan modal utama. Keadaan tanah sangat
literatur berupa data bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh unsur-unsur iklim seperti
dimanfaatkan sebagai obat, cara pengolahan dan hujan, suhu dan kelembaban. Suhu udara dan
penggunaan, serta khasiat dari tumbuhan- tanah mempengaruhi proses pertumbuhan
tumbuhan tersebut. tumbuhan. Setiap jenis tumbuhan mempunyai
batas suhu minimum, optimum, dan maksimum
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN yang berbeda-beda untuk setiap tingkat
Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh pertumbuhannya. Batas atas suhu yang
data klimatik dengan variasi suhu udara, pH mematikan aktivias sel-sel tumbuhan berkisar
tanah, kelembaban udara, serta intensitas cahaya antara 48,89o- 60oC tetapi nilai ini beragam
yang berbeda-beda. Seperti yang dapat terlihat sesuai dengan jenis tumbuhan dan tingkat
pada tabel 1. perumbuhannya. Suhu udara merupakan faktor
lingkungan yang penting karena berpengaruh
pada pertumbuhan tumbuhan dan berperan
hampir pada semua proses pertumbuhan.
12 Jurnal Biologi Vol 5 No 5 Tahun 2016

Nilai pH merupakan ciri kimia tanah, doederleinii Hieron, Homalomena occulta


menjadi faktor sangat penting dalam (Lour.) Schott, Paederia foetida L., Euphorbia
menentukan kesuburan tanah karena heterophylla L., Sonchus arvensis L., Emilia
ketersediaan unsur hara bagi tumbuhan sangat sonchifolia (L.) DC. Ex. Wight, dan Urena
berkaitan dengan nilai pH. Semakin rendah lobata Linn. Perawakan semak 11 spesies yaitu
nilainya berarti semakin asam tanah tersebut. Eupatorium riparium Regel, Rubus rosaefolius
Pada tanah asam (pH kurang dari 7), tanah Smith, Polygala paniculata L., Cissus discolor
didominasi oleh ion Al, Fe, dan Mn. Ion-ion ini Bl., Hydrocotyle sibthorpioides Lamk., Oxalis
akan mengikat unsur hara yang sangat Montana Raf., Strobilanthes crispus Bl., Oxalis
dibutuhkan tumbuhan, terutama unsur P crassipies Urb., Oxalis latifolia Kunth.,
(fosfor), K (kalium), S (sulfur), Mg Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl, dan
(magnesium), dan Mo (molibdenum) sehingga Phyllanthus urinaria L. Spesies dengan
tumbuhan tidak dapat menyerap makan dengan perawakan perdu berjumlah 8 spesies yakni
baik meskipun kandungan unsur hara dalam Blumea laciniata Roxb., Sida rhombifolia L.,
tanahnya banyak. Sarcocephalus latifolius (Sm.) E.A. Bruce,
Kelembaban udara juga berpengaruh Lantana camara L., Melothria scabra Naudin,
terhadap penguapan pada permukaan tanah dan Melastoma polyanthum Bl., Spatholobus
penguapan pada daun. Bila kelembaban tinggi ferrugineus (Zoll & Moritzi) Benth, Erigeron
maka pertumbuhan tumbuhan akan terganggu sumatrensis Retz. Tumbuhan dengan
karena tidak seimbangnya antara unsur air dan perawakan terna sebanya 5 spesies yaitu
cahaya. Kelembaban udara akan berpengaruh Begonia robusta Blume, Ageratum conyzoides
terhadap laju penguapan atau transpirasi. Jika L., Centella asiatica (L.) Urban, Spilanthes
kelembaban rendah, maka laju transpirasi acmella Murr, serta Polygonum chinense L.
meningkat serta penyerapan air serta zat mineral Selanjutnya tumbuhan dengan perawakan liana
juga meningkat. Sebaliknya jika kelembaban sejumlah 2 spesies yakni Rubus chrysophyllus
tinggi, maka laju transpirasi rendah dan Reinw.ex Miq. dan Rhaphidophora engleri
penyerapan zat-zat nutrisi juga rendah. Hal ini Kaneh.
akan mengurangi ketersediaan nutrisi untuk Macam-macam tegakan yang ada di
pertumbuhan tumbuhan sehingga Hutan Turgo, Taman Nasional Gunung Merapi,
pertumbuhannya juga akan terhambat. diantaranya adalah tegakan Puspa dan tegakan
Pteridophyta umumnya dapat hidup pada campuran (Kayu Manis, Wuni, Perahu,
suhu udara 13-27,5oC, pH tanah 5-8, Rasamala, Puspa, Klewer, Sarangan, Pasang,
kelembaban udara 60-91,5%, serta intensitas Berasan, Anggrung, dan Gondang). Spesies
cahaya 128,3-3000 lux sedangkan yang ditemukan di tegakan puspa sebanyak 19
spermatophyta umumnya dapat hidup pada suhu spesies, yakni Selaginella doederleinii Hieron,
udara 15-32 oC, pH 5,6-7, kelembaban udara 70- Blumea laciniata Roxb., Rubus chrysophyllus
80%, serta intensitas cahaya 70-1500 lux. Saat Reinw.ex Miq., Homalomena occulta (Lour.)
dilakukan pengukuran faktor klimatik di Hutan Schott, Eupatorium riparium Regel, Begonia
Turgo menunjukkan bahwa rata-rata suhu udara robusta Blume, Paederia foetida L., Rubus
24 oC, dengan rata-rata pH tanah 6,7, rata-rata rosaefolius Smith, Polygala paniculata L.,
kelembaban udara 77,83%, serta rata-rata Sarcocephalus latifolius (Sm.) E.A. Bruce,
intensitas cahaya 169,67 lux. Sehingga nyata Cissus discolor Bl., Rhaphidophora engleri
bahwa tumbuhan-tumbuhan yang ditemukan di Kaneh., Spilanthes acmella Murr, Lantana
Hutan Turgo, yakni tumbuhan yang tergolong camara L., Polygonum chinense L., Oxalis
pteridophyta sebanyak 1 spesies serta tumbuhan Montana Raf., Melastoma polyanthum Bl.,
yang tergolong spermatophyta sebanyak 32 Strobilanthes crispus Bl., Urena lobata Linn.
spesies tersebut dapat hidup serta berkembang Sedangkan spesies yang ditemukan di tegakan
biak di area tersebut. campuran sejumlah 14 spesies, yakni Sida
Macam-macam perawakan yang menjadi rhombifolia L., Ageratum conyzoides L.,
objek penelitian yakni herba, semak, perdu, Centella asiatica (L.) Urban, Hydrocotyle
terna dan liana. Pada lokasi penelitian sibthorpioides Lamk., Melothria scabra Naudin,
ditemukan spesies dengan perawakan herba Spatholobus ferrugineus (Zoll & Moritzi)
sejumlah 7 spesies yakni Selaginella Benth, Oxalis crassipies Urb., Oxalis latifolia
12
Keanekaragaman Jenis Tumbuhan ( Lia Pramusintia) 13

Kunth., Erigeron sumatrensis Retz, Euphorbia Smith dan Melothria scabra Naudin. Bagian
heterophylla L., Sonchus arvensis L., Emilia tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan
sonchifolia (L.) DC. Ex. Wight, Stachytarpheta pada penalitian ini ialah pada bagian daun.
jamaicensis (L.) Vahl, Phyllanthus urinaria L. Penyakit yang dapat disembuhkan
Spesies tanaman obat paling banyak ditemukan dengan pengobatan herbal dari tumbuhan yang
di tegakan puspa. Sedangkan bagian tumbuhan ditemukan di Hutan Turgo yakni penyakit luar
yang digunakan untuk pembuatan obat herbal dan penyakit dalam. Adapun pengobatan luar
menurut hasil wawancara dengan masyarakat yang dapat di antaranya dapat menyembuhkan
beserta literatur yang ditemukan yakni akar, gatal-gatal di kulit, mengobati luka baru pada
umbi, batang, daun, getah, dan buah. kulit, menghentikan perdarahan pada luka baru
Dalam penelitian ini, tumbuhan yang di kulit, menyembuhkan penyakit bisul,
dapat dimanfaatkan akarnya sebagai obat herbal mengobati luka memar, radang kulit bernanah,
berjumlah 8 spesies, yakni Selaginella bisul, luka bakar, jerawat, koreng. Pengobatan
doederleinii Hieron, Blumea laciniata Roxb., dari luar dapat pula digunakan untuk tujuan lain
Sida rhombifolia L., Centella asiatica (L.) seperti sebagai obat oles agar nyamuk tidak
Urban, Polygala paniculata L., Erigeron mendekat. Penyakit dalam yang dapat
sumatrensis Retz, Euphorbia heterophylla L., disembuhkan seperti patah tulang, asma, batuk,
serta Phyllanthus urinaria L. Sedangkan yang asam urat, batuk, ambeien, darah tinggi, sakit
dapat dimanfaatkan umbinya sebagai obat kepala, kencing batu, rematik, pegal linu, asma,
herbal hanya terdapat 1 spesies yakni sakit perut, nyeri sendi, rematik, sakit lever,
Homalomena occulta (Lour.) Schott. Kemudian stroke, batu ginjal, penyakit pada paru-paru,
yang dapat dimanfaatkan batangnya untuk obat lumpuh, menstruasi berkepanjangan, sesak
herbal terdapat 11 spesies, yaitu Selaginella nafas, kencing nanah, demam, melena, wasir,
doederleinii Hieron, Blumea laciniata Roxb., usus buntu, radang payudara, faringitis,
Sida rhombifolia L., Eupatorium riparium keputihan, diabetes, sakit tenggorokan, kanker,
Regel, Begonia robusta Blume, Paederia katarak, penyakit darah, serta sakit kuning.
foetida L., Centella asiatica (L.) Urban, Pengobatan herbal dari dalam tersebut dapat
Polygala paniculata L., Rhaphidophora engleri juga dengan tujuan lain seperti untuk
Kaneh., Spatholobus ferrugineus (Zoll & memperlancar asi, sebagai obat kuat, mengobati
Moritzi) Benth, dan Phyllanthus urinaria L. perut kembung, menambah kecerdasan pada
Lalu yang dapat dimanfaatkan daunnya terdapat anak-anak, mengobati insomnia (susah tidur),
27 spesies yakni Selaginella doederleinii membersihkan ginjal, mencegah kerontokan
Hieron, Blumea laciniata Roxb., Rubus rambut, serta memperlancar buang air kecil.
chrysophyllus Reinw.ex Miq., Sida rhombifolia Cara pemanfaatan tumbuhan sebagai
L., Eupatorium riparium Regel, Paederia obat herbal secara tradisional bermacam-macam
foetida L., Ageratum conyzoides L., Rubus penggolongannya berdasarkan pengobatan luar
rosaefolius Smith, Centella asiatica (L.) Urban, serta dalam. Adapun cara pengobatan luar
Polygala paniculata L., Cissus discolor Bl., (eksternal) yakni dengan cara dilumatkan lalu
Rhaphidophora engleri Kaneh., Spilanthes ditempelkan/ dioleskan/ dibalurkan, dililitkan,
acmella Murr, Hydrocotyle sibthorpioides dan diteteskan, dicampur dengan air dan bahan
Lamk., Lantana camara L., Polygonum lain lalu digunakan untuk mandi. Sedangkan
chinense L., Oxalis Montana Raf., Melastoma pengobatan dari dalam (internal) yakni
polyanthum Bl., Strobilanthes crispus Bl., pengolahannya sebelum dikonsumsi yaitu
Oxalis crassipies Urb., Oxalis latifolia Kunth., dengan cara direbus, dikeringkan, dimakan
Erigeron sumatrensis Retz, Sonchus arvensis langsung, diseduh, dibuat jamu, dimasak sesuai
L., Emilia sonchifolia (L.) DC. Ex. Wight, selera (misal dibuat sayur, bothok, atau pepes),
Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl, Urena ditumbuk lalu diperas airnya, dikukus, diasapi,
lobata Linn., serta Phyllanthus urinaria L. dibuat teh. Cara pengobatan herbal dari luar
Pemanfaatan getah tumbuhan untuk obat herbal (eksternal) yang paling banyak digunakan
dapat dilakukan pada 2 spesies yakni adalah dengan cara adalah dengan acara
Sarcocephalus latifolius (Sm.) E.A. Bruce dan ditempelkan/ dioleskan/ dibalurkan, sedangkan
Rhaphidophora engleri Kaneh. Serta pengobatan herbal dari dalam (internal) yang
pemanfaatan buah sebagai obat herbal terdapat 2 paling digunakan adalah dengan cara direbus.
spesies yakni pada spesies Rubus rosaefolius
14 Jurnal Biologi Vol 5 No 5 Tahun 2016

Populasi Selaginella doederleinii Hieron tumbuhan ini hanya akan tumbuh subur dengan
masih banyak, tumbuh liar di tepi-tepi sungai, sinar matahari yang cukup. Sedangkan di Hutan
batu-batuan basah dan di dinding tebing yang Turgo sinar matahari kurang bagi tumbuhan ini
basah, dari ketinggian 400-750 meter diatas dikarenakan tertutup oleh tegakan pepohonan
permukaan laut. Hingga sekarang, tumbuhan ini yang cukup rimbun di area hutan tersebut.
masih digunakan sebagai obat oleh sebagian Tumbuh liar di tepi jalan, halaman berumput,
masyarakat Dusun Turgo. hutan, ladang, dan tempat-tempat dengan sinar
Populasi Blumea laciniata Roxb. matahari cerah atau sedikit terlindung. Hingga
ditemukan sedikit di lokasi penelitian. Hal ini sekarang, tumbuhan ini masih digunakan
dikarenakan tumbuhan ini merupakan tumbuhan sebagai obat oleh sebagian masyarakat Dusun
tropis yang membutuhkan cahaya matahari Turgo.
cukup dan suhu udara yang tinggi. Bila cahaya Populasi Eupatorium riparium Regel
matahari kurang cukup menyinari tumbuhan, ditemukan cukup banyak di lokasi
perkembangbiakan tumbuhan akan menjadi penelitian.Tumbuhan ini sering dijumpai di
kurang baik dan pertumbuhan akan berjalan ketinggian lebih dari 1100 mdpl dengan suhu
dengan lambat. Sehingga tumbuhan ini relatih rendah. Hingga sekarang, tumbuhan ini
perkembangbiakannya menjadi kurang baik masih digunakan sebagai obat oleh sebagian
karena berada di Hutan Turgo yang memiliki masyarakat Dusun Turgo.
cahaya matahari yang kurang dikarenakan Populasi Begonia robusta Blume
berada di bawah teduhan pepohonan yang ditemukan banyak di lokasi penelitian, habitat
cukup lebat serta suhu udaranya yang relatif aslinya terutama di hutan-hutan di daerah
rendah. Blumea laciniata Roxb. memiliki pegunungan. Hingga sekarang, tumbuhan ini
kecenderungan tumbuh liar dan ditemukan di masih digunakan sebagai obat oleh sebagian
berbagai tempat, misalnya pinggir jalan dan masyarakat Dusun Turgo.
tanah lapang, di dataran rendah, dan wilayah Populasi Paederia foetida L. ditemukan
pegunungan hingga ketinggian 3000 m dpl. cukup banyak dan menyebar di lokasi
Hingga sekarang, tumbuhan ini masih penelitian. Tumbuhan ini biasa tumbuh liar di
digunakan sebagai obat oleh sebagian lapangan terbuka, semak belukar, atau di tebing
masyarakat Dusun Turgo. mulai ketinggian 1 – 2.100 m di atas permukaan
Populasi Rubus chrysophyllus Reinw. ex laut. Hingga sekarang, tumbuhan ini masih
Miq. ditemukan sedikit di lokasi penelitian.Hal digunakan sebagai obat oleh sebagian
ini dimungkinkan karena tumbuhan ini sering masyarakat Dusun Turgo.
dipangkas oleh warga masyarakat Turgo saat Populasi Ageratum conyzoides L.
merumput, sebab dianggap berbahaya karena banyak ditemukan di lokasi penellitian. Tumbuh
dikhawatirkan durinya menggores kulit saat di ketinggian 1 sampai 2100 meter di
warga sedang merumput. Tumbuhan ini tumbuh permukaan laut. Tumbuh di sawah-sawah,
di kawasan terbuka seperti pinggiran hutan, ladang, semak belukar, halaman kebun, tepi
pinggiran sungai, padang rumput atau areal jalan, tanggul, dan tepi perairan. Hingga saat ini,
bekas tebangan. Hingga sekarang, tumbuhan ini tumbuhan ini masih digunakan sebagai obat
masih digunakan sebagai obat oleh sebagian oleh sebagian masyarakat Dusun Turgo.
masyarakat Dusun Turgo. Populasi Rubus rosaefolius Smith sedikit
Populasi Homalomena occulta (Lour.) pada lokasi penelitian. Hal ini dimungkinkan
Schott banyak sehingga dapat ditemukan karena tumbuhan ini sering dipangkas oleh
dengan mudah di lokasi penelitian. Tumbuhan warga masyarakat Turgo saat merumput, karena
ini bisa ditemukan tumbuh liar di gunung, dianggap berbahaya sebab dikhawatirkan
pinggiran sungai, tepi danau, atau ditanam durinya menggores kulit saat warga sedang
sebagai tanaman obat dan tanaman hias pada merumput. Tumbuhan ini tumbuh liar di tanah
tempat-tempat yang agak terlindung. Hingga yang subur, dengan ketinggian tempat di atas
sekarang, tumbuhan ini masih digunakan 250 m dpl. Hingga sekarang, tumbuhan ini
sebagai obat oleh sebagian masyarakat Dusun masih digunakan sebagai obat oleh sebagian
Turgo. masyarakat Dusun Turgo.
Populasi Sida rhombifolia L. ditemukan Populasi Centella asiatica (L.) Urban
sedikit di lokasi penelitian. Hal ini dikarenakan ditemukan cukup banyak dan menyebar pada
14
Keanekaragaman Jenis Tumbuhan ( Lia Pramusintia) 15

lokasi penelitian. Saat pengambilan data tumbuhan ini masih digunakan sebagai obat
berlangsung, ditemukan 3 varian species oleh sebagian masyarakat Dusun Turgo.
Centella asiatica (L.) Urban Tumbuhan ini Populasi Spilanthes acmella Murr
banyak tumbuh di perkebunan, ladang, tepi banyak dan merata di lokasi penelitian. Hal ini
jalan, serta pematang sawah. Hingga saat ini, dikarenakan tumbuhan ini biasa tumbuh pada
tumbuhan ini masih digunakan sebagai obat tempat-tempat terbuka, yang yang tanahnya
oleh sebagian masyarakat Dusun Turgo. lembab seperti padang rumput, pelimbahan, tepi
Populasi Polygala paniculata L. sedikit jalan atau badan air, dan tanah berbatu, ladang,
dan menyebar di lokasi penelitian. Hal ini di halaman rumah, di tebing, di saluran air atau
dikarenakan banyak warga yang mengetahui pematang sawah,dan di tempat-tempat lainnya.
manfaat dari tumbuhan ini, mengambil (secara Pengambilan data berlangsung saat musim
incidental) tumbuhan ini sehingga keberadaan hujan, sehingga tanah di Hutan Turgo dalam
tumbuhan ini menjadi sulit ditemukan keadaan lembab. Oleh karena itu, tumbuhan ini
dikarenakan jumlahnya yang semakin sedikit. dapat tumbuh dengan subur dan berkembang
Selain itu, dikarenakan ukuran tumbuhan yang biak dengan baik. Tumbuhan ini dapat tumbuh
pendek sehingga relatif sulit ditemukan saat dari dataran rendah sampai 1000 mdpl. Hingga
pengambilan data berlangsung (dapat juga saat ini, tumbuhan ini masih digunakan sebagai
dimungkinkan tertutup oleh tumbuhan lainnya) obat oleh sebagian masyarakat Dusun Turgo.
sehingga tidak dapat dipastikan banyak tidaknya Populasi Hydrocotyle sibthorpioides
jumlah dari tumbuhan ini. Tumbuhan ini juga Lamk. sedikit di lokasi penelitian. Tumbuh
dapat ditemukan di lapangan yang ditinggalkan, pada tempat yang terkena sinar matahari
di perkebunan, di sekitar daerah bekas bokor, atau agak rindang Biasanya tumbuh subur di
serta dapat tumbuh pada beberapa tipe tanah tempat lembab, terbuka maupun teduh di
yang berbeda. Hingga saat ini, tumbuhan ini pinggir jalan, pinggir selokan, lapangan rumput,
masih digunakan sebagai obat oleh sebagian dan tempat lain dari dataran rendah sampai
masyarakat Dusun Turgo. ketinggian + 3000 mdpl. Hutan Turgo termasuk
Populasi Sarcocephalus latifolius (Sm.) dalam habitat yang sinar mataharinya kurang
E.A. Bruce ditemukan sedikit pada lokasi sampai ke tumbuhan terrestrial berukuran
penelitian. Namun tumbuhan ini banyak pendek ini, sehingga tumbuhan ini menjadi sulit
dijumpai di sekitar jalur pendakian Gunung untuk tumbuh dan berkembang biak.
Gede Pangrango hingga di sekitar shelter Masyarakat di Dusun Turgo kurang mengetahui
pendakian Kandang Badak dan kawasan hutan manfaat dari tumbuhan ini sebagai obat.
alam pegunungan di Indonesia. Tumbuhan ini Populasi Lantana camara L. sedikit di
dijumpai tumbuh menempel pada pohon. lokasi penelitian. Karena umumnya tumbuhan
Hingga saat ini, tumbuhan ini masih digunakan ini tumbuh di daerah dengan ketinggian 1.700
sebagai obat oleh sebagian masyarakat Dusun mdpl, tumbuh terbaik dalam kondisi
Turgo. lembab, tetapi tidak basah daerah di mana tanah
Populasi Cissus discolor Bl. ditemukan adalah kesuburan menengah dan ada banyak
cukup banyak di lokasi penelitian, dikarenakan cahaya. Oleh karena saat pengambilan data
tumbuhan ini relatif mudah untuk berkembang berlangsung kondisi Hutan Turgo lembab
biak. Tumbuhan ini dapat tumbuh di tempat dikarenakan musim hujan namun basah serta
terbuka (full sun), tumbuhan ini lebih cocok tidak terdapat banyak cahaya disebabkan
ditanam sebagai tanaman hias pot yang intensitas cahaya matahari yang sedikit
dirambatkan atau penghias taman yang ditambah dengan cahaya tersebut tertutup oleh
dirambatkan di tiang atau pilar. Hingga rimbunnya pepohonan yang ada menyebabkan
sekarang, tumbuhan ini masih digunakan cahaya tersebut kurang yang sampai ke
sebagai obat oleh sebagian masyarakat Dusun tumbuhan ini, sehingga pertumbuhan dan
Turgo. perkembangbiakannya menjadi lambat atau
Populasi Rhaphidophora engleri Kaneh. terganggu. Masyarakat di Dusun Turgo kurang
banyak di lokasi penelitian. Tumbuhan ini hidup mengetahui manfaat dari tumbuhan ini sebagai
dengan cara menempel pada pohon. Terkadang obat.
tumbuhan ini ditemukan di halaman-halaman Populasi Polygonum chinense L. cukup
rumah sebagai tanaman hias. Hingga saat ini, banyak dan menyebar di lokasi penelitian.
Merupakan tumbuhan liar di hutan-hutan yang
16 Jurnal Biologi Vol 5 No 5 Tahun 2016

lembab dari ketinggian 800 m sampai 3.300 di daerah ternaungi ketinggian tempat 1 - 1.000 m
atas permukaan laut. Hingga sekarang, di atas permukaan laut, dengan kelembaban
tumbuhan ini masih digunakan sebagai obat sedang, penyinaran sedang, tekstur tanah pasir
oleh sebagian masyarakat Dusun Turgo. sampai liat, drainase sedang-baik, keasaman
Populasi Oxalis montana Raf. sedikit (pH) 5,5 - 7 dan kesuburan sedang. Hingga saat
dan ditemukan menyebar di lokasi penelitian. ini ada sebagian masyarakat turgo yang
Tempat hidupnya ialah dari pantai sampai mengenal tumbuhan ini sebagai obat untuk batu
pegunungan dengan ketinggian 3.000 meter ginjal namun kurang mengerti cara
diatas permukaan laut. Biasanya banyak pengolahannya untuk obat herbal.
ditemukan di hutan yang lembab. Saat Populasi Spatholobus ferrugineus (Zoll
pengambilan data berlangsung, kondisi & Moritzi) Benth banyak di lokasi penelitian.
lingkungan lembab namun dikarenakan Biasanya tumbuh dalam belukar liar, hutan
tumbuhan ini ukurannya terlalu pendek sekunder dan jurang. Masyarakat di Dusun
sehingga sulit ditemukan sebab dimungkinkan Turgo kurang mengetahui manfaat dari
tertutup oleh tumbuhan lainnya. Selain itu ada tumbuhan ini sebagai obat.
kemungkinan ikut tersabit saat warga Turgo Populasi Oxalis crassipies Urb.
sedang merumput sehingga jumlahnya menjadi ditemukan sedikit dan menyebar di lokasi
sedikit. Masyarakat di Dusun Turgo kurang penelitian. Tumbuhan ini terdapat dari pantai
mengetahui manfaat dari tumbuhan ini sebagai sampai pegunungan dengan ketinggian 3.000
obat. meter diatas permukaan laut, tumbuh di daerah
Populasi Melothria scabra Naudin lembab dan berair. Namun pada saat
cukup banyak dan menyebar di area penelitian. pengambilan data dilakukan, populasi tumbuhan
Tumbuhan ini tumbuh dengan cara merambat di ini ditemukan sedikit padahal sedang
pohon, terkadang terlihat pula tumbuh berlangsung musim hujan sehingga tanah di
merambat di pagar warga. Hingga saat ini, area Hutan Turgo ini lembab. Hal ini
hanya sedikit masyarakat di Dusun Turgo yang dikarenakan ukuran tubuh Oxalis crassipies
mengetahui manfaat tumbuhan tersebut sebagai Urb. yang pendek sehingga keberadaannya
obat. dimungkinkan tertutup oleh tumbuhan lainnya
Melastoma polyanthum Bl. banyak sehingga tidak terlihat saat pengambilan data
tumbuh di hutan-hutan di daerah tropis. berlangsung, selain itu ada kemungkinan
Tumbuhan ini tumbuh di dataran rendah dengan tersabit oleh warga Turgo saat sedang
ketinggian kurang lebih 2200 m dpl liar pada merumput. Masyarakat di Dusun Turgo kurang
tempat-tempat yang mendapat cukup sinar mengetahui manfaat dari tumbuhan ini sebagai
matahari. Terdapat di seluruh Indonesia obat.
terutama di lereng gunung, di pinggir-pinggir Populasi Oxalis latifolia Kunth. sedikit
hutan, tepi jurang, tepi sungai, semak belukar, di lokasi penelitian. Tumbuhan tropis ini
lapangan yang tidak terlalu gersang, atau di biasanya tumbuh liar terutama di daratan tinggi,
daerah obyek wisata yang digunakan sebagai tempat-tempat lembab, terbuka, maupun teduh,
tanaman hias. Populasi Melastoma polyanthum disisi jalan ataupun lapangan rumput. Namun
Bl. sedikit dan terlihat menyebar pada lokasi pada saat pengambilan data dilakukan, populasi
penelitian. Hal ini dikarenakan kurangnya sinar tumbuhan ini ditemukan sedikit padahal sedang
matahari yang sampai ke permukaan tubuh berlangsung musim hujan sehingga tanah di
tumbuhan ini dikarenakan cahaya terhalang oleh area Hutan Turgo ini lembab. Hal ini
rimbunnya pepohonan di Hutan Turgo. dikarenakan ukuran tubuh latifolia Kunth. yang
Tumbuhan ini biasa tumbuh di dataran rendah pendek sehingga keberadaannya dimungkinkan
sampai ketinggian ± 2200 m dpl. Masyarakat di tertutup oleh tumbuhan lainnya sehingga tidak
Dusun Turgo kurang mengetahui manfaat dari terlihat saat pengambilan data berlangsung,
tumbuhan ini sebagai obat. selain itu ada kemungkinan tersabit oleh warga
Populasi Strobilanthes crispus Bl. Turgo saat sedang merumput. Masyarakat di
banyak di lokasi penelitian. Hal ini dikarenakan Dusun Turgo kurang mengetahui manfaat dari
Strobilanthes crispus Bl. mudah berkembang tumbuhan ini sebagai obat.
biak pada tanah subur, agak terlindung dan di Populasi Erigeron sumatrensis Retz
tempat terbuka. Tumbuhan ini biasa hidup di banyak di lokasi penelitian. Tumbuhan ini
16
Keanekaragaman Jenis Tumbuhan ( Lia Pramusintia) 17

biasanya hidup di tempat dengan sinar matahari hingga 700 meter di atas permukaan
langsung hingga tempat teduh daerah kering laut. Masyarakat di Dusun Turgo kurang
atau basah (bukan rawa-rawa) dengan musim mengetahui manfaat dari tumbuhan ini sebagai
kering tinggi atau rendah, dengan ketinggian 0 - obat.
3150 mdpl. Tumbuhan ini banyak tumbuh di Populasi Urena lobata Linn. sedikit di
padang rumput dan di pinggir-pinggir jalan, lokasi penelitian. Tumbuhan ini biasanya juga
namun kadang-kadang ditemukan di kebun teh tumbuh liar di daerah tropis seperti pada
dan di hutan sekunder. Masyarakat di Dusun halaman, ladang, tanah kosong dan tempat-
Turgo kurang mengetahui manfaat dari tempat yang banyak paparan matahari. Urena
tumbuhan ini sebagai obat. lobata Linn. dapat hidup hingga ketinggian +
Populasi Euphorbia heterophylla L. 1.800 m di atas permukaan laut. Masyarakat di
banyak pada lokasi penelitian. Tumbuhan ini Dusun Turgo kurang mengetahui manfaat dari
dapat ditemukan dari permukaan laut ke tumbuhan ini sebagai obat.
ketinggian hampir 1400 m. Masyarakat di Populasi Phyllanthus urinaria L. banyak
Dusun Turgo kurang mengetahui manfaat dari dan menyebar di lokasi penelitian. Tumbuh liar
tumbuhan ini sebagai obat. di tempat lembab dan berbatu, seperti di
Populasi Sonchus arvensis L. sedikit sepanjang saluran air, semak-
sehingga sulit ditemukan di lokasi penelitian. semak. Masyarakat di Dusun Turgo kurang
Tumbuhan ini dapat bertahan pada berbagai mengetahui manfaat dari tumbuhan ini sebagai
kondisi lingkungan, baik yang kering dan obat.
terpapar matahari langsung maupun pada tempat
lembab dan terlindung. Sedikitnya Sonchus SIMPULAN DAN SARAN
arvensis L. ini dapat dimungkinkan karena Simpulan
tumbuhan ini banyak tersabit secara tidak Berdasarkan penelitian yang telah
sengaja saat warga sedang merumput. Banyak dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
masyarakat di Dusun Turgo yang kurang 1. Spesies tumbuhan obat yang ditemukan di
mengetahui manfaat dari tumbuhan ini. Hutan Turgo didominasi oleh divisi
Populasi Emilia sonchifolia (L.) DC. Ex. Spermatophyta (tumbuhan berbiji) dan
Wight sedikit di lokasi penelitian. Hal ini
hanya ditemukan 1 spesies dengan divisi
dikarenakan tumbuhan ini hanya akan tumbuh
dengan subur di daerah yang memiliki Pteridophyta (tumbuhan paku). Tumbuhan
penyinaran matahari yang penuh, seperti di berkhasiat obat dengan divisi
padang rumput terbuka, ladang, atau di pinggir spermatophyta yang ditemukan sebanyak
jalan sedangkan di Hutan Turgo penyinaran 18 famili, meliputi 29 genus, yang terdiri
matahari kurang penuh dikarenakan tertutup dari 31 jenis tumbuhan.
tegakan pepohonan yang cukup rimbun. Hal ini 2. Pada lokasi penelitian ditemukan tumbuhan
menyebabkan tumbuhan ini tidak dapat tumbuh dengan habitus liana sejumlah 2 spesies,
dan berkembang biak dengan subur di area tumbuhan dengan habitus terna sebanyak 5
Hutan Turgo. Tumbuhan ini biasanya dapat spesies, tumbuhan dengan habitus herba
hidup hingga ketinggian 1000 mdpl. Banyak sejumlah 7 spesies, tumbuhan dengan
masyarakat di Dusun Turgo yang kurang habitus perdu berjumlah 8 spesies, dan
mengetahui manfaat dari tumbuhan ini. tumbuhan dengan habitus semak 11
Populasi Stachytarpheta jamaicensis spesies. Spesies yang paling banyak
(L.) Vahl sedikit sehingga sulit ditemukan di ditemukan adalah spesies dengan habitus
lokasi penelitian. Tumbuhan ini dapat semak.
ditemukan di pinggir jalan dan kebun-kebun 3. Spesies yang ditemukan di tegakan puspa
yang tidak terawat, biasa hidup di padang sebanyak 19 spesies, sedangkan pada
rumput dan area terbuka yang mendapatkan tegakan campuran sejumlah 14 spesies.
sinar matahari. Sehingga tumbuhan ini sulit Spesies tanaman obat paling banyak
tumbuh dan berkembang biak di area Hutan ditemukan di tegakan puspa.
Turgo dikarenakan kurangnya penyinaran 4. Dalam penelitian ini, tumbuhan yang dapat
matahari sebab sinar matahari tersebut terhalang dimanfaatkan akarnya sebagai obat herbal
oleh rimbunnya pepohonan Hutan Turgo. berjumlah 8 spesies, Sedangkan yang dapat
Tumbuhan ini biasanya hidup pada ketinggian dimanfaatkan umbinya sebagai obat herbal
18 Jurnal Biologi Vol 5 No 5 Tahun 2016

hanya terdapat 1 spesies, yang dapat DAFTAR PUSTAKA


dimanfaatkan batangnya untuk obat herbal Addiscott, T.M. dan A.P. Whitmore. (1991).
terdapat 11 spesies, yang dapat Simulation of Solute Leaching in Soils
dimanfaatkan daunnya terdapat 27 spesies, of Differing Abilities dalam Soil Use
pemanfaatan getah tumbuhan untuk obat Manage Vol. 7
herbal dapat dilakukan pada 2 spesies, serta Depertemen Kehutanan dan Perkebunan RI.
pemanfaatan buah sebagai obat herbal (1999). Panduan Kehutanan Indonesia.
terdapat 2 spesies. Bagian tumbuhan yang Jakarta: Departemen Kehutanan dan
paling banyak dimanfaatkan pada Perkebunan.
penalitian ini ialah pada bagian daun. Dharmono. (2007). Pemanfaatan Tanaman
5. Manfaat tumbuhan obat yang ditemukan di Obat. Penelitian Etnobotani. Jakarta:
Hutan Turgo menurut masyarakat serta Universitas Indonesia
literatur bermacam-macam. Dari Farnsworth, N.R. et al. (1985). Medicinal Plants
keseluruhan tumbuhan obat yang in Therapy. Geneva: Bull World Health
ditemukan, hampir separuh dari jenis-jenis Organization.
yang ditemukan dalam penelitian ini masih Haryono, Dipta dkk. (2014). Kajian Etnobotani
dimanfaatkan oleh masyarakat Turgo untuk Tumbuhan Obat di Desa Mengkiang
keperluan sehari-hari yakni untuk obat Kecamatan Sanggau Kapuas Kabupaten
herbal. Penyakit yang dapat disembuhkan Sanggau. Jurnal Hutan Lestari Vol. 2
dengan pengobatan herbal dari tumbuhan No. 3: 427-431.
yang ditemukan di Hutan Turgo yakni Hernani. (2011). Pengembangan Biofarmaka
penyakit luar dan penyakit dalam. Adapun sebagai Obat Herbal untuk Kesehatan.
cara pengobatannya ialah dengan Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian
pengobatan dari luar/ eksternal serta Vol. 7 No.1: 20-23.
pengobatan dari dalam/ internal. Hernani & Djauhariya. (2004). Gulma
6. Cara pengobatan herbal dari luar Berkhasiat Obat. Jakarta: Penebar
(eksternal) yang paling banyak digunakan Swadaya.
dalam penelitian ini adalah dengan cara Kandowangko, Novri Y. dkk., (2011). Kajian
adalah dengan acara ditempelkan/ Etnobotani Tanaman Obat oleh
dioleskan/ dibalurkan, sedangkan Masyarakat Kabupaten Bone Bolango
pengobatan herbal dari dalam (internal) Provinsi Gorontalo. Laporan Penelitian
yang paling digunakan dalam penelitian ini Etnobotani Tanaman Obat. Jurusan
adalah dengan cara direbus. Biologi FMIPA Universitas Negeri
Gorontalo.
Saran Karosa, Anung . (2005). Studi Komunitas
Beberapa saran yang diajukan antara Pohon di Kawasan Hutan Wisata dan
lain adalah Cagar Alam Plawangan Turgo
1. Sebaiknya lebih digalakkan lagi Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas
pemanfaatan tumbuhan obat kepada Kristen Duta Wacana.
masyarakat, khususnya masyarakat di Martin. (1998). Etnobotani: Sebuah Manual
sekitar Hutan Turgo setelah dilakukannya Pemeliharaan Manusia dan Tumbuhan.
penelitian ini sehingga diperoleh data Borneo: Natural History Publications.
tumbuhan obat di kawasan Hutan Turgo, MacKinnon, Kathy dkk. (2000). Ekologi
Taman Nasional Gunung Merapi. Kalimantan. Edisi III. Jakarta:
2. Dapat dilakukan penelitian lanjutan yakni Prenhallindo.
mengenai kandungan zat aktif yang Poerwandari, E.K. (1998). Pendekatan
terdapat dalam tanaman-tanaman obat yang Kualitatif dalam penelitian Psikologi.
ditemukan di Hutan Turgo sehingga dapat Jakarta: LPSP3 Fakultas Psikologi
menyembuhkan berbagai macam penyakit Universitas Indonesia.
yang secara turun temurun telah digunakan Rinding, K.P. (2005). Studi Komunitas
sebagai obat herbal oleh masyarakat di Arthropoda Tanah Di Kawasan Hutan
sekitar Hutan Turgo. Wisata dan Cagar Alam Plawangan

18
Keanekaragaman Jenis Tumbuhan ( Lia Pramusintia) 19

Turgo Yogyakarta. Tesis. Universitas


Kristen Duta Wacana.
Riswan, Soedarsono dan Dwi Andayaningsih.
(2008). Keanekaragaman Tumbuhan
Obat yang Digunakan dalam Pengobatan
Pengobatan Tradisional Masyarakat
Sasak Lombok Barat. Jurnal Farmasi
Indonesia Vol. 4 No. 2: 96-103.
Roemantyo. (2011). Struktur dan Komposisi
Vegetasi Hutan Semusim Habitat Curik
Bali (Leucopsar rothschildi Stresemann,
1912) di Kawasan Labuan Lalang,
Taman Nasional Bali Barat. Jurnal
Biologi Indonesia Vol.7 No.2 : 364.
Sulistyono. 2010. Potret Keanekaragaman
Hayati Lereng Merapi Pasca Erupsi
2010. Makalah, Forum Kehati Brongto.
Yogyakarta: Badan Lingkungan Hidup
Provinsi DIY.
Suparni dan Ari Wulandari. (2012). Herbal
Nusantara: 1001 Ramuan Tradisional
Asli Indonesia. Yogyakarta: Rapha
Publishing.
Swanson, T. M. (1995). Intellectual Property
Rights and Biodiversity Conservation An
Interdisciplinary Analysis of the Values
of Medicinal Plants. Cambridge:
Cambridge University Press.
Tjitrosoepomo, G. (1998). Taksonomi
Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Widjaja, E. (2001). Penelitian Etnobotani di
Indonesia. Makalah. Bogor: Balitbang
Botani.
Wilson, C. L. & W. E. Loomis. (1962). Botany.
3rd Edition. New York: John Wiley and
Sons.

Anda mungkin juga menyukai