Anda di halaman 1dari 15

Nama-nama Anggota Kelompok 3

1. Elsanti Ana Humba (2319018)


2. Ningsih Rambu Ataluda (2319005)
3. Chatrine Gracela Putri Yulius (2319012)
4. Septiani Jati Atahau (2319040)
5. Jeni Rosalina K. Madik (2319045)
6. Nensy Anggraini Saingo (2319031)
7. Firda Jati Katehu (2319082)
8. Selvina Padu Lemba (2319020)
9. Eliani Yuskartika Bili (2319081)
10. Kartini Rambu Ndai (2319044)
11. Wati Yaku Danga (2319075)
12. Mutiara Rambu Tonda (2319055)
13. Meliati Rambu Kata (2319002)
KEANEKARAGAMAN TANAMAN OBAT-OBATAN KELAS
DIKOTIL DI KAWASAN HUTAN KANATANG KELURAHAN
TEMU SEBAGAI SUMBER BELAJAR HERBARIUM

• Bab 1 Pendahuluan
• Bab 2 Kajian Pustaka
• Bab 3 Metode Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Penelitian
D.Manfaat Penelitian
E.Batasan Masalah
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman flora yang sangat berlimpah terutama
yang dihasilkan dari hutan yang memang memiliki peran sebagai Gudang plasma nutfa (sumber Genetik) dari
berbagai jenis tumbuhan.
Keanekaragaman hayati merupakan keseluruhan gen, jenis, serta ekosistem yang terdapat dalam
suatu wilayah tertentu.
Tanaman obat merupakan tanaman yang bagian-bagiannya dapat dimanfatkan. Bagian tanaman yang
dapat dimanfaatkan diantaranya akar, batang, daun, buah maupun hasil ekskresinya diyakini dapat
menyembuhkan atau mengurangi rasa sakit (Falah, et al. 2013).
Tumbuhan berkeping biji dua atau dikotil adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri
khas yang sama dengan memiliki sepasang daun Lembaga, contohnya seperti tanaman kentang, kembang
sepatu, dan nangka. Tanaman dikotil dapat membantu guru dalam menjelaskan pembelajaran tanaman dikotil
masih dengan hal yang biasa dalam bentuk gambar, yang membuat siswa kurang memahami bagian-bagian dari
tanaman tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Bagaimana indeks keanekaragaman tanaman obat-obatan kelas dikotil yang ditemukan di Kawasan hutan
kanatang?
2. Bagaimana pemanfaatan tanaman obat-obatan kelas dikotil di Kawasan hutan kanatang sebagai sumber
belajar herbarium?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai antara lain:
1. Mendeskripsikan indeks keanekaragaman tanaman obat-obatan kelas dikotil yang ditemukan di Kawasan
hutan kanatang.
2. Mendeskripsikan pemanfaatan tanaman obat-obatan kelas dikotil di Kawasan hutan kanatang sebagai
sumber belajar herbarium.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis sebagai sumbangan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang ekologi dan sumber belajar
2. Manfaat praktis
3. Masyarakat, agar mengetahui bahwa pentingnya menjaga dan melestarikan hutan
4. Siswa, untuk memahami materi tumbuhan dikotil serta mampu mencapai kompetensi dasar pembelajaran materi tersebut.
5. Guru, memperoleh sumber belajar (Herbarium) dalam proses pembelajaran materi tumbuhan dikotil.
E. Batasan Penelitian
Adapun yang menjadi batasan penelitian yang dilakukan antara lain:
1. Penelitian dilakukan terbatas diwilayah Kelurahan Temu Kabupaten Sumba Timur, Khususnya di hutan kanatang sehingga
tidak mencakup Kawasan hutan kelurahan temu.
2. Factor-faktor yang mempengaruhi daya dukung kehidupan tumbuhan dikotil yaitu keasaman tanah (PH), suhu, kelembapan
udara.
3. Indeks ekologi yang digunakan untuk mengukur tingkat keanekaragaman adalah frekuensi relatif, kerapatan relatif, indeks
nilai penting, indeks keanekaragaman Shannon-Wienner.
4. Metode pengumpulan data menggunakan metode petak ganda (plot).
5. Sumber belajar berupa ensiklopedia tumbuhan dikotil, yang terdiri dari komponen bagian-bagian ensiklopedia yaitu cover,
halaman judul, kata pengantar, daftar isi, petunjuk penggunaan, isi materi, daftar pustaka, dan biografi penulis.
BAB II KAJIAN PUSTAKA

1. Landasan Teori
2. Penelitian Yang Relevan
3. Kerangka Berpikir
Landasan Teori

Pengertian Tumbuhan Dikotil


Tumbuhan dikotil memiliki ciri-ciri bijinya memiliki Lembaga dengan dua daun Lembaga sehingga waktu berkecambah belah
menjadi dua bagian, ciri yang berikut pada batang untuk tumbuhan dikotil bentuk batang dari pangkal ke ujung seperti
kerucut Panjang, bercabang dan berbuku-buku.
Tumbuh-tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini meliputi tema, semak-semak, perdu maupun pohon-pohon dengan ciri-
ciri yaitu memiliki Lembaga dengan dua daun Lembaga
Pengertian Tumbuhan Obat
Tumbuhan obat tradisional mempunyai peran yang sangat penting khususnya bagi masyarakat yang ada di pedesaan yang
fasilitas kesehatan masih kurang, jauh dari rumah sakit.
Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang salah satu atau seluruh bagian pada tumbuhan tersebut mengandung zat aktif yang
berkhasiat bagi kesehatan yang dapat dimanfaatkan sebagai penyembuh penyakit.
Faktor Pendukung Keanekaragaman Tumbuhan Obat-obatan Kelas Dikotil
Factor abiotic memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan komponen biotik yaitu temperature dan suhu
• Kawasan Hutan Kanatang
• Kawasan hutan kanatang merupakan lokasi yang terletak di kelurahan temu. Kawasan hutan
kanatang berada dekat dengan sungai atau yang biasa orang sebut kali dalam.
• Herbarium Sebagai Sumber Belajar
• Sumber belajar berkaitan dengan segala sesuatu yang memungkinkan peserta didik dapat
memperoleh pengalaman belajar. Di dalamnya meliputi lingkungan fisik seperti tempat belajar,
bahan dan alat yang dapat digunakan, personal seperti pendidik, petugas perpustakaan dan ahli
media dan siapa saja yang berpengaruh baik langsung atau tidak langsung untuk keberhasilan
dalam pengalaman belajar dan pembelajaran.
• Media sebagai sumber belajar diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Bagi peserta didik,
media digunakan utuk mempermudah mempelajari pesan dalam. pembelajaran
• Herbarium penting dimanfaatkan sebagai bahan studi bagi siswa dan dapat digunakan guru
sebagai media/alat bantu dalam pembelajaran
Penelitian Yang Relevan
NO Nama Peneliti Judul Penelitian Tempat Penelitian Hasil Penelitian

1 Wulandari Keanekaragaman Jenis Jambi Berdasarkan wawancara dengan 10 responden yang terdiri dari dukun yang
Tanaman Obat serimg memanfaatkan tumbuhan sebagai obat tradisional di Desa Pelawan
Trandisional Di Desa Kecamatan Pelawan Kabupaten sarolangun yang menggunakan tumbuhan
Pelawan Kecamatan obat sebagai obat tradisional, didapatkan 25 jenis tumbuhan yang digunakan
Pelawan Kabupaten sebagai bahan obat-obatan.
Sarolangun Banyaknya jenis tumbuhan obat yang ditemukan di desa Pelawan kecamatan
pelawan kabupaten sarolangun ini lebih banyak dibandingkan dengan
penelitian Sri Hartati, 2013. Sri Hartati (2013) menemukan sebanyak 22 jenis
tumbuhan obat didesa Kuamang kecamatan VII koto kabupaten tebo.
2 Ariadne Keanekaragaman Jawa Tengah Tumbuhan obat yang ditemukan sebanyak 40 spesies dari 26 familia yaitu
Digna Tumbuhan Obat Pada Jalur Asteraceae, Apiaceae, Portulacaceae, Brassicaceae, Balsaminaceae,
Nofrinawati Pendakian Lereng Gunung Melastomataceae, Caryophyllaceae, Euphorbiaceae, Acanthaceae, Oleraceae,
Andong, Dusun Sawit, Amaranthaceae, Campanulaceae, Labilatae, Rubiaceae, Gramineae, Liliaceae,
Kabupaten Magelang Jawa Malvaceae, Theaceae, Verbenaceae, Mrytaceae, Phyllanthaceae, Lauraceae,
Tengah Mimisaceae, Moraceae, Plantaginaceae Dan Camelliaceae. Jumlah tumbuhan
obat yang ditemukan dengan perawakan semak adalah 24 spesies, perdu 7
spesies dan pohon 8 spesies.
3 Fahmy Identifikasi Tanaman Obat Sumatera Berdasarkan hasil wawancara dan penelitian dilapangan yang telah dilakukan
Armanda Di Kecamatan Talang Selatan terhadap 3 kelurahan yang berada di kecamatan talang kelapa maka diperoleh
Kelapa Dan Pemanfaatan 38 jenis tanaman obat dari 22 famili.
Serta Sumbangsinya Pada
Mata Pelajaran Biologi
KERANGKA BERPIKIR

Aktivitas masyarakat ✓ Melakukan observasi ➢ Keanekaragam


yang tidak menjaga di lokasi penelitian an tumbuhan
hutan Kanatang ✓ Menentuka area obat-obatan di
dengan masyarakat penelitian Kawasan
yang berwisata di ✓ Pengambilan sampel di Hutan
tempat tersebut area penelitian di Kanatang
identifikasi dan di ➢ Sumber
dokumentasi belajar berupa
✓ Mengukur keadaan Herbarium
lingkungan
✓ Menghitung indek
keanekaragaman dan
indeks Shanon-Winner
✓ Pembuatan Herbarium
BAB 3. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
4. Alat dan Bahan
5. Metode pengumpulan data
6. Prosedur Penelitian
7. Teknik Analisis Data
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif ekologi dengan pendekatan kuantitatif. penelitian deskriptif ekologi
dengan pendekatan kuantitatif dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang berupa angka kemudian dijabarkan
dalam bentuk kalimat.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kawasan Hutan Kanatang Kecematan Temu. Waktu pelaksana penilitian ini dilakukan
mulai dari September.
3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas dikotil yang berada di Kawasan Hutan Kanatang Kecamatan Temu.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini
adalah tumbuhan jenis obat-obatan yang ditemukan pada lokasi penelitian.
4. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah rol meter, gunting, thermometer, soiltester, kamera, penggaris, serta
buku identifikasi tumbuhan. Bahan yang digunakan yaitu tali rafiah, kayu patok, alat tulis seperti buku catatan,
pulpen, pensil dan penghapus.
5. Metode Pengumpulan data
1. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan metode jelajah yang dilakukan dengan menjalajahi jalur yang dapat mewakili tipe-ipe
ekosistem ataupun vegetasi di Kawasan yang diteliti.
2. Instrument pengumpulan data
Pengumpulan data mengenai jenis-jenis tumbuhan obat-obatan yang ditemukan:
1) Mencatat jumlah spesies yang ditemukan dalam lembar pengamatan
2) Mendeskripsikan morfologinya
3) Dokumentasi. Kemudian tanaman di ambil untuk keperluan pembuatan herbarium
6. Prosedur penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengambilan sampel data adalah sebagai berikut:
1. Observasi lapangan
2. Pengambilan data
3. Mengukur factor abiotic
4. Pembuatan herbarium
7. Teknik analisis data
Teknik analisis data dilakukan dengan analisis kuantitatif yaitu dengan cara menghitung kerapatan relatif, frekuensi
relatif, indeks keanekaragaman, dan indeks nilai penting dari tumbuhan obat-obatan yang ditemukan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai