Anda di halaman 1dari 2

Nama : Hardiani Ikka Nur Prastiwi

NPM : 1810631180197
Kelas : 3 IP C
Mata Kuliah : Teori Politik

1. The Lady : Suu Kyi merupakan anak yang lahir dari keluarga pejuang. Ayahnya
seorang jenderal pejuang kemerdekaan, yang mati tertembak. Ditengah situasi
Myanmar yang rusuh, ia bertemu teman-teman ayahnya dan memberi dukungan
kepadanya untuk maju sebagai tokoh yang menjadi penerus perjuangan ayahnya. Lalu
ia pun menerima ajakannya dan menjadi tokoh pejung demokrasi.

The Iron Lady : Margaret merupakan anak dari ayahnya yang menjabat sebagai
anggota dewan kota. Ia selalu tertarik ketika mendengar pidato-pidato politik ayahnya.
Ia yang terlahir dari keluarga kelas menengah ini pun terinspirasi untuk berkarir di
dunia melalui partai konservatif dan berjuang untuk mendapatkan tempat di gedung
parlemen Inggris. Akhirnya margaret menjadi sebagai seorang Perdana Menteri.

2. The Lady : Sebagai tokoh pejuang demokrasi, Suu Kyi mengalami tekanan.
Junta militer yang berkuasa tak tinggal diam. Mereka terus melakukan opresi. Suu Kyi
terjebak dalam situasi yang sulit. Sehingga ia kesulitan berhubungan dengan
keluarganya. Ia dikenakan tahanan rumah selama puluhan tahun, dan visa suaminya
dipersulit. Kemudian ketika suami Suu Kyi divonis penyakit kanker, mereka masih tak
bisa bertemu. Suu Kyi selain tokoh politik juga sebagai seorang ibu dan istri. Meskipun
Suu Kyi sempat berada dititik hendak menyerah, tetapi suaminya selalu
menguatkannya. Keluarganya begitu penuh perhatian dan selalu mendukung
perjuangannnya. Sehingga Suu Kyi menjadi seorang yang kuat terhadap tekanan-
tekanan yang dihadapinya.

The Iron Lady : Selama Margaret memperjuangkan untuk mendapatkan tempat di


gedung parlemen Inggris, ia mengalami banyak tekanan yang dihadapinya.
Perjuangannya tidak berjalan dengan mulus. Karena didominasi oleh pria, kehadiran
dan setiap pendapat yang dilontarkan dengan tegas oleh Margaret sering kali
diremehkan. Namun, suaminya terus mendukung akhirnya ia tidak menyerah, sehingga
margaret pun berhasil menjabat sebagai seorang perdana Menteri. Selama karirnya,
dihiasi oleh beragam macam tantangan keras yang menguji kegigihan, keberanian dan
ketegasanya sebagai seorang pemimpin. Dari peningkatan pengangguran, dan anggaran
ketat yang membawa pada kerusuhan Brixton di tahun 1981, perang Falkands di tahun
1982, demonstrasi penambang dari tahun 1984-1985, hingga pengeboman Grand Hotel
di Brighton pada saat Konferensi Partai Konservatif 1984 yang hampir merenggut
nyawa Margaret dan Denis suaminya. Margaret merupakan seorang wanita yang tegar
dalam menghadapi berbagai masalah. Ia dijuluki Gelar Wanita Besi yang ia dapatkan
sebelum menjabat.

3. The Lady : Suu Kyi dilahirkan dari seorang anak jenderal pejuang kemerdekaan.
Ia tinggal di Inggris dan menikah dengan seorang bule. Suu Kyi adalah seorang ibu
rumah tangga biasa dan memiliki dua orang anak yang beranjak remaja. Ketika
kerusuhan anti demokrasi di Myanmar ricuh, dia harus pulang karena ibunya sakit
keras. Di tengah situsasi Myanmar yang rusuh, ia bertemu teman-teman ayahnya dan
memberi dukungan Suu Kyi untuk maju sebagai tokoh yang melanjutkan perjuangan
ayahnya. Suu Kyi menerima ajakan ini dan mulai menjadi tokoh yang diusung pejuang
demokrasi. Namun tentu saja pemerintahn Junta Militer yang berkuasa tak tinggal
diam. Mereka terus melakukan opresi. Suu Kyi pun terjebak dalam situasi yang sulit.
Ia kesulitan berhubungan dengan keluarganya. Ia dikenakan tahanan rumah selama
puluhan tahun. Di sisi lain, visa suaminya dipersulit. ketika suami Suu Kyi divonis sakit
kanker dan mereka masih tak bisa bertemu. Suu Kyi pada titik hendak menyerah, tapi
suaminya selalu menguatkannya. Suu Kyi yang selain tokoh politik juga seorang ibu
dan istri dan dihadapkan pada pilihan sulit dalam hidupnya. Digambarkan juga
bagaimana keluarganya yang begitu penuh pengertian dan selalu mendukung
perjuangannya.

The Iron Lady : Margaret merupakan anak dari ayahnya yang menjabat sebagai
anggota dewan kota. Ia selalu tertarik ketika mendengar pidato-pidato politik ayahnya.
Ia yang terlahir dari keluarga kelas menengah ini pun terinspirasi untuk berkarir di
dunia melalui partai konservatif dan berjuang untuk mendapatkan tempat di gedung
parlemen Inggris. Akhirnya margaret menjadi sebagai seorang Perdana Menteri. selama
Margaret memperjuangkan untuk mendapatkan tempat di gedung parlemen Inggris, ia
mengalami banyak tekanan yang dihadapinya. Perjuangannya tidak berjalan dengan
mulus. Karena didominasi oleh pria, kehadiran dan setiap pendapat yang dilontarkan
dengan tegas oleh Margaret sering kali diremehkan. Namun, suaminya terus
mendukung akhirnya ia tidak menyerah, sehingga margaret pun berhasil menjabat
sebagai seorang perdana Menteri. Selama karirnya, dihiasi oleh beragam macam
tantangan keras yang menguji kegigihan, keberanian dan ketegasanya sebagai seorang
pemimpin. Dari peningkatan pengangguran, dan anggaran ketat yang membawa pada
kerusuhan Brixton di tahun 1981, perang Falkands di tahun 1982, demonstrasi
penambang dari tahun 1984-1985, hingga pengeboman Grand Hotel di Brighton pada
saat Konferensi Partai Konservatif 1984 yang hampir merenggut nyawa Margaret dan
Denis suaminya. Margaret merupakan seorang wanita yang tegar dalam menghadapi
berbagai masalah. Ia dijuluki Gelar Wanita Besi yang ia dapatkan sebelum menjabat.

Anda mungkin juga menyukai