Bnsp-Modul Pelatihan Asesor Kompetensi F 18 Mar 0924 PDF
Bnsp-Modul Pelatihan Asesor Kompetensi F 18 Mar 0924 PDF
ASESOR KOMPETENSI
Disusun berdasarkan SKKNI, Sistem Pelatihan Kerja Nasional (SISLATKERNAS) dan Sistem
Nasional Sertifikasi Profesi dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia serta ASEAN Guiding
Principles for Quality Assurance and Recognition of Certification System.
2019
MODUL PELATIHAN
ASESOR KOMPETENSI
2019
© BNSP 2015
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari penerbit.
Buku ini diproduksi oleh BNSP
i
KATA PENGANTAR
Dalam rangka meningkatkan daya saing dan produktivitas tenaga kerja Indonesia di
pasar kerja global maka diperlukan tenaga kerja yang kompeten. Untuk memperoleh
tenaga kerja yang kompeten dilakukan uji kompetensi oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi yang sudah memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Uji
kompetensi dilakukan oleh asesor kompetensi yang sudah memiliki sertifikat
kompetensi yang diterbitkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Dengan
demikian maka Asesor kompetensi memegang peranan yang sangat penting dalam
menjamin mutu pelaksanaan uji kompetensi dan merupakan bagian dari sistem
sertifikasi kompetensi kerja
Untuk mencetak asesor kompetensi yang dapat menjamin mutu diperlukan pelatihan
dan asesmen berbasis kompetensi untuk mendapatkan hasil yang sesuai standar
kompetensi.
Pembuktian dari hasil asesmen menjadi salah satu jaminan mutu bahwa proses
asesmen atau uji kompetensi yang dilakukan oleh PTUK BNSP maupun suatu LSP
telah memenuhi kriteria dan standar yang ditetapkan.
Dalam rangka memperkuat sistem sertifikasi kompetensi kerja tersebut, BNSP
menerbitkan modul pelatihan berbasis kompetensi asesor kompetensi yang
digunakan sebagai pedoman pelatihan dan sertifikasi kompetensi kerja agar terukur
dan terstandar.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tgl : Maret 2019
Ketua
Badan Nasional sertifikasi Profesi
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
A. PENDAHULUAN 1
B. PROGRAM PELATIHAN 3
C. MAHAMAMI DAN INTERNALISASI ASESMEN BERBASIS KOMPETENSI 8
1. Asesmen Berbasis Kompetensi 11
2. Skema / Standar Sertifikasi 15
3. Standar Kompetensi 16
4. Sistem Nasional Sertifikasi Profesi 20
5. Harmonisasi Sistem Sertifikasi Profesi Internasional. 21
6. Internasasi Penerapan Standar pada Industri, Lemdiklat dan Sertifikasi 28
D. MERENCANAKAN AKTIVITAS DAN PROSES ASESMEN 30
1. Menentukan pendekatan asesmen 33
2. Mempersiapkan rencana asesmen 38
3. Identifikasi persyaratan modifikasi dan Kontekstualisasi 41
4. Mengembangkan Materi Uji Kompetensi/ Instrumen asesmen 42
E. MELAKSANAKAN ASESMEN
62
1. Menetapkan dan memelihara lingkungan asesmen
67
2. Mengumpulkan bukti yang berkualitas
71
3. Mendukung asesi
72
4. Membuat keputusan asesmen
73
5. Merekam dan melaporkan keputusan asesmen
73
6. Meninjau proses asesmen
74
F. MEMBERIKAN KONTRIBUSI DALAM VALIDASI ASESMEN
77
1. Menyiapkan proses validasi
81
2. Memberikan kontribusi dalam proses validasi
83
3. Memberikan kontribusi untuk hasil validasi
84
LAMPIRAN
86
1. Formulir Merencanakan Aktivitas dan Proses Asesmen
2. Formulir Melaksanakan Asesmen
87
3. Formulir Memberikan Kontribusi Dalam Validasi Asesmen
100
4. Dokumen Standar Kompetensi Asesor Kompetesi
105
5. Formulir Pendaftaran/Aplikasi Asesor Kompetensi
108
161
iii
A. PENDAHULUAN
5 Modul ini merupakan perangkat pelatihan yang dapat digunakan oleh para instruktur maupun para
peserta baik dalam pelatihan formal maupun belajar mandiri, untuk membantu menjadi kompeten untuk
menjadi asesor yang kompeten dan profesional.
5 Modul ini disusun secara khusus dengan pengembangan percepatan pengembangan asesor
kompetensi untuk pengembangan tenaga kerja dengan metode instruksi pelatihan berbasis
komnpetensi (Competency based training=CBT) dan asesmen berbasis kompetensi (Competency
based assessment = CBA). CBT dan CBA ini merupakan model yang dipilih oleh Indonesia dan ASEAN
(Association of South-East Asian Nations) sebagai model untuk melatih tenaga kerja pada Negara-
negara anggota ASEAN.
5 Apa itu CBT dan CBA system dan mengapa ASEAN mengadopsinya?
a. CBT adalah model pelatihan yang berkonsentrasi pada apa yang dapat dilakukan oleh tenaga
kerja atau yang dipersyaratkan oleh tempat kerja. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk
membantu peserta pelatihan untuk melakukan pekerjaan dan tugas sesuai standar yang
dipersyaratkan tempet kerja. CBT berusaha mengembangkan ketrampilan, pengetahuan dan
sikap kerja (atau mengakui ketika peserta sudah memiikinya) untuk mencapai persyaratan standar
kompetensi. ASEAN telah mengadopsi CBT/CBA training system untuk menghasilkan tenaga
kerja yang diinginkan industri, sehingga akan meningkatkan peluang peserta pelatihan
mendapatkan pekerjaan.
b. CBA mencakupi pengumpulan bukti dan membuat keputusan sejauhmana seorang pekerja dapat
mendemonstrasikan pekerjaannya sesuai standar kompetensi. Ketika trainee sudah dapat
mendemonstrasikan kompetensinya, baik dari hasil pelatihan ataupun pengalaman ditempat kerja,
maka dapat diberi pengakuan atas pencapaiannya baik melaui RPL untuk mengikuti jenjang
pelatihan berikutnya atau RCC untuk mendapatkan sertifikat kompetensi.
b. Terdapat beberapa standar kompetensi, yakni: SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia), Standar Kompetensi Internasional, dan Standar Kompetensi Khusus.
c. Pada modul ini, karena belum tersedia standar kompetensimemetakan dan mengembangkan
skema sertifikasi, maka dikembangkan unit kompetensi memetakan dan mengembangkan skema
sertifikasi dengan konteks Kualifikasi dan Okupasi dalam rangka menghadapi Masyarakat
Ekonomi ASEAN, yang disusun sesuai dengan kerangka pengembangan standar kompetensi.
d. Pada modul akan ditampilkan seluruh komponen standar kompetensi yang mencakupi:
• Judul Unit: merupakan bentuk pernyataan terhadap tugas atau pekerjaan yang akan
dilakukan. Judul unit kompetensi harus menggunakan kalimat aktif yang diawali dengan kata
kerja aktif atau performatif yang terukur.
• Deskripsi Unit: Berisi deskripsi tentang lingkup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu secara kompeten, dalam
kaitannya dengan unit kompetensi. Dalam deskripsi, dapat pula disebutkan keterkaitan unit
kompetensi ini dengan unit kompetensi lain yang memiliki kaitan erat.
• Elemen: Berisi deskripsi tentang langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan dalam
melaksanakan unit kompetensi. Kegiatan dimaksud biasanya disusun dengan mengacu pada
proses pelaksanaan unit kompetensi, yang dibuat dalam kata kerja aktif atau performatif.
1
• Kriteria Unjuk Kerja: Berisi deskripsi tentang kriteria unjuk kerja yang menggambarkan
kinerja yang harus dicapai pada setiap elemen kompetensi. Kriteria unjuk kerja dirumuskan
secara kualitatif dan/atau kuantitatif, dalam rumusan hasil pelaksanaan pekerjaan yang
terukur, yang dibuat dalam kata kerja pasif.
• Batasan variabel: Berisi deskripsi tentang konteks pelaksanaan pekerjaan, yang berupa
lingkungan kerja, peralatan dan perlengkapan kerja yang digunakan, norma dan standar,
rentang pernyataan (range of statement) yang harus diacu, serta peraturan dan ketentuan
terkait yang harus diikuti.
• Panduan Penilaian: Berisi deskripsi tentang berbagai kondisi atau keadaan yang dapat
dipergunakan sebagai panduan dalam asesmen kompetensi. Diantaranya deskripsi tentang
konteks penilaian, persyaratan kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya (bila diperlukan),
pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai, sikap kerja yang harus ditampilkan,
serta aspek kritis yang menentukan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan.
5 Dalam modul ini akan diberikan gambaran umum tentang unit kompetensi ini, tujuan dan standar
kompetensi. Dalam modul ini pada setiap elemen dilakukan latihan untuk mendemonstrasikan
kompetensinya melakukan tahap-tahap pekerjaan, sehingga diakhir elemen, peserta sudah mampu
mendemonstrasikan seluruh tahapan kerja sesuai persyaratan kriteria unjuk kerja. Selanjutnya
dilakukan asesmen mandiri secara terstruktur untuk memastikan secara mandiri bahwa peserta telah
kompeten. Bila belum kompeten maka perlu re-training.
5 Bagi para peserta bimbingan teknis, ingat bahwa fasilitator anda disini membantu cara mencapai
kompetensi anda, sehingga jangan ragu-ragu untuk bertanya hingga anda kompeten.
2
B. PROGRAM PELATIHAN
Judul : PROGRAM PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI
Dikembangkan oleh : BNSP
FR.PBK-AK-001
1. KUALIFIKASI PROGRAM PELATIHAN
1.1 Nama Program Pelatihan: KKNI Ö Okupasi Klaster Unit Kompetensi
(ditentukan berdasarkan pemaketan/pengemasan kompetensi)
PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI
1.2 Jenjang program Pelatihan: Tipe Program Jenjang Acuan
(ditentukan berdasarkan jenjang kualifikasi) KKNI
√ Okupasi Asesor Kompetensi • Permenaker Nomor 185 Tahun 2018
Tentang Penetapan SKKNI Kategori
Pendidikan Golongan Pokok Jasa
Pendidikan Bidang Standardisasi,
Pelatihan Dan Sertifikasi
• Skema Sertifikasi Asesor Kompetensi
Nomor SS – BNSP – AK – 001
• TAESS00001 Assessor Skill Set
• Training Program: Assessor Of
Competency For The ASEAN
Standards And Certification Of
Expertise In Disaster Management.
Klaster
Unit
1.3 Deskripsi Program Pelatihan Pelatihan ini mengembangkan kompetensi personil untuk dapat merencanakan aktivitas
(dirumuskan mengacu kepada isi program pelatihan)
dan proses asesmen, mengases kompetensi, dan berpartisipasi dalam validasi asesmen.
1.4 Tujuan Pelatihan Menjadi asesor kompetensi yang kompeten untuk:
(ditentukan berdasarkan nama program pelatihan)
• Merencanakan Aktivitas dan Proses Asesmen,
• Melaksanakan Asesmen, dan
• Memberikan Kontribusi dalam Validasi Asesmen
2. PERSYARATAN PESERTA
2.1. Persyaratan umum peserta • Memenuhi semua persyaratan dalam deskripsi umum KKNI.
(Ditentukan berdasarkan kebutuhan program pelatihan)
• Memiliki Pemahaman dan Internalisasi Asesmen Berbasis Kompetensi, Skema /
Standar Sertifikasi, Standar Kompetensi, Sistem Nasional Sertifikasi Profesi, dan
Harmonisasi Sistem Sertifikasi Profesi Internasional.
2.2. Persyaratan Kompetensi • Memiliki sertifikat kompetensi teknis atau bukti pengalaman di bidangnya minimal 3
(Ditentukan mengacu pada prasyarat untuk mengikuti program
pelatihan)
tahun dari industri/instansi/organisasi profesi;
• Mampu mengoperasikan komputer untuk internet, program word dan pdf.
3. KURIKULUM PELATIHAN
3.1. UNIT KOMPETENSI 3.2. MATERI PELATIHAN 3.3. Kebutuhan OJT
(Ditentukan dengan mengacu pada pencapaian kompetensi (Dikelompokkan ke dalam kelompok umum dan inti) (Ditentukan sesuai dengan kompetensi lulusan)
lulusan program pelatihan)
• Memahami dan Internalisasi Asesmen Memahami dan Internalisasi Asesmen Terintegrasi dengan unit-unit kompetensi okupasi
Berbasis Kompetensi *(persyaratan Berbasis Kompetensi asesor kompetensi.
dasar)
• Merencanakan aktivitas dan proses Merencanakan aktivitas dan proses 3 kali pengalaman praktis di bawah pengawasan
asesmen asesmen (di tempat kerja atau simulasi tempat kerja)
• Melaksanakan asesmen Melaksanakan asesmen 3 kali pengalaman praktis di bawah pengawasan
(di tempat kerja atau simulasi tempat kerja)
• Memberikan Kontribusi dalam Validasi Memberikan Kontribusi dalam Validasi 3 kali pengalaman praktis di bawah pengawasan
Asesmen Asesmen (di tempat kerja atau simulasi tempat kerja)
4. SILABUS PELATIHAN
Unit 4.1. Elemen/Tujuan 4.2. Kriteria Unjuk Kerja 4.3. Indikator 4.4. Pengetahuan, keterampilan, sikap kerja dan jangka waktu (teori dan
Kompetensi/ Instruksional (Diidentifikasi sesuai elemen Kompetensi praktek)
Tujuan Khusus kompetensi) (Dideskripsikan Pengetahuan Ketrampilan Sikap Jangka
3
Instruksional (Diidentifikasi untuk mencapai waktu
Umum berdasarkan Unit kriteria unjuk (teori dan
Kompetensi) kerja) praktek)
=P+4M+O
6
Memahami dan Memahami Pengertian Kompetensi dipahami Peserta dapat • Asesmen • Memahami dan Menerapka 4 jam
Internalisasi Asesmen Berbasis 8 Employability Skills dipahami menjelaskan menjelaskan untuk n
Berbasis Desakripsi
Pelatihan Berbasis Kompetensi Harmonisasi menerapkan
(Awareness) Kompetensi dipahami Kompetensi umum
Sistem Sertifikasi asesmen berbasis
Asesmen Asesmen Berbasis Kompetensi • Skema / Standar KKNI
Profesi kompetensi
Berbasis dipahami Sertifikasi
Kompetensi Internasional. Memelihara
Skema sertifikasi KKNI dipahami • Standar employabili
Skema / Standar
Skema sertifikasi Okupasi dipahami Kompetensi ty skills
Sertifikasi
Skema sertifikasi Klaster dipahami • Sistem Nasional
Memahami Standar Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Peserta dapat Sertifikasi Profesi
Nasional Indonesia dipahami menjelaskan
Kompetensi • Harmonisasi
Kerangka Kualifikasi --> KKNI dipahami Harmonisasi
Standar Okupasi dipahami
Sistem Sertifikasi
Sistem Sertifikasi Profesi
Unit Kompetensi dipahami
Profesi Internasional.
Internasional.
• Internasasi
Memahami Sistem Sistem Nasional Nertifikasi Profesi Peserta dapat
(SNSP) dipahami Penerapan
Nasional Sertifikasi menjelaskan
Kelelmbagaan Badan Nasional Standar pada
Profesi Harmonisasi
Sertifikasi Profesi dipahami
Sistem Sertifikasi Industri,
Kelembagaan Sertifikasi profesi Lemdiklat dan
dipahami Profesi
Internasional. Sertifikasi
Memahami Referencing To AQRF dipahami Peserta dapat
Harmonisasi Sistem ASEAN Guiding Principles for QA and menjelaskan
Recognition of Competency Certification Harmonisasi
Sertifikasi Profesi System dipahami
Internasional. Sistem Sertifikasi
Harmonisasi Internasional --> ILO:
RMCS dipahami Profesi
Dampak Harmonisasi dipahami Internasional.
Harmonisasi Istilah, Deskripsi, Definisi
dipahami
Memahami Penerapan Standar pada Industri, Peserta dapat
Internasasi Lemdiklat dan Sertifikasi dipahami. menjelaskan
Penerapan Standar Internasasi
pada Industri, Penerapan
Lemdiklat dan Standar pada
Sertifikasi Industri, Lemdiklat
dan Sertifikasi
Merencanakan Menentukan Kandidat, tujuan dan konteks asesmen Peserta dapat • Sistem Sertifikasi • Keterampilan Integritas 23 jam
diidentifikasi dan dikonfirmasikan menentukan dan Kompetensi, interpretasi kognitif dengan
aktivitas dan pendekatan
dengan orang yang relevan sesuai mendokumentasik Pelatihan Berbasis • keterampilan sistem
proses asesmen dengan persyaratan hukum, organisasi asesmen
an pendekatan Kompetensi, teknologi untuk
asesmen dan etika. berbasis
asesmen pada Filsafat dan prinsip menggunakan
Standar industri atau tempat kerja yang kompetensi
formulir MAPA 01 Asesmen Berbasis peralatan dan
berlaku diidentifikasi dan diakses untuk .
Kompetensi, perangkat lunak yang
asesmen, dan persyaratan asesmen
spesifik apa pun Skema Sertifikasi, sesuai untuk
dan Standar berkomunikasi
Mempersiapkan Unit kompetensi dan persyaratan Peserta dapat
asesmen dianalisis untuk kompetensi, secara efektif dengan
rencana asesmen menyiapkan dan
mengidentifikasi bukti dan jenis bukti • persyaratan etis orang lain
mendokumentasik
yang diperlukan untuk menunjukkan dan hukum asesor; • keterampilan
kompetensi, sesuai dengan aturan bukti
an rencana • Bagaimana penelitian dan
Metode dan instrumen asesmen dipilih asesmen pada membaca dan evaluasi untuk:
untuk mendukung pengumpulan bukti Formulir MAPA 01 menafsirkan memperoleh standar
yang ditetapkan, dengan standar kompetensi kompetensi, alat
mempertimbangkan konteks di mana yang diidentifikasi asesmen dan
asesmen akan berlangsung sebagai tolok ukur sumber daya
Rencana asesmen dikembangkan dan untuk asesmen; asesmen lain yang
persetujuan didapatkan dari para
• Bagaimana cara relevan; karakteristik
pemangku kepentingan terkait
mengontekstualisas kandidat penelitian
Identifikasi Informasi dari kandidat dan, jika Peserta dapat ikan standar dan kebutuhan
persyaratan relevan, tempat kerja kandidat mengidentifikasi
digunakan untuk mengidentifikasi kompetensi dalam penyesuaian yang
modifikasi dan kebutuhan kontekstualisasi persyaratan pedoman yang masuk akal;
Kontekstualisasi Saran yang diberikan oleh paket modifikasi dan relevan; mengevaluasi umpan
pelatihan atau pengembang kursus Kontekstualisasi • Empat prinsip balik, dan
yang relevan diperiksa dengan asesmen dan menentukan serta
kebutuhan kontekstualisasi yang bagaimana mereka mengimplementasika
diidentifikasi memandu proses n peningkatan pada
Alat asesmen yang ada dianalisis dan asesmen; proses
amandemen yang diperlukan dicatatat • Bagaimana • keterampilan
untuk mengatasi kebutuhan membaca dan membaca untuk
kontekstualisasi yang diidentifikasi menafsirkan dan
menafsirkan
Peluang untuk kegiatan asesmen menafsirkan
standar kompetensi
terintegrasi diidentifikasi dan setiap informasi yang
yang diidentifikasi
perubahan yang diperlukan untuk alat
sebagai tolok ukur relevan untuk
asesmen dicatat
untuk asesmen; merancang dan
Mengembangkan Menganalisis instrumen asesmen yang Peserta dapat memfasilitasi proses
tersedia untuk kesesuaian penggunaan • Tujuan dan fitur
Materi Uji mengontekstualisa asesmen dan
dianalisisi, dan modifikasi yang bukti, dan berbagai
Kompetensi/ sikan dan meninjau pengakuan.
diperlukan diidentifikasi. jenis bukti yang
Instrumen asesmen rencana asesmen, digunakan dalam • keterampilan
Instrumen asesmen untuk memenuhi
standar dan kebutuhan tempat kerja / serta asesmen berbasis komunikasi untuk
kandidat yang diperlukan mendokumentasik kompetensi, membahas asesmen,
dikembangkan. an rencana termasuk RPL; termasuk proses
Instrumen asesmen terhadap asesmen pada • Aturan bukti dan RPL dengan klien
persyaratan unit atau kursus dipetakan. Formulir MAPA 01. bagaimana mereka dan penilai lainnya
Instruksi yang jelas ditulis untuk
4
kandidat dan penilai mengenai memandu • keterampilan
penggunaan instrumen asesmen pengumpulan bukti; interpersonal untuk:
Draft instrumen asesmen memenuhi • Berbagai jenis menunjukkan
standar yang disyaratkan dan metode asesmen. sensitivitas terhadap
kebutuhan tempat kerja / kandidat pertimbangan akses
tertentu serta catat hasil pemeriksaan
dan kesetaraan dan
diperiksa, dicatat dan dikonfirmasi
keragaman kandidat;
mempromosikan dan
menerapkan
keadilan, validitas,
reliabilitas, dan
fleksibilitas dalam
merencanakan
proses asesmen.
Melaksanaka Menetapkan dan Rencana asesmen diinterpretasi, Peserta dapat • asesmen berbasis • keterampilan Integritas 12 jam
kemudian kebijakan dan prosedur menginterpretasik kompetensi analisis dan dengan
n Asesmen memelihara sistem asesmen serta persyaratan
an rencana • kebijakan dan interpretasi sistem
lingkungan organisasi /hukum/etika pelaksanaan
asesmen
asesmen dikonfirmasikan dengan orang asesmen, tolok prosedur RPL • keterampilan
asesmen yang ditetapkan observasi berbasis
yang relevan. ukur untuk
Acuan pembanding asesmen yang asesmen dan alat oleh organisasi • keterampilan kompeten
relevan dan perangkat asesmen yang • kepekaan budaya penelitian dan si.
akan digunakankan diakses dan
asesmen yang
dinominasikan, dan pertimbangan evaluasi
diinterpretasi guna memastikan bukti
kesetaraan • kemampuan
dan cara pengumpulan bukti. prosedur
Rincian mengenai rencana asesmen asesmen, • kebijakan, kognitif
dan proses asesmen dijelaskan, legislasi, kode • keterampilan
mengatur
dibahas dan diklarifikasi dengan asesi, praktik dan membuat
termasuk kesempatan untuk melakukan dukungan, standar nasional keputusan
penyesuaian yang beralasan, asesmen menjelaskan yang relevan, • keterampilan
ulang dan banding. kepada kandidat. termasuk undang- membaca
Jika relevan, usulan perubahan
undang • keterampilan
terhadap proses asesmen dirundingkan
dan disepakati dengan asesi.
persemakmuran komunikasi dan
Rencana asesmen diikuti sebagai dan negara interpersonal
Mengumpulkan Peserta dapat
panduan dalam melaksanakan bagian atau teritori
bukti yang mengumpulkan yang dapat
asesmen, guna penentuan kompetensi,
berkualitas metode asesmen dan perangkat bukti kualitas dari memengaruhi
asesmen digunakan untuk yang diajukan pelatihan dan
mengumpulkan, mengorganisasikan oleh peserta asesmen di sektor
dan mendokumentasikan bukti dalam selama
format yang sesuai.
pendidikan dan
Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-
pendaftaran dan pelatihan
aturan bukti diterapkan dalam asesmen mandiri kejuruan,
pengumpulan bukti yang berkualitas. dan yang dapat • Tanggung jawab
Kebijakan dan prosedur sistem ditunjukkan K3 terkait dengan
asesmen yang teridentifikasi dan selama asesmen asesmen
persyaratan organisasi/ hukum/ etika kompetensi.
untuk asesmen dibahas.
Mendukung asesi Asesi dibimbing dalam pengumpulan Peserta dapat
bukti guna pencapaian pengakuan
mendukung
kompetensi terkini.
Komunikasi yang sesuai dan peserta untuk
keterampilan interpersonal digunakan mendapatkan dan
mengembangkan hubungan yang memastikan
profesional dengan asesi, yakni semua bukti
hubungan yang merefleksikan
kepekaan terhadap perbedaan individu
memenuhi aturan
dan memungkinkan terjadinya umpan bukti.
balik dua arah.
Bila diperlukan, keputusan-keputusan
mengenai penyesuaian yang beralasan
berdasarkan kebutuhan dan
karakteristik asesi dibuat bersama
asesi.
Penyesuaian-penyesuaian yang
beralasan dibuat sedemikian sehingga
dapat mempertahankan integritas
standar kompetensi yang relevan dan
memungkinkan prinsip-prinsip asesmen
dan aturan bukti dapat diterapkan
secara berimbang.
Bila ada, dukungan spesialis sesuai
rencana asesmen diakses.
Risiko kesehatan dan keselamatan
kerja apa pun terhadap orang atau
peralatan ditanggulangi dengan segera.
Membuat Keterbatasan perolehan dan evaluasi Peserta dapat
bukti yang berkualitas diidentifikasi dan membuat
keputusan bila perlu diminta arahan dari orang
asesmen yang relevan. keputusan
Bukti yang telah terkumpul diperiksa asesmen serta
dan dievaluasi untuk memastikan menindaklanjuti
bahwa bukti tersebut dapat rekomendasi bagi
merefleksikan bukti yang diperlukan
dalam memperlihatkan kompetensi dan:
mereka yang
• mencakupi seluruh bagian belum kompeten.
komponen standar kompetensi yang
dijadikan acuan pembanding
asesmen dan dimensi kompetensi.
• memperhatikan dokumentasi terkait
lainnya.
• memenuhi aturan bukti.
Pertimbangan berdasarkan prinsip
asesmen dan aturan bukti digunakan
5
untuk memutuskan pencapaian
kompetensi yang telah
didemonstrasikan asesi berdasarkan
bukti yang dikumpulkan.
Dalam membuat keputusan asesmen,
kebijakan dan prosedur sistem asesmen
yang relevan dan pertimbangan-
pertimbangan organisasi/hukum/etika
digunakan.
Umpan balik yang jelas dan
membangun terkait keputusan asesmen
diberikan kepada asesi, dan bila perlu
dikemukakan pula rencana tindak lanjut.
Merekam dan Hasil asesmen segera dicatat secara Peserta dapat
akurat sesuai dengan kebijakan dan mencatat dan
melaporkan prosedur sistem asesmen serta
keputusan persyaratan organisasi/ hukum/ etika. melaporkan
Laporan asesmen dilengkapi dan keputusan
asesmen diproses sesuai dengan kebijakan dan asesmen sesuai
prosedur sistem asesmen serta dengan SOP
persyaratan organisasi/ hukum/ etika.
lembaga yang
Bila diperlukan, rekomendasi tindak
lanjut diserahkan kepada orang yang menyediakan
relevan. tugas dan dalam
Bila diperlukan, dengan memperhatikan konteks asesmen.
ketentuan kerahasiaan, pihak-pihak
terkait lainnya diberitahu tentang
keputusan asesmen.
Meninjau proses Proses asesmen ditinjau berdasarkan Peserta dapat
kriteria yang ada melalui konsultasi meninjau proses
asesmen dengan orang yang relevan guna
perbaikan dan perubahan pelaksanaan asesmen
asesmen di masa datang.
Tinjauan didokumentasi dan direkam
sesuai dengan kebijakan dan prosedur
sistem asesmen yang relevan serta
persyaratan organisasi/hukum/etika.
Keterampilan kematangan berfikir
(refleksi) secara mandiri digunakan
untuk meninjau dan mengevaluasi
praktek asesmen.
Memberikan Menyiapkan Tujuan, fokus dan konteks validasi Peserta dapat • bagaimana • keterampilan Integritas 5 jam
dikonfirmasi dan didiskusikan dengan menafsirkan perencanaan untuk dengan
Kontribusi proses validasi mengidentifikasi
orang yang relevan. sistem
kebijakan dan standar berpartisipasi
dalam Pendekatan validasi dibahas dan
kompetensi dan dalam kegiatan asesmen
dikonfirmasi sesuai dengan tujuan yang prosedur sistem
Validasi informasi validasi dalam berbasis
ditetapkan, konteks, kebijakan dan asesmen tolok
Asesmen prosedur sistem asesmen yang relevan ukur untuk asesmen terkait kerangka waktu kompeten
serta persyaratan organisasi/ hukum/ lainnya untuk yang disepakati si.
etika.
asesmen, bahan
menentukan bukti • keterampilan
Acuan Pembanding yang relevan untuk untuk kegiatan
yang diperlukan memecahkan
asesmen dianalisis dan bukti-bukti yang validasi untuk masalah untuk
dibutuhkan untuk mendemonstrasikan
kompetensi disepakati bersama. menunjukkan mengidentifikasi
Setiap dokumen yang terkait yang kompetensi, informasi yang tidak
relevan untuk proses validasi • prinsip asesmen konsisten, ambigu
diidentifikasi dan disepakati bersama. • aturan pembuktian atau kontradiktif
Bahan-bahan yang akan digunakan • keterampilan
dalam sesi validasi diperoleh, dibaca evaluasi
dan diinterprestasikan, serta kegiatan-
kegiatan validasi disepakati bersama. • keterampilan
Partisipasi aktif dalam sesi dan kegiatan komunikasi untuk
Memberikan Peserta dapat
validasi didemonstrasikan dengan berbagi informasi
kontribusi dalam mengikuti proses dalam rapat validasi
menggunakan keterampilan komunikasi
proses validasi yang sesuai. validasi.
Partisipasi dalam sesi dan kegiatan
validasi, termasuk meninjau,
membandingan dan mengevaluasi:
keseluruhan proses asesmen, rencana
asesmen, interpretasi standar
kompetensi atau acuan pembanding
lainnya untuk asesmen, penyeleksian
dan penerapan metode asesmen,
penyeleksian dan penggunaan
perangkat asesmen dan bukti yang
dikumpulkan rekomendasi hasil
asesmen termasuk proses pengambilan
keputusan.
Tinjauan, perbandingan dan evaluasi
dilakukan sesuai dengan prinsip
asesmen dan aturan bukti.
Semua dokumen yang digunakan dalam
proses validasi diperiksa keakuratan
dan keterkinian versi.
Memberikan Temuan validasi didiskusikan, dianalisis Peserta dapat
dan disepakati bersama untuk mengikuti proses
kontribusi untuk mendukung perbaikan kualitas
hasil validasi asesmen. validasi hasil
Rekomendasi-rekomendasi untuk asesmen.
meningkatkan praktek asesmen
didiskusikan, disepakati dan dicatat.
Perubahan terhadap praktek
pelaksanaan asesmen yang timbul
akibat kegiatan validasi dan sesuai
dengan peran serta tanggung jawab
dalam melakukan asesmen,
6
diimplementasikan.
• Kualifikasi Program Pelatihan Verifikasi kesesuaian dengan: program 17 Maret 2019 Memuaskan
pelatihan terakreditasi; skema sertifikasi;
SKKNI.
• Persyaratan Peserta Persyaratan verifikasi kesesuaian peserta 17 Maret 2019 Memuaskan
dengan: program pelatihan terakreditasi;
skema sertifikasi; SKKNI.
• Kurikulum Pelatihan Verifikasi kepatuhan kurikulum dengan: 17 Maret 2019 Memuaskan
program pelatihan terakreditasi; skema
sertifikasi; Komponen SKKNI.
• Silabus Verifikasi kesesuaian dengan: program 17 Maret 2019 Memuaskan
pelatihan terakreditasi; skema sertifikasi;
Komponen SKKNI.
• Peserta Kesesuaian Master Assessor 15 Maret 2019 Memuaskan
www.graphicnode.com
Work Street Work City, Work State
Work ZIP
T: Work Phone, F: Work Fax
Phone
Work Email, Work URL
7
PEMAHAMAN DAN INTERNALISASI
ASESOR KOMPETENSI
2019
8
3/17/19
MEMAHAMI DAN
INTERNALISASI TENTANG
ASESMEN BERBASIS
KOMPETENSI
2019
9
1
3/17/19
• Asesmen Berbasis
Kompetensi
• Skema Sertifikasi/Standar
sertifikasi,
• Standar kompetensi, MERENCANAKAN • Menetapkan dan memelihara MEMBERIKAN
AKTIVITAS DAN lingkungan asesmen KONTRIBUSI DALAM
• Sistem Nasional Sertifikasi PROSES ASESMEN • Mengumpulkan bukti yang VALIDASI ASESMEN
Profesi, dan • Menentukan Pendekatan
berkualitas
• Harmonisasi Sistem Asesmen • Mendukung asesi
Sertifikasi Profesi • Mempersiapkan rencana • Membuat keputusan asesmen
• Merekam dan melaporkan
• Menyiapkan validasi
Internasional asesmen
• Mengidentifikasi persyaratan keputusan asesmen • Memberi kontribusi
modifikasi dan • meninjau proses asesmen dalam proses validasi
PEMAHAMAN DAN kontekstualiasi • Memberikan kontribusi
INTERNALISASI • Mengembangkan Materi Uji MELAKSANAKAN dalam hasil validasi
TENTANG ASESMEN Kompetensi/Asesmen ASESMEN
BERBASIS KOMPETENSI
10
2
3/17/19
a. Kompetensi
a. Kompetensi
¡ Kompetensi mensyaratkan penerapan dari
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang relevan
dengan partisipasi efektif, secara konsisten dari
waktu ke waktu di lingkungan tempat kerja.
Pengetahuan dan ketrampilan dapat diidentifikasi
bersamaan atau dipisah.
o Pengetahuan mengidentifikasi apa yang dibutuhkan
seseorang untuk diketahui dalam melakukan kinerja
dalam pekerjaannya dengan cara yang benar dan efektif.
o Ketrampilan mendeskripsikan aplikasi dari pengetahuan
pada situasi dimana pengetahuan dirubah menjadi hasil
yang dibutuhkan di tempat kerja.
o Sikap dideskripsikan sebagai alasan dibalik kebutuhan
pengetahuan tertentu atau mengapa keterampilan
dilakukan dengan cara tertentu
11
3
3/17/19
1. PERMENAKER 3/2016
12
4
3/17/19
1 2 3
Pelatihan Berbasis Kompetensi (CBT) Asesmen Berbasis Kompetensi (CBA) Kompetensi mengacu pada kemampuan
adalah pelatihan yang memberikan fokus pada apa yang dapat dilakukan untuk melakukan tugas dan tugas
peserta, pengetahuan, ketrampilan dan atau harus dilakukan oleh pekerja di tertentu dengan standar kinerja yang
sikap yang dibutuhkan untuk tempat kerja. diharapkan di tempat kerja.
mendemonstrasikan kompetensi dalam
hubungannya dengan kompetenis
industri yang sudah ditentukan dan
ditetapkan. (ASEC, 2013).
13
5
3/17/19
PELATIHAN BERBASIS
KOMPETENSI
Strategi Dan Materi Bagaimana membantu orang
Pembelajaran Mampu untuk mendapatkan
Telusur Dengan Standar keterampilan dan
Kompetensi pengetahuan
14
6
3/17/19
Filosofi Asesmen Berbasis Kompetensi (CBA) (Harris, R., Guthrie, H., Hobart,
B. & Lundberg, D. 1995)
01 02 03
Berbasis kriteria, Berbasis bukti, Suatu Partisipatori, kandidat
asesmen berdasarkan proses yang terlibat dalam proses
bukti dengan membandingkan bukti asesmen
hubungannya dengan kompetensi dengan
standar industri atau suatu standar
serangkaian kriteria utuk
menentukan kompetensi
2. SKEMA/STANDAR SERTIFIKASI
¡ Adalah paket kompetensi dan persyaratan spesifik seseorang terkait kategori
posisi atau ketrampilan.
¡ Mengacu pada pernyataan dari aturan yang berlaku dalam menghasilkan
kualifikasi (misalnya sertifikat atau diploma), dan juga haknya (ASEC, 2013)
¡ Skema sertifikasi:
o Okupasi
o Kualifikasi Nasional
o Klaster
15
7
3/17/19
b. Kerangka kualifikasi
3. STANDAR
KOMPETENSI
c. Standar okupasi
d. Unit Kompetensi
Pemberlakuan
Akreditasi LDP
Penerapan
Standar Pelatihan berbasis
kompetensi
Lisensi LSP
Sertifikasi
SKKNI
Pengembangan SDM
Kompetensi Profesional
Standar
MRA Kompeten
Kompetitif
Kerjasama
Harmonisasi
Standardisasi Notifikasi
16
8
3/17/19
S3 S3 (Terapan) Spesialis IX
9 STRATEGIKAL
VIII AHLI
S2 S2 (Terapan)
8 KOGNITIF K
Profesi VII
7
S1 D IV VI MANAJERIAL
6 TEKNISI /
D III V ANALIS
5
D II IV
4
D I III SUPERVISIONAL
SMA Sekolah Menengah Kejuruan
3
II
PSIKO
MOTORIK OPERATOR
(3) (3)
2I
9 Tahun Pendidikan Dasar (6+3) TEKNIKAL
Pendidikan Pra Sekolah (1-2) 1
PENGEMBANGAN KARIR
Dit. BELMAWA, 2012 (DUDI, LATKER, MASY)
17
9
3/17/19
c. Standar Okupasi
c. Unit kompetensi
Setiap unit kompetensi mengidentifikasi persyaratan
tempat kerja yang terpisah dan mencakupi:
18
10
3/17/19
19
11
3/17/19
4. SISTEM
NASIONAL
SERTIFIKASI
PROFESI
TETTY, 2019
20
12
3/17/19
TETTY, 2019
a b c
AQRF ASEAN Guiding Principles
for Quality Assurance and
Recognition of
ILO
Competency Certification
System.
21
13
3/17/19
a. Kerangka Kualifikasi
22
14
3/17/19
KKNI-INDONESIA
BNSP, 2015
23
15
3/17/19
b. PEDOMAN MENCAKUPI:
Standar okupasi • Adalah pernyataan aktivitas dan tugas terkait suatu pekerjaan dan prakteknya
Standar • yang merupakan aturan untuk mendapatkan penghargaan dan hak yang
asesmen diberikan
24
16
3/17/19
SKKNI
INDONESIAN NATIONAL COMPETENCY STANDARD
Dikembangkan
berdasarkan
2016
25
17
3/17/19
1. Dalam Pengembangan Standar à setiap negara 2. Dalam Pengembangan sertifikasi à Untuk segera
adanya saling pengakuan kompetensi antara
tidak harus melakukan riset dan merumuskan negara sehingga akan berkontribusi terhadap
sendiri, tetapi dapat saling mengadopsi sehingga pergerakan alur SDM kompeten antar negara,
percepatan pemenuhan ketersediaan standar pengakuan barang dan jasa antar negara yang pada
kompetensi dapat dilakukan sesegera mungkin akhirnya dapat mendorong ekspor produk danjasa
tidak harus bertahun-tahun. Indonesia.
26
18
3/17/19
SKKNI:
• Adalah rumusan kemampuan kerja yamg mencakup aspek
pengetahuan, ketrampilan dan/atau keahlianserta sikap kerja yang
relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
ISTILAH, DESKRIPSI Standar Kompetensi Kerja Khusus (SKKK):
DAN ATAU DEFINISI • Adalah standar kompetensi yang dikembangkan dan digunakan oleh
PENTING DALAM organisasi untuk memenuhi tujuan internal organisasinya sendiri
dan/atau untuk memenuhi kebutuhan organisasi lain yang memiliki
ASESMEN (LJT) ikatan kerjasama dengan organisasi yang bersangkutan atau organisasi
lain yang memerlukan.
Standar Kompetensi Kerja Internasional (SKKI):
• Adalah standar kompetensi kerja yang dikembangkan dan ditetapkan
oleh suatu organisasi multi nasional dan digunakan secara
internasional.
27
19
3/17/19
Pelatihan kerja:
• Adalah tempat kerja atau simulasi tempat kerja yang baik (memenuhi
persyaratan “Good Practices”) yang dapat digunakan untuk
penyelenggaraan asesmen kompetensi dan memungkinkan untuk
mendemonstrasikan 5 dimensi kompetensi.
28
20
3/17/19
RINGKASAN
TERIMAKASIH
29
21
MERENCANAKAN AKTIFITAS DAN PROSES
ASESMEN
2019 30
30
3/9/19
MERENCANAKAN
AKTIVITAS DAN
PROSES ASESMEN
SKKNI-P.85ASM00.001.2
2019
TUJUAN INSTRUKSIONAL
§ Peserta pelatihan dapat mengembangkan Rencana dan
proses asesmen dalam kondisi tempat kerja atau
tempat kerja yang disimulasikan minimal 5 kali,
termasuk:
o Menentukan pendekatan penilaian
o menyiapkan rencana penilaian
o Identifikasi persyaratan modifikasi dan kontekstualisasi
o Mengemangkan materi uji kompetensi
31
1
3/9/19
4. Mengembangkan
Materi Uji
Kompetensi
32
2
3/9/19
UNIT KOMPETENSI
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
Element mendeskrispsikan KUK mendeskripsikan unjuk kerja yang dibutuhkan untuk mendemostrasikan pencapaian dari elemen
capaian pembelajaran yang
esensial
1. Menentukan pendekatan 1.1Kandidat, tujuan dan konteks asesmen diidentifikasi dan dikonfirmasikan dengan orang yang relevan sesuai dengan persyaratan
asesmen hukum, organisasi dan etika
1.2 Standar industri atau tempat kerja yang berlaku diidentifikasi dan diakses untuk asesmen, dan persyaratan asesmen spesifik apa
pun
2. Mempersiapkan rencana 2.1 Unit kompetensi dan persyaratan asesmen dianalisis untuk mengidentifikasi bukti dan jenis bukti yang diperlukan untuk
asesmen menunjukkan kompetensi, sesuai dengan aturan bukti
2.1 Metode dan instrumen asesmen dipilih untuk mendukung pengumpulan bukti yang ditetapkan, dengan mempertimbangkan
konteks di mana asesmen akan berlangsung
2.2 Rencana asesmen dikembangkan dan persetujuan didapatkan dari para pemangku kepentingan terkait
3. Identifikasi persyaratan 3.1 Informasi dari kandidat dan, jika relevan, tempat kerja kandidat digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan kontekstualisasi
modifikasi dan 3.2 Saran yang diberikan oleh paket pelatihan atau pengembang kursus yang relevan diperiksa dengan kebutuhan kontekstualisasi yang
Kontekstualisasi diidentifikasi
3.3 Alat asesmen yang ada dianalisis dan amandemen yang diperlukan dicatatat untuk mengatasi kebutuhan kontekstualisasi yang
diidentifikasi
3.4 Peluang untuk kegiatan asesmen terintegrasi diidentifikasi dan setiap perubahan yang diperlukan untuk alat asesmen dicatat
4. Mengembangkan Materi 4.1Menganalisis instrumen asesmen yang tersedia untuk kesesuaian penggunaan dianalisisi, dan modifikasi yang diperlukan
Uji Kompetensi diidentifikasi.
4.2 Instrumen asesmen untuk memenuhi standar dan kebutuhan tempat kerja / kandidat yang diperlukan dikembangkan.
4.3 Instrumen asesmen terhadap persyaratan unit atau kursus dipetakan.
4.4 Instruksi yang jelas ditulis untuk kandidat dan penilai mengenai penggunaan instrumen asesmen
4.5 Draf instrumen asesmen memenuhi standar yang disyaratkan dan kebutuhan tempat kerja / kandidat tertentu serta catat hasil
pemeriksaan diperiksa, dicatat dan dikonfirmasi
33
3
3/9/19
Kandidat:
¡ Hasil pelatihan dan / atau
pendidikan
¡ Pekerja berpengalaman
¡ Pelatihan / belajar mandiri
TUJUAN ASESMEN/RPL
34
4
3/9/19
KONTEKS ASESMEN
1 2 3 4
Dengan lingkungan Dengan Peluang Dalam hubungan antar Dalam hubungannya
tempat kerja untuk standar kompetensi dengan siapa yang
(tempat kerja riil mengumpulkan bukti dengan bukti untuk melakukan asesmen
atau simulasi). dalam berbagai mendukung assmen, (lembaga sertifikasi,
aktivitas pekerjaan lembaga pelatihan,
situasi (tersedia atau kandididat ditempat
terbatas). asesor dari dunia
kerja, dan aktivitas usaha (enterprise
belajar. assessor).
35
5
3/9/19
¡ Manajer sertifikasi.
¡ Lembaga pelatihan kerja
¡ Manajer pelatihan
¡ Lainnya.
36
6
3/9/19
LATIHAN 1. TENTUKAN
PENDEKATAN !
37
7
3/9/19
1 2 3
2.1. Unit kompetensi dan 2.2. Metode dan 2.3. Rencana asesmen
persyaratan asesmen instrumen asesmen dikembangkan dan
dianalisis untuk dipilih untuk mendukung persetujuan didapatkan
mengidentifikasi bukti pengumpulan bukti yang dari para pemangku
ditetapkan, dengan kepentingan terkait.
dan jenis bukti yang mempertimbangkan
diperlukan untuk konteks di mana asesmen
menunjukkan akan berlangsung
kompetensi, sesuai
dengan aturan bukti
38
8
3/9/19
ATURAN BUKTI
ATURAN BUKTI
Valid/Sah: • Berkaitan dengan unit kompetensi yang tepat.
• Mencerminkan kelima dimensi kompetensi.
• Memberikan bukti keterampilan kerja.
• Apakah sesuai dengan keberpihakan NQF yang sedang dinilai.
Cukup • Memberikan bukti yang cukup untuk membuat asesmen
tentang kompetensi individu dalam kaitannya dengan kelima
dimensi kompetensi.
• Memenuhi semua persyaratan bukti untuk unit kompetensi.
Asli • apakah karya peserta sendiri (dan prosedur telah
dikembangkan untuk memastikan ini).
Andal • menunjukkan bahwa kandidat secara konsisten memenuhi
unit kompetensi yang didukung
2.2. METODE DAN INSTRUMEN ASESMEN DIPILIH UNTUK MENDUKUNG PENGUMPULAN BUKTI
YANG DITETAPKAN, DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KONTEKS DI MANA ASESMEN AKAN BERLANGSUNG
39
9
3/9/19
¡ tidak boleh menghapus atau menambah jumlah dan konten elemen dan
kriteria kinerja
¡ dapat menambahkan terminologi industri tertentu ke kriteria kinerja di mana ini
tidak mendistorsi atau mempersempit hasil kompetensi
¡ dapat membuat amandemen dan penambahan pada pernyataan jangkauan
selama perubahan tersebut tidak mengurangi luasnya penerapan kompetensi
dan mengurangi portabilitasnya, dan / atau
¡ dapat menambahkan detail pada panduan bukti di bidang-bidang seperti
aspek kritis bukti atau sumber daya dan infrastruktur yang diperlukan di mana
hal ini memperluas luasnya kompetensi tetapi tidak membatasi
penggunaannya.
40
10
3/9/19
3.1 Informasi dari kandidat dan, jika relevan, tempat kerja kandidat digunakan
untuk mengidentifikasi kebutuhan kontekstualisasi
3.2 Saran yang diberikan oleh paket pelatihan atau pengembang kursus yang
relevan diperiksa dengan kebutuhan kontekstualisasi yang diidentifikasi
3.3 Alat asesmen yang ada dianalisis dan amandemen yang diperlukan dicatatat
untuk mengatasi kebutuhan kontekstualisasi yang diidentifikasi
3.4 Peluang untuk kegiatan asesmen terintegrasi diidentifikasi dan setiap
perubahan yang diperlukan untuk alat asesmen dicatat.
41
11
3/9/19
42
12
3/9/19
43
13
3/9/19
44
14
3/9/19
MENGEMBANGKAN MUK:
PENGAMATAN LANGSUNG (PEKERJAAN NYATA / AKTIVITAS WAKTU NYATA DI TEMPAT KERJA,
AKTIVITAS KERJA DALAM LINGKUNGAN TEMPAT KERJA YANG DISIMULASIKAN)
Checklist
Observasi
Observasi adalah metode penting untuk asesmen berbasis kompetensi, yang Pertanyaan
mengharuskan kandidat untuk menunjukkan tidak hanya apa yang mereka ketahui,
tetapi juga apa yang bisa mereka lakukan. Sejumlah lembaga dapat dikembangkan mendampingi
untuk mendukung metode asesmen ini, mencakup: checklists
45
15
3/9/19
MENGEMBANGKAN MUK:
KEGIATAN TERSTRUKTUR (LATIHAN SIMULASI DAN PERMAINAN PERAN, PROYEK,
PRESENTASI, LEMBAR KEGIATAN)
46
16
3/9/19
skrip untuk Anda harus menyediakan skrip untuk setiap peserta LATIHAN
yang membantu menciptakan situasi.
orang yang SIMULASI
terlibat dalam DAN
kegiatan / PERMAINAN
simulasi PERAN
instruksi untuk Selain informasi yang harus diberikan kepada
kandidat yang menghadapi tugas asesnen, kandidat
kandidat dan harus diberitahu tentang apa yang diases melalui
asesor dramatisasi.
47
17
3/9/19
ctd example
48
18
3/9/19
49
19
3/9/19
BAHAN-BAHAN PORTOFOLIO
BENTUK BUKTI PENERAPAN
Jadwal Self-assessment Mengizinkan kandidat menilai kinerjanya sendiri terhadap persyaratan unit
kompetensi yang relevan.
Transkrip resmi, kualifikasi, Pernyataan Memberikan bukti pendidikan atau pelatihan sebelumnya yang diselesaikan di
Pencapaian, sertifikat tempat atau di luar pekerjaan.
Umpan balik asesmen atau daftar Memberikan bukti kinerja di tempat kerja, komentar pengamat dan tindakan di
periksa yang lengkap masa depan sebagai hasil dari asesmen.
Pernyataan atau referensi tertulis Memberikan bukti kinerja, tanggung jawab, prestasi, dan tingkat keterampilan
kandidat.
Deskripsi pekerjaan Memberikan bukti pengalaman kerja sebelumnya.
Jurnal kerja Memberikan bukti tugas, kegiatan, atau prestasi lain yang dicapai oleh kandidat
selama berhari-hari atau berminggu-minggu di tempat kerja atau dalam peran
komunitas / relawan.
Contoh pekerjaan, misalnya laporan, Memberikan bukti kemampuan kandidat untuk melakukan sebagian atau
surat, desain. seluruh tugas atau proses kerja.
Produk jadi, misalnya alat selesai Memberikan bukti kemampuan kandidat untuk menghasilkan produk atau
layanan.
Deskripsi atau spesifikasi produk Memberikan bukti bahwa kandidat mengetahui input, output atau standar yang
diperlukan untuk menghasilkan produk atau menyediakan layanan.
Deklarasi berdasarkan undang- Memberikan bukti bahwa sampel pekerjaan adalah pekerjaan kandidat.
undang
50
20
3/9/19
MENGEMBANGKAN MUK:
TINJAUAN
Produk yang merupakan Alat yang dapat
PRODUK (Testimonial output dari partisipasi dalam dikembangkan untuk metode
dan laporan dari pemberi suatu proyek, atau sampel ini dapat mencakup
kerja dan penyelia, bukti atau produk kerja dapat spesifikasi produk dan
pelatihan, pencapaian menjadi bagian dari bukti daftar periksa sederhana
sebelumnya yang asesmen. untuk mengases produk
diautentikasi, wawancara
dengan pemberi kerja,
penyelia, atau rekan kerja)
51
21
3/9/19
1 2 3
Asesmen melibatkan 1) mengumpulkan Bukti pihak ketiga adalah bukti yang Seorang asesor tidak selalu dapat
bukti dan 2) membuat asesmen dikumpulkan dari penyelia, rekan kerja, mengamati seorang kandidat selama
profesional tentang kompetensi dan orang lain di tempat kerja untuk periode waktu tertentu dan beberapa
berdasarkan bukti itu. mendukung keputusan asesmen. kompetensi sulit untuk dinilai hanya
dengan melakukan observasi. Oleh
karena itu, mengumpulkan bukti pihak
ketiga dapat menjadi bagian penting dari
proses asesmen.
52
22
3/9/19
MENGEMBANGKAN MUK:
PERTANYAAN (ASESMEN MANDIRI, PERTANYAAN TERTULIS, WAWANCARA, PERTANYAAN
VERBAL, KUESIONER, UJIAN LISAN ATAU TERTULIS)
Asesmen Mandiri:
• Suatu proses yang memungkinkan siswa / kandidat diases untuk
mengumpulkan dan memberikan bukti pada kinerja mereka sendiri
terhadap standar kompetensi.
• Asesmen mandiri sering digunakan sebagai alat asesmen awal untuk
membantu asesi dan asesor menentukan bukti apa yang tersedia dan di
mana kesenjangannya.
Ujian:
• Tertu;is
• Oral
PERTANYAAN TERTULIS
53
23
3/9/19
PERTANYAAN TERTULIS
54
24
3/9/19
Mungkin:
¡ tidak adil karena bergantung pada tingkat literasi dan
pemahaman yang mungkin berada di luar tingkat unit
kompetensi (seperti keterampilan menulis dan bahasa yang
diperlukan untuk membangun tanggapan yang koheren)
¡ mengukur pengetahuan tetapi tidak dapat mengkonfirmasi
kemampuan untuk menerapkan pengetahuan itu
¡ dipilih karena kenyamanan administrasi atau efisiensi ekonomi
daripada kegunaan sebagai sumber bukti yang valid
¡ terstruktur dengan buruk atau memungkinkan margin
kesalahan / tebakan (melalui pilihan ganda / pertanyaan benar-
salah) begitu tinggi sehingga mendistorsi hasil dan validitas
hasil.
Pertanyaan tertulis
menyelesaikan pertanyaan /
Salah/benar
mengisi kekosongan
55
25
3/9/19
Employability skills
56
26
3/9/19
57
27
3/9/19
58
28
3/9/19
Kembangkan
MUK! Instrumen asesmen mandiri
01 02 03 04 05
MUK pengamatan MUK Kegiatan MUK Verifikasi MUK Tinjauan MUK Pertanyaan
langsung/Observasi terstruktur Portfolio produk tertulis
demonstrasi.
59
29
3/9/19
60
30
3/9/19
Terimakasih
61
31
MELAKSANAKAN
ASESMEN
2019 62
3/17/19
MELAKSANAKAN
ASESMEN
SKKNI P.85ASM00.003.2-2018
2019
TUJUAN INSTRUKSIONAL
• Calon harus menunjukkan bukti kemampuan untuk
menyelesaikan tugas yang diuraikan dalam elemen dan Kriteria
Unjuk Kerja (KUK) unit ini, termasuk:
o asesmen setidaknya 3 kandidat dalam konteks pendidikan dan pelatihan
kejuruan (VET) maupun di tempat kerja. Dua kandidat dibawah supervisi
Master Asesor yang melatih, dan satu kandidat pada saat asesmen oleh
asesor dari lembaga sertifikasi.
63
1
3/17/19
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menetapkan dan 1. Rencana asesmen diinterpretasi, kemudian kebijakan dan prosedur sistem asesmen serta
persyaratan organisasi /hukum/etika pelaksanaan asesmen dikonfirmasikan dengan orang yang
memelihara relevan.
lingkungan 2. Acuan pembanding asesmen yang relevan dan perangkat asesmen yang akan digunakankan
asesmen diakses dan diinterpretasi guna mememastikan bukti dan cara pengumpulan bukti.
3. Rincian mengenai rencana asesmen dan proses asesmen dijelaskan, dibahas dan diklarifikasi
dengan asesi, termasuk kesempatan untuk melakukan penyesuaian yang beralasan, asesmen
ulang dan banding.
4. Jika relevan, usulan perubahan terhadap proses asesmen dirundingkan dan disepakati dengan
asesi.
2. Mengumpulkan 1. Rencana asesmen diikuti sebagai panduan dalam melaksanakan asesmen, guna penentuan
kompetensi, metode asesmen dan perangkat asesmen digunakan untuk mengumpulkan,
bukti yang mengorganisasikan dan mendokumentasikan bukti dalam format yang sesuai.
berkualitas 2. Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti diterapkan dalam pengumpulan bukti yang
berkualitas.
3. Kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang teridentifikasi dan persyaratan organisasi/ hukum/
etika untuk asesmen dibahas.
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
3.Mendukung asesi 1. Asesi dibimbing dalam pengumpulan bukti guna pencapaian pengakuan kompetensi
terkini.
2. Komunikasi yang sesuai dan keterampilan interpersonal digunakan untuk
mengembangkan hubungan yang profesional dengan asesi, yakni hubungan yang
merefleksikan kepekaan terhadap perbedaan individu dan memungkinkan terjadinya
umpan balik dua arah.
3. Bila diperlukan, keputusan-keputusan mengenai penyesuaian yang beralasan
berdasarkan kebutuhan dan karakteristik asesi dibuat bersama asesi.
4. Penyesuaian-penyesuaian yang beralasan dibuat sedemikian sehingga dapat
mempertahankan integritas standar kompetensi yang relevan dan memungkinkan
prinsip-prinsip asesmen dan aturan bukti dapat diterapkan secara berimbang.
5. Bila ada, dukungan spesialis sesuai rencana asesmen diakses.
6. Risiko kesehatan dan keselamatan kerja apa pun terhadap orang atau peralatan
ditanggulangi dengan segera.
64
2
3/17/19
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
4. Membuat 1. Keterbatasan perolehan dan evaluasi bukti yang berkualitas diidentifikasi dan bila perlu
keputusan asesmen diminta arahan dari orang yang relevan.
2. Bukti yang telah terkumpul diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti
tersebut dapat merefleksikan bukti yang diperlukan dalam memperlihatkan kompetensi
dan:
• mencakupi seluruh bagian komponen standar kompetensi yang dijadikan acuan
pembanding asesmen dan dimensi kompetensi.
• memperhatikan dokumentasi terkait lainnya.
• memenuhi aturan bukti.
3. Pertimbangan berdasarkan prinsip asesmen dan aturan bukti digunakan untuk
memutuskan pencapaian kompetensi yang telah didemonstrasikan asesi berdasarkan
bukti yang dikumpulkan.
4. Dalam membuat keputusan asesmen, kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang
relevan dan pertimbanganpertimbangan organisasi/hukum/etika digunakan.
5. Umpan balik yang jelas dan membangun terkait keputusan asesmen diberikan kepada
asesi, dan bila perlu dikemukakan pula rencana tindak lanjut.
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
5. Merekam dan 1. Hasil asesmen segera dicatat secara akurat sesuai dengan kebijakan dan
melaporkan prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi/ hukum/ etika.
keputusan asesmen 2. Laporan asesmen dilengkapi dan diproses sesuai dengan kebijakan dan
prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi/ hukum/ etika.
3. Bila diperlukan, rekomendasi tindak lanjut diserahkan kepada orang yang
relevan.
4. Bila diperlukan, dengan memperhatikan ketentuan kerahasiaan, pihak-pihak
terkait lainnya diberitahu tentang keputusan asesmen.
6. Meninjau proses 1. Proses asesmen ditinjau berdasarkan kriteria yang ada melalui konsultasi
asesmen dengan orang yang relevan guna perbaikan dan perubahan pelaksanaan
asesmen di masa datang.
2. Tinjauan didokumentasi dan direkam sesuai dengan kebijakan dan prosedur
sistem asesmen yang relevan serta persyaratan organisasi/hukum/etika.
3. Keterampilan kematangan berfikir (refleksi) secara mandiri digunakan untuk
meninjau dan mengevaluasi praktek asesmen.
65
3
3/17/19
PROSES ASESMEN
2. Mengumpulkan bukti 4. Membuat keputusan 6. Meninjau proses
yang berkualitas asesmen asesmen.
66
4
3/17/19
3. Rincian mengenai rencana asesmen dan proses asesmen dijelaskan, dibahas dan diklarifikasi
dengan asesi, termasuk kesempatan untuk melakukan penyesuaian yang beralasan, asesmen
ulang dan banding.
4. Jika relevan, usulan perubahan terhadap proses asesmen dirundingkan dan disepakati dengan
asesi.
67
5
3/17/19
1.2 Acuan pembanding asesmen yang relevan dan perangkat asesmen yang akan
digunakankan diakses dan diinterpretasi guna mememastikan bukti dan cara
pengumpulan bukti.
instrumen dan prosedur pengumpulan serta interpretasi bukti sesuai metode asesmen yang telah dirancang, dapat
mencakupi:
1. instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan bukti, seperti
§ profil ukuran kinerja yang dapat diterima
§ template dan proforma
§ pertanyaan atau kegiatan spesifik
§ daftar periksa bukti dan observasio
§ daftar periksa untuk mengevaluasi sampel pekerjaan
§ materi asesmen diri kandidat
2. prosedur, informasi, dan instruksi untuk penilaidan kandidat yang terkait dengan penggunaan
asesmeninstrumen dan kondisi asesmen.
68
6
3/17/19
asesmen dijelaskan, pelaksanaan asesmen secara fleksibel karena alasan keletihan atau keperluan
dibahas dan pengobatan.
diklarifikasi dengan penyediaan peralatan asesmen berupa braille, audio/video-tape.
asesi, termasuk
kesempatan untuk penyesuaian fisik tempat/lingkungan asesmen.
69
7
3/17/19
LATIHAN 1
INSTRUKSI KERJA: Menetapkan dan memelihara lingkungan Dokumen/ media Status
asesmen
1. Interpretasi Rencana asesmen, kemudian kebijakan dan prosedur sistem asesmen FR.AC.01
serta persyaratan organisasi /hukum/etika pelaksanaan asesmen dikonfirmasikan
dengan orang yang relevan.
2. Akses dan interpretasi acuan pembanding asesmen yang relevan dan perangkat Unit
asesmen yang akan digunakan guna mememastikan bukti dan cara pengumpulan kompetensi,
bukti. Instrumen
asesmen
3. Jelaskan, bahas, dan klarifikasi rincian mengenai rencana asesmen dan proses Diskusikan
asesmen dengan asesi, termasuk kesempatan untuk melakukan penyesuaian yang dengan asesi
beralasan, asesmen ulang dan banding.
4. Jika relevan, rundingkan usulan perubahan terhadap proses asesmen dan Diskusikan
disepakati dengan asesi. dengan asesi
70
8
3/17/19
n bukti yang
berkualitas 2.3 Kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang
teridentifikasi dan persyaratan organisasi/ hukum/ etika
untuk asesmen dibahas.
71
9
3/17/19
3. Mendukung asesi
3.1 Asesi dibimbing dalam pengumpulan bukti guna pencapaian pengakuan kompetensi terkini.
3.2 Komunikasi yang sesuai dan keterampilan interpersonal digunakan untuk mengembangkan
hubungan yang profesional dengan asesi, yakni hubungan yang merefleksikan kepekaan
terhadap perbedaan individu dan memungkinkan terjadinya umpan balik dua arah
3.3 Bila diperlukan, keputusan-keputusan mengenai penyesuaian yang beralasan berdasarkan
kebutuhan dan karakteristik asesi dibuat bersama asesi.
3.4 Penyesuaian-penyesuaian yang beralasan dibuat sedemikian sehingga dapat
mempertahankan integritas standar kompetensi yang relevan dan memungkinkan prinsip-
prinsip asesmen dan aturan bukti dapat diterapkan secara berimbang.
3.5 Bila ada, dukungan spesialis sesuai rencana asesmen diakses.
3.6 Risiko kesehatan dan keselamatan kerja apa pun terhadap orang atau peralatan ditanggulangi
dengan segera.
72
10
3/17/19
1. Keterbatasan perolehan dan evaluasi bukti yang berkualitas diidentifikasi dan bila perlu diminta arahan dari
orang yang relevan.
2. Bukti yang telah terkumpul diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut dapat
merefleksikan bukti yang diperlukan dalam memperlihatkan kompetensi dan:
• mencakupi seluruh bagian komponen standar kompetensi yang dijadikan acuan pembanding asesmen dan
dimensi kompetensi.
• memperhatikan dokumentasi terkait lainnya.
• memenuhi aturan bukti.
3. Pertimbangan berdasarkan prinsip asesmen dan aturan bukti digunakan untuk memutuskan pencapaian
kompetensi yang telah didemonstrasikan asesi berdasarkan bukti yang dikumpulkan.
4. Dalam membuat keputusan asesmen, kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang relevan dan
pertimbanganpertimbangan organisasi/hukum/etika digunakan.
5. Umpan balik yang jelas dan membangun terkait keputusan asesmen diberikan kepada asesi, dan bila perlu
dikemukakan pula rencana tindak lanjut.
73
11
3/17/19
FR.AC.01
74
12
3/17/19
75
13
3/17/19
TERIMA KASIH
76
14
MEMBERIKAN KONTRIBUSI DALAM
VALIDASI ASESMEN
2019 77
3/17/19
MEMBERIKAN KONTRIBUSI
DALAM VALIDASI ASESMEN
SKKNI P.854900.047.01-2015
2019
TUJUAN INSTRUKSIONAL
Kandidat harus menunjukkan bukti kemampuan untuk menyelesaikan tugas yang
diuraikan dalam elemen dan Kriteria Unjuk Kerja unit Memberikan Kontribusi
dalam Validasi Asesmen ini dalam validasi asesmen, termasuk:
§ berpartisipasi aktif dalam minimal tiga sesi validasi yang membahas aspek
kritis validasi
§ dengan jelas mengidentifikasi tujuan untuk setiap validasi, dan tanggung jawab
hukum dan etika penilai
§ menyusun dan menyajikan dokumentasi untuk setiap validasi secara logis
§ berkomunikasi dan berhubungan dengan orang-orang yang relevan
§ memberikan umpan balik dan menafsirkan dokumentasi dalam sesi validasi
§ mencatat kontribusi mereka pada temuan validasi.
78
1
3/17/19
79
2
3/17/19
BUKTI PENGETAHUAN
80
3
3/17/19
01 02 03 04 05
Diskusikan dan Atur bahan untuk Periksa semua Analisis unit Bahan-bahan yang
konfirmasi tujuan, kegiatan validasi dokumen yang kompetensi yang akan digunakan
konteks dan ruang digunakan dalam relevan dan setujui dalam sesi validasi
lingkup proses proses validasi bukti yang diperlukan diperoleh, dibaca, dan
validasi dalam untuk akurasi dan untuk menunjukkan diinterpretasikan,
kebijakan dan kontrol versi kompetensi serta kegiatan-
prosedur sistem kegiatan validasi
disepakati bersama
asesmen yang
relevan
81
4
3/17/19
BAHAN
q Perangkat asesmen
q Sampel bukti yang dikumpulkan
q Dokumentasi yang menjabarkan dasar keputusan asesmen
q Laporan dan catatan keputusan asesmen
q Sampel tolok ukur bukti yang sesuai
q Pedoman Asesmen paket pelatihan yang relevan
q Informasi dari panduan bukti dari unit kompetensi yang relevan.
KEGIATAN VALIDASI
82
5
3/17/19
· interpretasi unit
· Praktek asesmen · rencana asesmen
kompetensi
· metode asesmen
dan materi · keputusan · bukti yang
uji/asesmen asesmen dikumpulkan.
kompetensi
2. Partisipasi dalam sesi dan kegiatan validasi, termasuk meninjau, membandingan dan
mengevaluasi: keseluruhan proses asesmen, rencana asesmen, interpretasi standar
kompetensi atau acuan pembanding lainnya untuk asesmen, penyeleksian dan penerapan
2. MEMBERIKAN metode asesmen, penyeleksian dan penggunaan perangkat asesmen dan bukti yang
dikumpulkan rekomendasi hasil asesmen termasuk proses pengambilan keputusan.
KONTRIBUSI DALAM
PROSES VALIDASI 3. Lakukan tinjauan, perbandingan dan evaluasi sesuai
dengan prinsip asesmen dan aturan bukti.
83
6
3/17/19
3. MEMBERIKAN
3.2 Diskusikan, sepakati, dan catat rekomendasi-
rekomendasi untuk meningkatkan praktek asesmen. KONTRIBUSI UNTUK
HASIL VALIDASI
3.3 Implementasikan perubahan terhadap praktek
pelaksanaan asesmen yang timbul akibat kegiatan validasi
dan sesuai dengan peran serta tanggung jawab dalam
melakukan asesmen, diimplementasikan.
84
7
3/17/19
TERIMA KASIH
85
8
LAMPIRAN
86
DOKUMEN FORMULIR
• PERENCANAAN AKTIVITAS
DAN PROSES ASESMEN
• MUK
UNIT KOMPETENSI:
Penyusun:
Tanggal
Ttd
Validasi oleh
Tanggal
Ttd
871
FR-PAAP-01. RENCANA AKTIVITAS DAN PROSES ASESMEN
Unit Kompetensi:
Kode Unit:
1. Pendekatan Asesmen
1.1. Asesi Hasil pelatihan dan / atau pendidikan:
Pekerja berpengalaman
Pelatihan / belajar mandiri
Hasil pelatihan /
Sertifi
Tujuan Asesmen kasi
RCC RPL proses Lainnya:
pembelajaran
Konteks Asesmen: Lingkungan Tempat kerja nyata Tempat kerja simulasi
Peluang untuk
mengumpulkan bukti Tersedia Terbatas
dalam sejumlah situasi
Hubungan antara
standar kompetensi
Bukti untuk mendukung asesmen / RPL: J K L
dan: Aktivitas kerja di tempat kerja kandidat: J K L
Kegiatan Pembelajaran: J K L
Siapa yang melakukan Oleh Lembaga Sertifikasi
asesmen / RPL
Oleh Organisasi Pelatihan
Oleh asesor perusahaan
Orang yang relevan Manajer sertifikasi LSP
untuk dikonfirmasi Master Assessor / Master Trainer / Asesor Utama kompetensi
Manajer pelatihan Lembaga Training terakreditasi / Lembaga Training terdaftar
Lainnya:
1.2 Tolok ukur asesmen Standar Kompetensi:
Kriteria asesmen dari kurikulum pelatihan
Spesifikasi kinerja suatu perusahaan atau industri:
Spesifikasi Produk:
Pedoman khusus:
2. Rencana Asesmen
Unit Kompetensi :
ELEMEN:
Jenis Metode dan Perangkat Asesmen
Bukti-Bukti bukti CL (Daftar Periksa), DIT (Daftar Instruksi Terstruktur), DPL (Daftar Pertanyaan
(Kinerja, produk, Lisan), DPT (Daftar Pertanyaan Tertulis), VP (Verifikasi Portofolio), CUP (Ceklis
Portofolio, dan / Ulasan Produk).
atau hafalan)
pendukung, bukti sejarah, jurnal
tanya jawab lisan, angket, ujian
dilingkungan tempat kerja yang
diidentifikasi
wawancara, asesmen diri,
Obsevasi langsung
pencapaian sebelumnya,
(pertanyaan tertulis,
pelatihan, otentikasi
Review produk
lisan atau tertulis)
berdasarkan
Tanya Jawab
lembar kegiatan)
disimulasikan)
Kriteria Unjuk
L TL T
Lainnya : …..
Kerja dan
pendekatan
asesmen.
882
ELEMEN:
ELEMEN:
ELEMEN:
Unit Kompetensi
Unit Kompetensi
Unit Kompetensi
:
:
:
Kerja dan
Kerja dan
Kerja dan
asesmen.
asesmen.
asesmen.
pendekatan
pendekatan
pendekatan
Bukti-Bukti
Bukti-Bukti
Bukti-Bukti
diidentifikasi
diidentifikasi
diidentifikasi
berdasarkan
berdasarkan
berdasarkan
atau hafalan)
atau hafalan)
atau hafalan)
Kriteria Unjuk
Kriteria Unjuk
Kriteria Unjuk
Portofolio, dan /
Portofolio, dan /
Portofolio, dan /
(Kinerja, produk,
(Kinerja, produk,
(Kinerja, produk,
L
L
L
TL
TL
TL
bukti
bukti
bukti
Jenis
Jenis
Jenis
T
T
T
tanya jawab lisan, angket, ujian tanya jawab lisan, angket, ujian tanya jawab lisan, angket, ujian
lisan atau tertulis) lisan atau tertulis) lisan atau tertulis)
Verifikasi Portfolio Verifikasi Portfolio Verifikasi Portfolio
(sampel pekerjaaan yang (sampel pekerjaaan yang (sampel pekerjaaan yang
disusun oleh kandidat, produk disusun oleh kandidat, produk disusun oleh kandidat, produk
dengan dokumentasi dengan dokumentasi dengan dokumentasi
pendukung, bukti sejarah, jurnal pendukung, bukti sejarah, jurnal pendukung, bukti sejarah, jurnal
atau buku catatan, informasi atau buku catatan, informasi atau buku catatan, informasi
Ulasan Produk).
Ulasan Produk).
Ulasan Produk).
atasan dan atasan, bukti atasan dan atasan, bukti atasan dan atasan, bukti
pelatihan, otentikasi pelatihan, otentikasi pelatihan, otentikasi
pencapaian sebelumnya, pencapaian sebelumnya, pencapaian sebelumnya,
wawancara dengan atasan, wawancara dengan atasan, wawancara dengan atasan,
893
atasan, atau rekan kerja) atasan, atau rekan kerja) atasan, atau rekan kerja)
pencapaian sebelumnya,
dengan dokumentasi
nyata di tempat kerja
(pertanyaan tertulis,
pelatihan, otentikasi
Review produk
lisan atau tertulis)
berdasarkan
Tanya Jawab
lembar kegiatan)
disimulasikan)
Kriteria Unjuk
L TL T
Lainnya : …..
Kerja dan
pendekatan
asesmen.
Nama Tandatangan
Dibuat oleh:
Divalidasi oleh:
904
FR.AI.01. CEKLIS OBSERVASI UNTUK AKTIVITAS DI TEMPAT KERJA ATAU TEMPAT KERJA SIMULASI
Nama asesi:
Unit Kompetensi:
Nama asesor:
Tempat Uji Kompetensi:
Benchmark
Kriteria Unjuk Kerja Penillaian
No. Elemen (SOP / spesifikasi K BK
Lanjut
produk industri)
915
FR. AI.02. PERTANYAAN UNTUK MENDUKUNG OBSERVASI
Nama Asesi:
Name Asesor:
Unit kompetensi:
Diadaptasi dari templat yang disediakan di Departemen Pendidikan dan Pelatihan, Australia. Merancang ainstrumen asesmen untuk hasil yang berkualitas di
VET, 2008.
926
FR.AI.01b. Penjelasan Singkat Proyek terkait Pekerjaan
Nama Asesi
Nama Asesor
Unit / kompetensi (kode dan judul)
Tujuan proyek
Lokasi
Tanggal Penyelesaian / Presentasi
Apa yang harus dipersiapkan atau
dilakukan atau dihasilkan
Apa yang perlu didemonstrasikan
Umpan balik untuk kandidat:
Tanta Tangan Asesi Tanda Tangan Asesor Nama & Tanda Tangan Supervisor Tempat
Kerja
937
FR.AI.04. CEKLIS EVALUASI PORTOFOLIO
Nama Asesi:
Nama Asesor:
Tempat kerja:
Nomor dan Judul Unit
Kompetensi:
Jenis Portofolio:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Sebagai tindak lanjut dari hasil verifikasi bukti, substansi materi di bawah ini harus diklarifikasi selama wawancara:
Bukti tambahan diperlukan pada unit / elemen kompetensi sebagai berikut:
948
Sebagai bagian dari asesmen untuk unit kompetensi, kami mencari bukti untuk mendukung asesmen tentang kompetensi asesi.
Sebagai bagian dari bukti kompetensi, kami mencari laporan dari penyelia dan orang lain yang bekerja sama dengan asesi.
Nama Pengawas :
Tempat kerja :
Alamat :
Telepon :
- Apakah Anda memahami bukti / tugas yang telah disediakan / dilakukan kandidat yang harus
Yes No
Anda komentari?
- Sudahkah asesor menjelaskan tujuan dari asesmen asesi? Yes No
- Apakah Anda tahu bahwa asesi akan melihat salinan formulir? Yes No
- Apakah Anda bersedia dihubungi jika verifikasi lebih lanjut dari pernyataan ini diperlukan? Yes No
Diadopsi dari templat yang disediakan di Departemen Pendidikan dan Pelatihan, Australia. Merancang alat asesmen untuk hasil yang
berkualitas di VET. 2008
959
FR. APL-02. ASESMEN MANDIRI
PANDUAN ASESMEN MANDIRI
Unit Kompetensi:
Instruksi:
• Baca setiap pertanyaan di kolom sebelah kiri
• Beri tanda centang (Ö) pada kotak jika Anda yakin dapat melakukan tugas yang dijelaskan.
• Isi kolom di sebelah kanan dengan mendaftar bukti yang Anda miliki untuk menunjukkan bahwa Anda melakukan tugas-tugas ini.
Dapatkah Saya? K BK Bukti
1. Elemen:
• Kriteria Unjuk Kerja:
o
o
o
o
2. Elemen:
• Kriteria Unjuk Kerja:
o
o
o
o
3. Elemen:
• Kriteria Unjuk Kerja:
o
o
o
o
4. Elemen:
• Kriteria Unjuk Kerja:
o
o
o
o
5. Elemen:
• Kriteria Unjuk Kerja:
o
o
o
o
Nama Asesi: Tanggal: Tanda Tangan Asesi:
Diadaptasi dari templat yang disediakan di Departemen Pendidikan dan Pelatihan, Australia. Merancang instrumen asesmen dalam VET. 2008
10
96
FR. AI-AE-01. Pertanyaan Tertulis
Unit kompetensi / skema sertifikasi:
Nama Asesor:
Pilihan Ganda:
Jawab semua pertanyaan berikut dan serahkan ke Asesor Anda:
1.
a.
b.
c.
d.
2.
a.
b.
c.
d.
3.
a.
b.
c.
d.
4.
a.
b.
c.
d.
5.
a.
b.
c.
d.
6.
a.
b.
c.
d.
Catatan:
• Pertanyaan juga bisa menjadi pilihan benar dan salah.
• Daftar pertanyaan dapat berisi pertanyaan dari semua dimensi kompetensi, keterampilan kerja, dan aspek kritis. Jika ada pertanyaan
yang tidak dijawab, maka dapat dieksplorasi dari menilai melalui pertanyaan verbal.
• Pertanyaan juga dapat difokuskan pada akurasi dan presisi yang dapat membantu memberikan rekomendasi tindak lanjut untuk menilai.
• Pertanyaan presisi jika tidak dapat dijawab, penilai disarankan untuk menambahkan lebih banyak latihan / bekerja di bawah pengawasan,
sedangkan jika pertanyaan akurasi dilewatkan maka penilai direkomendasikan untuk pelatihan ulang.
11
97
FR.AI-AE03. Pertanyaan Lisan
Nama Asesi:
Nama Asesor:
Tempat Uji Kompetensi:
Unit Kompetensi:
Instruksi: 1. Ajukan pertanyaan kepada Asesi dari daftar terlampir untuk mengonfirmasi pengetahuan,
sebagaimana diperlukan.
2. Tempatkan centang di kotak untuk mencerminkan prestasi siswa (Lulus Kompeten ‘K’ atau Belum
Kompeten ‘BK’).
3. Tulis jawaban Asesi secara singkat di tempat yang disediakan untuk setiap pertanyaan.
Tanggapan
Pertanyaan
K BK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
12
98
FR.AI.09. CEKLIS MENINJAU MATERI UJI KOMPETENSI/ MATERI ASESMEN
Kode Unit :
Judul Unit :
Kegiatan Asesmen Ya/Tidak Komentar
Instruksi perangkat asesmen dan kondisi
asesmen diidentifikasi dengan jelas
Informasi tertulis dituliskan secara tepat
Kegiatan asesmen membahas
persyaratan bukti untuk kompetensi atau
kompetensi yang diases
Tingkat kesulitan bahasa, literasi, dan
berhitung sesuai dengan tingkat unit
kompetensi yang dinilai.
Tingkat kesulitan kegiatan sesuai dengan
kompetensi atau kompetensi yang diases.
Contoh, benchmark dan / atau ceklis
asesmen tersedia untuk digunakan dalam
pengambilan keputusan asesmen.
Diperlukan modifikasi (seperti yang
diidentifikasi dalam Komentar)
Tugas asesmen siap digunakan:
Nama peninjau Tanggal
Tanda
Tangan
Peninjau:
Diadopsi dari templat yang disediakan di Departemen Pendidikan dan Pelatihan, Australia. Merancang alat asesmen untuk hasil yang
berkualitas di VET. 2008
13
99
DOKUMEN FORMULIR
• MELAKSANAKAN ASESMEN
1. FR.AC.01. Formulir Rekaman Asesmen Kompetensi
2. FR.AC.02. Tinjauan Proses Asesmen
3. SOP Melaksanakan Asesmen
4. Dst..
Penyusun:
Tanggal
Ttd
Validasi oleh
Tanggal
Ttd
100
FR.AC.01. Formulir Rekaman Asesmen Kompetensi
Nama asesi
Nama asesor
Skema sertifikasi/ Standar/
Perangkat ketrampilan/ Okupasi/
Kualifikasi/ Klaster
Unit kompetensi
Beri tanda centang (ü) di kolom yang sesuai untuk mencerminkan bukti yang diperoleh untuk menentukan Kompetensi siswa untuk setiap
Unit Kompetensi.
Unit kompetensi Observasi Portofolio Pernyataan Pertanyaan Pertanyaan Proyek Lainnya
demonstrasi pihak lisan tertulis kerja
ketiga
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Penjelasan:
1. Peninjauan seharusnya dilakukan oleh asesor yang mensupervisi implementasi asesmen.
2. Jika tinjauan dilakukan oleh asesor lain, tinjauan akan dilakukan setelah seluruh proses implementasi asesmen telah selesai.
3. Peninjauan dapat dilakukan secara terpadu dalam skema sertifikasi dan / atau peserta kelompok yang homogen.
Kesesuaian dengan prinsip asesmen
Asepek yang ditinjau
Validitas Reliabilitas Fleksibel Adil
Prosedur asesmen:
• Rencana asesmen
• Persiapan asesmen
• Implementasi asesmen
• Keputusan asesmen
• Umpan balik asesmen
Rekomendasi untuk peningkatan:
102
3
SOP MELAKSANAKAN ASESMEN
PENANGGUNG JAWAB ASESMEN: SURONO
AREA FUNGSI: PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
REFERENSI: SKKNI P.85ASM00.03.2
PROSES INSTRUKSI KERJA SARANA/ OUTPUT
ALAT/MED
IA
1. Menetapka 1.1. Interpretasi Rencana asesmen, kemudian konfirmasikan kebijakan dan • Rencana Siapnya
n dan prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi /hukum/etika asesmen proses
memelihar pelaksanaan asesmen dengan orang yang relevan. • Ceklis asesmen
a asesmen 1.2. Akses dan interpretasi acuan pembanding asesmen yang relevan dan asesor
perangkat asesmen yang akan digunakankan guna mememastikan bukti dan • Materi
cara pengumpulan bukti. Uji
1.3. Jelaskan, bahas, dan klarifikasi rincian mengenai rencana asesmen dan Kompete
proses asesmen dengan asesi, termasuk kesempatan untuk melakukan nsi
penyesuaian yang beralasan, asesmen ulang dan banding.
1.4. Jika relevan, rundingkan dan sepakati,usulan perubahan terhadap proses
asesmen dengan asesi.
2. Mengump 2.1. Ikuti rencana asesmen sebagai panduan dalam melaksanakan asesmen, • Materi Bukti
ulkan guna penentuan kompetensi, metode asesmen dan perangkat asesmen Uji berkualita
bukti digunakan untuk mengumpulkan, mengorganisasikan dan Kompete s dari
yang mendokumentasikan bukti dalam format yang sesuai. nsi asesi
berkualita 2.2. Terapkan prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti dalam
s pengumpulan bukti yang berkualitas.
2.3. Bahas kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang teridentifikasi dan
persyaratan organisasi/ hukum/ etika untuk asesmen.
3. Menduku 3.1. Bimbing asesi dalam pengumpulan bukti guna pencapaian pengakuan • Materi Bukti
ng asesi kompetensi terkini. Uji berkualita
3.2. Gunakan komunikasi yang sesuai dan keterampilan interpersonal untuk Kompete s dari
mengembangkan hubungan yang profesional dengan asesi, yakni hubungan nsi asesi
yang merefleksikan kepekaan terhadap perbedaan individu dan
memungkinkan terjadinya umpan balik dua arah.
3.3. Bila diperlukan, buat keputusan-keputusan mengenai penyesuaian yang
beralasan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik asesi bersama asesi.
3.4. Buat penyesuaian-penyesuaian yang beralasan sedemikian sehingga dapat
mempertahankan integritas standar kompetensi yang relevan dan
memungkinkan prinsip-prinsip asesmen dan aturan bukti dapat diterapkan
secara berimbang.
3.5. Bila ada, akses dukungan spesialis sesuai rencana asesmen.
3.6. Tanggulangi risiko kesehatan dan keselamatan kerja apa pun terhadap
orang atau peralatan dengan segera.
4. Membuat 4.1. Identifikasi keterbatasan perolehan dan evaluasi bukti yang berkualitas dan • Materi Keputusa
keputusan bila perlu minta arahan dari orang yang relevan. Uji n
asesmen 4.2. Periksa dan evaluasi bukti yang telah terkumpul untuk memastikan bahwa Kompete asesmen
bukti tersebut dapat merefleksikan bukti yang diperlukan dalam nsi
memperlihatkan kompetensi dan:
4.1.1. mencakupi seluruh bagian komponen standar kompetensi yang
dijadikan acuan pembanding asesmen dan dimensi kompetensi
4.1.2. memperhatikan dokumentasi terkait lainnya.
103
PROSES INSTRUKSI KERJA SARANA/ OUTPUT
ALAT/MED
IA
4.1.3. memenuhi aturan bukti.
4.3. Gunakan pertimbangan berdasarkan prinsip asesmen dan aturan bukti
untuk memutuskan pencapaian kompetensi yang telah didemonstrasikan
asesi berdasarkan bukti yang dikumpulkan.
4.4. Gunakan dalam membuat keputusan asesmen, kebijakan dan prosedur
sistem asesmen yang relevan dan pertimbangan-pertimbangan
organisasi/hukum/etika digunakan.
4.5. Berikan umpan balik yang jelas dan membangun terkait keputusan asesmen
kepada asesi, dan bila perlu kemukakan pula rencana tindak lanjut.
5. Merekam 5.1. Segera catat hasil asesmen secara akurat sesuai dengan kebijakan dan • Formulir Rekaman
dan prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi/ hukum/ etika. dan dan
melaporka 5.2. Lengkapi dan proses laporan asesmen sesuai dengan kebijakan dan rekaman laporan
n prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi/ hukum/ etika. laporan keputusa
keputusan 5.3. Bila diperlukan, serahkan rekomendasi tindak lanjut kepada orang yang keputusa n
asesmen relevan. n asesmen
5.4. Bila diperlukan, beritahu dengan memperhatikan ketentuan kerahasiaan, asesmen
pihak-pihak terkait lainnya tentang keputusan asesmen.
6. Meninjau 6.1. Tinjau proses asesmen berdasarkan kriteria yang ada melalui konsultasi • Formulir Hasil
proses dengan orang yang relevan guna perbaikan dan perubahan pelaksanaan meninjau tinjauan
asesmen asesmen di masa datang. proses proses
6.2. Dokumentasi dan rekam tinjauan sesuai dengan kebijakan dan prosedur asesmen asesmen
sistem asesmen yang relevan serta persyaratan organisasi/hukum/etika.
6.3. Gunakan keterampilan kematangan berfikir (refleksi) secara mandiri untuk
meninjau dan mengevaluasi praktek asesmen.
104
DOKUMEN & FORMULIR
MEMBERIKAN KONTRIBUSI
DALAM VALIDASI ASESMEN
1. FR.PV.01. CEKLIS MEMBERIKAN KONTRIBUSI
DALAM VALIDASI ASESMEN
2. SOP MEMBERIKAN KONTRIBUSI DALAM
VALIDASI ASESMEN
3. Dst..
Penyusun:
Tanggal
Ttd
Validasi oleh
Tanggal
Ttd
105
FR.PV.01. CEKLIS MEMBERIKAN KONTRIBUSI DALAM VALIDASI ASESMEN
106
SOP MEMBERIKAN KONTRIBUSI DALAM VALIDASI ASESMEN
PENANGGUNG JAWAB ASESMEN:
AREA FUNGSI: PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
REFERENSI: SKKNI P.8549000.047.01
PROSES INSTRUKSI KERJA SARANA/ OUTPUT
ALAT/MED
IA
1. Menyiapk 1.1. Konfirmasi dan diskusikan tujuan, fokus dan konteks validasi dengan orang Rencana Pemaham
an proses yang relevan. asesmen an akan
validasi 1.2. Bahas dan konfirmasi pendekatan validasi sesuai dengan tujuan yang rencana
ditetapkan, konteks, kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang relevan asesmen
serta persyaratan organisasi/hukum/etika. dan
1.3. Analisis acuan Pembanding yang relevan untuk asesmen dan sepakati bukti- implemen
bukti yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi bersama. tasinya
1.4. Identifikasi setiap dokumen yang terkait yang relevan untuk proses validasi
dan disepakati bersama.
1.5. Peroleh, baca, dan interpreatsikan bahan-bahan yang akan digunakan
dalam sesi validasi, serta sepakati kegiatan-kegiatan validasi bersama.
2. Memberik 2.1. Demonstrasikan partisipasi aktif dalamsesi dan kegiatan validasi dengan • Rencana Kontribusi
an menggunakan keterampilan komunikasi yang sesuai. asesmen untuk
kontribusi 2.2. Partisipasi dalam sesi dan kegiatan validasi, termasuk meninjau, • Materi proses
dalam membandingan dan mengevaluasi: keseluruhan proses asesmen, rencana Uji validasi
proses asesmen, interpretasi standar kompetensi atau acuan pembanding lainnya Kompete
validasi untuk asesmen, penyeleksian dan penerapan metode asesmen, nsi
penyeleksian dan penggunaan perangkat asesmen dan bukti yang
dikumpulkan rekomendasi hasil asesmen termasuk proses pengambilan
keputusan.
2.3. Lakukan tinjauan, perbandingan dan evaluasi sesuai dengan prinsip
asesmen dan aturan bukti.
2.4. Periksa keakuratan dan keterkinian versi semua dokumen yang digunakan
dalam proses validasi.
3. Memberik 3.1. Diskusikan, analisis, dan sepakati bersama temuan validasi untuk - Kontribusi
an mendukung perbaikan kualitas asesmen. untuk
kontribusi 3.2. Diskusikan, sepakati, dan catat rekomendasi-rekomendasi untuk hasil
untuk meningkatkan praktek asesmen. validasi
hasil 3.3. Implementasikan perubahan terhadap praktek pelaksanaan asesmen yang
validasi timbul akibat kegiatan validasi dan sesuai dengan peran serta tanggung
jawab dalam melakukan asesmen, diimplementasikan.
107
DOKUMEN
SKKNI OKUPASI ASESOR
KOMPETENSI
1. MMERENCANAKAN AKTIVITAS DAN PROSES
ASESMEN 2018
2. MELAKSANAKAN ASESMEN 2018
3. MEMBERIKAN KONTRIBUSI DALAM VALIDASI
ASESMEN 2015
108
C. Uraian Unit Kompetensi
109
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
2.1 Metode dan instrumen asesmen
dipilih untuk mendukung
pengumpulan bukti yang ditetapkan,
dengan mempertimbangkan konteks di
mana asesmen akan berlangsung
2.2 Rencana asesmen dikembangkan dan
persetujuan didapatkan dari para
pemangku kepentingan terkait
110
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4. Mengorganisasikan 4.1 Menganalisis instrumen asesmen yang
asesmen tersedia untuk kesesuaian penggunaan
Mengembangkan dianalisisi, dan modifikasi yang
materi uji kompetensi
diperlukan diidentifikasi.
(*koreksi typo
BNSP) 4.2 Instrumen asesmen untuk memenuhi
standar dan kebutuhan tempat kerja /
kandidat yang diperlukan
dikembangkan.
4.3 Instrumen asesmen terhadap
persyaratan unit atau kursus dipetakan.
4.4 Instruksi yang jelas ditulis untuk
kandidat dan penilai mengenai
penggunaan instrumen asesmen
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Kondisi atau keadaan lingkungan kerja dimana unit
kompetensi dapat dilaksanakan, adalah adanya akses sumber
informasi tentang pendekatan asesmen yang mencakupi target
asesi, jalur asesmen, konteks asesmen, dan acuan pembanding.
1.2 Kandidat, dapat mencakupi :
1.2.1 Hasil pelatihan dan / atau pendidikan:
1.2.2 Pekerja berpengalaman
1.2.3 Pelatihan / belajar mandiri
1.3 Tujuan asesmen, dapat mencakupi
1.3.1 Sertifikasi kompetensi
111
1.3.2 Pengakuan Kompetensi Terkini (PKT) yang sudah
dimiliki asesi.
1.3.3 Rekognisi Pembelajaran Lampau
1.3.4 Hasil pelatihan/proses pembelajaran.
1.3.5 Penetapan kemajuan dalam rangka pencapaian kualifikasi.
1.3.6 Pengukuran kinerja.
1.3.7 Pengklasifikasian karyawan/pemberian dukungan
pengembangan karir.
1.3.8 Rekrutmen berbasis kompetensi.
1.3.9 Pemberian lisensi, registrasi, penugasan atau
persyaratan regulator.
1.4 Konteks Asesmen, dapat mencakupi
1.4.1 Dengan lingkungan tempat kerja (tempat kerja riil atau
simulasi).
1.4.2 Dengan Peluang untuk mengumpulkan bukti dalam
berbagai situasi (tersedia atau terbatas).
1.4.3 Dalam hubungan antar standar kompetensi dengan bukti
untuk mendukung assmen, aktivitas pekerjaan kandididat
ditempat kerja, dan aktivitas belajar.
1.4.4 Dalam hubungannya dengan siapa yang melakukan
asesmen (lembaga sertifikasi, lembaga pelatihan, asesor dari
dunia usaha (enterprise assessor).
1.5 Orang yang relevan, harus mencakupi
1.5.1 Manajer sertifikasi.
1.5.2 Lembaga pelatihan kerja
1.5.3 Manajer pelatihan
1.5.4 Lainnya.
1.6 Standar industri atau tempat kerja, dapat mencakupi
1.6.1 Standar kompetensi:
1.6.2 Kriteria asesmen kurikulum saja:
1.6.3 Spesifikasi kinerja suatu perusahaan atau industri:
1.6.4 Spesifikasi Produk:
1.6.5 Pedoman khusus
1.6.6 Pelanggan, perusahaan atau organisasi.
112
1.7 Bukti dapat mencakupi:
1.7.1 Demonstrasi, produk, portofolio, dan penghafalan yang
diidentifikasi berdasarkan kriteria kinerja dan pendekatan
asesmen.
1.8 Jenis Bukti, dapat mencakupi
1.8.1 Langsung, contohnya
1.8.1.1 Observasi aktivitas kerja, baik pada
keadaan sebenarnya ataupun dalam kondisi
disimulasikan.
1.81.2 Contoh hasil kerja.
1.8.2 Tidak langsung, contohnya laporan pihak ketiga
yang kredible, portfolio.
1.8.3 Tambahan, contohnya pertanyaan dan jawaban
jawab, rekaman kerja, rekaman pelatihan, portofolio.
1.8.4 Kombinasi hal-hal di atas.
1.9 Aturan bukti, mencakupi:
1.9.1 Valid/Sah:
• Berkaitan dengan unit kompetensi yang tepat.
113
1.10 Metode asesmen, dapat mencakupi:
1.10.1 Observasi langsung (kerja nyata / aktivitas waktu
nyata di tempat kerja, aktivitas kerja dalam
lingkungan tempat kerja yang disimulasikan)
1.10.2 Kegiatan terstruktur (latihan simulasi dan permainan
peran, proyek, presentasi, lembar kegiatan)
1.10.3 Tanya jawab (pertanyaan tertulis, wawancara,
asesmen diri, tanya jawab lisan, angket, ujian lisan
atau tertulis)
1.10.4 Verifikasi Portofolio (contoh pekerjaan yang disusun
oleh kandidat, produk dengan dokumentasi
pendukung, bukti sejarah, jurnal atau buku catatan,
informasi tentang pengalaman hidup)
1.10.5 Ulasan produk (testimonial dan laporan dari atasan
dan atasan, bukti pelatihan, pencapaian sebelumnya
yang diautentikasi, wawancara dengan atasan,
atasan, atau rekan kerja)
1.10.6 Lainnya
1.11 Instrumen asesmen, dapat mencakupi:
1.11.1 Lembar periksa Observasi langsung
1.11.2 Lembar asesmen Kegiatan terstruktur
1.11.3 Daftar pertanyaan
1.11.4 Lembar periksa Verifikasi Portofolio
1.11.5 Lembar periksa Ulasan produk
1.11.6 Lainnya
1.12 Lima dimensi kompetensi, sebagai contoh:
1.12.1 Task skills.
1.12.2 Task management skills.
1.12.3 Contingency management skills.
1.12.4 Job role/environment skills.
1.12.5 Transfer skills.
1.13 Prinsip-prinsip asesmen harus mencakupi
1.13.1 Validitas.
1.13.2 Reliabilitas.
114
1.13.3 Flexibilitas.
1.13.4 Fairness/keadilan.
1.14 Skills for employability, mencakupi ketrampilan:
1.14.1 Komunikasi (communication skills).
1.14.2 Bekerja dalam kelompok (team works skills).
1.14.3 Mengatasi masalah (problem solving skills).
1.14.4 Berinisiasi dan kewirusahaan (initiative and
enterprise skills).
1.14.5 Perencanaan dan pengorganisasian (planning and
organizing skills).
1.14.6 Manajemen diri (self-management skills).
1.14.7 Belajar (learning skills).
1.14.8 Teknologi (technology skills).
2 Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan.
2.1.1 Peralatan untuk akses informasi dan
untuk mengembangkan dokumen perencanaan dan
pengorganisasian.
2.2 Perlengkapan.
2.2.1 Peralatan komputer dan program teknologi informasi
dan komunikasi.
3 Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang
Sistem Pelatihan Kerja Nasional
3.2 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 2
Tahun 2016 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja
Nasional.
4 Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Pedoman yang terkait.
115
PANDUAN ASESMEN
1. Konteks asesmen
1.1 Kumpulkan bukti untuk menunjukkan kinerja yang konsisten
dalam kondisi yang aman dan tipikal yang dialami di
lingkungan pelatihan dan asesmen. Ini termasuk akses ke unit
kompetensi yang digunakan dalam kegiatan perencanaan
asesmen.
1.2 Asesor harus memenuhi persyaratan untuk asesor dalam
legislasi, kerangka kerja dan / atau standar pendidikan
pelatihan vokasi yang berlaku.
2 Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
116
• prinsip-prinsip asesmen, dan bagaimana mereka
memandu proses asesmen
• aturan bukti dan bagaimana mereka memandu
proses asesmen
• metode asesmen yang berbeda, termasuk
kesesuaiannya untuk mengumpulkan berbagai jenis
bukti
• komponen alat asesmen
3.1.2 Berbagai jenis instrumen asesmen dan tujuan serta
relevansinya untuk peluang pengumpulan bukti
tertentu.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Kandidat harus menunjukkan kemampuan untuk
menyelesaikan tugas yang diuraikan dalam elemen dan
kriteria kinerja unit ini, termasuk:
• merencanakan dan mengatur proses asesmen pada
minimal lima kesempatan terpisah.
3.2.2 Persyaratan bukti untuk setiap kesempatan harus
mencakup:
• rencana asesmen yang terdokumentasi
• unit kompetensi yang didukung atau terakreditasi
yang berbeda (atau kelompok unit kompetensi)
untuk masing-masing dari lima kesempatan
• kontekstualisasi unit kompetensi dan alat asesmen
yang dipilih, jika diperlukan
• penggabungan strategi penyesuaian yang wajar
• pengembangan instrumen asesmen yang cocok
untuk masing-masing dari lima kesempatan.
3.2.3 Mengikuti pengaturan organisasi.
3.2.4 Keterampilan meneliti dan mengevaluasi untuk:
a. Mendapatkan standar kompetensi dan informasi
asesmen lainnya, perangkat asesmen dan sumber
daya asesmen lainnya
117
b. Meneliti karakteristik asesi dan berbagai kebutuhan
penyesuaian yang beralasan
c. Mengidentifikasi dan mengkonfirmasi sumber daya
fisik dan bahan yang diperlukan
d. Mengevaluasi umpan balik, menentukan dan
menerapkan perbaikan pada proses asesmen
e. Membuat rekomendasi
3.2.5 Keterampilan merencanakan dalam rangka
menformulasikan rencana asesmen1
3.2.6 Keterampilan mengorganisasikan dalam pengorganisasi
kebutuhan sumber daya
3.2.7 Keterampilan literasi untuk:
a. Membaca dan menginterpretasi informasi yang
relevan untuk merancang dan memfasilitasi
asesmen dan proses pengakuan
b. Mempersiapkan kebutuhan dokumentasi dan
informasi yang diperlukan untuk proses asesmen
3.2.8 Keterampilan komunikasi untuk:
a. Mendiskusikan asesmen, termasuk proses RPL
dengan pelanggan dan asesor
b. Menetapkan hubungan dan keterkaitan secara
profesional
3.2.9 Kepekaan untuk mengakses dan memperhatikan
berbagai keragaman asesi
3.2.10 Kapasitas untuk mempromosikan dan menerapkan
kebersamaan, keadilan, keabsahan, keandalan
dan keluwesan dalam merencanakan suatu proses
asesmen
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Dapat menjaga rahasia
4.2 Berwawasan luas
4.3 Diplomatis
4.4 Beradaptasi baik dengan lingkungan dan perubahan
4.5 Fokus mencapai sasaran
118
4.6 Mengambil keputusan berdasarkan logika dan analisa
5. Aspek kritis
5.1 Pengembangan suatu rencana asesmen yang akan digunakan
sebagai panduan oleh asesor dalam pelaksanaan asesmen
berbasis kompetensi. Unit ini juga mencakup kontekstualisasi
tolok ukur asesmen dan perangkat asesmen yang sesuai
dengan lingkungan dimana asesmen akan dilaksanakan serta
pengorganisasian orang, bahan dan sumber daya fisik yang
diperlukan dalam pelaksanaan asesmen
119
Kode Unit : P.85ASM00.003.2
120
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
121
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
122
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
terkait lainnya diberitahu tentang
keputusan asesmen.
6. Meninjau proses asesmen 6.1 Proses asesmen ditinjau berdasarkan
kriteria yang ada melalui konsultasi
dengan orang yang relevan guna
perbaikan dan perubahan pelaksanaan
asesmen di masa datang.
6.2 Tinjauan didokumentasi dan direkam
sesuai dengan kebijakan dan prosedur
sistem asesmen yang relevan serta
persyaratan organisasi/hukum/etika.
6.3 Keterampilan kematangan berfikir
(refleksi) secara mandiri digunakan
untuk meninjau dan mengevaluasi
praktek asesmen.
BATASAN VARIABEL
1 Konteks variabel
1.1 Kondisi atau keadaan lingkungan kerja dimana unit kompetensi
dapat dilaksanakan, adalah adanya akses sumber informasi
tentang pendekatan asesmen yang mencakupi target asesi, jalur
asesmen, konteks asesmen dan acuan pembanding.
1.2 Kata-kata yang dicetak tebal dan miring, jika digunakan pada
Kriteria Unjuk Kerja, diberikan penjelasan lebih lanjut pada
bagian berikut.
1.2.1 Rencana asesmen adalah keseluruhan dokumen
perencanaan yang akan digunakan dalam proses
asesmen, dapat mencakupi:
a. maksud dan tujuan asesmen.
b. konteks asesmen.
c. personel teridentifikasi.
d. standar kompetensi yang relevan dan dokumentasi
asesmen lainnya.
e. hubungan dengan kebijakan dan prosedur asesmen.
f. rencana bukti.
g. metode dan perangkat asesmen yang telah ditentukan.
h. kemungkinan kluster unit kompetensi sesuai tujuan
123
asesmen.
i. identifikasi bahaya K3, termasuk penilaian resiko dan
strategi pengawasan.
j. bahan dan/atau sumber daya fisik yang dibutuhkan.
k. pengaturan organisasi pelaksanaan asesmen.
l. persyaratan pelaporan K3.
m. kebutuhan khusus asesmen, sebagai contoh
persyaratan peralatan pelindung diri.
n. kerangka urutan kerja, penentuan waktu dan target
waktu asesmen.
o. prosedur asesmen mandiri.
p. kaitan dengan rencana pengorganisasian asesmen,
kebijakan dan prosedur.
1.2.2 Kebijakan dan prosedur sistem asesmen dapat
mencakupi:
a. seleksi asesi.
b. alasan dan tujuan asesmen berbasis kompetensi.
c. rekaman asesmen/manajemen data/manajemen
informasi.
d. pengakuan kompetensi terkini/pengakuan terhadap
pembelajaran sebelumnya.
e. pengakuan terhadap pengaturan transfer kredit.
f. kebutuhan asesor, kualifikasi, pemeliharaan
keterkinian kompetensi.
g. prosedur pelaporan asesmen.
h. banding asesmen.
i. keluhan/ pengaduan-pengaduan asesi.
j. Validasi.
k. evaluasi/ internal audit.
l. biaya-biaya / penggunaan jasa pihak ketiga.
m. akses dan kesetaraan/penyesuaian yang beralasan.
n. pengaturan kemitraan.
o. kaitan dengan sumber daya manusia atau sistem
hubungan industrial.
124
p. kaitan dengan sistem manajemen mutu secara
keseluruhan.
1.2.3 Persyaratan legal/ organisasi/ etika dapat mencakupi
a. kebijakan dan prosedur sistem asesmen.
b. persyaratan strategi asesmen.
c. sistem pelaporan, perekaman dan penelusuran
asesmen.
d. sistem jaminan mutu.
e. rencana bisnis dan kinerja.
f. kebijakan dan prosedur akses dan kesetaraan.
g. pengaturan kolaborasi dan partnership.
h. parameter-parameter sumber daya.
i. pengaturan saling pengakuan.
j. sistem dan proses hubungan industri, penghargaan/
persetujuan perusahaan.
k. ruang lingkup registrasi.
l. kebijakan/ prosedur sumber daya manusia.
m. persyaratan legal, termasuk anti diskriminasi,
kesetaraan pekerjaan, peran/ tanggung jawab/ kondisi
kerja.
n. kode etik industri.
o. persyaratan kerahasiaan dan privacy.
p. pertimbangan K3, termasuk:
i. jaminan persyaratan K3 selama proses asesmen,
ii. identifikasi dan pelaporan bahaya K3 kepada
personel terkait.
1.2.4 Orang yang relevan, boleh saja meliputi:
a. pelanggan, perusahaan atau organisasi.
b. ketua tim, manejer, supervisor.
c. personil pengarah.
d. teknisi/ tenaga ahli.
e. koordinator pelatihan dan asesmen.
f. koordinator asesmen.
g. regulator industri.
125
h. perwakilan karyawan dan pengusaha.
i. anggota asosiasi profesi.
1.2.5 Acuan pembanding asesmen merujuk kepada Kriteria
yang digunakan untuk mengasses asesi, dapat berupa:
a. unit/ sejumlah unit standar kompetensi.
b. kriteria asesmen kurikulum pelatihan.
c. spesifikasi kinerja.
d. spesifikasi produk.
1.2.6 Perangkat Asesmen berisikan instrumen dan prosedur
pengumpulan serta interpretasi bukti sesuai metode
asesmen yang telah dirancang, dapat mencakupi:
a. Instrumen-instrumen yang akan digunakan untuk
pengumpulan bukti, diantaranya:
profil ukuran kinerja yang dapat diterima.
proforma / template.
pertanyaan spesifik atau aktivitas tertentu.
ceklis observasi/bukti.
ceklis untuk mengevaluasi contoh produk kerja.
bahan asesmen mandiri asesi.
b. Prosedur, informasi dan instruksi untuk asesor
dan/atau asesi terkait dengan penggunaan instrumen
asesmen serta kondisi pelaksanaan asesmen.
c. Penyesuaian yang beralasan dan/atau kebutuhan
spesifik tidak harus mengkompromikannya terhadap
integritas standar kompetensi, dapat mencakupi:
penyesuaian proses asesmen disebabkan
keterbatasan asesi terhadap persyaratan bahasa,
literasi dan numerasi.
penyediaan dukungan pembaca, penterjemah,
pelayan, penulis.
penggunaan teknologi adaptif atau peralatan
khusus.
pelaksanaan asesmen secara fleksibel karena
alasan keletihan atau keperluan pengobatan.
126
penyediaan peralatan asesmen berupa braille,
audio/video-tape.
penyesuaian fisik tempat/lingkungan asesmen.
penyesuaian metode/perangklat asesmen.
pertimbangan umur/gender asesi.
pertimbangan budaya/tradisi/agama.
1.2.7 Metode Asesmen adalah teknik khusus yang digunakan
untuk mengumpulkan bukti dan dapat mencakupi
a. observasi langsung, sebagai contoh:
aktivitas kerja nyata secara langsung ditempat
kerja
aktivitas kerja yang disimulasikan pada suatu
tempat seperti tempat kerja.
b. aktivitas terstruktur, sebagai contoh:
simulasi / bermain peran (role play).
berbagai proyek.
berbagai presentasi.
c. berbagai lembar aktivitas.
d. mengajukan pertanyaan, sebagai contoh:
pertanyaan tertulis.
interview/ wawancara.
asesmen mandiri.
pertanyaan lisan.
Kuesioner.
ujian lisan atau ujian tertulis.
e. portofolio, sebagai contoh:
koleksi contoh kerja yang dikumpulkan oleh asesi.
produk dengan dokumentasi yang mendukung.
bukti sejarah.
jurnal/ buku catatan kerja.
informasi tentang pengalaman hidup.
f. meninjau ulang produk-produk, sebagai contoh:
produk sebagai hasil kerja suatu proyek.
127
contoh/ produk-produk hasil kerja.
g. umpan balik dari pihak ketiga, misalnya:
testimoni/ laporan dari pemilik perusahaan/
supervisor.
bukti sebagai peserta pelatihan.
pencapaian otentik sebelumnya.
interview dengan atasan, supervisor, atau sesama
rekan kerja.
1.2.8 Prinsip-prinsip asesmen memandu proses asesmen dan
ditujukan untuk menjaga:
a. validitas.
b. Reliabilitas.
c. Fleksibilitas.
d. fairness/ keadilan.
1.2.9 Aturan Bukti sangat erat kaitannya dengan prinsip-
prinsip asesmen, dilengkapi dengan panduan
pengumpulan bukti untuk memastikan bahwa bukti
tersebut:
a. sahih/ valid.
b. Memadai.
c. Otentik.
d. Terkini.
1.2.10Bukti berkualitas memenuhi aturan bukti, dan harus:
a. mencakupi demonstrasi pencapaian kriteria unjuk
kerja.
b. merefleksikan keterampilan, pengetahuan dan sikap
sebagaimana dikemukakan pada unit kompetensi.
c. memperlihatkan penerapan keterampilan pada konteks
sebagaimana dikemukakan pada batasan variabel.
d. mendemonstrasikan kompetensi setiap waktu.
e. mendemonstrasikan kompetensi secara berulang.
f. menjadi kebiasaan kerja asesi.
g. dapat diverifikasi.
h. Mendemonstrasikan keterampilan/pengetahuan
128
terkini asesi.
i. tidak mengurangi persyaratan bahasa, literasi dan
numerasi sebagaimana dipersyaratkan dalam standar
kompetensi.
1.2.11 Memandu berarti menjelaskan kepada asesi tentang:
a. pengertian setiap tujuan asesmen.
b. pengertian asesmen.
c. pengertian perangkat asesmen.
d. cara menggunakan perangkat asesmen.
e. aturan bukti harus dipenuhi atas bukti yang
dikemukakan asesi.
1.2.12 Keterampilan komunikasi, dapat mencakupi:
a. menyampaikan umpan balik yang membangun dan
mendukung.
b. mengajukan pertanyaan yang cocok untuk
mengklarifikasi dan mengkonfirmasi instruksi
pengumpulan bukti.
c. menginterpretasi jawaban lisan secara akurat.
d. mengarahkan asesi untuk menyampaikan
petunjuk/instrtuksi kepada asesor.
e. membuat pilihan dan petunjuk secara jelas dan
konkrit.
1.2.13 Keterampilan interpersonal, dapat mencakupi:
a. menginterpretasi jawaban lisan secara akurat.
b. melakukan interaksi dua arah.
c. menggunakan bahasa yang cocok dengan asesi,
konteks asesmen dan kinerja disesuaikan dengan
standar kompetensi.
d. menggunakan bahasa dan konsep dengan
memperhatikan perbedaan budaya.
e. menggunakan sikap menyatu dengan budaya
setempat.
1.2.14 Perbedaan individual, dapat mencakupi:
a. halangan bahasa, nunerasi dan literasi.
129
b. keterbatasan fisik, seperti pendengaran, penglihatan,
suara dan mobilitas.
c. keterbatasan intelektual.
d. kondisi kesehatan seperti arthritis, epilepsi,
diabetes, asthma yang dapat mempengaruhi
asesmen.
e. kesulitan belajar.
f. keterbatasan psikiatris dan psikologis.
g. ketaatan terhadap agama dan spritual.
h. latar belakang persepsi/ pandangan budaya.
i. umur.
j. Gender.
1.2.15 Umpan Balik dapat mencakupi:
a. memastikan proses asesmen telah dimengerti.
b. memastikan adanya perhatian asesi.
c. memberikan kesempatan bertanya dan menjawab.
d. menyetujui luaran.
e. mengidentifikasi bukti yang akan dikemukakan
selanjutnya.
f. mendiskusikan rencana aksi.
g. menyetujui kesenjangan pelatihan yang dibutuhkan.
h. informasi terkait dengan kesempatan proses banding.
i. menyarankan perbaikan pengumpulan bukti.
1.2.16 Dukungan spesialis, dapat mencakupi:
a. asistensi oleh pihak ketiga, penterjemah.
b. pengembangan aktivitas asesmen secara online.
c. dukungan terhadap asesi dan/atau asesor secara
jarak jauh atau terisolasi.
d. dukungan bahan asesmen atau ahli keselamatan.
e. arahan dari otoritas regulator.
f. asesmen secara tim/panel.
g. dukungan dari asesor kepala.
h. arahan dari ahli pengembang kebijakan.
1.2.17 Pembatasan, dapat berkaitan berkaitan dengan:
130
a. peran dan tanggung jawab kerja.
b. menemukan kebutuhan asesi.
c. panel asesmen.
d. proses mutu organisasi pelatihan dan/atau asesmen.
e. level kompetensi personel.
f. persyaratan pelatihan organisasi, industri dan
nasional.
g. level pengetahuan personel tentang asesmen berbasis
kompetensi.
h. tanggung jawab hukum.
1.2.18 Seluruh komponen dari unit standar kompetensi
meliputi:
a. Elemen.
b. Kriteria Unjuk Kerja.
c. Ketrampilan Layak Kerja.
d. Batasan Variabel.
e. Kontekstualisasi.
f. kaitan terhadap pengetahuan dan persyaratan
perusahaan.
g. fokus Asesmen.
h. persyaratan dasar pengetahuan bahasa, literasi dan
numerasi.
i. panduan penilaian, termasuk:
pengetahuan yang dibutuhkan.
ketrampilan dan atribut yang dibutuhkan.
persyaratan kemampuan bahasa, literasi dan
numerasi.
aspek kritis dari bukti yang harus
dipertimbangkan/persyaratan kuatitas bukti.
keselarasan asesmen dan saling ketergantungan
antar unit-unit kompetensi.
metode/ sumber daya/ konteks asesmen.
j. Dimensi Kompetensi, sebagai contoh
task skills.
131
task management skills.
contingency management skills.
job role/environment skills.
transfer skills.
1.2.19 Dokumentasi terkait, dapat mencakupi:
a. panduan asesmen dari paket training terkait.
b. kriteria asesmen modul terakreditasi.
c. bukti yang akan dikumpulkan sebagaimana
dikemukakan rencana asesmen.
d. definisi dan interpretasi bukti di dalam
pengembangan perangkat asesmen.
e. kebijakan dan prosedur asesmen.
f. persyaratan K3, hukum, kode etik, standar, panduan
g. indikator dan level kompetensi sistem pelaporan
nasional.
h. persyaratan organisasi kerja.
i. spesifikasi produk.
j. perangkat asesmen kompetensi terintegrasi.
1.2.20 Keputusan merupakan proses dua langkah dan artinya:
a. Keputusan dibuat oleh asesor berkaitan dengan
pencapaian kompetensi terhadap prinsip asesmen
dan aturan bukti.
b. Keputusan dibuat oleh asesor berdasarkan bukti
yang dikemukakan dan kemudian dievaluasi, apakah
asesi telah kompeten atau belum.
1.2.21 Rencana aksi dibutuhkan jika keputusan belum
kompeten diambil, dan dapat mencakupi:
a. kesenjangan kompetensi, pelatihan lanjut, bila
berkaitann dengan akurasi.
b. peluang praktek tambahan dibawah supervisi, bila
berkaitan dengan presisi.
c. peluang asesmen tambahan/ peluang pengumpulan
bukti tambahan.
d. fasilitasi individual jika diperlukan.
132
e. pengalihan ke dukungan spesialis.
1.2.22 Laporan asesmen, dapat mencakupi:
a. rincian data asesi.
b. rincian asesmen: tanggal, waktu, tempat.
c. rincian kesimpulan asesor atas bukti.
d. umpan balik ke dan dari asesi.
e. justifikasi keputusan.
f. kesimpulan rencana aksi untuk asesi.
g. informasi kritis lainnya, termasuk banding dan hasil.
h. tandatangan asesor dan asesi.
i. laporan tertulis/ elektronik kepada penyandang
dana.
1.2.23 Rekomendasi, dapat mencakupi:
a. rekomendasi asesmen.
b. rekomendasi dukungan pelatihan dan/atau asesmen
unit kompetensi yang lain.
c. rekomendasi rencana aksi.
d. asesmen ulang.
e. implikasi banding.
1.2.24 Pihak lain yang relevan, dapat mencakupi:
a. Pihak-pihak yang disarankan asesi.
b. Pihak-pihak yang akan diberikan informasi
disebabkan. adanya kontrak kewajiban.
1.2.25 Kriteria, dapat mencakupi:
a. mengikuti rencana asesmen.
b. memenuhi persyaratan organisasi, etika dan hukum,
termasuk K3.
c. penyampaian informasi yang tepat kepada asesi
terkait proses asesmen dan penjelasan seluruh
langkah dengan menggunakan komuniasi efektif dan
keterampilan interpersonal.
d. demonstrasi penerapan aturan bukti dan prinsip
asesmen dalam pengumpulan bukti yang berkualitas.
e. demonstrasi dukungan dan arahan kepada asesi
133
selama proses asesmen.
f. penggunaan metode dan perangkat asesmen.
g. penerapan penyesuaian yang wajar, bila diperlukan.
h. penyampaian umpan balik yang jelas dan
membangun kepada asesi terkait keputusan
asesmen.
i. peninjauan konsistensi keputusan.
1.2.26 Konsultasi, dapat mencakupi:
a. Dengan asesor dan koordinator pelatihan dengan
tetap bersikap wajar.
b. Diskusi dengan klien, ketua tim, manejer,
koordinator asesmen, supervisor dan mentor.
c. Tenaga ahli teknik.
d. Tenaga ahli bahasa, literasi, numerasi.
1.3 Skills for employability, mencakupi ketrampilan
1.3.1 Komunikasi (communication skills).
1.3.2 Bekerja dalam kelompok (team works skills).
1.3.3 Mengatasi masalah (problem solving skills).
1.3.4 Berinisiasi dan kewirusahaan (initiative and enterprise
skills).
1.3.5 Perencanaan dan pengorganisasian (planning and
organizing skills).
1.3.6 Manajemen diri (self-management skills).
1.3.7 Belajar (learning skills).
1.3.8 Teknologi (technology skills).
134
d. alat ukur hasil kerja asesi
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
Konteks penilaian untuk melakukan asesmen dapat mencakupi:
1.1 Asesmen kompetensi untuk unit ini dapat dilakukan pada
konteks kerangka program asesmen kompetensi sesuai konteks
yang ditetapkan diatas.
1.2 Tempat Uji Kompetensi seharusnya dilakukan di tempat kerja
atau simulasi tempat kerja yang baik.
1.3 Pelaksanakan asesmen terhadap personil yang akan diases,
harus dilakukan oleh asesor kompetensi.
1.4 Ikhtisar Asesmen, untuk memperagakan/ mendemonstrasikan
kompetensi unit ini, asesi harus dapat membuktikan bahwa
mereka telah mampu mengases komkpetensi orang lain melalui
proses pengumpulan dan peninjauan bukti dan membuat
keputusan.
Bukti yang disampaikan harus menggambarkan bagaimana
lingkungan asesmen ditegakkan dan bagaimana kebutuhan asesi
dipenuhi; bagaimana unit kompetensi diinterpretasi untuk
135
menentukan persyaratan bukti; bagaimana rencana asesmen
diikuti; bagaimana perangkat asesmen digunakan pada saat
pengumpulan bukti; keputusan asesmen telah berbasis aturan
bukti; keterampilan komunikasi digunakan untuk memandu,
mendukung dan menyampaikan umpan balik kepada asesi
selama proses asesmen; rekaman dan pelaporan; dan bagaimana
proses asesmen ditinjau.
1.5 Produk yang dapat digunakan sebagai bukti, seharusnya
mencakupi:
1.5.1 perangkat asesmen yang lengkap.
1.5.2 dokumentasi bukti yang dikumpulkan dan keputusan
asesmen.
1.5.3 umpan balik dari asesi/asesor/supervisor/koordinator
asesmen.
1.5.4 umpan balik kepada asesi berikut rekomendasi pilihan ke
depan.
1.5.5 rekaman dan pelaporan asesmen.
1.5.6 tinjauan pelaksanaan asesmen dan rekomendasi
pelaksanaan ke depan.
1.6 Proses yang bisa digunakan sebagai bukti seharusnya mencakupi:
1.6.1 cara menginterpretasi standar kompetensi dan dokumen-
dokumen lainnya.
1.6.2 cara penjadwalan aktivitas asesmen.
1.6.3 cara memodifikasi rencana asesmen agar memenuhi
kebutuhan asesi.
1.6.4 cara evaluasi bukti terkait aturan bukti.
136
1.7 Implikasi sumber daya asesmen seharusnya mencakupi:
1.7.1 akses kepada asesi yang akan diases.
1.7.2 akses ke standar kompetensi.
1.7.3 akses ke bahan dan perangkat asesmen.
1.7.4 akses ke tempat dan peralatan asesmen.
1.7.5 dokumentasi tempat kerja.
1.7.6 akses ke kebijakan dan prosedur asesmen.
1.7.7 akses ke dokumentasi/ rekaman asesi untuk mendapatkan
persyaratan spesifik.
1.7.8 pertimbangan biaya dan waktu.
1.7.9 akses ke personel yang dibutuhkan.
137
1.9.1 pelaksanaan asesmen pada sejumlah asesi atas unit
kompetensi yang berbeda, mengikuti rencana asesmen yang
relevan.
1.9.2 paling kurang seorang asesi diases pada jalur asesmen.
1.9.3 paling kurang satu asesmen harus mencakup hal yang
menyangkut penyesuaian yang wajar serta keputusan.
1.9.4 semuanya harus menunjukkan:
a. penggunaan metode dan perangkat asesmen yang
berbeda termasuk batasan variabel aktivitas asesmen.
b. demonstrasi komunikasi dua arah dan umpan balik.
c. cara pengambilan keputusan dan cara merekam serta
melaporkan hasil asesmen.
d. rekaman dan pelaporan asesmen memenuhi persyaratan
hukum/organisasi dan etika.
e. proses asesmen ditinjau dan hasil peninjauan
didokmentasikan.
1.10 Asesmen Terpadu, artinya unit ini dapat di ases tersendiri atau
sebagai bagian dari aktivitas asesmen terpadu yang melibatkan
unit-unit lain yang relevan.
Unit-unit berikut ini disarankan:
a. P.854900.040.02 Merencanakan dan Mengorganisasikan
Asesmen.
b. P.854900.041.02 Mengembangkan Perangkat Asesmen.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
138
c. menyetujui kriteria yang digunakan pada pelatihan dan
pendidikan vokasi di tingkat nasional atau penjelasan
yang dikemukakan standar kompetensi tentang
spesifikasi kinerja suatu pekerjaan/fungsi kerja dan
keterampilan/pengetahuan
d. pelaporan asesmen berbasis kompetensi
e. standar kompetensi sebagai basis kualifikasi
f. prinsip-prinsip asesmen berbasis kompetensi
g. struktur dan penggunaan standar kompetensi
3.1.2 prinsip-pronsip asesmen dan penerapannya
3.1.3 aturan bukti dan penerapannya
3.1.4 pengertian tujuan asesmen dan konteks asesmen,
termasuk RPL
3.1.5 berbagai metode asesmen, termasuk kecocokannya dalam
pengumpulan berbagai jenis bukti; persyaratan sumber
daya dan kaitannya dengan biaya
3.1.6 pengertian penyesuaian yang wajar dan penerapannya
3.1.7 metodologi evaluasi dasar yang cocok untuk tinjauan
pengalaman individu
3.1.8 jenis dan bentuk bukti, termasuk penggunaan perangkat
asesmen yang relevan untuk pengumpulan berbagai jenis
bukti pada asesmen berbasis kompetensi
3.1.9 pengetahuan praktis tentang hambatan dan proses terkait
perangkat dan metode asesmen
3.1.10sistem asesmen serta kebijakan dan prosedur asesmen
yang digunakan oleh industri, organisasi atau otoritas
pelatihan kebijakan dan prosedur RPL yang digunakan oleh
organisasi
3.1.11 perhatian terhadap budaya yang sensitif dan kebersamaan
kebijakan relevan lainnya, perundangan, kode etik dan
standar nasional, misalnya
a. hak paten
b. keamanan informasi
c. Plagiatisme
139
d. paket pelatihan/standar kompetensi
e. persyaratan lisensi
f. persyaratan industri/tempat kerja
g. persyaratan rekaman informasi dan kerahasiaan
h. anti diskriminasi termasuk kesamaan kesempatan,
pencemaran nama baik, diskriminasi ketidakmampuan
i. hubungan tempat kerja
j. persetujuan perusahaan/penghargaan industri
3.1.12tanggungjawab K3 berkaitan dengan rencana dan
pengorganisasian asesmen, seperti:
a. persyaratan pelaporan bahaya dan insiden
b. prosedur darurat dan prosedur penggunaan alat
pelindung diri
c. penggunaan peralatan secara aman dan
pemeliharaannya
d. informasi sumber daya K3
3.2 Keterampilan yang dibutuhkan
3.2.1 keterampilan analisis dan interpretasi untuk:
a. menguraikan substansi/isi standar kompetensi
b. menginterpretasi perangkat asesmen dan informasi
lainnya
c. mengidentifikasi kebutuhan asesi
d. membuat keputusan berbasis bukti hasil asesmen
3.2.2 keterampilan observasi untuk:
a. mengakui pembelajaran terdahulu asesi
b. menentukan kesiapan asesi dalam pelaksanaan
asesmen
c. mengobservasi kinerja asesi
d. mengidentifikasi asesi sekiranya membutuhkan
asistensi selama pelaksanaan asesmen
3.2.3 keterampilan meneliti dan mengevaluasi untuk:
a. mengakses persyaratan individu pelaksana dan
sumber daya asesmen
b. mengakses kebijakan dan prosedur sistem asesmen
140
c. mengakses kebijakan dan prosedur RPL
d. mengevaluasi bukti
e. mengevaluasi proses asesmen
3.2.4 keterampilan kognitif untuk:
a. menghargai bukti dan membuat keputusan
b. memperhatikan dan merekomendasikan penyesuaian
yang wajar
3.2.5 keterampilan membuat keputusan:
a. mengakui pembelajaran terdahulu asesi
b. membuat keputusan atas pencapaian kompetensi asesi
3.2.6 keterampilan literasi untuk:
a. membaca dan menginterpretasi informasi yang relevan
tentang pelaksanaan asesmen
b. mempersiapkan kebutuhan dokumentasi dan informasi
yang diperlukan untuk proses asesmen
3.2.7 keterampilan komunikasi/interpersonal untuk:
a. menjelaskan pengertian asesmen kepada asesi
b. memberikan innstruksi yang jelas dan tepat
c. mengajukan pertanyaan secara efektif
d. menyampaikan klarifikasi
e. mendiskusikan proses asesmen dengan pihak terkait
lainnya
f. memberikan umpan balik yang sesuai kepada asesi
g. mendiskusikan hasil asesmen dengan asesi
h. menggunakan bahasa secara tepat dengan asesi dan
lingkungan asesmen
i. mempertahankan suatu hubungan kerja yang baik
dengan asesi
3.2.8 sikap yang harus dimiliki:
a. kemauan untuk memandu dan mendukung asesi
b. mampu memberi semangat kepada asesi, menerima dan
memanfaatkan umpan balik
c. sensitif terhadap perbedaan keperluan setiap individu
d. beretika dalam pelaksanaan asesmen
141
4. Sikap kerja yang diperlukan
Sikap kerja yang harus ditampilkan untuk tercapainya kriteria unjuk
kerja pada unit kompetensi ini mencakupi atribut-atribut
4.1 Dapat menjaga rahasia
4.2 Berwawasan luas.
4.3 Diplomatis
4.4 Beradaptasi baik dengan lingkungan dan perubahan
4.5 Fokus mencapai sasaran
4.6 Mengambil keputusan berdasarkan logika dan analisa
5. Aspek kritis
Aspek kritis pada unit ini adalah:
5.1. Interpretasi bukti yang telah dikumpulkan
5.2. Pengambilan keputusan berdasarkan standar kompetensi terkait
dengan penerapan prinsip asesmen dan aturan bukti
5.3. Unit ini juga melingkupi demonstrasi hubungan yang profesional
antara asesor dan asesi dan keterampilan yang mendukung
hubungan yang profesional tersebut
142
Kode Unit : P.854900.047.01
Judul Unit : Memberikan Kontribusi dalam Validasi Asesmen
Deskripsi Unit : Unit ini mendeskripsikan kinerja, ketrampilan dan
pengetahuan yang dibutuhkan untuk berpartisipasi
dalam proses validasi asesmen.
233
143
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
dilakukan sesuai dengan prinsip
asesmen dan aturan bukti.
2.4 Semua dokumen yang digunakan dalam
proses validasi diperiksa keakuratan dan
keterkinian versi.
3. Memberikan kontribusi 3.1 Temuan validasi didiskusikan, dianalisis
untuk hasil validasi dan disepakati bersama untuk
mendukung perbaikan kualitas asesmen.
3.2 Rekomendasi-rekomendasi untuk
meningkatkan praktek asesmen
didiskusikan, disepakati dan dicatat.
3.3 Perubahan terhadap praktek pelaksanaan
asesmen yang timbul akibat kegiatan
validasi dan sesuai dengan peran serta
tanggung jawab dalam melakukan
asesmen, diimplementasikan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Batasan Variabel berkaitan dengan unit kompetensi secara
keseluruhan. Hal ini memungkinkan untuk diimplementasikan
pada lingkungan kerja dan situasi yang berbeda yang dapat
mempengaruhi kinerja.
1.2 Kata yang dicetak tebal yang tercantum dalam kriteria unjuk kerja
dijabarkan dibawah. Kondisi yang mempengaruhi operasionalisasi
pelatihan dan asesmen ikut dipertimbangkan (misalnya: situasi
kerja, kebutuhan kandidat, akses terhadap kebutuhan yang
diperlukan serta kontekstualisasi industri lokal dan regional).
1.3 Pengertian Validasi adalah sebuah proses yang melibatkan asesor
yang bekerja sama untuk meninjau, membandingkan dan
mengevaluasi proses asemen dan hasil asesmen terkait dengan unit
kompetensi atau unit-unit kompetensi yang dijadikan acuan dalam
melaksanakan asesmen. Hal ini meliputi validasi
metode/perangkat asesmen, bukti yang dikumpulkan
menggunakan metode asesmen/perangkat, dan interpretasi bukti
untuk membuat keputusan asesmen.
1.4 Tujuan dan fokus validasi meliputi antara lain:
1.4.1 Bagian dari proses penjaminan mutu organisasi.
144
234
1.4.2 Untuk mengantisipasi risiko yang dapat terjadi dalam
pelaksanaan pelatihan dan asesmen.
1.4.3 Untuk memenuhi persyaratan Lembaga Penilaian
Kesesuaian.
1.4.4 Untuk memastikan bahwa bukti bukti dalam penilaian
memenuhi persyaratan sesuai standar maupun acuan
penilaian lain yang dipergunakan.
1.4.5 Untuk memberikan bukti kepada pihak auditor eksternal.
1.4.6 Untuk memberikan bukti kepada pihak auditor internal.
1.4.7 Untuk meningkatkan kualitas dalam praktek praktek
asesmen.
1.4.8 Untuk mengevaluasi kualitas perangkat asesmen.
1.4.9 Sebagai sarana pengembangan profesional.
1.4.10 Untuk meningkatkan kepercayaan diri para asesor.
1.4.11 Untuk memastikan bahwa asesor berbeda yang memakai
perangkat yang sama mengumpulkan bukti bukti yang
sama sesuai level bukti tersebut.
1.4.12 Untuk memastikan bahwa asesor yang berbeda memiliki
persepsi sama ketika menginterpretasikan bukti.
1.4.13 Untuk memastikan apakah keputusan asesmen
merefleksikan prinsip–prinsip asesmen dan aturan bukti.
1.5 Konteks validasi meliputi antara lain:
1.5.1 Internal di dalam organisasi, misalnya di lokasi yang sama
maupun antar lokasi.
1.5.2 Eksternal di dalam organisasi, misalnya dalam industri,
kawasan, kota, propinsi, jaringan asesor.
1.5.3 Melalui lisensi atau badan serupa.
1.5.4 Dengan kolega asesor.
1.5.5 Dengan rekan-rekan/kolega dari pelatihan lainnya
dan/atau organisasi asesmen.
1.6 Orang yang relevanharus meliputi:
1.5.1 Asesor lain yang terlibat dalam pelaksanaan validasi.
1.7 Orang yang relevan sebaiknya meliputi:
1.6.1 Lead asesor;
145
235
1.6.2 Manajer, supervisor;
1.6.3 Ahli di bidangnya, termasuk ahli K3 dan ahli bahasa,
spesialis bidang literasi dan numerasi;
1.6.4 Personil atau mitra dengan tanggung jawab atas sistem
penjaminan mutu;
1.6.5 Koordinator pelatihan dan/atau asesmen;
1.6.6 Klien industri;
1.6.7 Regulator industri;
1.6.8 Karyawan dan atasannya/mewakili;
1.6.9 Anggota asosiasi profesi;
1.6.10 Personil lembaga penilaian kesesuaian;
1.6.11 Validator independen.
1.8 Pendekatan untuk validasi meliputi antara lain:
1.7.1 Panel untuk asemen;
1.7.2 Pertemuan moderasi;
1.7.3 Mengembangkan atau mengkaji ketersediaan perangkat
asesmen dan lembarannya;
1.7.4 Tolok ukur/benchmarking;
1.7.5 Pengujian lapangan, percobaan dan uji coba perangkat
asesmen;
1.7.6 Kaji ulang sesama rekan asesor (Peer review);
1.7.7 Tim Asesor;
1.7.8 Proses audit internal;
1.7.9 Mekanisme umpan balik dari klien;
1.7.10 Mentoring terhadap asesor kurang berpengalaman oleh
asesor yang berpengalaman;
1.7.11 Menggunakan validator independen untuk meninjau proses
validasi.
1.9 Sistem dan kebijakan dan prosedur asesmen meliputi antara lain:
1.8.1 Seleksi kandidat;
1.8.2 Rasional dan tujuan asesmen berbasis kompetensi;
1.8.3 Rekaman asesmen/pengelolaan data/manajemen
informasi;
146
236
1.8.4 Pengakuan kompetensi terkini (RCC)/pengakuan hasil
pembelajaran (RPL)/pengaturan angka kredit;
1.8.5 Kebutuhan asesor, kualifikasi, pemeliharaan kompetensi;
1.8.6 Prosedur pelaporan asesmen;
1.8.7 Pengaturan banding;
1.8.8 Keluhan/pengaduan kandidat;
1.8.9 Validasi;
1.8.10 Evaluasi/audit internal;
1.8.11 Biaya/sumber daya;
1.8.12 Akses dan ekuitas/penyesuaian yang wajar;
1.8.13 Pengaturan kemitraan;
1.8.14 Keterkaitan dengan sumber daya manusia atau sistem
hubungan industrial;
1.8.15 Keterkaitan dengan sistem manajemen mutu keseluruhan.
1.10 Organisasi/hukum/persyaratan etika meliputi antara lain:
1.9.1 Tanggung jawab legal dan kode etik asesor;
1.9.2 Kebijakan sistem dan prosedur asesmen;
1.9.3 Pelaporan, sistem manajemen informasi asesmen termasuk
pendokumentasian pendekatan yang disepakati untuk
validasi;
1.9.4 Aturan lisensi untuk melakukan asesmen kompetensi;
1.9.5 Persyaratan organisasi pelatihan dan atau asesmen terkait
asesmen dan validasi;
1.9.6 Sistem penjaminan mutu;
1.9.7 Rencana bisnis dan kinerja;
1.9.8 Akses, kebijakan dan prosedur terhadap persamaan
hak/equitas;
1.9.9 Prosedur pengaturan kemitraan;
1.9.10 Prosedur, kebijakan, dan program;
1.9.11 Definisi parameter sumberdaya;
1.9.12 Pengaturan saling pengakuan (MRA);
1.9.13 Sistem hubungan industrial, proses, penghargaan/
perjanjian perusahaan;
147
237
1.9.14 Standar Lembaga Pendidikan dan Pelatihan yang memiliki
Lembaga Sertifikasi Profesi;
1.9.15 Ruang lingkup lisensi;
1.9.16 Kebijakan sumber daya manusia/prosedur dan persyaratan
legal termasuk anti diskriminasi, kesetaraan hak dalam
bekerja/peran/tanggungjawab/kondisi;
1.9.17 Kode etik industri yang relevan;
1.9.18 Persyaratan menjaga kerahasiaan terkait dengan informasi
yang timbul dalam pelaksanaan asesmen;
1.9.19 Memastikan persyaratan K3 dipertimbangkan termasuk:
persyaratan K3 selama proses asesmen dilangsungkan,
mengidentifikasi dan melaporkan bahaya K3 kepada
personil yang relevan;
1.11 Acuan pembanding asesmen mengacu pada:
1.10.1 Kriteria yang digunakan untuk mengases Asesi, bisa
standar kompetensi/unitkompetensi, kriteria asesmen
sebuah kurikulum, spesifikasi kinerja, spesifikasi produk.
1.12 Bukti – bukti yang dibutuhkan:
1.11.1 Segala bukti yang dikumpulkan ketika dibandingkan
dengan standar memenuhi tuntutan sesuai standar.
1.13 Dokumentasi terkait meliputi antara lain:
1.12.1 Panduan penilaian sesuai standar kompetensi;
1.12.2 Informasi dari standard kompetensi tentang sumber daya
asesmen, konteks asesmen dan metoda asesmen yang
sesuai standar;
1.12.3 Aktifitas asesmen yang di identifikasi berdasarkan modul
terakreditasi dan mengacu kepada kompetensi yang
relevan;
1.12.4 Kegiatan asesmen sesuai bahan pendukung terkait dengan
standar kompetensi yang relevan;
1.12.5 Setiap persyaratan K3, aturan legal, kode etik standar dan
pedoman;
1.12.6 Indikator dan level kompetensi pada sistem pelaporan
nasional;
148
238
1.12.7 Persyaratan organisasi untuk mendemonstrasikan kinerja;
1.12.8 Spesifikasi produk.
1.14 Bahan-bahan meliputi antara lain:
1.13.1 Perangkat asesmen;
1.13.2 Sampel bukti yang dikumpulkan;
1.13.3 Dokumentasi yang terkait dengan dasar keputusan
asesmen;
1.13.4 Laporan/catatan keputusan asesmen;
1.13.5 Template validasi;
1.13.6 Ceklis validasi;
1.13.7 Laporan asesmen dan standar kompetensi;
1.13.8 Teknik-tehnik melakukan sampling;
1.13.9 Bank soal;
1.13.10 Survei kinerja;
1.15 Kegiatan validasi meliputi antara lain:
1.14.1 Menganalisis dan meninjau perangkat asesmen;
1.14.2 Menganalisis dan meninjau bukti yang dikumpulkan;
1.14.3 Menganalisis dan meninjau keputusan asesmen/ catatan
hasil asesmen;
1.14.4 Memeriksa rekaman asesmen;
1.14.5 Memeriksa sistem asesmen;
1.14.6 Membahas proses asesmen, isu isu yang timbul, kesulitan
dalam interpretasi;
1.14.7 Melakukan saling wawancara antara manajemen, pelatih/
fasilitator, kandidat;
1.14.8 Menganalisis umpan balik klien;
1.14.9 Mengobservasi pelaksanaan asesmen;
1.14.10 Menggunakan perangkat validasi;
1.14.11 Meninjau dan menafsirkan Pedoman Asesmen;
1.14.12 Memeriksa kualifikasi asesor;
1.14.13 Menganalisis proses banding;
1.14.14 Merekam bukti proses validasi dan hasil.
1.16 Proses asesmen didefinisikan sebagai tahapan penting dalam siklus
asesmen.
149
239
1.17 Rencana asesmen adalah keseluruhan dokumen perencanaan
untuk proses asesmen dan meliputi antara lain:
1.16.1 Tujuan dan sasaran asesmen;
1.16.2 Konteks asesmen;
1.16.3 Standar kompetensi yang relevan untuk dipergunakan
sebagai acuan pembanding asesmen;
1.16.4 Informasi asesmen lainnya serta dokumentasi terkait yang
teridentifikasi;
1.16.5 Personil teridentifikasi;
1.16.6 Metode asesmen teridentifikasi dan perangkat asesmen;
1.16.7 Kemungkinan mengklasterkan unit kompetensi untuk
tujuan asesmen;
1.16.8 Mengidentifikasi bahaya K3 termasuk risiko dan strategi
mitigasinya;
1.16.9 Materi dan atau sumberdaya fisik yang dipersyaratkan;
1.16.10 Pengaturan organisasi dalam pelaksanaan asesmen;
1.16.11 Persyaratan pelaporan K3;
1.16.12 Kebutuhan khusus untuk pelaksanaan asesmen misalnya
alat pelindung diri;
1.16.13 Garis besar pencapaian asesmen (milestone), batasan
waktu dan tanggal pencapaiannya;
1.16.14 Prosedur penilaian mandiri kandidat;
1.16.15 Keterkaitan dengan rencana organisasi, kebijakan dan
prosedur.
1.18 Metode asesmen adalah teknik yang dipergunakan dalam
pengumpulan bukti meliputi antara lain:
1.18.1 Pengamatan langsung, misalnya:
a. Kerja nyata pada kegiatan di tempat kerja;
b. Kegiatan kerja dalam lingkungan kerja simulasi.
1.18.2 Kegiatan terstruktur, misalnya:
a. Simulasi/Role Play;
b. Proyek;
c. Presentasi;
d. Lembar Aktifitas.
150
240
1.18.3 Pertanyaan, misalnya:
a. Pertanyaan tertulis pada komputer;
b. Dalam wawancara;
c. Penilaian mandiri;
d. Pertanyaan lisan;
e. Kuesioner/Angket;
f. Lisan dan tes tulis (sesuai pada level kualifikasi tinggi).
1.18.4 Portofolio, misalnya:
a. Kumpulan hasil pekerjaan yang dilakukan kandidat;
b. Produk yang disertai dokumen pendukung;
c. Bukti sejarah;
d. Jurnal/log book;
e. Informasi tentang pengalaman hidup.
1.18.5 Kajian terhadap produk, misalnya:
a. Produk hasil proyek;
b. Produk hasil kegiatan pekerjaan.
1.18.6 Laporan ketiga, misalnya:
a. Testimonial/laporan dari pengusaha/supervisor;
b. Bukti bukti hasil pelatihan;
c. Dokumentasi keberhasilan yang disyahkan;
d. Wawancara dengan pemilik, atasan, rekan sekerja.
1.19 Perangkat asesmen mengandung:
1.19.1 Instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan
bukti-bukti antara lain:
a. Profil ukuran kinerja yang dapat diterima;
b. Template/proforma;
c. Pertanyaan spesifik atau kegiatan;
d. bukti/lembar pengamatan;
e. Ceklis untuk mengevaluasi sampel hasil pekerjaan;
f. Materi penilaian mandiri kandidat;
g. Prosedur, informasi dan instruksi yang berkaitan
dengan penggunaan perangkat asesmen dan kondisi
untuk asesmen.
151
241
1.20 Pengambilan keputusan adalah proses dengan dua tahapan dan
berarti:
1.20.1 Keputusan yang dibuat oleh asesor telah memenuhi prinsip
dan aturan bukti asesmen;
1.20.2 Keputusan yang dibuat asesor terhadap ketersediaan bukti
yang telah dievaluasi, dipergunakan untuk menilai apakah
kandidat dinyatakan kompeten atau belum kompeten.
1.21 Prinsip asesmen adalah:
1.21.1 Validitas;
1.21.2 Reliabilitas;
1.21.3 Fleksibilitas;
1.21.4 Adil.
1.22 Aturan bukti adalah:
1.22.1 Valid;
1.22.2 Asli;
1.22.3 Terkini;
1.22.4 Memadai.
1.23 Rekomendasi untuk perbaikan meliputi antara lain:
4.1.1 Strategi pengembangan profesi untuk asesor yang
berkelanjutan;
4.1.2 Tindakan koreksi terhadap sistem, kebijakan dan prosedur
asesmen;
4.1.3 Perubahan terhadap strategi asesmen;
4.1.4 Perubahan terhadap rencana asesmen;
4.1.5 Perubahan terhadap metode asesmen terpilih;
4.1.6 Perubahan/pengembangan untuk perangkat asesmen yang
baru;
4.1.7 Perbaikan terhadap pengelolaan rekaman;
4.1.8 Perubahan terhadap sumber daya asesmen;
4.1.9 Perbaikan dalam perjanjian kemitraan;
4.1.10 Perbaikan terhadap proses pengumpulan bukti;
4.1.11 Tambahan informasi bagi asesor dan kandidat;
4.1.12 Peningkatan dalam pemberian konsultasi/dukungan/
supervisi terhadap asesor;
152
242
4.1.13 Ketersediaan dokumen penunjang;
4.1.14 Hubungan dengan narasumber ahli maupun tenaga
spesialis pendukung asesmen.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Konteks penilaian untuk melakukan asesmen dapat mencakupi:
153
243
1.1.1 Asesmen kompetensi untuk unit ini dapat dilakukan pada
konteks kerangka program asesmen kompetensi sesuai
konteks yang ditetapkan diatas.
1.1.2 Tidak diperlukan TUK khusus untuk mendemonstrasikan
unit ini.
1.1.3 Pelaksanakan asesmen terhadap personil yang akan diases,
harus dilakukan oleh asesor kompetensi.
1.2 Persyaratan unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya (jika
di perlukan) sebagai persyaratan awal yang diperlukan dalam
melanjutkan penguasaan unit kompetensi ini adalah:
merencanakan dan mengorganisasikan asesmen, dan membuat
perangkat asesmen, serta mengidentifikasi/mengakses informasi
persyaratan regulasi teknis dan acuan pembanding
1.3 Tinjauan asesmen
Untuk mendemonstrasikan kompetensi terhadap hal ini calon unit
harus dapat memberikan bukti bahwa mereka telah secara aktif
berpartisipasi dan telah memberi kontribusi minimal dari dua kali
sesi validasi menggunakan pendekatan validasi yang berbeda dan
kegiatan validasi
1.4 Bukti yang diberikan harus:
Menjelaskan tujuan validasi dan konteks dan tanggung jawab
hukum dan etika penilai; meliputi pengumpulan dokumentasi
untuk diserahkan kepada proses validasi; menunjukkan akses dan
interpretasi standar kompetensi dan bukti persyaratan;
menunjukkan komunikasi dan hubungan dengan orang yang
relevan dan partisipasi dalam memberikan umpan balik dan
menafsirkan dokumentasi dalam sesi validasi; menunjukkan
bagaimana aspek penting dari validasi yang dibahas; menunjukkan
keterlibatan dalam meninjau temuan/hasil, termasuk, di mana
yang relevan, memberikan kontribusi untuk dokumentasi validasi
akhir
1.4.1 Produk yang dapatdigunakan sebagai bukti meliputi:
a. Rekomendasi sebagai hasil dari meninjau asesmen,dan
alasannya
154
244
b. Evaluasi kualitas perangkat asesmen terhadap standar
kompetensi yang di identifikasi
c. Mengidentifikasi evaluasi bukti yang dikumpulkan,
mengidentifikasi standar kompetensi, dan apakah itu
memenuhi aturanbukti.
d. Mendiskusikan rekomendasi yang diusulkan untuk
modifikasi
1.4.2 Proses yang dapat digunakan sebagai bukti meliputi:
a. Bagaimana standar kompetensi dan dokumen lainnya
ditafsirkan dan persyaratan bukti diidentifikasi
b. Bagaimana keputusan asesmen dievaluasi
c. Bagaimana asesmen umpan balik ini disusun dan
dievaluasi
d. Apa kontribusi yang dibuat untuk kegiatan validasi
1.4.3 Sumber daya implikasi untukasesmen meliputi:
a. Akses terhadap standar kompetensi dan lainnya yang
terkait dokumentasi asesmen.
b. Akses terhadap perangkat asesmen lengkap
c. Akses terhadap laporan asesmen/catatan
d. Akses terhadap lokasi/peralatan validasi asesmen yang
sesuai
e. Akses terhadap grup validasi
f. Akses terhadap dokumentasi tempat kerja yang relevan
g. Pertimbangan biaya/waktu
h. Memenuhi persyaratan personil manajemen
1.4.4 Pengumpulan bukti berkualitasbukti mensyaratkan bahwa
a. Asesmen harus memenuhi ruang lingkup unit ini dan
mencerminkan semua komponen unit yaitu elemen
kompetensi, kriteria unjuk kerja, batasan variabel,
panduan bukti, employability skills
b. Berbagai metode asesmen yang sesuai/teknik
pengumpulan bukti digunakan untuk menentukan
kompetensi
155
245
c. Bukti harus dikumpulkan di tempat kerja sedapat
mungkin. Dimana tempat kerja tidak tersedia, sebuah
simulasi tempat kerja harus disediakan.
d. Bukti yang dikumpulkan harus berhubungan dengan
kinerja yang dinilai pada masa yang berbeda dan pada
jalur pembelajaran dan asesmen, hal ini harus
dipisahkan dengan pembelajaran lebih lanjut
e. Asesmen memenuhi aturan bukti asesmen
f. Keputusan terhadap pencapaian kompetensi harus
dibuat ketika asesor meyakini bahwa hasil dari unit
telah dicapai dan kinerja yang konsisten telah
ditunjukkan
1.4.5 Bukti spesifik yang sesuai persyaratan harus meliputi:
a. Partisipasi aktif dalam minimal dua sesi
validasi/pertemuan, atau dikombinasikan dan
membahas aspek kritis validasi menggunakan
pendekatan maupun aktivitas validasi yang berbeda
b. Penjelasan yang jelas tentang tujuan validasi dan
tanggung jawab hukum dan etika asesor
c. Pengumpulan dokumentasi yang berkaitan dengan
proses validasi secara berurutan
d. Mendemonstrasikan komunikasi dan hubungan dengan
orang yang relevan
e. Penyediaan umpan balik dan interpretasi
dokumentasidalamsesivalidasi
f. Catatan kontribusi terhadap temuan validasi
1.4.6 Asesmen terpadu berarti bahwa:
Unit ini dapat dinilai sendiri atau sebagai bagian dari
asesmen yang terintegrasi kegiatan yang melibatkan unit
yang relevan dalam Standar Kompetensi Bidang Pelatihan
dan Asesmen
156
246
2. Persyaratan kompetensi
2.1 P.854900.040.01 Merencanakan dan Mengorganisasikan
Asesmen
2.2 P.854900.040.01 Mengembangkan Perangkat Asesmen
157
247
f. Prinsip-prinsip asesmen dan penerapannya dalam
memandu asesmen dan proses validasi
g. Aturan bukti, dan kepentingannya, terutama dalam
konteks validasi
h. Berbagai alasan untuk melaksanakan validasi dan
pendekatan yang berbeda untuk validasi yang sesuai:
1) Sebelum asesmen
2) Selama asesmen
3) Setelah asesmen
3.1.3 Aspek kritis validasi, termasuk validasi dari:
a. Proses asesmen
b. Metode dan perangkat
c. Bukti yang dikumpulkan yang mengarah pada
keputusan asesmen
d. Keputusan asesmen
3.1.4 Berbagai aspek dari sistem penjaminan mutu seperti:
a. Strategi lokal/relevan untuk memenuhi KKNI
b. Sistem perbaikan terus-menerus
c. Kebijakan jaminan mutu dan proses
d. Kebijakan sistem dan prosedur asesmen
e. Manajemen sistem rekaman
3.1.5 Kebijakan sistem yang relevan, legislasi, kode etik dan
standar nasional termasukmisalnya:
a. Standar kompetensi/tolok ukur asesmen lainnya
b. Persyaratan lisensi
c. Memberikan informasi yang akurat
d. Memenuhi standar lingkungan
e. Persyaratan Industri/tempat kerja
f. Merekam informasi dan penjaminan kerahasiaan
g. Anti-diskriminasi
h. Hubungan kerja
i. Penghargaan industri/perjanjian perusahaan
158
248
j. Legislasi sistem keselamatan kerja yang relevan, kode
etik, standar dan pedoman, yang berdampak pada
asesmen
3.2 Keterampilan
3.2.1 Penelitian untuk :
a. Mengakses dan menganalisis dokumen-dokumen yang
relevan untuk validasi
b. Menggunakan berbagai dokumen sumber untuk
mengakses informasi untuk validasi
3.2.2 Keterampilan evaluasi/revisi untuk:
a. Menentukan persyaratan bukti dari standar kompetensi
b. Meninjau proses asesmen
c. Meninjau metode dan perangkat asesmen
d. Meninjau bukti-bukti yang terkumpul
3.2.3 Keterampilan literasi untuk:
a. Membaca dan mengidentifikasi dokumen yang relevan
untuk melaksanakan validasi
3.2.4 Keterampilan observasi untuk:
a. Mengevaluasi dan membandingkan dokumen
perencanaan, pengorganisasian, metode,
perangkat, dan bukti-bukti yang mengarah untuk
pengambilan keputusan.
b. Mengidentifikasi dimana perbaikan dalam proses
asesmen dapat dilakukan
3.2.5 Komunikasi dan keterampilan interpersonal untuk:
a. Berpartisipasi efektif dan berkontribusi untuk kegiatan
dan sesi validasi
b. Berkolaborasi dengan rekan
c. Mencari dan menerima umpan balik pada praktek
asesmen
d. Berbagi informasi sensitif
e. Menjaga kerahasiaan informasi sensitif
f. Mendapatkan dan mempertahankan kepercayaan dari
rekan
159
249
g. Memberikan saran dan dukungan kepada rekan
3.2.6 Keterampilan perencanaan:
a. Untuk berpartisipasi dalam jangka waktu yang
disepakati
3.2.7 Keterampilan pemecahan masalah untuk:
a. Mengidentifikasi informasi yang tidak konsisten,
ambigu atau bertentangan
b. Menyarankan/mengkonfirmasi rekomendasi untuk
perbaikan dalam asesmen
5. Aspek kritis
5.1 Menganalisis dan meninjau perangkat asesmen
5.2 Menganalisis dan meninjau bukti yang dikumpulkan
5.3 Menganalisis dan meninjau keputusan asesmen/catatanhasil
asesmen
5.4 Memeriksa rekaman asesmen
5.5 Memeriksa sistem asesmen
5.6 Membahas proses asesmen, isu isu yang timbul, kesulitan dalam
interpretasi
5.7 Melakukan saling wawancara antara manajemen, pelatih/fasilitator,
kandidat
5.8 Menganalisis umpan balik klien
5.9 Mengobservasi pelaksanaan asesmen
5.10 Menggunakan perangkat validasi
5.11 Meninjau dan menafsirkan Pedoman Asesmen
5.12 Memeriksa kualifikasi asesor
5.13 Menganalisis proses banding
5.14 Merekam bukti proses validasi dan hasil
160
250
DOKUMEN & FORMULIR
o PERMOHONAN SERTIFIKASI
o ASESMEN MANDIRI ASESOR
1. FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN
SERTIFIKASI KOMPETENSI
2. FR. APL-02. ASESMEN MANDIRI
Penyusun:
Tanggal
Ttd
Validasi oleh
Tanggal
Ttd
161
1
FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
Bagian 1 : Rincian Data Pemohon Sertifikasi
Pada bagian ini, cantumkan data pribadi, data pendidikan formal serta data pekerjaan anda pada saat ini.
a. Data Pribadi
Nama :
No. KTP/ NIK
Tempat/ Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan *
Kebangsaan :
Alamat Rumah :
Kode Pos :
No. Telp /E-mail : Rumah : Kantor :
HP : E-mail :
Kualifikasi/Pendidikan :
Perusahaan/Lembaga :
Jabatan :
Alamat kantor :
Kode Pos :
No. Telp/Fax/E-mail : Telp : Fax :
E-mail :
Catatan : Administrasi :
Nama
Tanggal
Tanda Tangan
162
2
FR. APL-02. ASESMEN MANDIRI
PANDUAN ASESMEN MANDIRI
Instruksi:
• Baca setiap pertanyaan di kolom sebelah kiri
• Beri tanda centang (Ö) pada kotak jika Anda yakin dapat melakukan tugas yang dijelaskan.
• Isi kolom di sebelah kanan dengan mendaftar bukti yang Anda miliki untuk menunjukkan bahwa Anda melakukan tugas-tugas ini.
163
3
1.3 Rincian mengenai rencana asesmen dan proses asesmen dijelaskan,
dibahas dan diklarifikasi dengan asesi, termasuk kesempatan untuk
melakukan penyesuaian yang beralasan, asesmen ulang dan banding.
1.4 Jika relevan, usulan perubahan terhadap proses asesmen dirundingkan
dan disepakati dengan asesi.
2. Elemen: Mengumpulkan bukti yang berkualitas
• Kriteria Unjuk Kerja:
2.1 Rencana asesmen diikuti sebagai panduan dalam melaksanakan asesmen,
guna penentuan kompetensi, metode asesmen dan perangkat asesmen
digunakan untuk mengumpulkan, mengorganisasikan dan
mendokumentasikan bukti dalam format yang sesuai.
2.2 Prinsip-prinsip asesmen dan aturanaturan bukti diterapkan dalam
pengumpulan bukti yang berkualitas.
2.3 Kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang teridentifikasi dan
persyaratan organisasi/ hukum/ etika untuk asesmen dibahas.
3. Elemen: Identifikasi persyaratan modifikasi dan Kontekstualisasi
• Kriteria Unjuk Kerja:
3.1 Asesi dibimbing dalam pengumpulan bukti guna pencapaian pengakuan
kompetensi terkini.
3.2 Komunikasi yang sesuai dan keterampilan interpersonal digunakan untuk
mengembangkan hubungan yang profesional dengan asesi, yakni
hubungan yang merefleksikan kepekaan terhadap perbedaan individu dan
memungkinkan terjadinya umpan balik dua arah.
3.3 Bila diperlukan, keputusan-keputusan mengenai penyesuaian yang
beralasan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik asesi dibuat bersama
asesi.
3.4 Penyesuaian-penyesuaian yang beralasan dibuat sedemikian sehingga
dapat mempertahankan integritas standar kompetensi yang relevan dan
memungkinkan prinsip-prinsip asesmen dan aturan bukti dapat
diterapkan secara berimbang.
3.5 Bila ada, dukungan spesialis sesuai rencana asesmen diakses.
3.6 Risiko kesehatan dan keselamatan kerja apa pun terhadap orang atau
peralatan terhadap orang atau peralatan ditanggulangi dengan segera.
4. Elemen: Membuat keputusan asesmen
• Kriteria Unjuk Kerja:
4.1 Keterbatasan perolehan dan evaluasi bukti yang berkualitas diidentifikasi
dan bila perlu diminta arahan dari orang yang relevan.
4.2 Bukti yang telah terkumpul diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan
bahwa bukti tersebut dapat merefleksikan bukti yang diperlukan dalam
memperlihatkan kompetensi dan:
4.2.1 mencakupi seluruh bagian komponen standar kompetensi yang
dijadikan acuan pembanding asesmen dan dimensi kompetensi.
4.2.2 memperhatikan dokumentasi terkait lainnya.
4.2.3 memenuhi aturan bukti.
4.3 Pertimbangan berdasarkan prinsip asesmen dan aturan bukti digunakan
untuk memutuskan pencapaian kompetensi yang telah
didemonstrasikan asesi berdasarkan bukti yang dikumpulkan.
4.4 Dalam membuat keputusan asesmen, kebijakan dan prosedur sistem
asesmen yang relevan dan pertimbanganpertimbangan
organisasi/hukum/etika digunakan.
4.5 Umpan balik yang jelas dan membangun terkait keputusan asesmen
diberikan kepada asesi, dan bila perlu dikemukakan pula rencana tindak
lanjut.
5. Elemen: Merekam dan melaporkan keputusan asesmen
• Kriteria Unjuk Kerja:
5.1 Hasil asesmen segera dicatat secara akurat sesuai dengan kebijakan
dan prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi/ hukum/
etika.
5.2 Laporan asesmen dilengkapi dan diproses sesuai dengan kebijakan dan
prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi/ hukum/ etika.
5.3 Bila diperlukan, rekomendasi tindak lanjut diserahkan kepada orang
yang relevan.
5.4 Bila diperlukan, dengan memperhatikan ketentuan kerahasiaan, pihak-
pihak terkait lainnya diberitahu tentang keputusan asesmen.
1644
6. Elemen: Meninjau proses asesmen
• Kriteria Unjuk Kerja:
6.1 Proses asesmen ditinjau berdasarkan kriteria yang ada melalui
konsultasi dengan orang yang relevan guna perbaikan dan perubahan
pelaksanaan asesmen di masa datang.
6.2 Tinjauan didokumentasi dan direkam sesuai dengan kebijakan dan
prosedur sistem asesmen yang relevan serta persyaratan
organisasi/hukum/etika.
6.3 Keterampilan kematangan berpikir (refleksi) secara mandiri digunakan
untuk meninjau dan mengevaluasi praktek asesmen.
Unit Kompetensi: Memberikan Kontribusi dalam Validasi Asesmen
Dapatkah Saya ..............? K BK Bukti
1. Elemen: Menyiapkan proses validasi
• Kriteria Unjuk Kerja:
1.1 Tujuan, fokus dan konteks validasi dikonfirmasi dan didiskusikan dengan
orang yang relevan.
1.2 Pendekatan validasi dibahas dan dikonfirmasi sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan, konteks, kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang
relevan serta persyaratan organisasi/hukum/etika.
1.3 Acuan Pembanding yang relevan untuk asesmen dianalisis dan bukti-bukti
yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi disepakati
bersama.
1.4 Setiap dokumen yang terkait yang relevan untuk proses validasi
diidentifikasi dan disepakati bersama.
1.5 Bahan-bahan yang akan digunakan dalam sesi validasi diperoleh, dibaca
dan diinterprestasikan, serta kegiatankegiatan validasi disepakati
bersama.
2. Elemen: Memberikan kontribusi dalam proses validasi
• Kriteria Unjuk Kerja:
2.1 Partisipasi aktif dalamsesi dan kegiatan validasi didemonstrasikan dengan
menggunakan keterampilan komunikasi yang sesuai.
2.2 Partisipasi dalam sesi dan kegiatan validasi, termasuk meninjau,
membandingan dan mengevaluasi: keseluruhan proses asesmen, rencana
asesmen, interpretasi standar kompetensi atau acuan pembanding
lainnya untuk asesmen, penyeleksian dan penerapan metode asesmen,
penyeleksian dan penggunaan perangkat asesmen dan bukti yang
dikumpulkan rekomendasi hasil asesmen termasuk proses pengambilan
keputusan.
2.3 Tinjauan, perbandingan dan evaluasi dilakukan sesuai dengan prinsip
asesmen dan aturan bukti.
2.4 Semua dokumen yang digunakan dalam proses validasi diperiksa
keakuratan dan keterkinian versi.
3. Elemen: Memberikan kontribusi untuk hasil validasi
• Kriteria Unjuk Kerja:
3.1 Temuan validasi didiskusikan, dianalisis dan disepakati bersama untuk
mendukung perbaikan kualitas asesmen.
3.2 Rekomendasi-rekomendasi untuk meningkatkan praktek asesmen
didiskusikan, disepakati dan dicatat.
3.3 Perubahan terhadap praktek pelaksanaan asesmen yang timbul akibat
kegiatan validasi dan sesuai dengan peran serta tanggung jawab dalam
melakukan asesmen, diimplementasikan.
Diadaptasi dari templat yang disediakan di Departemen Pendidikan dan Pelatihan, Australia. Merancang instrumen asesmen dalam VET. 2008
165
5