1. Latar Belakang
Riset yang dilakukan oleh International Labour Office (ILO) tahun 2009 menghasilkan
kesimpulan, setiap hari rata-rata 5500 orang meninggal, setara dengan satu orang setiap
15 detik, dan setiap 15 detik 160 pekerja mengalami kecelakaan kerja, berarti dalam satu
hari hampir satu juta pekerja menderita akibat kecelakaan kerja.
Setiap kejadian kecelakaan kerja, ternyata menimbulkan kerugian yang tidak sedikit, baik
berupa kerugian yang bersifat ekonomi, dalam bentuk kerusakan, hilangnya waktu kerja,
biaya perawatan dan pengobatan, menurunnya jumlah mutu dan produksi, maupun
kerugian yang berupa penderitaan karena cedera, cacat atau bahkan kematian.
2. Rumusan Masalah
Identifikasi bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko merupakan prosedur wajib yang
harus disediakan oleh Manajemen PT. EKA IRIAN JAYA untuk melakukan Manejemen
untuk segala Risiko ditempat kerja.
Identifikasi bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko merupakan prosedur wajib yang
harus disediakan oleh Manajemen PT. EKA IRIAN JAYA untuk melakukan Manejemen
untuk segala Risiko ditempat kerja.
3. TUJUAN
Secara umum prosedur ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana potensi dan keadaan
bahaya diidentifikasi, Risiko yang terjadi dinilai dan dikendalikan sehingga dapat
dipertimbangkan dalam membuat Tujuan dan Sasaran Kesehatan Keselamatan Kerja dan
Lingkungan.
Prosedur Identifikasi bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko ini dibuat dan disahkan
oleh
PT. EKA IRIAN JAYA dengan tujuan khusus :
4. RUANG LINGKUP
Identifikasi bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko dilakukan dari setiap kegiatan
rutin dan non rutin yang dilakukan, kegiatan yang punya akses pada tempat kerja dan
fasilitas pada tempat kerja yang digunakan di PT. EKA IRIAN JAYA.
Ruang Lingkup dari Prosedur Identifikasi bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko ini
adalah:
a. Semua pekerjaan yang akan dikerjakan oleh PT. EKA IRIAN JAYA terutama yang
menggunakan alat kerja, pekerja, material dan lokasi kerja yang berbeda-beda harus
dilakukan Manajemen Risiko atau secara sederhana harus dilakukan analisa terhadap
semua kemungkinan risiko yang akan terjadi untuk pekerjaan tersebut.
b. Semua pekerja, alat kerja dan lingkungan kerja wajib dilakukan Identifikasi bahaya,
Penilaian dan Pengendalian Risiko (Manajemen Risiko);
c. Prosedur ini akan diberlakukan jika client atau pemilik proyek tidak memiliki standard
baku mengenai Menejemen Risiko khusus untuk proyek tersebut. Prinsipnya PT. EKA
IRIAN JAYA akan mengikuti semua permintaan client atau pemilik proyek mengenai
standard K3/HSE di lapangan khususnya kententuan mengenai bagaimana melakukan
Identifikasi bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko ditempat kerja;
Sebagai bentuk rasa komitmen untuk ikut melakukan dan mendukung semua proses
Prosedur Identifikasi bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko (Manajemen Risiko) ini
maka Manajemen PT. EKA IRIAN JAYA menetapkan tanggung jawab dan wewenang
untuk menjalankan Prosedur Identifikasi bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko
(Manajemen Risiko) ini dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Direktur Utama
Direktur Utama PT. EKA IRIAN JAYA bertanggung jawab dan berwenang atas:
b. Manager K3
Manajer K3 PT. TALENTA PRATAMA MANDIRI bertanggung jawab dan berwenang
untuk:
c. Tim K3
Tim K3 dari PT. TALENTA PRATAMA MANDIRI bertanggung jawab dan berwenang
untuk:
i. Membantu semua proses yang berhubungan dengan Prosedur
Identifikasi bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko
(Manajemen Risiko);
d. Para Manager
Manager Level dari PT. EKA IRIAN JAYA bertanggung jawab dan berwenang
untuk :
Semua pekerja / karyawan PT. EKA IRIAN JAYA bertanggung jawab untuk :
a. Berpartisipasi aktif untuk melakukan semua ketentuan yang ada dalam Identifikasi
bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko (Manajemen Risiko) ini;
b. Wajib meminta ke Supervisor Lapangan mengenai JSA (Job Safety Analisys) atau RA
(Risk Assessment) dari pekerjaan yang akan dikerjakan;
c. Wajib menghadiri toolbox meeting dan menandatangani absen toolbox meeting yang
membahas mengenai JSA (Job Safety Analisys) atau RA (Risk Assessment) dari
pekerjaan yang akan dikerjakannya;
d. Memberikan masukan atas isi JSA (Job Safety Analisys) atau RA (Risk Assessment)
jika dirasa masih ada risiko yang belum dikaji;
e. Berhak menolak pekerjaan yang tidak memiliki JSA (Job Safety Analisys) atau RA
(Risk Assessment);
f. Menjalankan semua ketentuan yang dituangkan dalam JSA (Job Safety Analisys) atau
RA (Risk Assessment) selama proses kerja berlangsung;
f. Sub Kontraktor
PT. EKA IRIAN JAYA juga meminta semua Sub-Kontraktor yang bekerja
diwilayah atau didaerah operasi PT. EKA IRIAN JAYA bertanggung jawab
untuk:
a. Ikut melaksanakan semua proses dalam Prosedur Identifikasi bahaya, Penilaian dan
Pengendalian Risiko (Manajemen Risiko) ini;
b. Berkoordinasi dengan Supervisor dari PT. EKA IRIAN JAYA untuk membuat dalam
JSA (Job Safety Analisys) atau RA (Risk Assessment) atas pekerjaan yang akan
dilakukannya;
c. Site Management PT. EKA IRIAN JAYA berhak menghentikan pekerjaan sub-
kontraktornya jika ditemukan bekerja tanpa JSA (Job Safety Analisys) atau RA (Risk
Assessment);
6. DEFINISI
a. JSA
JSA adalah Job Safety Analysis, JSA ini adalah bentuk kajian risiko untuk menilai
risiko-risiko dari tahapan pekerjaan yang akan dikerjakan.
b. RA
RA adalah Risk Assesment, istilah lain dari JSA dimana memiliki maksud yang sama
yaitu untuk menilai risiko-risiko dari tahapan pekerjaan yang akan dikerjakan.
c. HSE/K3
HSE adalah Health, Safety and Environment atau sering disebut juga Kesehatan,
Keselamatan Kerja dan Lindung Lingkungan (K3L).
d. KLIEN
Klien adalah pemberi pekerjaan atau pemilik pekerjaan (proyek) yang memberikan
pekerjaan dalam bentuk kontrak kerja ke PT.EKA IRIAN JAYA. Dimana segala
ketentuan dan persyaratan yang diminta Klien harus dipenuhi (sesuai kontrak kerja).
e. PT. EKA IRIAN JAYA (EIJ)
EIJ adalah PT. EKA IRIAN JAYA , yaitu kontraktor yang menyediakan Prosedur
Identifikasi bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko (Manajemen Risiko) ini.
7. Tahapan Prosedur
Secara umum Prosedur Identifikasi bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko
(Manajemen Risiko) adalah suatu proses atau perencanaan untuk menghindari ,
terjadinya gangguan terhadap bisnis perusahaan. Prosedur Identifikasi bahaya,
Penilaian dan Pengendalian Risiko (Manajemen Risiko) merupakan inti atau sasaran
utama dari setiap program K3/HSE didalam perusahaan, dan hal ini sangat disadari
penuh oleh Manajemen PT. EKA IRIAN JAYA.
a. Mengenal Bahaya dan Resiko
Bahaya (Hazards)
a. Bahaya (Hazards)
Bahaya adalah suatu potensi yang dapat memberikan pengaruh buruk pada
kesehatan dan keselamatan orang ditempat kerja, mengganggu lingkungan
dan merusak mesin (plant) serta alat-alat lainnya.
b. Resiko (Risk)
Sedangkang Risiko adalah probabilitas (kemungkinan) dari bahaya atau
kerusakan yang terjadi dari paparan bahaya dan kemungkinan konsekuensi
yang merugikan atau kerusakan bari pekerja, alat dan lingkungan.
Sebelum membuat kajian risiko dalam pekerjaan yang akan dikerjakan hal-hal
dibawah ini penting untuk diketahui:
a. Topik pekerjaan / judul pekerjaan;
b. Batasan dari pekerjaan yang akan dikerjakan;
c. Mengetahui siapa yang terlibat, alat yang digunakan, material yang akan dipakai serta
lokasi pekerjaan;
I. Pembagian kerja sesuai dengan urutan adalah langkah awal yang sangat
penting sebelum identifikasi bahaya dilakukan;
II. Pembagian kerja sesuai dengan urutan adalah langkah awal yang sangat
penting sebelum identifikasi bahaya dilakukan;
III. Melihat tempat kerja tersebut dan menggunakan pengamalan sebelumnya
untuk melihat kesalahan apa yang terdapat disana.
IV. Ujilah setiap langkah untuk mengidentifikasi setiap bahaya. Apa yang salah?
dan apa yang dapat mengakibatkan cidera atau penyakit bahkan bisa
menyebabkan kerusakan lingkungan.
V. Cara yang terbaik untuk memeriksa bahaya adalah dengan melakukan
pemeriksaan secara berkeliling dan dilakukan bersama-sama dengan team.
VI. Sebagai seorang Pekerja dan Supervisor, tugas andalah untuk
mengidentifikasi bahaya-bahaya ditempat kerja.
I. Pemeriksaan Keliling
Dengan berkeliling area tempat kerja, maka Pekerja dan Supervisor dapat
memeriksa potensi bahaya. Akan sangat berguna bila dilakukan dengan pekerja
yang bekerja diarea tersebut atau dengan safety officer
V. Konsultasi
Konsultasikan dengan anggota / staff ditempat kerja mengenai cara yang
termudah dan terefektif dalam mengidentifikasi bahaya, sebab merekalah yang
pertama kali akan mengetahui kesalahan yang akan terjadi pada pekerjaan
mereka.
VI. Dokumentasi
Jenis dokumentasi yang dapat anda gunakan adalah:
Analisa Keselamatan Kerja dan Lingkungan adalah metode yang dipakai untuk
membagi pekerjaan dalam beberapa komponen atau bagian agar dapat mengukur
resiko yang dapat terjadi.
b. Alat dan Teknik Yang Digunakan Untuk Melakukan Identifikasi Potensi Bahaya
(Identify Potential Hazards)
Hasil dari Identifikasi bahaya (hazards identification) akan dilakukan Analisis Resiko
(risk analysis) yang bertujuan untuk menentukan besarnya potensi bahaya yang di
ukur secara kuantitatif dan kualitatif, dari hasil penilaian ini maka setiap Supervisor
yang melakukan indentifikasi ini akan dapat menyusun rating potensi bahaya yang
dilnilai significant bagi pekerjaan yang akan dikerjakannya.
Hal-hal yang harus dilakukan dalam melakukan Analisis Risiko (Risk Analysis):
i. Sangatlah penting untuk menilai bahaya dengan pikiran jernih;
ii. Penilaian resiko bisa didapatkan sesuai kondisi pekerjaan, beberapa resiko
memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi dibanding yang lain. Penilaian resiko
akan menentukan tingkat dari resiko tersebut. Penilaian resiko bisa
mengembangkan kontrol pengukur untuk bahaya yang anda identifikasi;
iii. Penilaian resiko adalah bagian integral dari tahap kualifikasi yang tujuannya
adalah untuk menjabarkan pekerjaan dan menilai resiko-resiko atau potensi-
potensi penyimpangan terhadap pelaksanaan Keselamatan Kerja yang
berhubungan dengan eksekusi pekerjaan;
iv. Tim K3 bertanggung jawab untuk membuat penilaian awal dari resiko-resiko
penyimpangan pelaksanaan K3L/HSE dalam setiap pekerjaan guna
mengembangkan program dan tata cara bekerja yang aman dan nyaman bagi
semua pekerja.
v. Acuan yang dipergunakan untuk menilai resiko yaitu
likelihood/kecenderungan dan consequences/akibat.
Peluang Frekuensi
Manusia Lingkungan
Major Kematian Major Pencemaran ke luar proyek
viii. Selanjutnya dari parameter tersebut dapat di analisa resiko yang ada/mungkin
akan terjadi.
Hal ini sangat penting untuk memonitor keduanya yaitu bahaya (hazards) dan
metode pengendaliannya untuk memastikan upaya pengendalian bisa berjalan
dengan efektif dan ekspos terhadap bahaya (hazards) bisa di kurangi atau di
eliminasi.
b. Alasan Pendokumentasian
Alasan untuk pendokumentasian adalah sebagai berikut:
1) Menggambarkan proses manajemen risiko yang dilaksanakan telah
berjalan dengan tepat.