Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO DIREKTUR UTAMA, MAKASSAR TANGGAL TERBIT : STANDAR PROSEDUR 10 Maret 2016 OPERASIONAL (SPO) KHALID SALEH NIP. 196104041986121001
PENGERTIAN : Proses Triage merupakan suatu proses identifikasi yang dilakukan
terhadap pasien pada kontak pertama berdasarkan tingkat prioritas kegawatan pasien.
TUJUAN : Agar pasien emergensi dapat segera diidentifikasi dan diberikan
pelayanan segera sesuai tingkat kegawatdaruratannya).
KEBIJAKAN : SK Direktur Utama No. HK.02.04/I/9682/2015 Tentang Standar
Penerimaan Pasien.
PROSEDUR : 1. Dokter jaga/perawat yang bertindak sebagai triase officer
2. Pasien masuk melalaui gawat darurat dilakukan skrining melalui kriteria triage. 3. Kriteria triase terdiri dari : - Kriteria triage rutin - Kriteria triage bencana (disaster)
- Kriteria Triage Rutin
Tingkat kegawat daruratan pasien dipisahkan ke dalam 5 (lima) Prioritas : a. Prioritas I (Resusitasi) : Pasien yang mengancam jiwa/fungsi vital dilakukan tindakan SEGERA, ke ruang resusitasi. Pelayanan terhadap pasien dengan kategori “GAWAT DARURAT MENGANCAM NYAWA” membutuhkan RESUSITASI diprioritaskan pertama kali dalam waktu 0 menit. Penilaian : - Jalan Nafas :Terjadi sumbatan jalan nafas - Pernafasan:Terjadi henti nafas, Frekuensi nafas < 10x/mnt,sianosis - Sirkulasi :Terjadi henti jantung, Nadi tidak teraba, Pucat, Akral dingin. - Capillary Refill Time (CRT)>2 - GCS : <9 PROSES TRIAGE
RSUP Dr. WAHIDIN NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN : SUDIROHUSODO UK.03.02/I/2610/2016 B 2/2 MAKASSAR
Pasien dengan prioritas I segera dimasukkan ke dalam ruang
resusitasi. b. Prioritas II (Emergensi) :Pasien Potensial mengancam jiwa / fungsi organbila tidak segera ditangani dalam waktu singkat.Pelayanan terhadap pasien dengan kategori“GAWAT DARURAT (EMERGENT)” YANG MEMBUTUHKAN PELAYANAN SEGERA akan mendapatkan penanganan dalam waktu 2 – 5 menit. Penilaian : - Jalan nafas : Bebas - Pernafasan : Frekuensi nafas >32x/mnt, wheezing - Sirkulasi : Frekuensi nadi < 50x/menit atau >150x/menit, TD Sistol >160 mmHg, - Pucat, Akraldingin - Capillary Refill time(CRT), 2 detik - GCS 9-12 Pasien dengan Prioritas II Emergency akan dimasukkan kedalam ruang Observasi c. Prioritas III (Urgent) : kategori “DARURAT TIDAK GAWAT”, dengan kriteria : - Jalan nafas : Bebas - Pernafasan : Frekuensi nafas 24 – 32 x/menit - Sirkulasi : Frekuensi nadi 120-150x/mnt, - Tekanan Darah Sistol . 160 mmHg - Tekanan darah diastol > 100 mmHg - GCS >13 Pasien Non Urgent akan diarahkan ke Instalasi Rawat Jalan, bila di luar jam kerja pasien dialihkan ke unit rawat jalan 24 jam, bila pasien datang di luar jam kerja. d. Prioritas IV. Non Urgen, pasien kategori “TIDAK GAWAT” dengan kriteria : - Jalan nafas : bebas - Frekuensi napas : normal (16-24 x/menit) e. Prioritas V. False Emergensi, pasien kategori “TIDAK GAWAT” dengan kriteria : PROSES TRIAGE
RSUP NO. DOKUMEN :
Dr. WAHIDIN NO. REVISI : HALAMAN : UK.03.02/I/2610/2016 SUDIROHUSODO B 2/2 MAKASSAR
- Frekuensi nadi normal (80-100 x/menit)
- Tekanan darah normal. TDS 100-160 mmHg, TDD 60- 100 mmHg - GSC 15 Pasien dengan Prioritas IV False Emergency akan diarahkan ke Instalasi Rawat Jalan, bila di luar jam kerja pasien dialihkan ke unit rawat jalan 24 jam
- Kriteria Triase Bencana.
Tingkat kegawat daruratan pasien dipisahkan ke dalam 4 (empat) Prioritas : a. HijauKorban tidak luka atau tidak menderita gangguan psikis sehingga tidak perlu tindakan medis b. KuningKorban dengan tingkat kegawat daruratan ringan sehingga hanya memerlukan tindakan medis ringan c. MerahKorban dengan kegawat darurataan berat (gangguan Airway, Breathing, Circulation) d. HitamKorban meninggal
UNIT TERKAIT : 1. Dokter Instalasi Gawat Darurat (IGD) /Triage,