Anda di halaman 1dari 3

TOR

Review dan Koordinasi Tanggap Darurat Bencana


oleh Emergency Medical Team (EMT) di Sulawesi Tengah

Four Point Hotel, Makasar


19-21 December 2018
Latar Belakang
Penurunan angka kematian dan pencegahan disabilitas jangka panjang dalam bencana dan
wabah melalui tanggap darurat yang cepat dan koordinasi dari tim medis yang berkualitas
merupakan hal yang mendasar ketika negara menghadapi kegawatdaruratan. Istilah
Emergency Medical Teams (EMTs) mengacu pada kelompok professional kesehatan yang
memberikan pelayanan klinis kepada populasi yang terdampak bencana atau wabah dan
kegawatdaruratan sebagai lonjakan kapasitas yang didukung sistem kesehatan lokal. EMT
dapat berasal dari pemerintah (sipil dan militer) dan swasta, serta dapat terdiri dari staf
nasional dan internasional. EMT memiliki sejarah yang Panjang dalam merespon bencana
yang tiba-tiba atau sudden onset disaster (SOD). SOD merupakan bencana alam yang muncul
tanpa peringatan seperti gempa bumi, tsunami, angina topan dan banjir bandang, dimana
dapat menyebabkan tingginya jumlah korban jiwa. Dalam situasi ini, diperlukan penanganan
trauma segera untuk pasien yang terluka dan memulihkan pelayanan klinis dan pelayanan
kesehatan publik sementara sampai sistem nasional pulih kembali.

EMT CC yang dioperasikan oleh WHO didukung Kementerian Kesehatan atau dalam
kebanyakan kasus kegiatan ditaraf non-internasional, diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan
Provisi atau daerah yang didukung EMT berpengalaman, bertanggung jawab dalam
mengkoordinasi EMT yang sudah terdaftar atau pun ad-hoc EMT selama fase respon dan
untuk memastikan keselarasan dengan prinsip koordinasi humanitarian dalam lingkup yang
lebih luas, seperti On-Site Operations Coordination Centre (OSOCC) dan pendekatan
sectoral/kluster. Dalam konteks Indonesia, Kementrian Kesehatan bersama dengan Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengadopsi pendekatan kluster IASC Cluster
kedalam system nasional yang tidak memerlukan aktivasi ketika terjadi bencana dan
kegawatdaruratan. EMT CC ditempatkan dibawah sub-kluster pelayanan medis didalam
kluster kesehatan nasional. Adaptasi ini memerlukan pengenalan kepada negara tetangga
seperti ASEAN Humanitarian Assistance Center (AHA Center) dan pendonor internasional
dan NGO untuk kolaborasi yang lebih baik di masa yang akan datang.

Pemerintah dan masyarakat yang terdampak bencana dan wabah dijamin mendapatkan
respon yang tepat waktu dan dapat diprediksi oleh EMT yang telah dilatih dan mandiri. EMT
yang memenuhi standar minimum dan terjamin kualitasnya akan cenderung diminta oleh
negara tetangga yang terdampak dan diberikan jalur masuk lebih mudah ke negara tersebut.
Lembaga donor, termasuk masyarakat mendapat jaminan bahwa tim yang mereka dukung
sudah memenuhi standar minimum internasional dan bekerja dalam sistem respon yang
dikoordinir secara global. EMT nasional dan regional dapat mengantisipasi dan menyiapkan
untuk kejadian di tingkat lokal, nasional, sub-regional dan regional sebelum terjadi.

Dalam merespon bencana gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi di Sulawesi Tengah,
pertemuan ini akan meninjau waktu respon, durasi pelayanan, upaya yang diberikan tim dan
mendapatkan informasi kedepannya tentang program dan kegiatan tim relawan medis/ EMT
untuk daerah. Selain itu, dalam pertemuan ini diharapkan dapat dirumuskannya pedoman/
formulir pada setiap bidang layanan yang diberikan pada saat bencana.

1
Tujuan program:
Tujuan kegiatan ini untuk penguatan sistem EMT dan kegiatan di klaster kesehatan pada saat
bencana kedepannya.

Kegiatan sebagai berikut:


1. Memetakan dan mengidentifikasi EMT yang telah memberikan pelayanan di kluster
kesehatan di Sulawesi Tengah
2. Melihat kembali laporan akhir kegiatan oleh EMT
3. Merumuskan panduan/pedoman dan form untuk bidang kesehatan yang masih diperlukan saat
bencana
4. Berdiskusi mengenai arahan nasional dan daerah terkait peran dan kontribusi tim EMT yang
masih bertugas di Sulawesi Tengah.

Hari I: 19 Desember 2018


Kegiatan Waktu Pembicara
- Registrasi 14.00 – 16.00 Komite
- Pembukaan dan perkenalan 16.00 – 18.00 Kepala Pusat Krisis Kemenkes
- Makan malam 18.00
Hari II : 20 Desember 2018
Kegiatan Waktu Pembicara
- Konsep EMT 08.00 – 09.00 WHO

- Coffee break 09.00 – 09.15


- Pengembangan EMT di 09.15 – 10.15 Kepala Pusat Krisis Kemenkes
Indonesia
- Presentasi Karakteristik EMT 10.15 – 10.45 Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah
selama fase respon di Sulawesi
Tengah
- Presentasi Laporan Harian dan 10.45 – 11.15 UGM
Laporan Keluar EMT
- Diskusi 11.15 – 11.45 Moderator
- Perkenalan peran FGD 11.45 – 12.00 Tim Fasilitator (5 orang)
- Makan siang 12.00 – 13.00
- Topik FGD 13.00 – 14.45
1. Pelayanan kesehatan dan - Fasilitator 1 + Direktur Rujukan
respon medis dalam Pelayanan Kesehatan + Direktur
bencana Pelayanan Primer
2. Manajemen bencana - Fasilitator 2 + Direktur
kesehatan dan logistic Manajemen Obat Publik dan
Logistik Kesehatan
- Fasilitator 3 + Direktur
3. Surveilans bencana, data Surveilans dan Karantina
dan sistem informasi Kesehatan
4. Kesehatan Lingkungan - Fasilitator 4 + Direktur Kesehatan
pada bencana Lingkungan
5. Masalah Kesehatan - Fasilitator 5 + Direktur Gizi
masyarakat di bencana Komunitas Community Nutrition
(gizi, kesehatan reproduksi,
promosi kesehatan)

2
Kegiatan Waktu Pembicara
- Istirahat 14.45 – 15.00
FGD: membuat kerangka kerja 15.00 – 16.30
mendatang sesuai topik berikut:
1. Pelayanan kesehatan dan - Fasilitator 1 + Direktur Rujukan
respon medis dalam bencana Pelayanan Kesehatan + Direktur
Pelayanan Primer
2. Manajemen bencana kesehatan - Fasilitator 2 + Direktur
dan logistik Manajemen Obat Publik dan
Logistik Kesehatan
- Fasilitator 3 + Direktur
3. Surveilans bencana, data dan Surveilans dan Karantina
sistem informasi Kesehatan
4. Kesehatan Lingkungan pada - Fasilitator 4 + Direktur Kesehatan
bencana Lingkungan
5. Masalah Kesehatan masyarakat - Fasilitator 5 + Direktur Gizi
di bencana (gizi, kesehatan Komunitas Community Nutrition
reproduksi, promosi kesehatan)
- Presentasi 16.30 – 17.30 Moderator
- Makan malam 18.00 – 19.00
- FGD: rencana kontribusi EMT 19.00 – 20.00 Fasilitator
pada masa pemulihan
- 5 round table
- Rapat dan pengarahan 20.00 – 21.00 Kepala Pusat Krisis Kemenkes
pemerintah nasional dan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
daerah pada masa pemulihan Tengah
dan rehabilitasi di Sulawesi
Tengah
Hari 3: 21 Desember 2018
Kegiatan Waktu Pembicara
- Penutupan 08.00 – 09.00 Kepala Pusat Krisis Kemenkes

Anda mungkin juga menyukai