Anda di halaman 1dari 5

BAB I

DEFINISI

A. Vektor (serangga dan tikus): semua jenis serangga dan tikus yang dapat
menularkan beberapa penyakit tertentu, merusak bahan pangan di gudang
dan peralatan instalasi rumah sakit (Buku Pedoman Sanitasi RS, Depkes
RI 2002).
B. Pengendalian serangga, tikus dan binatang penggangu: upaya untuk
mengurangi populasi serangga, tikus dan binatang penggangu lainnya
sehingga keberadaannya tidak menjadi vektor penularan penyakit
(Permenkes 1204 tahun 2004).
C. Insektisida: bahan kimia beracun yang digunakan untuk campuran umpan
untuk membunuh serangga atau tikus atau binatang pengganggu lain di
dalam maupun di luar rumah sakit (Buku Pedoman Sanitasi RS, Depkes RI
2002).
D. Pestisida: semua bahan kimia yang digunakan untuk mencegah gangguan
serangga (Permenkes 374 tahun 2010).
E. Metode spraying: upaya untuk menghilangkan populasi dan mengurangi
perkembangbiakan vektor dengan menyemprotkan racun pada tempat
perkembangbiakan dan lokasi ditemukannya vektor.
F. Metode trapping: upaya untuk menghilangkan dan mengurangi populasi
vektor dengan cara penangkapan menggunakan lem.
G. Metode baiting: upaya untuk menghilangkan dan mengurangi populasi
vektor dengan cara penangkapan menggunakan umpan makanan.

1
BAB II
RUANG LINGKUP

A. Pencegahan dan pengendalian tempat perkembangbiakan vektor di


lingkungan rumah sakit.
B. Surveilans keberadaan serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya di
rumah sakit.
C. Pemberantasan dan pengendalian vektor di lingkungan RSU Bhakti
Husada bekerjasama dengan pihak ketiga untuk memasang trap, umpan
racun, dan lampu IFC sebagai alat penangkapan vektor.
D. Pelaporan temuan vektor di lingkungan RSU Bhakti Husada kepada pihak
ketiga.
E. Monitoring kegiatan pengendalian vektor.

2
BAB III
TATA LAKSANA

A. Nyamuk
1. Pemasangan lampu IFC dengan memberikan lem perangkap pada
depan pintu masuk utama pengunjung dan karyawan.
2. Penggantian lem perangkap pada lampu IFC 1 minggu sekali.
B. Kecoa
1. Penangkapan kecoa dengan menggunakan lem perangkap.
2. Pemberantasan kecoa secara kimiawi yaitu melakukan penyemprotan
lubang saluran pembuangan air limbah secara berkala.
C. Tikus
1. Pemberantasan dan pengendalian tikus secara fisik yaitu dengan
pemasangan perangkap.
2. Pemberantasan dan pengendalian tikus secara kimiawi yaitu dengan
menggunakan umpan beracun.
D. Lalat
1. Pemberantasan lalat dengan memasang lampu IFC sebagai penarik
lalat untuk menempel pada lem perangkap.
2. Pencegahan dan pengendalian lalat dengan melakukan pengelolaan
sampah/limbah yang memenuhi syarat kesehatan.
3. Pemberantasan dan pengendalian lalat secara kimiawi yaitu dengan
penyemprotan daerah core, tempat yang biasa dihinggapi lalat dan
tempat perindukan lalat.
E. Kucing
1. Pengamatan keberadaan kucing secara berkala di tempat yang biasa di
datangi kucing, seperti tempat sampah, unit kerja, kantin dan dapur.
2. Pencegahan dan pengendalian kucing melalui pengelolaan sampah
yang memenuhi syarat kesehatan.
3. Pengendalian kucing dilakukan dengan penangkapan dan pembuangan
kucing yang masuk ke area rumah sakit.

3
F. Binatang pengganggu lainnya
1. Pencegahan dan pengendalian binatang pengganggu lainnya melalui
pengelolaan makanan dan limbah yang memenuhi syarat kesehatan.
2. Pemberantasan dan pengendalian disesuaikan dengan jenis binatang.

4
BAB IV
DOKUMENTASI

1. Pencatatan laporan treatmen oleh pest control pihak ketiga.


2. Laporan pelaksanaan treatmen dan pengecekan oleh pihak ketiga.

Anda mungkin juga menyukai